DISUSUN OLEH
228110292
PENDIDIKAN PANCASILA
FAKULTAS PSIKOLOGI
KELAS A-1
Segala puji dan syukur terpanjatkan untuk Tuhan Yang Maha Esa.
Atas berkat rahmat dan hidayah-nya,tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila ini yang berjudul
Nilai-nilai Pancasila ini bisa selesai dengan baik pada waktu yang tepat.
Makalah ini disusun berdasarkan temuan dari beberapa sumber yang dirangkum oleh
penulis.Informasinya berasal dari buku,artikel,dan juga media massa.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusun makalah ini jauh dari kata sempurna.Maka,penulis
terbuka akan saran dan kritik untuk revisi ke arah lebih baik dari makalah ini.
Penulis
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Letak Indonesia sebuah Negara kepulauan yang terbesar dari Sabang hingga Merauke kini
telah melahirkan beberapa Bahasa dan adat istiadat.Bangsa Indonesia terdiri atas suku-
suku,berbicara dengan Bahasa daerah,memiliki adat dan memeluk agama yang berbeda
pula,dengan latar belakang budaya yang beraneka ragam,namun tetap merupakan satu
bangsa.Kesatuan itu disimbolkan dengan semboyan ’’Bhineka Tunggal Ika’’berbeda-beda tetap
satu jua.Hal ini dapat pula dikatakan demikian Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari
masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai agama dan suku bangsa yang berbeda.
Kemajemukan memiliki nilai interaksi yang begitu luas dengan latar belakang
ras,budaya,agama,dan Bahasa.Interaksi melibatkan kolektivitas suatu adaptasi social yang
mekanismenya merupakan pergaulan suatu system dan dinamika dalam kehidupan di setiap
kelompok masyarakat majemuk.Dimana interaksi adalah proses social yang terjadi dalam
kompleksitas yang dilalui oleh setiap orang ketika mengorganisasikan dan menginterprestasikan
persepsi dirinya dengan orang lain dalam suatu dimana kita sama-sama berada.Hal ini biasanya
keterkaitannya dengan relasi antar ras atau etnik dan relasi etnis disebut sebagai ciri khas
masyarakat majemuk.
Bhineka Tunggal Ika seperti kita pahami sebagai motto Negara,yang diangkat dari
penggalan kawin Sutasoma Karya besar Mpu Tantular pada zaman Keprabonan Majapahit abad
14 secara harfiah diartikan sebagai bercerai berai tetap satu,dan soal kultural dibangun atas
keanekaragaman,etnis Bahasa,budaya dan lain-lain.Dengan cara yang lebih singkat Pierre L,Van
dan Berghe menyebutkan beberapa karakteristik berikut sebagai sifat-sifat dasar dari suatu
masyarakat majemuk,yakni[1]terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok yang
seringkali memiliki nilai subkebudayaan yang berbeda satu sama lain;[2]memiliki struktur social
yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplomenter;[3]kurang
mengembangkan consensus diantara para anggotanya terhadap nilai yang bersifat dasar;
[4]secara relative seringkali mengalami konflik-konflik diantara kelompok yang satu dengan
kelompok yang lainnya;[5]secara relative integrase social tumbuh diatas paksaan dan saling
ketergantungan di dalam bidang bidang ekonomi;[6]serta adanya dominasi politik oleh suatu
kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Masyarakat multikultural merupakan suatu masyarakat yang terdiri atas banyak struktur
kebudayaan.Hal tersebut disebabkan karena banyaknya suku bangsa yang memiliki struktur
budaya sendiri yang berbeda dengan budaya suku bangsa yang lainnya.
Mempunyai stuktur budaya lebih dari satu.Nilai-nilai dasar yang merupakan kesepakatan
bersama sulit berkembang.
Sering terjadi konflik-konflik social yang berbau SARA.Struktur socialnya lebih bersifat
nonkomplementer.Proses integrasi yang terjadi berlangsung secara lambat.Sering terjadi
dominasi ekonomi,politik dan social budaya.
.Keadaan geografis
Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik
1.Horizontal
2.Vertical
Struktur masyarakat Indonesia ditandai adanya perbedaan-perbedaan vertical antara
lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup dalam.
Kategori pertama merupakan masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah kelompok
etnik yang kurang lebih seimbang,sehingga untuk mencapai integrase social atau pemerintahan
yang stabil diperlukan koalisi lintas-etnis.
Ada beberapa factor yang menyebabkan mengapa pluralitas masyarakat Indonesia yang
demikian itu terjadi.Yang pertama,keadaan geografik wilayah Indonesia yang terdiri atas kurang
lebih tiga ribu pulau yang terserak disepanjang equator kurang lebih tiga ribu mil dari timur ke
barat,dan seribu mil dari utara selatan,merupakan factor yang sangat besar pengaruhnya
terhadap terjadinya pluralitas sukubangsa di Indonesia .Tentang berapa jumlah sukubangsa
yang sebenanya ada di Indonesia,ternyata terdapat berbagai pendapat yang tidak sama
diantara para ahli ilmu kemasyarakatan.Hildred Geertz misalnya menyebutkan adanya lebih
kurang dari tigaratus suku bangsa di Indonesia,masing-masing dengan Bahasa dan identitas
kultural yang berbeda-beda.
Faktor kedua yang menyebabkan pluralitas masyarakat Indonesia adalah kenyataan bahwa
Indonesia terletak diantara Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik.Keadaan ini menjadikan
Indonesia menjadi lalu lintas perdagangan,sehingga sangat mempengaruhi terciptanya
pluralitas agama di dalam masyarakat Indonesia.Telah sejak lama masyarakat Indonesia
memperoleh berbagai pengaruh kebudayaan bangsa lain melalui para pedagang
asing.Pengaruh yang pertama kali menyentuh masyarakat Indonesia adalah agama Hindu dan
Budha dari India sejak kurang lebih 400thn sebelum masehi.Hinduisme dan Budhaisme pada
waktu itu tersebar meliputi daerah yang cukup luas di Indonesia,serta lebur bersama-sama
dengan kebudayaan asli yang telah hidup dan berkembang lebih dulu.Namun,pengaruh Hindu
dan Budha terutama dirasakan diPulau Jawad an Pulau Bali.
Faktor ketiga, iklim yang berbeda-beda dan struktur yang tidak sama diantara berbagai
daerah di kepulauan Nusantara,telah mengakibatkan regional.Perbedaan curah hujan dan
kesuburan tanah merupakan kondisi yang menciptakan dua macam lingkungan ekologis yang
berbeda,yakni berbeda,yakni daerah pertanian basah[we rice cultivation]yang terutama banyak
dijumpai di Pulau Jawad an Bali,serta daerah lading [shifting cultivation]yang banyak dijumpai
diluar Jawa.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi dalam pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat majemuk adalah suatu
masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri.
Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik;