Anda di halaman 1dari 11

LICHENES

A. Pengertian Lichenes
(Tjitrosoepomo : 163) Lichenes atau lumut kerak merupakan organisme kumpulan
dari fungi dan algae yang dengan sedemikian rupa sehingga dari segi morfologi dan
fisiologi menjadi suatu kesatuan. Lichenes hidup sebagai epifit pada pepohonan tetapi
dapat juga di atas tanah terutama di daerah tundra di sekitar kutub utara. Di daerah ini
sekitar ribuan km2 tertutupi oleh Lichenes. Baik di atas cadas maupun dalam batuan, tidak
terikat pada tingginya tempat diatas permukaan laut. Lichenes dapat kita temukan dari
tepi pantai sampai di atas gunung-gunung yang tinggi. Tumbuhan ini tergolong dalam
tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan tanah. Beberapa jenis dapat
masuk pada bagian pinggir batu-batu, oleh karenanya disebut endolitik.
Lichenes tidak memerlukan syarat-syarat hidup yang tinggi, dan tahan kelurangan
air dalam jangka waktu yang lama. Karena pamas yang terik, Lichenes yang hidup di
batu-batu dapat menjadi kering tetapi tidak mati, imi dapat dilihat dari pada waktu hujan
turun Lichenes dapat hidup kembali. Pertumbuhan talus Lichenes sayang lambat, dalam
aatu tahun jarang lebih dari 1 cm. Tubuh buat baru terbentuk setelah mengadakan
pertumbuhan vegetatif bertahun-tahun.1
(Tjitrosoepomo: 164) menyatakan bahwa Algae yang ikut menyusun tubuh
Lincenes disebut gonidium, dapat bersel satu atau berupa koloni. Kebanyakan gonidium
adalah ganggang biru (Cyanophyceae) antara lain Chroococcus dan Nostoc, kadang-
kadang juga ganggang hijau (Chlorophyceae) misalnya Cystococcus dan Trentepohlia.
Sedangkan cendawan atau Fungi ikut serta dalam pembentukan Lichenes, yaitu golongan
kelas Ascomycetes terutama ordo Discomycetales, dan beberapa dari Pyrenomycetales.
Terdapat kemungkinan juga devisi Basidiomycetes mengambil bagian dalam
pembentukan Lincenes, kebanyakan cendawan-cendawan tertentu bersimbiosis dengan
ganggang tertentu pula. Lincenes tidak dapat dipelihara dengan mudah pada medium
buatan tertentu. Akan tetapi untuk memelihara ganggang atau cendawannya secara
terpisah dapat dipiara dengan mudah walaupun pada medium buatan. Pada umumnya

1
Gembong, Tjitrosoepomo. 2014. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Lichenes pada medium buatan tidak memperlihatkan pertumbuhan yang kuat. Jadi daya
untuk hidup sendiri tidak ada.
Dalam kultur murni Fungi, memperlihatkan susunan morfologi menurut jenisnya,
tetapi bentuk talus seperti Lichenes baru terjadi jika bertemu dengan jenis ganggang yang
tepat. Lain ganggang akan menghasilkan lain Lincenes. Jadi bentuk Lincenes bergantung
pada macam cara hidup bersama antara kedua macam organisme yang menyususnnya.
Pada umumnya penyusun Lichenes hidup bersimbiosis mutualisme, yaitu kedua
organisme ini saling mendapatkan keuntungan dan masing-masing dari organisme itu
sendiri disebut simbion. Algae memberikan hasil fotosintesis terutama berupa karbohidrat
kepada Fungi, dan sebaliknya Fungi memberikan air dan garam-garam pada Algae untuk
melakukan fotosintesis.
Kebanyakan para ahli menganggap bahwa fungsi dan lichens berbeda golongan,
sehingga perlu adanya pemisahan klasifikasi. Lichens tidak dapat tumbuh bebas,
melainkanhanya dapat tumbuh dan berkembang jika menemukan jenis ganggang yang
tepat. Jadi Fungsi tanpa adanya algae tidak akan terbentuk Lichenes. Selanjutnya
mengingat munculnya sifat-sifat khusus dan karakteristik dari adanya simbiosis antara
Fungi dan Algae, ditambah lagi dengan didapatkannya hasil metabolisme yang berupa zat
yang sampai sekarang tidak dihasilkan oleh fungi dan algae yang hidup terpisah, maka
sudah semestinya jika Lichenes merupakan golongan tersendiri.
Lichenes diklasifikasikan menurut Fungi yang menyusunnya dibedakan menjadi
dua kelas, yaitu Ascolichenes dan Bisidiolichenes.
1. Kelas Ascolichenes
(Tjitrosoepomo: 166) menyatakan bahwa lichenes terbentuk sesuai dengan dua
organisme penusunnya. Jika Fungi yang menyusunnya tergolong dalam
Pyrenomycetales, maka tubuh buah yang dihasilkan berupa peritesium, misalnya
Dermatocarpon dan verrucaria. Jika Fungi yang menyusunnya tergolong dalam
Discomycetales, Lichenes membentuk tubuh buah yang berupa apotesium. Tetapi
berbeda dengan golongan Dyscomycetales yang hidup bebas, yang apotesiumnya
hanya berumur pendek. Apotesium yang ini dapat berumur panjang, bersifat seperti
tulang rawan dan mempunyai askus yang berdinding tebal, yang termasuk golongan
ini adalah genus Usnea yang berbentuk semak kecil dan banyak terdapat dipohon-
pohon dalam hutan, salah satunya daerah pegunungan yang memungkinkan dapat
ditemui banyak Lichenes ini. Salah satu spesiesnya adalah Usnea barbata.
Sedangkan yang bentuknya seperti lemabaran-lembaran seperti kulit yang hidup pada
pepohonan dan batu-batuan antara lain adalah Parmelia sulcata dan Lobaria
pulmonaria.
2. Kelas Bisidiolichenes
Pada kebanyakan kelas Bisidiolichenes mempunyai talus yang berbentuk
lembaran. Pada tubuh buah berbentuk lapisan Himenium yang mengandung
Bisidium. Contohnya Cora pavonia.2

Gambar 1. Lumut Kerak (Lichenes)3


http://naturebytheyard.com

B. Ciri-Ciri Lichenes
Secara umum, ciri-ciri atau karakteristik Lincenes adalah sebagai berikut :
1. Terdiri dari dua organisme yang bersimbiosis, yaitu dari Ascomycota dan
Basidiomycota dengan alga biru atau alga hijau.
2. Habitat Lincenes biasanya pada pohon, di tanah, batu karang. Sebagai pelopor
kehidupan, lumut kerak dapat tumbuh pada substrat tempat tumbuhan lain tidak dapat
2
Gembong, Tjitrosoepomo. 2014. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

3
http://naturebytheyard.com
hidup. Susunan thalus alga terdiri komponen thalus. Apabila banyak polusi udara
maka lichenes tidak ada.
3. Bentuk tubuh berupa talus yang tipis, pada irisan melintang talus terlihat bagian luar
berupa miselium yang kompak dan bagian dalam berupa hifa yang tidak kompak dan
di antaranya terdapat kelompok Algae.
4. Lichenes di bagian tubuh atau sering disebut talus yang secara vegetative ini hampir
sama dan mirip dengan Algae dan Fungi. Pemanjangan secara vegetatif dari tubuh
adalah hifa, kalau diperhatikan bagian permukaan dari hillus lichenes selalu ditempati
oleh algae.
5. Talus berwarna abu-abu atau abu-abu kehijauan, beberapa jenis spesies ada yang
berwarna kuning, orange, coklat, atau merah dengan habitat yang bervariasi.
6. Secara garis besar susunan anatomi Lichenes dibedakan menjadi tiga lapisan yaitu
lapisan luar atau korteks (mengandung sel-sel Fungi), lapisan gonidium (lapisan yang
mengandung algae), dan lapisan empulur (lapisan yang mengandung sel-sel jamur
yang tidak rapat untuk menyimpan cadangan air dan tempat perkembangbiakan).
7. Siklus hidup dari Lichenes itu sangat mudah, dia dapat tahan terhadap kekeringan
dalam kurun waktu yang lama. Lichenes menjadi kering disebabkan panas terik
matahari kemudian hidup lagi setelah turunnya hujan.
8. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi atau soredium (beberapa sel
ganggang yang terbungkus oleh hifa jamur). Secara seksual terjadi pada masing-
masing anggota simbiosis (Simbion). Contoh: Physcia, Parmelia, Usnea sp.
9. Lichenes bersifat autotrof dan heterotrof yang memiliki kemampuan untuk bertahan
hidup ditempat ekstrim, seperti padang pasir dan kawasan kutub. (Keller : 467).4

C. Fungsi Lincenes
(Giordani dan Brunialti : 2015) menyatakan bahwa Lincenes memiliki banyak
manfaat yang secara umum dibagi menjadi tiga yang meliputi:

4
Keller, C. 2005. Artificial Substrata Colonizes By Freshwter Lichenens. The Lichenologist. 37(4): 467.
1. Monitoring kualitas udara
Sensitifitas lumut kerak terhadap gas fitotoksik terutama gas SO2 dan NOx
mendasari penggunaan Lincenes untuk menilai dan memantau efek pencemaran di
atmosfer. Lumut kerak telah digunakan sebagai biomonitor jangka panjang untuk
pencemaran udara baik untuk survei skala kecil maupun survei skala besar. Survei
biomonitoring dengan Lichenes sering digunakan untuk mengintegrasikan data
instrumental pencemaran atmosfer dan untuk mengembangkan prakiraan
sehubungan dengan kesehatan manusia. (Berryman : 2013) menyatakan bahwa
Lichenes memiliki 2 karakteristik utama yang menjadikannya cocok sebagai
bioindikator kualitas udara. Karakteristik pertama adalah Lichenes tidak memiliki
kutikula atau sel penjaga untuk mengatur pertukaran air, nutrisi, gas dan partikel dari
lingkungan luar. Kondisi yang demikian merupakan mekanisme adaptif Lincenes
yang memungkinkannya untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dari proses
presipitasi dan sumber lain dari atmosfer. Konsekuensi dari fisiologi Lichenes yang
demikian menjadikannya tidak dapat mencegah pemasukan zat ke dalam tubuhnya,
sehingga elemen tubuh lumut kerak menggambarkan kondisi nutrisi dan kontaminan
dari atmosfer.5
Karakteristik kedua adalah Lichenes tidak memiliki sistem pembuluh angkut
dan akar serta ia tidak dipengaruhi oleh elemen-elemen dalam tanah. Tidak adanya
interaksi antara Lichenes dan tanah menghilangkan salah satu faktor penentu jika
ingin mengetahui indikator kualitas udara menggunakan tumbuhan berpembuluh.

2. Penyokong kelanjutan hutan


Keanekaragaman epifit berhubungan dengan struktur dan dinamika hutan.
Pengelolaan hutan, secara langsung atau tidak langsung, memengaruhi beberapa
faktor lingkungan yang berkaitan dengan penyebaran, pendirian, dan pemeliharaan
spesies Lichenes.
3. Fungsi ekosistem

5
Straker, Beryyman. 2013. Using Lichenes As Bioindycators Ofair Pollution Depoti\Sition Near Remote
Mining Operations. http://circle.ubc.ca/bitstream/handle /2429/12Berryman.pdfsequenceD1. diakses
pada 13 April 2019.
Lichenes, khususnya Lichenes epifit memainkan peran penting dalam siklus air
hutan, meningkatkan intersepsi tajuk presipitasi dan siklus nutrisi-hara. Lincenes
dalam siklus nutrisi memegang peranan penting pada jejaring makanan di hutan.
Lumut kerak memengaruhi keberhasilan ekologis satwa yang tinggal di hutan
dengan berbagai macam cara, misalnya untuk makrofauna yang bersarang pada
tubuhnya atau sebagai makanan hewan. (Kimbal : 1999) Menyatakan bahwa lichens
juga bermanfaat sebagai penyerapan hujan dan salju yang mencair. Hal ini
mengurangi kemungkinan adanya banjir pada musim semi, kekeringan sungai pada
musim panas, mengurangi hilangnya tanah oleh erosi air.6
D. Contoh Lichenes
1. Usnea barbata

Gambar 1. Usnea barbata7


http://malekbio.blogspot.com, diakses 13 April 2019
Klasifikasi:
a. Kingdom : Fungi
b. Divisi : Ascomycota
c. Kelas : Lecanoromycetes
d. Ordor : Lecanorales
e. Famili : Parmeliaceae
f. Genus : Usnea
g. Spesies : Usnea barbata

6
Kimball, J.W. 1999. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
7
Anonimus. 2016. Lumut Kerak atau Lichenes. http://malekbio.blogspot.com, diakses 13 April 2019.
Usnea barbata dikenal dengan sebutan lumut kerak jenggot, Usnea barbata
termasuk dalam kelas Ascolichenes.Ciri-cirinya berwarna putih kehijauan, berambut
kasar, dan hidup epifit di pohon-pohon kering talus (bentuk tubuh) berupa fruticose,
fruticose dalam bentuk ini berbentuk Hair Lichenes yang menyerupai Shrub
Lichenes. Namun, memiliki cabang lebih halus dan proporsi yang lebih panjang.
Usnea dapat dimanfaatkan sebagai bahan jamu atau obat. Contohnya Usnea barbata.

2. Parmelia sulcat

Gambar 1. Parmelia sulcat8


http://malekbio.blogspot.com, diakses 13 April 2019
Klasifikasi :
3. Kingdom : Fungi
4. Divisi : Ascomycota
5. Kelas : Lecanoromycetes
6. Ordo : Lecanorales
7. Famili : Parmeliaceae
8. Genus : Parmelia
9. Species : Parmelia sulcat
Parmelia mempunyai talus berbentuk foliose, berwarna abu-abu atau putih
kehijauan, dan memiliki rhizine di bagian bawahnya sebagai alat pelekat pada
substratnya. Jika diamati, bentuknya berupa lembaran-lembaran seperti kulit.

8
Anonimus. 2016. Lumut Kerak atau Lichenes. http://malekbio.blogspot.com, diakses 13 April 2019.
3. Peltigera collina

Gambar 1. Peltigera collina9


http://malekbio.blogspot.com, diakses 13 April 2019
Klasifikasi
a. Kingdom : Fungi
b. Divisi : Ascomycota
c. Kelas : Lecanoromycetes
d. Ordo : Peltigerales
e. Famili : Peltigeraceae
f. Genus : Peltigera
g. Spesies : Peltigera collina
Talus berbentuk foliose yaitu memiliki bgentuk menyerupai daun, talus tumbuh
mendatar dan biasanya memilki korteksbagian atas dan bagian bawah. Lobus dapat
sempit, lebar, memanjang, ataupun pendek. Ikatan pada substrat sangat bervariasi,
Yitu dari ikatan kuat, ikatan longgar, hingga semi tegak, atau bahkan tidak terikat.
Ciri-ciri lainnya yaitu berwarna kebiruan pada bagian permukaan atasnya dan
berwarna putih dan hijau, pada bagian permukaan bawahnya yang dipenuhi dengan
rhizoid.

9
Anonimus. 2016. Lumut Kerak atau Lichenes. http://malekbio.blogspot.com, diakses 13 April 2019.
4. Cladonia rangiferina

Gambar 1. Cladonia
rangiferina10
http://malekbio.blogspot.com, diakses 13 April 2019
Klasifikasi
a. Kingdom : Fungi
b. Divisi : Ascomycota
c. Kelas : Lecanoromycetes
d. Ordo : Lecanorales
e. Famili : Cladoniaceae
f. Genus : Cladonia
g. Spesies : Cladonia rangiferina
Cladonia merupakan makanan utama rusa kutub. Talusnya berbentuk fruticose
menyerupai Club Lichenes dalam hal memilik batang yang berbentuk simetris radial
dan agak menebal. Club Lichenes dan Shrub Lichenes hamper sama bentuknya,
namun terdapat perbedaan pada keduanya, yaitu terlihat pada batang Shrub
Lichenes yang menyabang. Sedangkan . Club Lichenes memiliki batang tegak lurus,
terkadang batangnya berongga yang disebut podetia. Ciri-ciri lainnya adalah
berwarna putih kehijauan.

10
Anonimus. 2016. Lumut Kerak atau Lichenes. http://malekbio.blogspot.com, diakses 13 April 2019.
5. Lobaria virens

Gambar 1. Lobaria virens11


http://malekbio.blogspot.com, diakses 13 April 2019
Klasifikasi
a. Kingdom : Fungi
b. Divisi : Ascomycota
c. Kelas : Lecanoromycetes
d. Ordo : Peltigerales
e. Famili : Lobariaceae
f. Genus : Lobaria
g. Spesies : Lobaria virens
Talus berbentuk foliose yang lebar dan panjang berwarna hijau tua kebiruan
atau hijau kekuningan. Talusnya serupa dengan Peltigera

11
Anonimus. 2016. Lumut Kerak atau Lichenes. http://malekbio.blogspot.com, diakses 13 April 2019.
E. Perbedaan Lichenes dan Bryopyta
perbedaan antara lumut kerak (Lichenes) dan lumut daun (Bryophyta), sebagai
berikut :
1. Lichene dan lumut daun Bryophyta dalam dua Kingdom yang berbeda. Lichenes
diklasifikasikan menurut komponen Fungi dan Bryophyta termasuk kedalam kerajaan
Plantae.
2. Lichenes dapat bertahan hidup di banyak lingkungan yang ekstrim sementara
Bryophyta sering terbatas pada daerah teduh yang lembab.
3. Lichenes sering memiliki penampilan putih abu-abu atau pucat, sedangkan Bryophyta
biasanya berwarna hijau.
4. Beberapa Lichenes membuat tubuh buah berbentuk disk yang tidak dapat ditemukan
pada Bryophyta.
5. Lichenes adalah sebuah asosiasi dari dua organisme, sedangkan Bryophyta adalah
organisme tunggal.

Anda mungkin juga menyukai