Anda di halaman 1dari 25

Masyarakat Multikultural: Pengertian dan Ciri-cirinya

Indonesia memiliki beragam budaya dengan suku ras yang berbeda pula.
Perbedaan ini menyebabkan Indonesia termasuk ke dalam masyarakat
multikultural.

Sebelumnya, multikulturalisme adalah sebuah terminologi dalam disiplin


antropologi. Kemudian multikulturalisme bergeser pada bidang ilmu lain dengan
definisi "masyarakat majemuk".

Masyarakat majemuk atau masyarakat multikultural pertama dikenalkan oleh John


Sydenham Furnivall, seorang penulis yang lahir di Britania Raya dan kemudian
bekerja di Burma.

Furnivall kemudian dikenal sebagai salah satu sejarawan terkemuka di Asia


Tenggara terutama untuk Burma dan Hindia Belanda.
Baca juga:
Nama-nama Pemuka Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan
Konghucu

Menurut Furnivall, masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat yang terdiri


atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu
sama lain di dalam satu kesatuan politik.

Sedangkan masyarakat multikultural, menurut Liliweri, Dosen Pengajar


Indonesia, adalah suatu masyarakat yang struktur penduduknya terdiri dari
beragam etnik, dan keragaman itu menjadi sumber keragaman kebudayaan atau
subkultur dari masing-masing etnik.

Konsep multikultural menjelaskan tentang kehadiran dan daya tahan sekelompok


orang dari beragam ras dan etnik minoritas yang mendefinisikan diri mereka
secara berbeda dengan orang lain yang mereka temui dalam kehidupan sehari-
hari.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat majemuk adalah


masyarakat multikultural yang mempunyai banyak budaya, banyak suku bangsa,
banyak bahasa dan aneka ragam adat istiadat dalam suatu tatanan kesatuan sosial
dan politik.

Ciri-ciri Masyarakat Multikultural

Dikutip dalam buku Khazanah Antropologi kelas 11 oleh Siany L. dan Atiek
Catur B., ciri-ciri masyarakat multikultural adalah:

a. Terintegrasinya masyarakat ke dalam kelompok-kelompok sosial yang


memiliki ciri khas budaya yang berbeda satu sama lain
b. Lembaga-lembaga sosial saling tergantung satu sama lain karena adanya tingkat
perbedaan budaya yang tinggi

c. Kurang mengembangkan konsensus di antara anggota masyarakat

d. Kecenderungan terjadinya konflik lebih besar di antara kelompok satu dengan


yang lain

e. Integrasi sosial tumbuh di antara kelompok sosial yang satu dengan yang lain
f. Adanya kekuasaan politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain

Masyarakat multikultural juga disebut sebagai masyarakat yang menghargai


perbedaan satu sama lain. Selain Indonesia,negara mana lagi yang juga termasuk
dalam masyarakat multikultural?

Bagaimana masyarakat multikultural di Indonesia


Masyarakat multikultural Indonesia adalah sebuah masyarakat yang berdasarkan pada
ideologi multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika yang multikultural, yang
melandasi corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat nasional dan lokal.
Bagaimana kehidupan masyarakat multikultural?
Sifat Masyarakat Multikultural

Mempunyai struktur sosial yang terbagi dalam lembaga yang sifatnya


nonkomplementer. Kurang mengembangkan konsensus di antara anggota terhadap
nilai yang bersifat dasar. Adanya integrasi sosial yang tumbuh karena adanya
paksaan dan adanya saling ketergantungan dalam bidang ekonomi.

Pengertian Masyarakat
LB.

Multikultural
Indonesia merupakan satu di antara negara multikultural, yang memiliki
keberagaman masyarakat yang cukup kompleks. Hal ini karena Indonesia 
merupakan negara kepulauan, yang memiliki masyarakat yang berbeda di setiap
daerahnya.

Maka tak heran keragaman tersebut membuat masyarakat Indonesia disebut


sebagai masyarakat multikultural. Lantas, apa yang dimaksud dengan istilah
masyarakat multikultural?
Masyarakat multikultural disusun atas tiga kata, yaitu masyarakat, multi, dan
kultural. Masyarakat artinya adalah sebagai satu kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus-menerus dan
terikat oleh rasa toleransi bersama.

Multi berarti banyak atau beranekaragam, dan kultural berarti budaya. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri
atas banyak struktur kebudayaan.

Indonesia lebih cocok sebagai masyarakat pluralism, yang sejak dulu memiliki
budaya yang berbeda hidup
berdampingan satu sama lain. Meskipun sekarang Indonesia Juga merupakan
masyrakat multikulturalisme
karena adanya perjuangan hak asasi manusia dan perjuangan kesetaraan
diberbagai komnitas marjinal,
sehingga sekarang ini isu-isu keberagaman dalam konteks multikulturalisme dan
pluralisme ini menjadi
suatu keniscayaan dalam masyarakat Indonesia. Hal tersebut berdampak pada isu
keragaman budaya, hak
asasi manusia dan hubungan antara kelompok minoritas dan mayoritas atau
negara dalam dinamika
pembangunan bangsa Indonesia sebagai masyarakat yang pluralisme dan
multikulturalisme.
Bangunan Indonesia Baru dari hasil reformasi atau perombakan tatanan kehidupan
Orde Baru adalah
sebuah ‘masyarakat multikultural Indonesia’ yang bercorak ‘masyarakat
majemuk’ (plural society).Masyarakat Indonesia ditandai dengan kehidupan
masyarakat yang beranekaragam
dalam berbagai bentuk suku, agama, ras dan golongan, namun tetap dalam
kesatuan ‘Bhineka Tunggal Ikatilah “Bhinneka Tunggal Ika” yang semula
menunjukkan semangat toleransi keagamaan, kemudian diangkat menjadi
semboyan bangsa Indonesia.
Sebagai semboyan bangsa konteks permasalahannya bukan hanya menyangkut
toleransi beragama tetapi
jauh lebih luas seperti yang umum disebut dengan istilah suku, agama, ras, dan
antar golongan (SARA),
Semboyan itu dilukiskan di bawah lambang negara Indonesia yang dikenal
dengan nama Garuda Pancasila.
Lambang negara Indonesia lengkap dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”
telah ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951 tentang Lambang Negara. Acuan utama
bagi terwujudnya
masyarakat Indonesia yang multikulturalisme adalah adanya ideologi yang
dipegang oleh setiap masyarakat
Indonesia yang menghargai perbedaan dan keragaman baik secara individual
(person) maupun secara
kelompok (komunitas) yaitu masyarakat multikulturalismeBerkaitan dengan
masyarakat
multicultural seperti Negara Indonesia memiliki kebudayaan dan ideologi yang
berlaku secara umum bagi
seluruh bangsa Indonesia, seperti ideology pancasila sebagai wujud keseluruhan
budaya Indonesia dalam
keragaman masyarakat.Indonesia dalam pembangunan bangsa masyarakat telah
menjadikan
multikulturalisme sebagai dasar sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 32 UUD
1945 yang berbunyi
‘Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya
rakyat Indonesia
seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak
kebudayaan di daerah-daerah
di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Hal tersebut
menunjukkan bahawa kebudayaan
bangsa merupakan hasil buah usaha budaya-budaya daerah, yang dijadikan
menjadi satu (intisari) sebagai
kebudayaan bangsa, sehingga masyarakat multicultural merupakan suatu
keniscayaan bagi bangsa Indonesia.
masyarakat multikultural merupakan suatu fakta, fakta semakin bercampur
baurnya penduduk dunia yang
mampu memberikan tekanan pada sistem pemerintahan pendidikan, ekonomi
yang mapan untuk berubah.

PEMBAHASAN
Hakikat Masyarakat Multikultural
Masyarakat multikultural adalah
membicarakan tentang masyarakat negara, bangsa, daerah, bahkan lokasi
geografis terbatas seperti kota atau
sekolah, yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda-
beda dalam kesederajatan.
Pada hakikatnya masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas
berbagai macam suku yang
masing-masing mempunyai struktur budaya (culture) yang berbeda-beda. Dalam
hal ini masyarakat
multikultural tidak bersifat homogen, namun memiliki karakteristik heterogen di
mana pola hubungan sosial
antar individu di masyarakat bersifat toleran dan harus menerima kenyataan untuk
hidup berdampingan
secara damai (peace co-exixtence) satu sama lain dengan perbedaan yang melekat
pada tiap entitas sosial dan
politiknya oleh Multikulturalisme dijadikan sebagai acuan utama
terbentuknya masyarakat multikultural yang damai, masyarakat multikultural
sangat mungkin terjadi konflik
vertikal dan horizontal yang dapat menghancurkan masyarakat tersebut. Sebagai
contoh, pertikaian yang
melibatkan sentimen etnis, ras, golongan dan juga agama terjadi di berbagai
negara termasuk Indonesia
seperti konflik poso.
Indonesia merupakan masyarakat multikultural. Hal ini
terbukti di Indonesia memiliki banyak suku bangsa yang masing-masing
mempunyai struktur budaya yang
berbedabeda. Perbedaan ini dapat dilihat dari perbedaan bahasa, adat istiadat,
religi, tipe kesenian, dan lain-
lain. Pada dasarnya suatu masyarakat dikatakan multikultural jika dalam
masyarakat tersebut memiliki
keanekaragaman dan perbedaan. Keragaman dan perbedaan yang dimaksud antara
lain, keragaman struktur
budaya yang berakar pada perbedaan standar nilai yang berbeda-beda, keragaman
ras, suku, dan agama,
keragaman ciri-ciri fisik seperti warna kulit, rambut, raut muka, postur tubuh, dan
lain-lain, serta keragaman
kelompok sosial dalam masyarakat. Selain itu, masyarakat kultural dapat diartikan
sebagai berikut
Pengakuan terhadap berbagai perbedaan dan kompleksitas kehidupan
dalam masyarakat. (2) Perlakuan yang sama terhadap berbagai komunitas dan
budaya, baik yang mayoritas
maupun minoritas. (3) Kesederajatan kedudukan dalam berbagai keanekaragaman
dan perbedaan, baik
secara individu ataupun kelompok serta budaya. (4) Penghargaan yang tinggi
terhadap hak-hak asasi
manusia dan saling menghormati dalam perbedaan. (5) Unsur kebersamaan, kerja
sama, dan hidup
berdampingan secara damai dalam perbedaan.

Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan


perbedaan dalam
kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan. Oleh karena itu,
konsep multikulturalismeidaklah dapat disamakan dengan konsep
keanekaragaman secara suku bangsa (ethnic) atau kebudayaan suku
bangsa yang menjadi ciri khas masyarakat majemuk, karena multikulturalisme
menekankan kebudayaan
dalam kesederajatan. Berkaitan dengan konflik sosial, multikulturalisme
merupakan paradigma baru dalam
upaya merajut kembali hubungan antarmanusia yang belakangan selalu hidup
dalam suasana penuh konflik.
Secara sederhana, multikulturalisme dapat dipahami sebagai suatu konsep
keanekaragaman budaya dan
kompleksitas dalam masyarakat. Melalui multikulturalisme masyarakat diajak
untuk menjunjung tinggi
toleransi, kerukunan dan perdamaian bukan konflik atau kekerasan dalam arus
perubahan sosial. Meskipun
berada dalam perbedaan sistem sosial berpijak dari pemikiran tersebut, paradigma
multikulturalisme
diharapkan menjadi solusi konflik sosial yang terjadi saat ini.inti
multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama
sebagai kesatuan, tanpa memedulikan perbedaan budaya, etnis, gender, bahasa,
ataupun agama. Sedangkan
fokus multikulturalisme terletak pada pemahaman akan hidup penuh dengan
perbedaan sosial budaya, baik
secara individual maupun kelompok dan masyarakat. Dalam hal ini individu
dilihat sebagai refleksi dari
kesatuan sosial dan budaya. Bagi Indonesia, multikultural merupakan suatu
strategi dan integrasi sosial di
mana keanekaragaman budaya benar diakui dan dihormati, sehingga dapat
difungsikan secara efektif dalam
mengatasi setiap isu-isu separatisme (memisahkan diri) dan disintegrasi sosial.
Multikulturalisme
mengajarkan semangat kemanunggalan atau ketunggalan (tunggal ika) yang
paling potensial akan
melahirkan persatuan kuat, tetapi pengakuan adanya pluralitas (Bhinneka) budaya
bangsa inilah yang lebih
menjamin persatuan bangsa.

Macam-Macam Masyarakat Multikultural


Keragaman struktur budaya dalam masyarakat menjadikan multikulturalisme
terbagi menjadi beberapa
bentukyaitu: (1) Multikulturalisme Isolasi. Masyarakat
jenis ini biasanya menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi
yang saling mengenal satu
sama lain. Kelompok-kelompok tersebut pada dasarnya menerima keragaman,
namun pada saat yang sama
berusaha mempertahankan budaya mereka secara terpisah dari masyarakat lain
umumnya. Contohnya
masyarakat suku Kajang yang ada di Kabupaten Bulukumba yang masih
mengisolasi diri dan
mempertahankan budaya mereka dari budaya luar, namun tetap menerima
keragaman masyarakat selain
masyarakat mereka seperti tetap berinteraksi dengan masyarakat lain. (2)
Multikulturalisme Akomodatif.
Masyarakat ini memiliki kultur dominan, yang membuat penyesuaian-
penyesuaian dan akomodasi-
akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultural kaum minoritas. Masyarakat
multikultural akomodatif
merumuskan dan menerapkan undang-undang, hukum, dan ketentuan-ketentuan
yang sensitif secara kultural,
serta memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mengembangkan/
mempertahankan kebudayaan
mereka. Sebaliknya, kaum minoritas tidak menentang kultur dominan. Contohnya
suku Jawa yang ada di
daerah Palopo. (3) Multikulturalisme Otonomi. Dalam model ini kelompok-
kelompok kultural utama
berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan
menginginkan kehidupan otonom
dalam kerangka politik yang secara kolektif dapat diterima. Prinsip-prinsip pokok
kehidupan kelompok-
kelompok dalam multikultural jenis ini adalah mempertahankan cara hidup
mereka masing-masing yang memiliki hak-hak sama dengan kelompok dominan.
Mereka juga menentang kelompok dominan dan
berusaha menciptakan suatu masyarakat di mana semua kelompok bisa eksis
sebagai mitra sejajar.
Contohnya kelompok feminis yang memperjuangkan kesetaraan gender. (4)
Multikulturalisme
Kritikal/Interaktif. Jenis multikulturalisme ini terjadi pada masyarakat plural di
mana kelompok-kelompok
yang ada sebenarnya tidak terlalu menuntut kehidupan otonom, akan tetapi lebih
menuntut penciptaan kultur
kolektif yang menegaskan perspektif-perspektif distingtif (membedakan) mereka.
Kelompok dominan dalam
hal ini tentunya menolak, bahkan berusaha secara paksa menerapkan budaya
dominan mereka dengan
mengorbankan budaya kelompok-kelompok minoritas. Contohnya kelompok
lesbian, gay, biseksual dan
transeksual (LGBT) sebagai kelompok minoritas yang ingin diakui eksistensi oleh
kelompok mayoritas atau
masyarakat luas, sebagai kelompok yang ingin mendapatkan perlakuan yang sama
dengan kelompok yang
lain. (5) Multikulturalisme Kosmopolitan. Kehidupan dalam multikulturalisme
jenis ini berusaha menghapus
segala macam batas-batas kultural untuk menciptakan masyarakat yang setiap
individu tidak lagi terikat pada
budaya tertentu. Bisa juga sebaliknya, yaitu tiap individu bebas dengan
kehidupan-kehidupan lintas kultural
atau mengembangkan kehidupan kultural masing-masing. Contohnya kehidupan
di kota Makassar yang
hidup berdampingan dengan kultur yang berbeda.

Penyebab Terciptanya Multikultural


Dalam kerangka politik multikulturalisme, terdapat dua aspek munculnya
multikulturalisme,
yakni migrasi yang masuk ke suatu daerah dan adanya
kebanggaan sebagai minoritas.Pada dasarnya semua bangsa di dunia bersifat
multikultural.
Adanya masyarakat multikultural memberikan nilai tambah bagi
bangsa tersebut. Keragaman ras, etnis, suku ataupun agama
menjadi karakteristik tersendiri, sebagaimana bangsa Indonesia, yang unik dan
rumit karena kemajemukan suku bangsa, agama,
bangsa maupun ras. Masyarakat multikultural Indonesia adalah
sebuah masyarakat yang berdasarkan pada ideologi
multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika yang multikultural,
yang melandasi corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat
nasional dan lokal.

Pandangan tentang Masyarakat


Mulitikultural Masyarakat Indonesia memiliki agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa yang
berbeda-beda. Tiap-tiap agama dan kepercayaan tersebut memiliki tata cara
beribadah yang berbeda-beda
pula. Berkaitan dengan perbedaan identitas dan konflik sosial muncul tiga
kelompok sudut pandang yang
berkembang(1) Pandangan Primordialisme. Kelompok ini
menganggap perbedaan-perbedaan yang berasal dari genetika seperti suku, ras,
agama merupakan sumber
utama lahirnya benturan-benturan kepentingan etnis maupun budaya. (2)
Pandangan Kaum
Instrumentalisme. Menurut mereka, suku, agama, dan identitas yang lain dianggap
sebagai alat yang
digunakan individu atau kelompok untuk mengejar tujuan yang lebih besar baik
dalam bentuk materiil
maupun nonmateriil. (3) Pandangan Kaum Konstruktivisme. Kelompok ini
beranggapan bahwa identitas
kelompok tidak bersifat kaku, sebagaimana yang dibayangkan kaum primordialis.
Etnisitas bagi kelompok
ini dapat diolah hingga membentuk jaringan relasi pergaulan sosial.Oleh karena
itu, etnisitas merupakan
sumber kekayaan hakiki yang dimiliki manusia untuk saling mengenal dan
memperkaya budaya. Bagi
mereka persamaan adalah anugerah dan perbedaan adalah berkah. Kenyataan ini
menjadikan suatu tantangan
baru bagi bangsa untuk mewujudkan masyarakat multikultural yang damai.

Dampak Keragaman di MasyarakaKeragaman di masyarakat dapat ditinjau dari


beberapa hal, misalnya ras, suku bangsa, agama dan jenis
kelamin 1. Ras
Pembedaan masyarakat berdasarkan ras bisa didasarkan atas perbedaan ciri-ciri
fisiknya. Ras
merupakan konsep biologis,2. Suku Bangsaeragaman suku bangsa merupakan
pembedaan masyarakat berdasarkan kebudayaan.ras adalah suatu golongan
manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitasdalam kesatuan kebudayaan3.
AgamaPemerintah Indonesia mengakui dan mengembangkan lima agama, yaitu
Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, dan Budha meskipun masih ada berbagai kepercayaan yang ingin
mendapatkan pengakuan oleh
pemerintah sebagai suatu agam. Kondisi ini sangat rentan terhadap terjadinya
konflik dan disintegrasi
bangsa Indonesia. Walaupun bangsa Indonesia terdiri atas bermacam-macam
agama, namun hendaknya tetap
bersatu seperti dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.Bangsa Indonesia
memiliki suku bangsa yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan kebudayaan yang beragam pula.
Dengan adanya perbedaan itu
maka dalam menjalankan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan, tiap-tiap
umat beragama dituntut
menghormati satu sama lain.Pemeluk agama tidak boleh saling menghina
terhadap pemeluk agama lain.
Sebagai warga negara kita ikut berupaya untuk menumbuhkan dan
mengembangkan toleransi antarumat
beragama Kita harus menghindari dan menjauhi hal-hal sebagai berikut. (a) Sikap
fanatik yang berlebihan,
yaitu sikap tidak mau menghargai pemeluk agama lain dan penganut kepercayaan
terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, bahkan memusuhinya. (b) Sikap mencampuradukan ajaran agama
dengan kepercayaan atau
ajaran lain. (c) Sikap acuh tak acuh terhadap agama atau kepercayaan lain

Hal yang Harus Dihindari dalam Masyarakat Multikultural


Membangun masyarakat multikultural yang rukun dan bersatu, ada beberapa nilai
yang harus dihindari yaitu primordialisme, etnosenterisme, diskriminatif dan
streotipe.
Penjelasan setiap komponen tersebut yaitu (1) Primordialisme. Primordialisme
artinya perasaan kesukuan
yang berlebihan. Menganggap suku bangsanya sendiri yang paling unggul, maju,
dan baik. Disuatu sisi
primordialisme merupakan hal yang baik karena hakikatnya ingin melestarikan
budaya yang ada ditempat
individu itu lahir, namun juga sikap ini tidak baik untuk dikembangkan di
masyarakat yang multikultural
seperti Indonesia karena merupakan suatu bentuk embrio konflik, apabila sikap ini
ada dalam diri warga
suatu bangsa, dan kecil kemungkinan mereka untuk bisa menerima keberadaan
suku bangsa yang lain.
Contoh menganggap suku Makassar lebih bagus dar suku Toraja. (2)
Etnosentrisme.
Etnosentrisme artinya
sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaannya
sendiri, biasanya disertai
dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan yang
lain karena mengangap
bahwa kebudayaanya lebih baik dengan menggunakan ukuran budaya sendiri.
Contoh memberikan ukuran
bahasa yang baik itu berdasarkan bahasa sendiri. (3) Diskriminatif. Diskriminatif
adalah sikap yang
membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan warna
kulit, golongan, suku
bangsa, ekonomi, agama, dan lain-lain. Sikap ini sangat berbahaya untuk
dikembangkan karena bisa memicu
munculnya antipati terhadap sesama warga masyarakat, seperti perbedaan
perlakuan antara orang miskin dan
orang kaya dalam mendapatkan layanan kesehatan. (4) Stereotip. Stereotip adalah
konsepsi mengenai sifat
suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat. Indonesia
memang memiliki
keragaman suku bangsa dan masing-masing suku bangsa memiliki ciri khas.
Tidak tepat apabila perbedaan
itu kita besar-besarkan hingga membentuk sebuah kebencian atau stereotip bagi
suku tersebut, sepertstereotip untuk suku Makassar sebagai suku yang kasar,
padahal tidak semua orang yang bersuku Makassar
adalah orang kasar, ada diantara mereka yang memiliki jiwa yang lemah lembut.

Solusi masyarakat Multikultural dalam Berbagai Paradigma


Pemahaman masyarakat multikultural sebagai suatu keniscayaan dapat diciptakan
suatu tatanan
kehidupan masyarakat yang seimbang melalui peranan pemerintah, masyarakat,
negara ataupun lembaga
pendidikan dalam memberikan kebijakan yang top down.erbagai pendekatan
kebijakan yang dapatdilakukanpendidikan multikultural merupakan suatu
proses melalui tiga tahap pertumbuhan multikultural yang dapat dilakukan dalam
lembaga pendidikan,tahapan-tahapan tersebut memelukan keterlibatan berbagai
pihak untuk memberikan pendidikan
multikultural kepada setiap siswa

KESIMPULAN
Masyarakat multikultural telah menjadi cri khas bangsa lebih khusus pada
masyarakat Indonesia, dan
telah diperbincangkan dalam berbagai kegiatan, seminar, forum diskusi maupun
dalam lingkungan
akademik. Namun demikian terkadang multikulturalisme kurang tepat digunakan,
bahkan masyarakat
multicultural sering disamakan dengan masyarakat pluralisme, namun menurut
hemat penulis kedua
memiliki arti dan makna sejarah yang berbeda antara satu dengan yang lain,
meskipun keduanya sama-sama
berbicara tentang keragaman. Karena memiliki konsep yang berbeda sehingga
konsep masyarakat
multikulturalisme dan konsep masyarakat pluralisme perlu dikaji lebih dalam lagi
agar dapat menemukan
kesesuaian dengan konteks masyarakat Indonesia. Lebih jauh lagi untuk
mendapatkan desain pengelolaan
keragaman yang lebih komprehensif dalam menjaga tatanan masyarakat yang
seimbang (equilibrium) dalam
kesatuan ‘Bhineka Tunggal Ika’. Sehingga inti multikulturalisme adalah
kesediaan menerima kelompok lain
secara sama sebagai kesatuan, tanpa memedulikan perbedaan budaya, etnis,
gender, bahasa, ataupun agama.
Desain masyarakat multikultural dapat dikaji menggunakan paradigma
positifistik, pospositivistik, kritis dan
postrukturalis sebagai suatu kesatuaan yang integratif.

MENANAMKAN KONSEP MULTIKULTURALISME DI INDONESIA


1.1 Latar Belakang Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pada empat dekade terakhir (KBBI) berarti batas ukur untuk
abad ke 21 ini menjadi saksi penambahan dan pengurangan
munculnya beberapa intelektual dan yang masih diperbolehkan;
pergerakan sosial yang dipimpin penyimpangan yang masih dapat
oleh beberapa kelompok yang diterima dalam pengukuran kerja.
beragam seperti penduduk asli Biasanya rasa toleransi itu besar
(indigenous people), minoritas- kepada orang lain ketika kita
minoritas nasional, bangsa ethno- melakukan interaksi dengan orang
budaya (ethno-cultural nations), asing. Toleransi bagi penulis sendiri
para pendatang baru dan lama, adalah memberikan kelonggaran
para feminis, para homo dan lebih sedikit dari batasan yang telah
lesbian dan juga kelompok tetapkan terhadap sesuatu yang
ataupartai hijau. kita yakini, ketika orang lain itu
Mereka dengan gencar berbeda atas apa yang kita anggap
menyuarakan suaranya dan tidak itu benar.
segan-segan untuk mempraktikkan Kelompok-kelompok yang
dan menunjukkan kepada dunia berbeda tersebut di atas
seperti gaya hidup, pandangan- menginginkan toleransi:
pandangan mereka dan juga cara penerimaan, penghormatan,
hidup yang sangat berbeda dengan bahkan penegasan publik atas
budaya dominan yang saat ini perbedaan yang ada. Beberapa
masih dipegang teguh di mana kelompok tersebut menginginkan
masih dianggap paling baik dan masyarakat luas memperlakukan
sesuai serta diterima oleh mereka secara adil dan sama serta
masyarakat kebanyakan. tidak mendiskriminasikan, melawan,
Di dalam cara-cara mereka bahkan menempatkan posisi yang
yang berbeda dan dianggap tidak menguntungkan mereka di
menyimpang itu, mereka dalam segala bidang kehidupan
menginginkan keberadaan mereka baik pribadi maupun secara kolektif.
diterima baik oleh masyarakat luas Paham atau pandangan yang
akan adanya legitimasi perbedaan mendukung tentang keberagaman
yang mereka miliki, khususnya bagi itulah yang disebut sebagai
mereka yang ingin menunjukkan jati multikulturalisme.
diri (identity) yang selama ini Di dalam tulisan ini akan
terhalang oleh kebiasaan atau lebih menekankan pada definisi
norma-norma yang berlaku di multikulturalisme, penyebab
masyarakat. multikulturalisme, permasalahan
Pergerakan-pergerakan multikulturalisme, tantangan
mereka membentuk perlawanan multikulturalisme dan juga
bagi penerimaan identitas dan pendidikan multikulturalisme di
perbedaan (identity - related Indonesia. Indonesia merupakan
differences). negara yang majemuk dan sangat
Untuk menerima perbedaan beragam. Baik dari agama, etnis,
yang ada maka dibutuhkan toleransi kebiasaan, budaya.
yang tinggi. Toleransi di dalam
Definisi Multikulturalisme
Multikulturalisme memiliki banyak pengertian. Salah satu
pengertiannya menekankan adanya penghargaan terhadap
keanekaragaman di luar kebiasaan atau budaya dominan.
Pandangan multikulturalisme bermanfaat untuk mengetahui
bagaimana struktur sosial menciptakan dan menjaga budaya-
budaya yang berbeda dalam suatu masyarakat, sehingga dapat diterjemahkan
dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang
menekankan penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas,
dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Dimana masyarakat
yang terdiri dari beberapa macam
kumunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit
perbedaan konsepsi mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai,
bentuk organisasi sosial, sejarah, adat serta kebiasaan.

Penyebab Multikulturalisme
Dalam kerangka politik multikulturalisme, Kymlicka
mengemukakan terdapat dua aspek munculnya multikulturalisme,
yakni migrasi yang masuk ke suatu daerah dan adanya
kebanggaan sebagai minoritas.Pada dasarnya semua bangsa di dunia bersifat
multikultural.
Adanya masyarakat multikultural memberikan nilai tambah bagi
bangsa tersebut. Keragaman ras, etnis, suku ataupun agama
menjadi karakteristik tersendiri, sebagaimana bangsa Indonesia, yang unik dan
rumit karena kemajemukan suku bangsa, agama,
bangsa maupun ras. Masyarakat multikultural Indonesia adalah
sebuah masyarakat yang berdasarkan pada ideologi
multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika yang multikultural,
yang melandasi corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat
nasional dan lokal.

Faktor-faktor penyebab timbulnya masyarakat yang


multikultural adalah keadaan geografis, pengaruh kebudayaan
asing, perkawinan campur dan juga iklim yang berbeda. Indonesia,
sebagai sebuah negara yang kaya akan khazanah budaya. Dilihat
dari keadaan geografis Indonesia, terdapat beribu-ribu pulau
berjajar dari ujung Barat sampai ujung Timur, mulai dari Sumatra
hingga Papua. Setiap pulau memiliki suku bangsa, etnis, agama
dan ras masing-masing. Dilihat dari pengaruh kebudayaan asing,
seperti masuknya etnis Cina, Arab dan maupun India dan turun
menurun membuat masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan
yang berbeda dan juga cara pandang hidup pula. Sementara itu, iklim atau cuaca
yang berbeda di Indonesia membuat kebiasaan masyarakat untukbercocok tanam
berbeda-beda. Keadaan inilah yang menjadikanmasyarakat Indonesia menjadi
masyarakat multikultural.

. Permasalahan Multikulturalisme
Keanekaragaman budaya dan masyarakat dianggap
pendorong utama munculnya persoalan-persoalan baru bagi
bangsa Indonesia. Contoh keanekaragaman yang berpotensi
menimbulkan permasalahan baru sebagai berikut:
1. Keanekaragaman Suku Bangsa
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki
kekayaan budaya yang luar biasa banyaknya. Yang menjadi sebab
adalah keberadaan ratusan suku bangsa yang hidup dan
berkembang di berbagai tempat di wilayah Indonesia. Kita bisa
membayangkan apa jadinya apabila masing-masing suku bangsa
itu mempunyai karakter, adat istiadat, bahasa, kebiasaan dan lain-
lain. Kompleksitas nilai, norma dan kebiasaan itu bagi warga suku
bangsa yang bersangkutan mungkin tidak menjadi masalah.
Permasalahan baru muncul ketika suku bangsa itu harus
berinteraksi sosial dengan suku bangsa yang lain.
2. Keanekaragaman Agama
Letak kepulauan Nusantara di posisi silang di antara dua
samudra dan dua benua, jelas mempunyai pengaruh yang penting
bagi munculnya keanekaragaman masyarakat dan budaya. Dengan
didukung oleh potensi sumber alam yang melimpah, maka
Indonesia menjadi sasaran pelayaran dan perdagangan dunia.
Apalagi didalamnya telah terbentuk jaringan perdagangan dan
pelayaran antarpulau.

Dampak interaksi dengan bangsa-bangsa


lain itu adalah masuknya beragam bentuk pengaruh agama dan
kebudayaan. Selain melakukan aktivitas perdagangan, para
saudagar Islam, Hindu, Buddha, juga membawa dan menyebarkan ajaran
agamanya .Agama-agama besar pun muncul dan berkembang di Indonesia,
dengan jumlah penganut yang berbeda-beda. Kerukunan antarumat beragama
menjadi idam-idaman hampir semua orang, karena tidak satu agama pun yang
mengajarkan permusuhan.

3. Keanekaragaman Ras

Salah satu dampak terbukanya letak geografis Indonesia,

banyak bangsa luar yang bisa masuk dan berinteraksi dengan

bangsa Indonesia. Misalnya, keturunan Arab, India, Persia, Cina,

Hadramaut dan lain-lain. Dengan sejarah, kita bisa merunut

bagaimana asal usulnya. Bangsa-bangsa asing itu tidak saja hidup

dan tinggal di Indonesia, tetapi juga mampu berkembang secara

turun-temurun membentuk golongan sosial dalam masyarakat

kita. Mereka saling berinteraksi dengan penduduk pribumi dari

waktu ke waktu. Bahkan ada di antaranya yang mampu

mendominasi kehidupan perekonomian nasional. Misalnya,

keturunan Cina.

Konsep Multikulturalisme di Indonesia


Konsep Multikulturalisme sebenarnya telah dituangkan oleh
para pendiri bangsa Indonesia untuk menggambarkan
kebudayaan bangsa Indonesia kedalam sebuah konsep ideologi
bangsa (Pancasila). namun tidaklah dapat disamakan konsep
Multikulturalisme dengan konsep keanekaragaman secara suku
bangsa atau kebudayaan suku bangsa yang menjadi ciri
masyarakat majemuk, karena multikulturalisme menekankan keanekaragaman
kebudayaan dalam kesederajatan (Bhineka
Tunggal Ika). Permasalahan yang mendukung ideologi ini, yaitu
politik dan demokrasi, keadilan dan penegakan hukum,
kesempatan kerja dan berusaha, HAM, hak budaya komuniti dan
golongan minoritas, prinsip-prinsip etika dan moral dan tingkat
serta mutu produktivitas.
Dalam upaya membangun masa depan bangsa, paham
multikulturalisme sebagai sebuah ideologi yang harus
diperjuangkan karena dibutuhkan sebagai landasan bagi tegaknya
demokrasi, HAM, dan kesejahteraan hidup masyarakatnya.
Multikulturalisme bukan sebuah ideologi yang berdiri sendiri yang
terpisah dari ideologi-ideologi lainnya. Multikulturalisme
membutuhkan seperangkat konsep-konsep yang merupakan
bangunan konsep-konsep untuk dijadikan acuan untuk
memahaminya dan mengembangkannya dalam kehidupan
bermasyarakat. Untuk dapat memahami multikulturalisme
diperlukan landasan pengetahuan yang berupa bangunan konsep-
konsep yang relevan dan mendukung keberadaan serta
berfungsinya multikulturalisme dalam kehidupan manusia.
Sebagai sebuah ideologi, multikulturalisme terdapat dalam
kehidupan sosial, kehidupan ekonomi dan bisnis, dan kehidupan
politik, dan berbagai kegiatan lainnya di dalam masyarakat yaitu
hubungan antar manusia dalam berbagai manajemen pengelolaan
sumber-sumber daya yang ada merupakan sumbangan yang
penting dalam upaya mengembangkan dan memantapkan
multikulturalisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara bagi Indonesia. Multikulturalisme dibutuhkan di Indonesia untuk
meningkatkan masyarakat majemuk yang akan
secara bertahap memasuki masyarakat multikultural. Masyarakat
multikultural merupakan sebuah masyarakat yang berdasarkan
pada ideologi multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika yang
multikultural, yang melandasi corak struktur masyarakat
Indonesia pada tingkat lokal dan nasional.
Permasalahan multikulturalisme masih mengancam negeri
ini. Terbukti, sepuluh tahun terakhir ini masih ada saja peristiwa-
peristiwa yang berakhir tragis, melanda sejumlah daerah di
Indonesia terkait dengan perbedaan agama, suku atau etnis.
Adanya keberagaman di negeri ini berpotensi sebagai pemicu
konflik yang mengarah pada kekerasan, penyerangan, perusakan,
pembakaran, penganiayaan, penangkapan dan intimidasi. Akibat
keanekaragaman kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat
multikultural Indonesia sering dijumpai berbagai masalah, seperti
kesenjangan dalam aspek kemasyarakatan, kesenjangan dalam
sosiogeografis, kesenjangan perekonomian, kesenjangan antara
mayoritas, minoritas, pribumi, dan non pribumi serta berbagai
konflik sosial yang berbau Suku Agama Ras dan Antargolongan
(SARA).

Tantangan Multikulturalisme
Kenyataan ini menjadikan suatu tantangan baru bagi bangsa
Indonesia untuk mewujudkan masyarakat multikultural yang
damai. Upaya membangun Indonesia yang multikultural dapat
dilakukan dengan cara dan langkah yang tepat. Pertama
menyebarkan konsep multikulturalisme secara luas dan
memahamkan akan pentingnya multikulturalisme bagi bangsa
Indonesia, serta mendorong keinginan bangsa Indonesia pada
tingkat nasional maupun lokal untuk mengadopsi dan menjadi
pedoman hidupnya. Kedua, membentuk kesamaan pemahaman di
antara para ahli mengenai makna multikulturalisme dan bangunan
konsep-konsep yang mendukungnya. Ketiga, berbagai upaya
dilakukan untuk dapat mewujudkan cita-cita ini.

Kesimpulan
Keberagaman adalah hal yang tidak dapat dihindarkan di
dalam kehidupan sosial, hal ini adalah konsekuensi logis yang
harus dialami di dalam kehidupan sosial, keberagaman ini bisa
dijadikan sebuah khasanah kekhasan di dalam sebuah daerah
atau negara, tetapi hal ini juga dapat menjadi sebuah
permasalahan yang serius bila tidak ditangani dengan baik. Konflik
horisontal, konflik sosial dan disintegrasi bangsa akan menjadi hal
yang sering ditemukan di dalam negara yang majemuk dan
tentunya akan menjadikan penghambat dalam pembangunan di
berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Multikulturalisme sebuah ideologi yang dianggap mampu
menyelesaikan berbagai masalah yang berkaitan dengan
Multikulturalisme. Yaitu dengan asas-asas sebagai berikut:
a) Manusia yang tumbuh dan besar pada hubungan sosial di
dalam sebuah tatanan tertentu, dimana sistem nilai diterapkan
dalam berbagai simbol-simbol budaya dan ungkapan-ungkapan
bangsa. Artinya bahwa simbol-simbol perbedaan ini harus
diakui, sehingga dapat dijadikan sebuah kekhasan dan
pembeda dengan simbol-simbol yang lain.
b) Keanekaragaman Budaya menunjukkan adanya visi dan sistem
yang berbeda, sehingga budaya yang satu memerlukan budaya
lain. Dengan mempelajari kebudayaan lain, maka akan
memperluas cakrawala pemahaman akan dapat mengerti
makna multikulturalisme.
c) Setiap kebudayaan secara internal adalah majemuk, sehingga
dialog berkelanjutan sangat diperlukan demi terciptanya persatuan. Atau dengan
kata lain, hal ini akan menumbuhkan
komunikasi lintas budaya dan akan membentuk rasa
nasionalisme yang tinggi di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, sehingga partisipasi yang pluralistik akan terwujud
dan akan mempercepat pembangunan di berbagai aspek.
Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia,
pemahaman timbal balik sangat dibutuhkan, untuk mengatasi
hal-hal yang negatif dari suatu masalah integrasi bangsa.
Paradigma hubungan timbal balik dalam masyarakat multikultural
mensyaratkan tiga kompetensi normatif, yaitu kompetensi
kebudayaan, kemasyarakatan dan kepribadian. Kompetensi
kebudayaan adalah kumpulan pengetahuan yang memungkinkan
mereka yang terlibat dalam tindakan yang komunikatif.
Kompetensi kemasyarakatan merupakan tatanan-tatanan yang
memungkinkan mereka yang terlibat dalam tindakan komunikatif
membentuk solidaritas. Kompetensi kepribadian adalah
kompetensi yang memungkinkan seseorang dapat berbicara dan
bertindak dan mampu berpartisipasi dalam proses pemahaman
timbal balik sesuai konteks tertentu dan mampu memelihara jati
dirinya sendiri dalam berbagai perubahan interaksi.
Semangat kebersamaan dalam perbedaan seperti yang
terdapat dalam "Bhineka Tunggal Ika" perlu menjadi semangat
atau spirit penggerak setiap tindakan khususnya dalam proses
pengambilan keputusan politik, keputusan yang menyangkut
persoalan kehidupan bersama sebagai bangsa dan negara. Secara
konstitusional negara Indonesia dibangun untuk mewujudkan dan
mengembangkan bangsa yang religius, humanis, bersatu dalam

keragaman. Demokratis dan berkeadilan sosial, belum sepenuhnya

tercapai. Konsekuensinya adalah keharusan melanjutkan proses

membentuk kehidupan sosial budaya yang maju dan kreatif,

memiliki sikap budaya kosmopolitan dan pluralistik, tatanan sosial

politik yang demokratis dan struktur sosial ekonomi masyarakat

yang adil dan bersifat kerakyatan.

Dengan demikian, dapat terlihat bahwa semboyan ‘Satu

bangsa, satu tanah air dan satu bahasa’ dan `Bhinneka Tunggal

Ika' masih jauh dari kenyataan sejarah. Ia masih merupakan mitos

yang perlu didekatkan dengan realitas sejarah. Bahwa bangsa


Indonesia adalah bangsa yang kokoh, beranekaragam budaya,

etnik, suku, ras dan agama, yang semuanya itu akan menjadikan

Indonesia menjadi sebuah bangsa yang mampu mengakomodasi

kemajemukkan itu menjadi suatu yang tangguh. Sehingga

ancaman disintegrasi dan perpecahan bangsa dapat dihindari.

Dengan adanya pemahaman dan pendidikan

multikulturalisme di Indonesia, memungkinkan akan terwujudnya

komunikasi lintas budaya. Artinya adanya keinginan untuk saling

mengenal antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya,

sehingga hal ini akan mengurangi gesekan-gesekan yang

ditimbulkan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dalam

membangun dan mengembangkan potensi yang ada dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara


(DOC) Makalah Masyarakat Multikultural | Iin Agustian
https://www.academia.edu › Makalah_Masyarakat_Mult...

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas berbagai macam


suku yang masing-masing mempunyai struktur budaya (culture) yang berbeda-
beda.
Anda mengunjungi halaman ini pada 12/01/23.

(DOC) Makalah IPS "Masyarakat Multikultural ... -


Academia.edu

https://www.academia.edu › Makalah_IPS_Masyarakat_...

Related Papers · 1. Wacana di atas menggambarkan keadaan bangsa


Indonesia saat ini di tengah keragamannya. · 2. Berkaitan dengan
keragaman etnis, ras, suku bangsa ...

d_adpend_0808961_chapter1.pdf - Repository - UPI


http://repository.upi.edu › d_adpend_0808961_c...

PDF
Masyarakat multikultural atau berbhineka adalah ciri khas dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.
19 halaman

Makalah Masyarakat Multikultural | PDF - Scribd


https://www.scribd.com › doc › Makalah-Masyarakat-...

berjudul Masyarakat Multikultural tepat pada waktunya. Dalam penyusunan


makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan
bantuan ...
Skor: 5 · 1 suara
(PDF) MASYARAKAT MULTIKULTURALISME INDONESIA

https://www.researchgate.net › publication › 321728030_...

11 Des 2017 — kebudayaan bangsa, sehingga masyarakat multicultural


merupakan suatu keniscayaan bagi bangsa Indonesia. masyarakat multikultural
merupakan suatu ...
Anda mengunjungi halaman ini pada 12/01/23.

MASYARAKAT++MULTIKULTURAL_0.pdf

MAKALAH MULTIKULTURALISME.doc - Course Hero

https://www.coursehero.com › file › MAKALAH-MULTI.

POTRET MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI INDONESIA

https://jurnal.yudharta.ac.id › ims › article › view

Masyarakat Indonesia "Masyarakat Multikultural"

https://www.kompasiana.com › Vox Pop › Politik

Masyarakat Multikultural: Pengertian, Ciri

Peneguhan Masyarakat Multikultural Indonesia Melalui ...

https://jurnal.unimed.ac.id › jupiis › article › view

Anda mungkin juga menyukai