Anda di halaman 1dari 10

MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA

DISUSUN OLEH

RAHMA HOLILA DAULAY

228110292

PENDIDIKAN PANCASILA

FAKULTAS PSIKOLOGI

KELAS A-1

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur terpanjatkan untuk Tuhan Yang Maha Esa.

Atas berkat rahmat dan hidayah-nya,tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila ini yang berjudul
Nilai-nilai Pancasila ini bisa selesai dengan baik pada waktu yang tepat.

Makalah ini disusun berdasarkan temuan dari beberapa sumber yang dirangkum oleh
penulis.Informasinya berasal dari buku,artikel,dan juga media massa.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusun makalah ini jauh dari kata sempurna.Maka,penulis
terbuka akan saran dan kritik untuk revisi ke arah lebih baik dari makalah ini.

Semoga makalah ini bias memberikan manfaat kepada pembaca.

Pekanbaru,8 November 2022

Penulis

(RAHMA HOLILA DAULAY )


DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

BAB II PEMBAHASAN

a.Pengertian Masyarakat Majemuk

b.Keanekaragaman Kultur Indonesia

c.Struktur Masyarakat Indonesia Sebagai Masyarakat Majemuk

d.Konfigurasi Etnis Masyarakat Majemuk

e.Sebab-sebab Pluralitas[mengapa majemuk]

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Letak Indonesia sebuah Negara kepulauan yang terbesar dari Sabang hingga Merauke kini
telah melahirkan beberapa Bahasa dan adat istiadat.Bangsa Indonesia terdiri atas suku-
suku,berbicara dengan Bahasa daerah,memiliki adat dan memeluk agama yang berbeda
pula,dengan latar belakang budaya yang beraneka ragam,namun tetap merupakan satu
bangsa.Kesatuan itu disimbolkan dengan semboyan ’’Bhineka Tunggal Ika’’berbeda-beda tetap
satu jua.Hal ini dapat pula dikatakan demikian Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari
masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai agama dan suku bangsa yang berbeda.

Kemajemukan memiliki nilai interaksi yang begitu luas dengan latar belakang
ras,budaya,agama,dan Bahasa.Interaksi melibatkan kolektivitas suatu adaptasi social yang
mekanismenya merupakan pergaulan suatu system dan dinamika dalam kehidupan di setiap
kelompok masyarakat majemuk.Dimana interaksi adalah proses social yang terjadi dalam
kompleksitas yang dilalui oleh setiap orang ketika mengorganisasikan dan menginterprestasikan
persepsi dirinya dengan orang lain dalam suatu dimana kita sama-sama berada.Hal ini biasanya
keterkaitannya dengan relasi antar ras atau etnik dan relasi etnis disebut sebagai ciri khas
masyarakat majemuk.

Bhineka Tunggal Ika seperti kita pahami sebagai motto Negara,yang diangkat dari
penggalan kawin Sutasoma Karya besar Mpu Tantular pada zaman Keprabonan Majapahit abad
14 secara harfiah diartikan sebagai bercerai berai tetap satu,dan soal kultural dibangun atas
keanekaragaman,etnis Bahasa,budaya dan lain-lain.Dengan cara yang lebih singkat Pierre L,Van
dan Berghe menyebutkan beberapa karakteristik berikut sebagai sifat-sifat dasar dari suatu
masyarakat majemuk,yakni[1]terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok yang
seringkali memiliki nilai subkebudayaan yang berbeda satu sama lain;[2]memiliki struktur social
yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplomenter;[3]kurang
mengembangkan consensus diantara para anggotanya terhadap nilai yang bersifat dasar;
[4]secara relative seringkali mengalami konflik-konflik diantara kelompok yang satu dengan
kelompok yang lainnya;[5]secara relative integrase social tumbuh diatas paksaan dan saling
ketergantungan di dalam bidang bidang ekonomi;[6]serta adanya dominasi politik oleh suatu
kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.

BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN MASYARAKAT MAJEMUK

Masyarakat multikultural merupakan suatu masyarakat yang terdiri atas banyak struktur
kebudayaan.Hal tersebut disebabkan karena banyaknya suku bangsa yang memiliki struktur
budaya sendiri yang berbeda dengan budaya suku bangsa yang lainnya.

Ciri-ciri masyarakat majemuk;

Mempunyai stuktur budaya lebih dari satu.Nilai-nilai dasar yang merupakan kesepakatan
bersama sulit berkembang.

Sering terjadi konflik-konflik social yang berbau SARA.Struktur socialnya lebih bersifat
nonkomplementer.Proses integrasi yang terjadi berlangsung secara lambat.Sering terjadi
dominasi ekonomi,politik dan social budaya.

Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Majemuk.

.Keadaan geografis

.Pengaruh kebudayaang asing

.Kondisi iklim yang tersedia

B.KEANEKARAGAMAN KULTUR INDONESIA


Selaku pisau nalisa,perlu terlebih dahulu dibedah pengertian dari Keanekaragaman
kultur’’Multikultural’’.Kajian ini mengenai masyarakat majemuk signifikan terutama didalam
masyarakat yang memang terdiri atas aneka pelapisan social dan budaya yang satu sama lain
berbeda.Indonesia,sebab itu mengembangkan slogan Bhineka Tunggal Ika[berbeda-beda tetap
satu jua].Slogan ini bersifat filosofis politis.Oleh sebab itu,tanpa adanya unsur pemersatu akan
mudah kiranya memecah belah kohesi politik masyarakat yang mendalami sekujur kepulauan
nusantara ini.

Mengenai keanekaragaman kultur ini,Bhikhu Parekh membedakannya menjadi 3 yaitu;


[1]Keanekaragaman Subkultural adalah suatu kondisi dimana para anggota masyarakat
memiliki satu kebudayaan umum yang luas dianut,beberapa diantara mereka meyakinkan
keyakinan dan praktek yang berbeda berkenaan dengan wilayah kehidupan tertentu atau
menempuh cara hidup mereka sendiri yang relative sangat berbeda.contoh ini adalah
komunitas Lia Eden,kelompok-kelompok ‘’sempalan’’agama mainstream.[2]Keanekaragaman
Perspektif adalah suatu kondisi dimana beberapa anggota masyarakat sangat krisis terhadap
beberapa prinsip atau nilai-nilai sentral kebudayaan yang berlaku dan berusaha untuk
menyatakannya kembali disepanjang garis kelompok yang sesuai .Gerakan-gerakan Feminis dan
emansipasi perempuan merupakan perwakilan dari keanekaragaman perspektif.Kemudian isu-
isu pembentukan masyarakat madani di Indonesia,termasuk kedalamnya isu-isu pembentukan
Negara Islam atau Negara Pancasila,mewakili keanekaragaman perspektif ini.
[3]Keanekaragaman Komunal adalah suatu kondisi sebagian besar bagi masyarakat yang
mencakup beberapa komunitas yang sadar diri dan terorganisasi dengan baik.Mereka
menjalankan dan hidup dengan system keyakinan dan praktek berlainan antara kelompok satu
dengan kelompok lainnya.Misa dari keanekaragaman komunal adalah para imigran yang baru
tiba,komunitas-komunitas Yahudi di Eropa dan Amerika,kaum Gypsi,masyarakat
amish,kelompok-kelompok cultural yang berkumpul secara territorial seperti kaum Basque di
Spanyol.

C.STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA SEBAGAI MASYARAKAT MAJEMUK

Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik

1.Horizontal

Ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan social berdasarkan perbedaan suku-


bangsa,perbedaan agama,adat serta perbedaan-perbedaan kedaerahan.

2.Vertical
Struktur masyarakat Indonesia ditandai adanya perbedaan-perbedaan vertical antara
lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup dalam.

Perbedaan-perbedaan sukubangsa,agama,adat,dan kedaerahan seringkali disebut sebagai


ciri masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk,suatu istilah yang mula-mula Furnivall untuk
menggambarkan masyarakat Indonesia pada masa Hindia Belanda.Konsep masyarakat
majemuk sebagaimana yang digunakan oleh ahli-ahli ilmu masyarakat dewasa ini memang
merupakan perluasan dari konsep Furnivall tesebut.

Masyarakat Indonesia pada masa Hindia Belanda,demikianlah menurut Furnivall,merupakan


suatu masyarakat majemuk[plural society],yakni suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau
lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam kesatuan
politik[JS.Furnivall,Netherlands India;A study Of Plural Economy,Cambridge at The University
Press,1967,halaman 466-469.

D.KONFIGURASI ETNIS MASYARAKAT MAJEMUK

Dr.Nasikun menyatakan bahwa berdasarkan konfigurasinya,masyarakat majemuk dapat


dibedakan ke dalam empat kategori,yaitu;

a.masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang

b.masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan

c.masyarakat majemuk dengan minoritas dominan

d.masyarakat majemuk dengan fregmentasi

Kategori pertama merupakan masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah kelompok
etnik yang kurang lebih seimbang,sehingga untuk mencapai integrase social atau pemerintahan
yang stabil diperlukan koalisi lintas-etnis.

Kategori kedua dan ketiga keempat dengan fragmentasi meliputi masyarakat-masyarakat


yang terdiri atas sejumlah besar kelompok etnik,semuanya dengan jumlah anggota yang kecil
dan tidak satupun memiliki posisi politik yang dominan dalam masyarakat.kehidupan politik
dalam masyarakat dengan konfigurasi demikian sangatlah stabil,karena ketidakmampuan
membangun coalition building yang diperlukan untuk mengakomodasi konflik-konflik yang pada
umumnya bersifat anarkhis sebagai akibat dari kecurigaan etnik dan hadirnya pemeritahan
yang otoriterian.
E.SEBAB-SEBAB PLURALITAS[MENGAPA MAJEMUK

Ada beberapa factor yang menyebabkan mengapa pluralitas masyarakat Indonesia yang
demikian itu terjadi.Yang pertama,keadaan geografik wilayah Indonesia yang terdiri atas kurang
lebih tiga ribu pulau yang terserak disepanjang equator kurang lebih tiga ribu mil dari timur ke
barat,dan seribu mil dari utara selatan,merupakan factor yang sangat besar pengaruhnya
terhadap terjadinya pluralitas sukubangsa di Indonesia .Tentang berapa jumlah sukubangsa
yang sebenanya ada di Indonesia,ternyata terdapat berbagai pendapat yang tidak sama
diantara para ahli ilmu kemasyarakatan.Hildred Geertz misalnya menyebutkan adanya lebih
kurang dari tigaratus suku bangsa di Indonesia,masing-masing dengan Bahasa dan identitas
kultural yang berbeda-beda.

Skinner menyebutkan adanya lebih dari 35 sukubangsa di Indonesia,masing-masing dengan


adat istiadat yang tidak sama.Lebih dari sekedar menyebutkan banyaknya sukubangsa di
Indonesia,skinner meggambarkan juga perbandingan besarnya sukubangsa-sukubangsa
tersebut.Beberapa suku bangsa yang paling besar sebagaimana disebut oleh Skinner adalah
Jawa,Sunda,Madura,Minangkabau,dan Bugis.Kemudian ada beberapa suku bangsa yang lain
yang cukup besar yaitu,Bali,Batak Toba,dan Sumbawa.Mengikuti pengertian sukubangsa yang
dikemukakan oleh para ahli antropologi,Dr.Nasikun menggolongkan orang-orang Tionghoa
sebagai salahsatu sukubangsa di Indonesia,dan berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik,dan
berdasarkan perkiraan tambahan penduduk golongan Tionghoa 3 persen,serta dengan
mengingat kurang lebih 100.000 orang Tionghoa kembali ke Tiongkok selama tahun 1959 dan
1960,diperkirakan jumlah orang Tionghoa yang tinggal di Indonesia pada tahun 1961 sebanyak
2,45 juta orang,sementara penduduk pribumi waktu itu diperkirakan 90.882 juta
orang.Walaupun jumlah orang Tionghoa sangat kecil dibandingkan dengan penduduk
peribumi ,tetapi mengingat kedudukan mereka yang sangat penting dalam kehidupan
ekonomi,mereka sangat mempengaruhi hubungan mereka dengan sukubangsa-sukubangsa
yang lain.

Faktor kedua yang menyebabkan pluralitas masyarakat Indonesia adalah kenyataan bahwa
Indonesia terletak diantara Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik.Keadaan ini menjadikan
Indonesia menjadi lalu lintas perdagangan,sehingga sangat mempengaruhi terciptanya
pluralitas agama di dalam masyarakat Indonesia.Telah sejak lama masyarakat Indonesia
memperoleh berbagai pengaruh kebudayaan bangsa lain melalui para pedagang
asing.Pengaruh yang pertama kali menyentuh masyarakat Indonesia adalah agama Hindu dan
Budha dari India sejak kurang lebih 400thn sebelum masehi.Hinduisme dan Budhaisme pada
waktu itu tersebar meliputi daerah yang cukup luas di Indonesia,serta lebur bersama-sama
dengan kebudayaan asli yang telah hidup dan berkembang lebih dulu.Namun,pengaruh Hindu
dan Budha terutama dirasakan diPulau Jawad an Pulau Bali.
Faktor ketiga, iklim yang berbeda-beda dan struktur yang tidak sama diantara berbagai
daerah di kepulauan Nusantara,telah mengakibatkan regional.Perbedaan curah hujan dan
kesuburan tanah merupakan kondisi yang menciptakan dua macam lingkungan ekologis yang
berbeda,yakni berbeda,yakni daerah pertanian basah[we rice cultivation]yang terutama banyak
dijumpai di Pulau Jawad an Bali,serta daerah lading [shifting cultivation]yang banyak dijumpai
diluar Jawa.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi dalam pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat majemuk adalah suatu
masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri.

Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik;

a.Horizontal,Ditandai dengan oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan social berdasarkan


perbedaan suku-bangsa,perbedaan agama,

b.Vertical,struktur ,masyarakat Indonesia ditandai adanya perbedaan-perbedaan vertical antara


lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup dalam.
DAFTAR PUSTAKA
Nasikun.1990.Masyarakat Majemuk.Suatu Tinjauan Sosiologis

Makalah disampaikan pada Seminar Pluralitas,Kesenjangan Sosial,dan Integrasi Nasional dalam


rangka HUT KNPI ke17,23 juli 1990 di Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai