Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“Pemecahan Masalah pada Masyarakat Multikultural”

Guru Pembimbing : Juwita, S.Pd

DI SUSUN OLEH :
ERNIYANTI

KELAS: XI A

MA DARUL ULUM BANTAN TUA


JL. Aliyah Bantan Tua
T.A 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang biasa disebut dengan
masyarakat multikultural. Pada kondisi ini, dibutuhkan orang-orang yang mampu
berkomunikasi antar budaya dan mempunyai pengetahuan tentang perbandingan pola-pola
budaya, serta komunikasi lintas budaya. Hal ini dikarenakan keragaman masyarakat
berpotensi menimbulkan segmentasi kelompok, struktur yang terbagi-bagi, konsensus yang
lemah, sering terjadi konflik, integrasi yang dipaksakan, dan adanya dominasi kelompok,
yang pada akhirnya dapat melemahkan gerak kehidupan masyarakat itu sendiri.
Adapun komunikasi lintas budaya maupun antar budaya yang beroperasi dalam
masyarakat multikultural mengandung lima unsur penting, yakni: pertemuan berbagai kultur
dalam waktu dan tempat tertentu; pengakuan terhadap multikulturalisme dan pluralisme;
serta perubahan perilaku individu. Oleh karena itu, proses dan praktik komunikasi antar
budaya maupun lintas budaya sangat dibutuhkan yang berfungsi sebagai solusi atas
permasalahan tersebut. Proses dan praktik komunikasi yang efektif sangat ditentukan oleh
tingkat pengetahuan seseorang tentang jenis, derajat dan fungsi, bahkan makna perbedaan
antar budaya. Semakin tinggi tingkat pengetahuan sosial budaya seseorang tentang
perbedaan varian pola-pola budaya, semakin besar pula peluang untuk dapat berkomunikasi
antar budaya. Sebaliknya, semakin rendah tingkat pengetahuan tentang perbedaan varian
pola-pola budaya, semakin kecil pula peluang untuk berkomunikasi antar budaya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi masyarakat multikultural?
2. Apa hubungan masyarakat multikultural?
3. Bagaimana pemecahan masalah pada masyarakat multikultural?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Masyarakat Multikultural


Masyarakat multikultul adalah masyarakat yang mengutamakan persatuan dan
kesatuan di atas segala-galanya. Persepsi ini bisa dibentuk atas dasar mencapai tujuan
bersama, sebab tanpa adanya persatuan dan kesatuan suatu negara atau kelompok dalam
masyarakat akan lebih sulit mewujudukan cita-citanya.
Definisi para ahli, mengenai masyarakat multikultural antara lain, sebagai berikut;
1. Nasikun
Teorikus sosiologi dari Indonesia dan juga dosen UGM ini memberikan pandangan
bahwa masyarakat multikultural ialah masyarakat yang memiliki karektristik majemuk yang
menghindari bentuk konflik sosial dan mengtamakan satu kesatuan dalam membentuk dan
menjaga keteraturan sosial dalam masyarakat. Selengkapnya baca; 4 “Keteraturan Sosial”
Pengertian dan Bentuknya
2. Furnivall
Definisi mengenai masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terbentuk dari
kelompok-kelompok sosial dengan melakukan pembauran budaya dan etnis dalam
menajalani kehidupan bersama. Meskipun masalah utamanya dalam masyarakat
multikuturalisme ini sering mengelami konflik, akan tetapi dalam prosesnya jika berhasil
akan membentuk hubungan persaudaraan yang lebih erat.
Dari penjelasan di atas, upaya membentuk kelompok-kelompok dalam masyarakat
multikultural bersifat dinamis. Oleh karena itu, kelompok-kelompok dalam masyarakat
multikultural menjalin hubungan sosial antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.

B. Hubungan Masyarakat Multikultural


Hubungan sosial yang terjadi diantarkelompok dalam masyarakat multikultural
tersebut, dapat menghasilkan berbagai konsekuensi sosial. Konsekuensi itu antara lain
adalah sebagai berikut;
1. Mutual Akulturasi
Mutual akulturasi merupakan tahap awal terjadinya integrasi sosial yang ada dalam
masyarakat. Mutual akulturasi ini biasanya ditandai dengan sikap terbuka dan
menerima berbagai perbedaan. Mutual akulturasi dapat mempercepat proses
modernisasi.
2. Asimilasi
Asimilasi adalah proses pembauran yang terjadi diantara dua kebudayaan disertai
dengan hilangnya ciri khas tiap-tiap kebudayaan yang melakukan pembauran tersebut,
sehingga hubungan multikultural dan asimilasi ini akan membentuklmenghasilkan
kebudayaan baru dalam masyarakat.
3. Integrasi Sosial
Integrasi adalah proses penyatuan unsur-unsur berbeda daiam masyarakat
multikultural. Ciri integrasi yaitu setiap anggota saling mengisi kebutuhan satu sama
lain serta mampu menciptakan kesepakatan niai dan norma sosial dalam masyarakat.
4. Interseksi Sosial
lnterseksi yaitu suatu titik potong atau pertemuan keanggotaan kelompok sosial dan
berbagai seksi meliputi agama, suku, jenis kelamin, dan kelas sosial. lnterseksi dapat
terjadi melalui kerja sama dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial.
5. Dominasi
Dominasi adalah proses penguasaan suatu kelompok sosial terhadap kelompok sosial
lain. Bentuk dominasi tidak hanya terbatas pada jumlah. Akan tetapi, dominasi juga
dapat berbentuk pengaruh kebudayaan.
6. Konsolidasi
Konsolidasi adalah upaya meningkatkan solidaritas masyarakat dengan mempertegas
status keanggotaan seseorang. Konsolidasi berpotensi menimbulkan konflik apabila
penegasan yang membedakan satu kelompok dengan kelompok lain menyebabkan
sikap etnosentrisme meningkat.

C. Pemecahan Masalah dalam Masyarakat Multikultural


Sebagai perkembangan masyarakat majemuk, masyarakat multikultural telah memiliki
kesadaran tentang keragaman ras, suku bangsa, agama, dan golongan dalam satu
kesederajatan. Meskipun demikian, pada kenyataannya masyarakat multikultural tetap
mengalami masalah-masalah sosial. Oleh karena itu, diperlukan upaya tepat untuk mengatasi
permasalahan sosial. Adapun upaya mengatasi masalah-masalah sosial dalam masyarakat
multikultural sebagai berikut.
1. Mengembangkan Sikap Simpati
Simpati merupakan perasaan tertarik yang timbul dan din seseorang terhadap orang
lain. Sikap simpati dapat menyebabkan terjalinnya interaksi lintas budaya, lintas etnik,
lintas agama, hingga lintas generasi.
2. Mengembangkan Sikap Empati
Sikap empati merupakan kelanjutan dan sikap simpati yang lebih mendalam. Empati
adalah kemampuan merasakan din seolah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut
merasakan hal-hal yang dirasakan orang lain. Melalui sikap empati, seseorang dapat
tergerak untuk membantu orang lain.
3. Menghargai Perbedaan
lstilah menghargai perbedaan digunakan untuk menyikapi bentuk-bentuk perbedaan
dalam masyarakat seperti perbedaan jenis kelamin, ras, suku bangsa, pemikiran, dan
pendapat. Menghargai perbedaan berarti menenima realitas takdir, tidak menganggap
sebagai sesuatu yang buruk atau harus disingkirkan, serta menyadari perbedaan
sebagai kondisi yang wajar. Sikap menghargai perbedaan dapat memberikan
pembelajaran dan mengembangkan rasa toleransi dalam diri.
4. Mengembangkan Toleransi
Toleransi diartikan sebagai sikap tenggang rasa (menghargai, membiarkan, dan
membolehkan) dan pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan
prilaku) yang berbeda atau bententangan dengan pendinian sendiri. Toleransi menitik
beratkan pada bentuk tindakan atau praktik kebudayaan yang berbeda dan setiap
kelompok sosial.
5. Mengembangkan Sikap Kerja Sama
Sikap saling membantu dan memahami dalam kerja sama dapat menjaga harmoni
sosial. Pelaksanaan kerjasama antar masyarakat tanpa memandang sifat-sifat
primordial dalam pembangunan nasional dapat memajukan bangsa dan menciptakan
keterataturan sosial.
6. Mengembankan Semangat Nasionalisme
Semangat nasionalisme dapat menjadi landasan masyarakat untuk bersatu dalam
perbedaan. Semangat nasionalisme ditandai dengan kesediaan mengesampingkann
berbagai perbedaan demi keutuhan bangsa.
7. Mengembangkan Perididikan Multikultural
Sosialisasi pendidikan multikultural merupakan upaya yang dilakukan secara sadar
untuk mengajarkan sifat-sifat masyarakat multikultural dalam memandang derajat
kedudukan yang sama. SosialisaSi pendidikan multikultural dapat dilakukan oleh
berbagai pihak misalnya melalui sosialisasi keluarga, sekolah, masyarakat,
pemerintah, dan media massa.
8. Menerapkan Sikap Inklusif
Inklusif merupakan kesediaan menerima dan mengakui kehadiran individu lain yang
memiliki latar belakang sosial budaya berbeda dengan dirinya. Penerapan sikap
inklusif dapat rnengembangkan sikap toleransi, demokrasi, dan antidiskriminasi dalam
masyarakat multikultural.
9. Mengembangkan Sikap Demokratis dan Antidiskriminasi
Sikap demokratis dan antidiskriminasi merupakan perwujudan dan pemenuhan hak
asasi setiap individu atau kelompok. Sikap demokratiS dan antidiskriminasi dapat
mencegah pertentangan akibat perbedaan latar belakang primordial. Demokrasi dalam
masyarakat tidak dapat tercapai apabila masih terdapat diskriminasi. Kondisi tersebut
terjadi karena demokraSi mengutamakan
10. Mengembangkan Upaya Akomodatif
Upaya akomodatif bertujuan menghindari adanya pihak atau kelompok yang merasa
direndahkan atau dikalahkan. Upaya akomodatif untuk menjaga integrasi dalam
masyarakat multikultural dapat dilakukan dengan menjunjung pengakuan HAM,
mengembangkan wawasan kebudayaan. menggelar berbagai pertunjukan kebudayaan
di berbagai daerah, dan membangun forum komunikasi antargolongan.
BAB III
KESIMPULAN

Dalam masyarakat ini, dibutuhkan orang-orang yang mampu berkomunikasi antar


budaya dan punya pengetahuan tentang perbandingan pola-pola budaya, tentunya harus ada
orang yang mengajarkan dan belajar tentang budaya apalagi berkaitan tentang komunikasi
lintas budaya. Terdapat berbagai ragam macam multikultural yang ada di belahan dunia
khususnya yang ada di Indonesia, baik itu ras, agama, suku, klan maupun bahasa. Oleh
karena itu, dengan mempelajari perbedaan varian pola budaya dalam komunikasi lintas
budaya, antar budaya dapat berkomunikasi secara efektif dalam masyarakat multukultural
DAFTAR PUSTAKA

Imalah Imalah, Memasyarakatkan Tasawuf, Mentasawufkan Masyarakat; Sebuah


Langkah Peradaban Baru Dalam Masyarakat Islam Modern,‖ AL-IMAN: Jurnal
Keislaman dan Kemasyarakatan 3, no. 2 (2019): 266

Muhaimin AG, Damai Di Dunia Damai Untuk Semua Perspektif Berbagai


Agama(Jakarta: Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Departemen
Agama RI, 2004).87-88

Dosen Sosiologi. 2018. Hubungan Masyarakat Multikultural dan Cara Mengatasinya. Link:
https://dosensosiologi.com/hubungan-masyarakat-multikultural-dan-cara-
mengatasinya-lengkap/

Anda mungkin juga menyukai