NIM : 2502051616
Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12,
spasi: 1,5.
Kita semua mengetahui bahwa Indonesia memiliki sangat banyak keberagaman. Untuk itu,
sangat dibutuhkan pengamalan paham multikulturalisme. Menurut Anda bagaimana
pernyataan tersebut? Bagaimana pendapat Anda sendiri tentang multikulturalisme di
Indonesia?
dan berusaha menciptakan suatu masyarakat di mana semua kelompok bisa eksis sebagai
mitra sejajar.
4. Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yakni masyarakat plural di mana kelompok-
kelompok kultural tidak terlalu terfokus (concern) dengan kehidupan kultural otonom; tetapi
lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif-
perspektif distingtif mereka.
5. Multikulturalisme kosmopolitan, berusaha menghapus batas-batas kultural sama sekali
untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi terikat kepada
budaya tertentu dan, sebaliknya, secara bebas terlibat dalam percobaan-percobaan
interkultural dan sekaligus mengembangkan kehidupan kultural masing-masing.
Multikulturalisme di Indonesia
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan tingkat keanekaragaman yang
sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan
istilah mayarakat multikultural. Bila kita mengenal masyarakat sebagai sekelompok manusia
yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka mampu mengorganisasikan
Dalam konsep multikulturalisme, terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan masyarakat
yang berlandaskan bhineka tunggal ika serta mewujudkan suatu kebudayaan nasional yang
menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat
berbagai hambatan yang menghalangi terbentuknya multikulturalisme di
masyarakat.Multikultural dapat terjadi di Indonesia karena:
1. Letak geografis indonesia
2. perkawinan campur
3. iklim
Pada hakikatnya masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas berbagai
macam suku yang masing-masing mempunyai struktur budaya (culture) yang berbeda-beda.
Dalam hal ini masyarakat multikultural tidak bersifat homogen, namun memiliki karakteristik
heterogen di mana pola hubungan sosial antarindividu di masyarakat bersifat toleran dan
harus menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secara damai (peace co-exixtence) satu
sama lain dengan perbedaan yang melekat pada tiap etnisitas sosial dan politiknya. Oleh
karena itu, dalam sebuah masyarakat multikultural sangat mungkin terjadi konflik vertikal
dan horizontal yang dapat menghancurkan masyarakat tersebut.
Ciri-Ciri Masyarakat Multikultural
1. Terjadi segmentasi, yaitu masyarakat yang terbentuk oleh bermacam-macam suku, ras,
dll tapi masih memiliki pemisah. Yang biasanya pemisah itu adalah suatu konsep yang
disebut primordial. Contohnya, di Jakarta terdiri dari berbagai suku dan ras, baik itu suku dan
ras dari daerah dalam negeri maupun luar negeri, dalam kenyataannya mereka memiliki
segmen berupa ikatan primordial kedaerahaannya.
2. Memilki struktur dalam lembaga yang non komplementer, maksudnya adalah dalam
masyarakat majemuk suatu lembaga akam mengalami kesulitan dalam menjalankan atau
4. Relatif potensi ada konflik, dalam suatu masyarakat majemuk pastinya terdiri dari
berbagai macam suku adat dan kebiasaan masing-masing. Dalam teorinya semakin banyak
perbedaan dalam suatu masyarakat, kemungkinan akan terjadinya konflik itu sangatlah tinggi
dan proses peng-integrasianya juga susah.
5. Integrasi dapat tumbuh dengan paksaan, seperti yang sudah saya jelaskan di atas,
bahwa dalam masyarakat multikultural itu susah sekali terjadi pengintegrasian, maka jalan
alternatifnya adalah dengan cara paksaan, walaupun dengan cara seperti ini integrasi itu tidak
bertahan lama.
6. Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain, karena dalam masyarakat
multikultural terdapat segmen-segmen yang berakibat pada ingroup fiiling tinggi maka bila
suaru ras atau suku memiliki suatu kekuasaan atas masyarakat itu maka dia akan
mengedapankan kepentingan suku atau rasnya.
Dari keterangan-keterangan tersebut terlihat bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai
kelompok etnis, agama, budaya yang berpotensi menimbulkan konflik sosial. Berkaitan
dengan perbedaan identitas dan konflik sosial muncul tiga kelompok sudut pandang yang
berkembang, yaitu:
a. Pandangan Primordialisme
Kelompok ini menganggap perbedaan-perbedaan yang berasal dari genetika seperti suku,
ras, agama merupakan sumber utama lahirnya benturan-benturan kepentingan etnis maupun
budaya.
b. Pandangan Kaum Instrumentalisme
Menurut mereka, suku, agama, dan identitas yang lain dianggap sebagai alat yang
digunakan individu atau kelompok untuk mengejar tujuan yang lebih besar baik dalam bentuk
materiil maupun nonmateriil.
c. Pandangan Kaum Konstruktivisme
Kesimpulan
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas berbagai macam suku yang
masing-masing mempunyai struktur budaya (culture) yang berbeda-beda. Ciri-ciri
masyarakat multikultural yaitu :Terjadi segmentasi, Memilki struktur, Konsensus rendah,
Relatif potensi ada konflik, Integrasi dapat tumbuh dengan paksaan dan Adanya dominasi
politik terhadap kelompok lain. Penyebab timbulnya masyarakat multikultural sbb: Faktor
geografis, Pengaruh budaya asing, Kondisi iklim yang berbeda, Keanekaragaman Suku
Bangsa, Keanekaragaman Agama danKeanekaragaman Ras. Konflik yang muncul karena
adanya keanekaragamaan, seperti konflik antar etnis. Penyelesaiannya dengan menggunakan
kearifan lokal dan kearifan nasional.
Referensi
Lecture note – Multiculturalism
http://geoenviron.blogspot.com/2013/04/masyarakat-multicultural-dan_1110.html
http://makalahcyber.blogspot.com/2012/04/makalah-masyarakat-multikultural.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Multikulturalisme