Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TENTANG

PENGEMBANGAN KARANGAN

Dosen Pengampu:
SITI MUNAWARAH, M.Pd

Di Susun Oleh :
SITI ROHANI (182121276)
RIMAYA IZWANA (182121273)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS
TAHUN 2022 M/1443 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat  menyelesaikan makalah
bertema “Pengembangan karangan”.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami mendapatkan begitu banyak bimbingan dari
berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada siapa saja yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam segala bentuk belajar
mengajar, Sehingga dapat mempermudah pencapaian tujuan pendidikan nasional. Namun
makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu saya mengharap kritik dan sarannya yang
akan menjadikan makalah ini lebih baik.

Bengkalis, 29 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Karangan Deskripsi......................................................................................................3
B. Karangan Narasi...........................................................................................................3
C. Karangan Argumentasi.................................................................................................5
D. Karangan Eksposisi......................................................................................................7
E. Karangan Persuasi........................................................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu
kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain
yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan. Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
menjadi paragrafh, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan.
Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan
(gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling
berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Dalam kenyataannya kadang-kadang
kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang
dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap
sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari
segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf
diperlukan untuk mengungkapkanide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi,
pembicaraan tentang paragraph sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau
karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi,
tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan
sebuah karangan.

B. Rumusan Masalah
1) Apa itu Karangan Deskripsi?
2) Apa itu Karangan Narasi?
3) Apa itu Karangan Argumentasi?
4) Apa itu Karangan Eksposisi?
5) Apa itu Karangan Persuasi?

1
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui Karangan Deskripsi
2) Untuk mengetahui Karangan Narasi
3) Untuk mengetahui Karangan Argumentasi
4) Untuk Mengetahui Karangan Eksposisi
5) Untuk mengetahui Karangan Persuasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karangan Deskripsi
Menurut Gorys Keraf (1982) dekripsi atau pemerian merupakan sebuah bentuk tulisan
yang bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-perincian dari obyek
yang sedang dibicarakan. Dalam deskripsi, penulis memindahkan kesan-kesannya,
memindahkan hasil pengamatan dan perasaannya kepada para pembaca; ia menyampaikan
sifat dan semua perincian wujud yang dapat ditemukan pada obyek tersebut.
Secara garis besar, karangan deskripsi melibatkan panca indera dalam karangannya.
Karakteristik-karakteristik lain dapat digambarkan sebagai berikut.
a. Melukiskan / menggambarkan suatu objek tertentu.
b. Bertujuan untuk menciptakan kesalan atau pengalaman pada diri pembaca.
c. Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu.
d. Penulisannya dapat menggunakan cara/metode realistis (objektif), impresionistis
(subyektif), atau sikap penulis
Paragraf berikut ini adalah contoh dari paragraf deskripsi.
Wanita itu tampaknya tidak jauh usianya dari dua puluh tahun. Mungkin ia lebih tua,
tapi pakaian dan lagak-lagaknya mengurangi umurnya. Parasnya cantik. Hidung bangur dan
matanya berkilauan seperti mata seorang India. Tahi lalat di atas bibirnya dan rambutnya
yang ikal berlomba-lomba menyempurnakan kecantikannya.1

B. Karangan Narasi
Karangan memiliki pengertian bahwa karangan adalah hasil perwujudan gagasan
seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca.
Sedangkan menurut Keraf2, karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian
kata-kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah wacana
yang dibaca dan dipahami.
Karangan terdiri dari beberapa paragraf yang masing-masing berisi pikiran-
pikiran utama dan kemudian diikuti dengan pikiran penjelas3. Maka, karangan

1
Nasucha, Yakub. Dkk. 2009. Bahasa Indonesia: untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Media
Perkasa.
2
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
3
Widjono. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta:
Gramedia.

3
merupakan hasil gagasan yang dituangkan dalam bentuk bahasa tulis berupa beberapa
kalimat yang membentuk paragraf yang dapat dibaca dan dipahami pembaca.

Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian
seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh sebab itu, unsur
yang paling penting pada sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan. Apa yang
terjadi tidak lain tindak tanduk yang dilakukan orang- orang dalam suatu rangkaian waktu.
Narasi lebih mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.4

Sementara itu, karangan narasi menyampaikan suatu peristiwa atau pengalaman dalam
kerangka urutan waktu kepada pembaca dengan maksud untuk meninggalkan kesan tentang
perubahan gerak sesuatu dari pangkal awal sampai titik akhir. Wiyanto5 juga berpendapat
bahwa narasi (naration) secara harfiah bermakna kisah atau cerita. Paragraf narasi bertujuan
mengisahkan atau menceritakan. Narasi mementingkan urutan dan biasanya tokoh yang
diceritakan. Narasi tidak hanya terdapat pada karya fiksi, tetapi juga pada karya nonfiksi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas antara pendapat satu dengan pendapat yang
lain berbeda. Namun, dari semua pendapat tersebut di atas mengarah pada satu
pengertian yaitu bahwa dalam karangan narasi terdapat adanya peristiwa yang disusun
berdasarkan urutan waktu. Disimpulkan bahwa bahwa karangan narasi adalah karangan
yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa secara runtut.
Secara garis besar, karangan narasi memiliki maksud untuk mengisahkan sebuah
peristiwa. Karakteristisk-karakteristik lain dapat digambarkan sebagai berikut.
1. Karangan narasi menyajikan serangkaian berita atau peristiwa.
2. Disajikan dalam bentuk urutan waktu serta kejadian yang menunjukan peristiwa awal
sampai akhir.
3. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian.
4. Latar digambarkan secara hidup dan terperinci.
5. Menunjukkan tindakan langsung pada tokoh.
Adapun tujuan narasi, yaitu:
1. Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan
2. Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.

4
Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Ende: Nusa Indah
5
Wiyanto, Asul. 2011. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo

4
Adapun Ciri-ciri/ karakteristik karangan Narasi, yaitu:
1. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa.
2. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal
sampai akhir.
3. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian.
4. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci.

Paragraf berikut ini adalah contoh dari paragraf narasi.


S menuturkan, siang itu tanggal 26 Mei 1985 ia sedang bersembyang di dalam bloknya.
Tiba-tiba ia mendengar suara gaduh. Puluhan orang berhamburan keluar lewat pintu gerbang
Rutan Salemba. Laki-laki yang belum menerima vonis itu langsung ikut kabur.6

C. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi merupakan jenis karangan yang dapat membuat si pembacanya
merasa percaya dengan pendapat atau argumen si penulisnya. Oleh karena itu, karangan ini
bersifat meyakinkan si pembaca agar apa yang ditulis itu benar adanya, tetapi tidak untuk
mengaruhi si pembaca.
Menurut Keraf mengemukakan bahwa argumentasi adalah suatu retorika yang berusaha 
untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya 
percaya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis atau pembicara. Melalui
argumentasi penulis berusaha merangkaikan faktafakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu 
menunjukaan apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak.7
Karangan argumentasi merupakan suatu bentuk komunikasi tidak langsung melalui medi

tulisan yang bersifat memberilkan pandangan dan memposisikan diri untuk meyakinkan oran
g
lain. Proses meyakinkan pandangan yang dituangkan dalam argumentasi adalah dengan cara 
menghadirkan evidensi atau pembuktian yang relavan dan merupakan rujukan pada pembaca 
agar percaya dengan apa yang penulis paparkan dengan mengajukan bukti
bukti yang mendukung kebenaran tulisan tersebut.

6
Nasucha.Ibid
7
Keraf, Gorys.1997. Argumentasi  dan Narasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.hlm 99.

5
Pada dasarnya kekuatan argument terletak pada kemampuan penulis dalam mengemukan 
tiga prinsip, yaitu pernyataan, alasan yang mendukung dan pembenaran.8 
 Pernyataan mengacu penentuan posisi dalam masalah yang masih kontroversional.
 Alasan mengacu pada usaha untuk mempertahankan pernyataan dengan memberikan alasn
-alasan atau bukti yang sesuai.
 Pembenaran mengacu pada usaha dalam menunjukkan hubungan antara pernyataan dan 
alasan.

Menurut Finoza (2008:243), tujuan utama karangan argumentasi adalah untukmeyakinka

pembaca agar menerima atau mengambil suatu dokrin, sikap, dan tingkah laku tertentu.
Sedangkan syarat utama untuk menulis karangan argumentasi adalah penulisnya harus
terampil dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.9
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan
dengan data atau fakta sebagai alasan atau pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya
unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Karangan argumentasi bersifat nonfiksi, logis, bahasanya baku, tidak ambigu, kalimatnya
berbentuk kalimat tunggal. Ia bertujuan untuk pembuktian suatu kebenaran sehingga meyakin
kn pembaca mengenai kebenaran itu, tapi buka berarti mengajak orang lain untuk mengikuti
opininya.
Menurut Finoza ciri-ciri karangan argumentasi adalah:
1. Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa  dengan tujuan memengaruhi 
keyakinan pembaca agar menyetujuinya
2. Mengusahakan pemecahan suatu masalah, dan
3. Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu penyelesaian.

Menurut Keraf mengemukakan bahwa dalam argument terdiri atas tiga komponen, 
yaitu :10
1. Pendahuluan
Pendahuluan tidak lain dari pada menarik minat pembaca, memusatkan perhatian pem
baca kepada argument-argumen yang akan disampaikan serta menunjukkan dasar-dasar m

8
Daud. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta : Erlangga. Hlm 25.
9
Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi InsanMulia. Hlm 243.
10
Keraf, Gorys.1997. Argumentasi  dan Narasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm 104-107.

6
engapa argumentasi itu harus dikemukakan dalam kesempatan  tersebut. Secara 
ideal pendahuluan harus mengandung cukup banyak bahan untuk menarik perhatian 
pembaca yang tidak ahli sedikit pun, serta memperkenalkan kepada pembaca fakta-
fakta pendahuluan yang perlu untuk memahami argumentasinya.
2. Tubuh argument
Seluruh proses penyusunan argumen terletak pada kemahiran dan keahlian penulisny.
Selama menggarap argumentasinya, pengarang harus terus menerus menempatkan
dirinya dipihak pembaca.
3. Kesimpulan dan ringkasan
Dengan tidak mempersoalkan topik mana yang dikemukakan dalam argumentasi, 
pengarang harus menjaga agar konklusi yang disimpulkan tetap memilihara tujuan dan 
menyegarkan kembali ingatan pembaca tentang apa yang telah dicapai dan mengapa konklusi
-konklusi itu diterima sebagai sesuatu yang logis. Dalam tulisantulisan biasa, dimana tidak 
boleh dibuat kesimpulankesimpulan, maka dapat dibuat ringkasan dari pokok-pokok yang pe
nting sesuai dengan urutan argument-argumen dalam tubuh karangan itu.
Contoh :
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai
berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat
Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni
dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik
musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama
hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip
current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat,
tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali
dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga
menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung
(pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah
yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.

D. Karangan Eksposisi
Menurut Jos.  Daniel Parera (1987: 05) dalam buku Menulis Tertib dan Sistematik
mengatakan bahwa tulisan eksposisi bertujuan untuk memberikan informasi. Pengarang dan
penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah agar pembaca dan pendengar

7
memahaminya dan pengarang mempunyai sejumlah data dan bukti sehingga, ia berusaha
menjelaskan persoalan dan kejadian ini demi kepentingan anda sendiri.
Kata eksposisi berasal dari bahasa inggris exsposition yang berarti “membuka” atau
“memulai”. Memang karangan eksposisi itu karangan yang bertujuan untuk memberi tahu,
mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang
dikomunikasikan terutama adalah informasi.
Pengertian Teks Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan
atau informasi, dengan kata lain Paragraf Eksposisi ialah paragraf atau karangan yang
mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas
pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan
paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.11

Ciri-ciri karangan eksposisi menurut Semi (1990: 37) adalah sebagai berikut:
1. Berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan. Sebuah karangan eksposisi
harus memberikan pengetahuan serta pengertian kepada pembacanya, sehingga pembaca
paham dengan informasi yang disampaikan dan menambah pengetahuan pembaca
mengenai suatu permasalahan.
2. Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan dan bagaimana. Hal ini sangat penting
sebab pada hakikatnya karangan eksposisi merupakan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan berupa apakah itu, bagaimana berlangsungnya hal itu, dan dari mana berasal.
Jawaban inilah yang nantinya menjelaskan atau menguraikan sebuah informasi kepada
pembaca.
3. Disampaikan dengan lugas dan bahasa baku. Artinya, bahasa yang digunakan tidak
berbelit-belit supaya informasi yang ingin disampaikan dapat langsung diterima dengan
baik.
4. Menggunakan nada netral, tidak memihak dan memaksakan sikap penulis kepada
pembaca. Dalam menulis karangan eksposisi penulis harus mengungkapkan fakta yang
sebenarnya, penulis tidak boleh memihak pada salah satu fakta sehingga tidak
menimbulkan persepsi yang memihak.

Eksposisi terdiri atas 3 struktur yaitu:12

11
Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.hlm 125.
12
Kosasih, E. (2014). Jenis-Jenis Teks Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah Penulisannya dalam
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK. Bandung: Yrama Widya.hlm 122.

8
1. Tesis: merupakan isi dari teks eksposisi yang berisi tentang kumpulan pendapat orang lain
yang dianggap lebih ahli terkait permasalahan dan pokok bahasan yang tengah dibahas.
2. Argumentasi: struktur teks eksposisi yang memuat tentang bukti-bukti yang mendukung
pendapat atau prediksi penulis.
3. Penegasan ulang: penguatan kembali mengenai pendapat penulis yang memuat tesis dan
argumentasi dengan bahasa yang lebih singkat dan jelas.

Contoh :

Tim peneliti yang dipimpin Graham Hutchings, seorang kimiawan dari Cardiff
University Inggris telah menemukan cara agar reaksi kimia menjadi ramah lingkungan.
Mereka menggunkan partikel emas yang masing-masing berukuran 25 nanometer ntuk
mengaktifkan oksign dari udara. Oksigen sangat diperlukan dalam proses oksidai. Oksidasi
adalah proses penmbahan atom-atom oksigen dalam senyawa karbon untuk menghasilkan
produk organic yang bermanfaat. Pada prinsipnya, proses ini akan ramah lingkunan jika
menggunakan oksigen murni (O2) dari udara. Dalam reaksi oksidasi, ikatan kimia diantara
kedua atom oksigen harus dilepaskan sehingga masing-masing atomnya bebas digunakan
dalam reaksi. Hal inilah yang sulit dilakukan. Hampir seluruh reaksi oksidasi yang
dilakukan dalam industry menggunakan oksidasi yang berbahaya seperti asam parasetik
yang menghasilkan limbah beracun. Oksigen yang telah diaktifkan mudah ditambahkan pada
molekul karbon. Dalam berbagai reaksi kimia, cairan digunakan untuk membantu
melarutkan reaktan (zat yang direaksikan) dan mendorong atom untuk mengaktifkan oksigen
tanpa harus menggunakan bahan-bahan pelarut seperti itu.

E. Karangan Persuasi
Persuasi (menurut Gorys Keraf) suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan
seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki ileh pembicara (bentuk lisan, misalnya
pidato) atau oleh penulis (bentuk tulisan, cetakan, elektronik) pada waktu ini atau pada waktu
yang akan datang.
Adapun syarat karangan persuasi, yaitu:
1. Watak dan kredibilitas pembicara harus percaya diri dan mampu meyakinkan pendapatnya
itu kepada orang lain.
2. Kemampuan pembicara mengendalikan emosi. Hal ini akan mendukung keputusan yang
diambilnya.

9
3. Diperlukan bukti-bukti yang meyakinkan untuk mendukung kebenarannya.

Adapun Ciri-ciri persuasi, yaitu:13


1. Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.
2. Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
3. Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara. pembicara/penulis dan yang
diajak berbicara/pembaca.
4. Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.
5. Harus ada fakta dan data secukupnya.

Contoh:
Setiap orang normal akan senang pada kebersihan, baik kebersihan lingkungan
maupun kebersihan dirinya sendiri. Bahkan bagi umat islam upaya menciptakan kebersihan
itu merupakan sebagian dari iman, sehingga orang yang menciptaan kebersihan berarti
memperkokoh imanya untuk itulah sebaiknya setiap saat kita harus menjaga dan
menciptakan kebersihan agar iman kita semakin tebal.
Setiap saat diri kita harus bersih, baik bersih lahir maupun batin. Demikian pula
lingkungan kita.Tempat tinggal kita harus bersih, karena selain enak dipandang mata juga
dapat menjaukan diri kita dari bibit penyakit. Oleh karena itu, marilah sama-sama kita
ciptakan  budaya hidup bersih pada diri kita sendiri dan lingkungan kita.

13
Widiharto, Argo. 2010. Psikologi Sosial. Semarang: FIP IKIP PGRI SEMARANG.hlm 65.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Gorys Keraf (1982) dekripsi atau pemerian merupakan sebuah bentuk
tulisan yang bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-perincian
dari obyek yang sedang dibicarakan.
Karangan narasi merupakan penyampaian suatu peristiwa atau pengalaman
dalam kerangka urutan waktu kepada pembaca dengan maksud untuk meninggalkan
kesan tentang perubahan gerak sesuatu dari pangkal awal sampai titik akhir.
Karangan argumentasi merupakan jenis karangan yang dapat membuat si 
pembacanyamerasa percaya dengan pendapat atau argumen si penulisnya. Oleh karena 
itu, karangan inibersifat meyakinkan si pembaca agar apa yang ditulis itu benar adanya, 
tetapi tidak untuk mengaruhi si pembaca.
Teks Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau
informasi, dengan kata lain Paragraf Eksposisi ialah paragraf atau karangan yang
mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa
memperluas pengetahuan pembaca.
Persuasi (menurut Gorys Keraf) suatu seni verbal yang bertujuan untuk
meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki ileh pembicara
(bentuk lisan, misalnya pidato) atau oleh penulis (bentuk tulisan, cetakan, elektronik)
pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang.

B. Saran
Dalam penulisan ini tentu terjadi banyak kesalahan. Saran dan kritikan tentu
akan di tampung guna untuk meperbaiki kesalahan tersebut. Penulis menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini belum semua penulis jelaskan dalam pembahasan diatas,
masih terdapat banyak kekurangan dari itu penulis akan menerima segala saran dan
masukan yang membangun.
11
DAFTAR PUSTAKA

Daud. 2004. Bahasa  dan Sastra Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa  Indonesia. Jakarta : Diksi InsanMulia.
Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.
___________. 2001. Komposisi. Ende: Nusa Indah
___________. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
___________.1997. Argumentasi   dan Narasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kosasih, E. (2014). Jenis-Jenis Teks Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah
Penulisannya dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK. Bandung:
Yrama Widya.
Nasucha, Yakub. Dkk. 2009. Bahasa Indonesia: untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Yogyakarta: Media Perkasa.
Widiharto, Argo. 2010. Psikologi Sosial. Semarang: FIP IKIP PGRI SEMARANG..
Widjono. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi. Jakarta: Gramedia.
Wiyanto, Asul. 2011. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo

12

Anda mungkin juga menyukai