Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ZOOLOGI INVERTABRATA

COELENTERATA

Dosen Pengampu :
1. Irwandi Ansori, M.Si
2. Dr. Abas, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Gustiza Enggarni Q (A1D021002)
2. Getteri Hulandari (A1D021020)
3. Rani Riawanti (A1D021021)
4. Mufit Agilman (A1D021025)
5. Nabila Al Awaliyah (A1D021048)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Zoologi Invertebrata yaitu
membuat makalah yang berjudul “Coelenterata” dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggupuntuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul “Coelenterata” berisi tentang definisi, karakteristik
secara umum maupun khusus, klasifikasi, aspek-aspek biologi yang ditinjau dari
sistem pencernaan, sistem respirasi, system reproduksi, pergerakan, dsb. Tidak
hanya itu, di dalam makalah ini jugadijelaskan manfaat Coelenterata bagi
kehidupan. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa lebih mudah
mempelajari dan memahami tentang Coelenterata khususnya dalam matakuliah
Zoologi Invertebrata.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
bapak Irwandi Ansori, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Zoologi
Invertebrata yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulismohon maaf yang
setulus-tulusnya.

Bengkulu, Febuari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................


DAFTAR ISI ................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Coelenterata
2.2 Struktur Tubuh Coelenterata
2.3 Fisiologi Coelenterata
2.3.1 Pergerakan
2.3.2 Cara Makan
2.3.3 Pernapasan Dan Ekskresi
2.3.4 Reproduksi
2.4 Karakteristik Umum Dan Khusus Coelenterata ........................................
2.5 Klasifikasi Coelenterata ............................................................................
2.5.1 Hydrozoa ........................................................................................
2.5.2 Scyphozoa .......................................................................................
2.5.3 Anthozoa ........................................................................................
2.6 Peran Atau Manfaat Coelenterata..............................................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................................
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................
3.2 Saran ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Salah Satu Contoh Hewan Coelenterata.................................................4


Gambar 2. Struktur Tubuh Coelenterata ..................................................................6
Gambar 3. Siklus Reproduksi Coelenterata .............................................................8
Gambar 4. Hewan Hydrozoa..................................................................................10
Gambar 5. Hewan Schypozoa ................................................................................11
Gambar 6. Hewan Anthozoa .................................................................................
iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Invertebrate merupakan kelompok binatang yang tidak mempunyai tulang
belakang (vertebrae). Invertebrate mencakup 95% dari semua jenis hewan yang
telah diidentifikasi, merupakan hewan yang persebarannya paling luas dengan
keunikan setiap ekosistem.1
Coelenterata adalah hewan invertebrata yang mempunyai rongga dengan
bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Istilah
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, dari kata coeles yang memiliki arti
rongga dan enteron yaitu usus.
Golongan Coelenterata merupakan invertebrata yang sebagian besar
hidupnya dilaut. Ukuran tubuhnya merupakan yang paling besar baik yang soliter
maupun yang berbentuk koloni jika dibandingkan dengan invertebrata lainnya.
Cara hidupnya yang melekat didasar perairan, disebut polip, ada yang berenang
bebas disebut medusa. Filum Coelenterata terdiri atas tiga kelas, yaitu hydrozoa,
scyphozoan, Anthozoa.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari Coelenterata?
2. Bagaimana karakteristik umum maupun khusus dari Coelenterata?
3. Bagaimana struktur tubuh dari Coelenterata?
4. Bagaimana Fisiologi dari Coelenterata (pergerakan, cara makan serta
pernapasan dan ekskresi) dari Coelenterata?
5. Bagaimana sistem reproduksi dari Coelenterata?

1
Luthfi, O.M. dkk. “Kelimpahan Invertebrata Di Pulau Sempu Sebagai Indeks Bioindikator, Ekonomis
Penting Konsumsi dan Komoditas Koleksi Akuarium”. (Malang: Journal Of Fisheries And Marine
Research.2018. Vol. 3. No. 2) hal. 137-148

iii
6. Bagaimana klasifikasi dari Filum Coelenterata?
7. Apa saja manfaat coelenterate bagi kehidupan?

1.3 Tujuan Masalah


Adapun tujuan dari pembuatan makalah berdasarkan uraian rumusan
masalah diatas, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Coelenterata.
2. Untuk mengetahui karakteristi umum maupun khusus dari Coelenterata.
3. Untuk mengetahui struktur tubuh dari Coelenterata.
4. Untuk mengetahui Fisiologi dari Coelenterata (pergerakan, cara makan serta
pernapasan dan ekskresi serta sistem reproduksi) dari Coelenterata.
5. Untuk mengetahui klasifikasi dari Filum Coelenterata.
6. Untuk mengetahui manfaat coelenterate bagi kehidupan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Coelenterata


Coelenterata adalah hewan invertebrata yang mempunyai rongga dengan
bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Istilah
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, dari kata coeles yang memiliki arti
rongga dan enteron yaitu usus. Fungsi rongga tubuh coelenterata adalah sebagai
alat pencernaan (gastrovaskuler).
Coelenterata lebih dikenal dengan sebutan Cnidaria. Istilah Cnidaria
berasal dari bahasa Yunani dari kata cnida yang berarti penyengat karena sesuai
dengan namanya Cnidaria yang mempunyai sel penyengat. Sel penyengat terdapat
pada tentakel yang ada disekitar mulut. Contoh Coelenterata adalah ubur-ubur,
hydra, dan anemon laut.
Golongan Coelenterata merupakan invertebrata yang sebagian besar
hidupnya dilaut. Ukuran tubuhnya merupakan yang paling besar baik yang soliter
maupun yang berbentuk koloni jika dibandingkan dengan invertebrata lainnya.
Cara hidupnya yang melekat didasar perairan, disebut polip, ada yang berenang
bebas disebut medusa.2
Coelenterata sering disebut juga sebagai hewan berongga. Pemberian
nama hewan berongga sebetulnya tidak tepat karena Coelenterata adalah hewan
yang tidak memiliki rongga tibih yang sebenarnya, yang dimiliki hanyalah sebuah
rongga sentral yang disebut coelenteron (rongga gastrovaskuler, yaitu rongga
yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran sari-sari
makanan). Filum Coelenterata terdiri atas tiga kelas, yaitu hydrozoa, scyphozoan,
Anthozoa.

2
Nurachmad Hadi dan Sumadiyo. “Anemon Laut (Coelenterata, Actiniaria) Manfaat dan Bahayanya”.
(Jakarta: Jurnal Oseana,1992. Vol. 17. No. 4), hal. 167

3
Pada saat berenang, mulut coelenterata menghadap ke dasar laut. Tubuh
coelenterata adalah terdiri dari atas jaringan luar (eksoterm) dan jaringan dalam
(endoderm) serta sistem otot yang membujur dan menyilang (mesoglea).3

Sumber: https://pratamaadi.web.ugm.ac.id
Gambar 1. Salah Satu Contoh Hewan Coelenterata

2.2 Struktur Tubuh Coelenterata


Coelenterata termasuk hewan diplobastik. Tubuh coelenterate
memperlihatkan adanya dua lapisan yang berbeda, oleh karena itu mereka
dinamakan hewan diplopblastik. Dua lapisan tersebut adalah epidermis atau
ektodermis dan pada bagian luar adalah gastrodermis atau endodermis.
Sel-sel pembentuk lapisan epidermis. Epidermis terdiri dari lima tipe dasar
sel, yaitu:
1. Sel Epitelliomuskuler, yang berfungsi sebagai penyokong tubuh dan kontraksi
otot.
2. Sel sensoris, yang berfungsi sebagai alat peraba
3. Sel endosit, yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh, karena dilengkapi alat
penyengat (nematosit) dan menghasilkan racun yang disebut dengan enidoblast.
4. Sel interstitial yang berfungsi untuk membentuk sel gamet, sel tunas, sel
endosit dan untuk regenrasi.4

3
Sri Maya dan Nurhidayah. Zoologi Invertebrata. (Bandung: Widina Bhakti Persada, 2020), hal. 57
4
Wiwik Endang Mardiastutik. Mengenal Hewan Invertebrata. (Bekasi: Mitra Utama, 2010), hal. 16

4
Sel pembentuk lapisan gastrodermis atau endodermis:
1. Sel otot Peneema berfungsi untuk pencernaan dan sebagai otot yang
bekerja tegak lurus terhadap sumbu oral-aboral, membentuk lapisan otot
melingkar.
2. Sel Kelenjar Enzim menghasilkan enzim untuk pencernaan di dalam
rongga gastrovaskuler.
3. Sel kelenjar Lendir banyak terdapat disekitar mulut.5
Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial6. Hewan radial hanya
memiliki bagian dorsal (atas) dan bagian ventral (bawah) atau bagian oral (mulut)
dan bagian aboral, tetapi tidak ada bagian anterior (kepala) dan posterior (kaki).
Bentuk tubuh dasar hewan coelenterata terdiri dari dua variasi, yaitu polip dan
medusa yang secara bergantian terjadi pada siklus hidupnya.7
Polip memiliki bentuk tabung dengan ujungnya terdapat mulut yang
dikelilingi tentakel dan ujung lain menempel pada substrat secara tetap namun
dapat juga berpindah tempat, hidup berkoloni menetap pada suatu tempat8. Tubuh
berbentuk silindris, bagian proximal melekat dan bagian distal memiliki
mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Karena menempel pada substrat, polip
bersifat pasif dalam mencari makanan dan menggunakan tentakel untuk
menangkap mangsa. Sedangkan medusa berbentuk payung dan pada bagian
cekung dilengkapi mulut dan tentakel mengarah ke bawah, umumnya berenang
bebas dengan tubuh bergelatin. Dengan demikian, pada dasarnya polip adalah
fase anak dan medusa adalah bentuk dewasa. Contoh coelenterata dalam
bentuk medusa adalah ubur-
ubur9.
Pada tubuh coelenterata terdapat dua lapisan, yaitu lapisan luar
(ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm), lapisan luar disebut epidermis, dan
lapisan dalam disebut gastroendermis, diantara kedua lapisan terdapat rongga
yang disebut mesoglea, memiliki fungsi sebagai tempat serabut saraf. Tidak
memiliki kepala,

5
alat ekskresi, alat respirasi, peredaran darah dan anus.

5
Cyska Lumenta. Avertebrata Air. (Manado: Unsrat Press, 2017), hal 93
6
Sri Maya dan Nurhidayah. Zoologi Invertebrata. (Bandung: Widina Bhakti Persada, 2020), hal 59
7
Cyska Lumenta. Avertebrata Air. (Manado: Unsrat Press, 2017), hal. 89-90
8
Uun Yanuhar. Avertebrata. (Malang: UB Press, 2018), hal. 50
9
Cyska Lumenta. Avertebrata Air. (Manado: Unsrat Press, 2017), hal. 90

6
Lapisan luar (ektoderm) atau epidermis berfungsi untuk melindungi tubuh
dari bahaya lingkungan, sedangkan lapisan dalam berperan dalam proses
pencernaan. Sel-sel pada lapisan dalam (endoderm) atau gastroendermis
berbatasan sistem pencernaan berbentuk seperti kantong yang disebut gastrosol10.

Sumber: Campbell. Biologi Jl. 2 Ed. 5


Gambar 2. Struktur Tubuh Coelenterata

2.3 Fisiologi Coelenterata


2.3.1 Pergerakan
Pergerakan terjadi karena kontraksi otot. Kontraksi otot berpengaruh
terhadap cairan di dalam rongga gastrovaskuler yang berfungsi sebagai rangka
hidrostatik, polip hanya dapat bergerak meliuk-liuk, sedangkan medusa dapat
berenang bebas dengan cara berdenyut akibat kontraksi otot melingkar. Gerakan
yang dihasilkan searah vertikal, sedangkan gerakan horizontal bergantung pada
arus laut.11

2.3.2 Cara Makan


Kebanyakan coelenterata adalah hewan karnivora dan makanan mereka
sebagian besar terdiri dari krustasea kecil. Mereka menangkap mangsanya dengan
cara agak pasif melayang melalui tentakel mereka yang melepaskan nematosis
menyengat yang dapat melumpuhkan mangsanya. Coelenterata menggunakan
10
Sri Maya dan Nurhidayah. Zoologi Invertebrata. (Bandung: Widina Bhakti Persada, 2020), hal. 60
11
Cyska Lumenta. Avertebrata Air. (Manado: Unsrat Press, 2017), hal. 93

66
tentakel untuk menarik makanan ke dalam mulut dan rongga gastrovaskuler.
Makanan masuk ke dalam mulut dengan bantuan tentakel, kemudian masuk ke
rongga gastrovaskuler. Di dalam rongga gastrovaskuler terdapat enzim semacam
tripsin untuk mencerna protein. Makanan akan hancur dan kemudian diaduk
hingga merata oleh gerakan flagela. Sel otot pencerna memiliki pseudopodia
untuk menangkap dan menelan partikel makanan. Pencernaan dilanjutkan secara
intraseluler. Sari makanan hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh secara
difusi, sebagian disimpan sebagai cadangan makanan berupa lemak dan glikogen.
Sisa pencernaan makanan dibuang melalui mulut , coelenterata tidak memiliki
anus.12

2.3.3 Pernapasan Dan Ekskresi


Coelenterata tidak memiliki alat pernapasan dan ekskresi. Pertukaran gas
dilalukan oleh seluruh permukaan tubuhnya secara difusi. Sisa-sisa metabolisme
berupa amonia juga dibuang secara difusi. Pertukaran gas berlangsung secara
langsung di permukaan tubuh dan limbah mereka dilepaskan baik melalui rongga
gastrovaskuler mereka atau dengan difusi melalui kulit mereka.13

2.3.4 Reproduksi
2.3.4.1 Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi secara aseksual terjadi pada stadium polip dan dilakukan
dengan jalan pertunasan (budding), pembelahan atau pencabikan telapak kaki.
Suatu tunas terjadi dari dinding tubuh yang menonjol keluar diikuti perluasan
rongga gastrovaskuler kemudian pada ujungnya terbentuk mulut dan tentakel.

2.3.4.2 Seksual (Generatif)


Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang
terjadi pada fase medusa. ;etak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat
kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu berenang hingga menuju ovum. Ovum yang

12
Ibid., hal. 94
13
Ibid., hal. 95

77
dibuahi akan membentuk zigot . mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga
menjadi larva.
Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan membentuk
polip di dasar perairan. Reproduksi vegetatif dan generatif pada coelenterata
berlangsung secara bergantian, sehingga coelenterata mengalami pergilirian
keturunan/siklus hidup/metagenesis.14

Sumber: Yanuhar, Uun. Avertebrata. 2018


Gambar 3. Siklus Reproduksi Coelenterata

2.4 Karakteristik Umum Dan Khusus Coelenterata


Beberapa karakteristik umum dari coelenterate:
1. Struktur tubuh diplobastik
2. Lapisan tubuh coelenterate terdiri dari lapisan luar (ectoderm), berfungsi untuk
melindungi tubuh dan sensasi, Lapisan dalam (endoderm/gastrodermis),
berfungsi sebagai alat sekresi dan pencernaan makanan. Diantara eksoderm dan
endoderm terdapat lapisan mesoglea.
3. Tidak mempunyai kepala, anus alat peredaran darah alat ekskresi dan alat
respirasi.
4. Mempunyai mulut dan dikelilingi tentakel.
5. Bersel banyak, simetri radial.
14
Ibid

88
6. Belum mempunyai pusat susunan saraf (mempunyai saraf difus).
7. Sistem pencernaan makanan dilakukan secara intra sel dan ekstra sel.
8. Hidupnya bersifat polymorphisme atau metagenesis, terdiri atas bentuk polip
dan medusa.
9. Memiliki knidoblast, yaitu sel eksoderm yang berisi racun yang berduri disebut
dengan nematosit
10. Hidup di air tawar, air laut, secara solider (melekat pada dasar perairan) dan
berkoloni
11. Memiliki sel penyengat (nematosit)
12. Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrate kecil)
13. Sistem gerak dilakukan oleh sel-sel epiteliomuskuler yang terdapat pada
lapisan ektoderm dan ada bagian dasar gastrodermis.
14. Rangka luar tersusun dari zat kapur atau kitin.
15. Mempunyai rongga gastrovaskuler untuk pencernaan.
16. Sistem pernafasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali
Anthozoa dan Sifonoglia.15

2.5 Klasifikasi Coelenterata


2.5.1 Hydrozoa
Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya hewan yang bentuknya seperti
ular. Karakteristik umum kelas Hydrozoa :
- Ada yang hidup soliter atau berkoloni.
- Siklus hidupnya terdiri dari fase polip dan fase medusa.
- Lapisan mesoglea merupakan lapisan non seluler yang bentuknya pasta.
- Gonadnya ditemukan dalam lapisan epidermis.16
Hydrozoa dibagi menjadi 7 ordo :
1. Hydroida, Contoh : Hydra sp, Obelia sp.
2. Milleporina, contoh : Millepora
3. Stylasterina, contoh : Stylaslantheca, Hydralimania

15
Sugiarti Suwignyo, dkk. Avertebrata Air. (Jakarta: Penebar Swadaya, 2005), hal 46
16
Sonja V.T. Lumowa. Zoologi Invertebrata. (Yogyakarta: Kepel Press, 2014), hal 51

99
4. Stranchylina, contoh : Craspedacusta sowerbii
5. Siphonopora, contoh : Physalia pelagic
6. Chondrophora, contoh : Porpita, Vellela
7. Actinulida, contoh : Octohydra
Beberapa contoh dari kelas hydrozoa adalah Hydra sp dan Obelia.
 Ciri umum Hydra:
1. Memiliki bentuk tubuh seperti polip
2. Mulutnya dikelilingi oleh tantekal
3. Berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual
 Ciri umum Obelia:
1. Hidup berkoloni di laut dangkal
2. Hidup sebagai polip di batu karang dan hidup sebagai medusa bila
berenang di air.
3. Memiliki dua jenis polip yaitu Hydrant dan Gonangium

Sumber: Lumenta, Cyska. 2018


Gambar 4. Hewan Hydrozoa
2.5.2 Scyphozoa
Scyphozoa berasal dari bahasa Yunani schypo yang berarti mangkok dan
zoo yang berarti hewan.
Ciri-ciri kelas scyphozoa :
1. Bentuk mirip dengan medusa yang dilengkapi tentakel
2. Memiiki mesoglea gelatinosa yang tebal
3. Keseluruhan dari kelas ini hidup di laut
4. Hidup secara soliter

15
Sugiarti Suwignyo, dkk. Avertebrata Air. (Jakarta: Penebar Swadaya, 2005), hal 46
16
Sonja V.T. Lumowa. Zoologi Invertebrata. (Yogyakarta: Kepel Press, 2014), hal 51

10
1
0
Kelas Scyphozoa memiliki beberapa ordo:
1. Stauromedusa, contoh : Halyclystus sanjuanensi
2. Cubomedusa, contoh : Tamoya (terdapat di laut atlantik), Chyronex Fleckery
(lebah laut)
3. Coronatae, contoh : Periphylla
4. Semaestomae, contoh : Cyanea, Aurelia, Chrysaora
5. Rhyzostomae, contoh : Cassiopeia, Rhizosta17.

Sumber: Lumenta, Cyska. 2018


Gambar 5. Hewan Schypozoa

2.5.3 Anthozoa
Anthozoa, dalam bahasa yunani, anthus berarti Bungan dan zoa berarti hewan.
Karakteristik umum kelas Anthozoa sebagai berikut:
1. Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa
2. Berbentuk polip berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya
3. Memiliki banyja tentakel berwarna-warni seperti bunga
4. Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni.
5. Bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi dan reproduksi
secara seksual menghasilkan gamet.18

17
Ibid., hal. 53
18
Cyska Lumenta. Avertebrata Air. (Manado: Unsrat Press, 2017), hal

11
Ordo pada Anthozoa adalah sebagai berikut:
1. Stolonofera, contoh tubipora musica
2. Telestacae, contoh telesto
3. Alcyonacea, contoh alcionium palmatum
4. Coenothecalia contoh heliopora
5. Gorgonacea contoh coralium dan gorgonia
6. Pennaulacea contoh stylatula dan pennaluta sulcata

Sumber: Cyska Lumenta, 2017


Gambar 6. Hewan Anthozoa

2.6 Peran Atau Manfaat Coelenterata


1. Koral atau karang laut dari kelas anthozoa berfungsi sebagai komponen
untuk pembentuk ekosistem terumbu karang seperti yang telah kita ketahui
terumbu karang memainkan peran penting dalam kehidupan di laut banyak
makhluk hidup yang tergantung padanya contoh : berbagai jenis ikan,
ganggang dan hewan laut lainnya yang memanfaatkan terumbu karang
sebagai tempat hidupnya, selain itu keindahan terumbu karang dapat
dijadikan objek wisata yang menghasilkan devisa bagi Negara. Karang di
pantai juga dapat menahan ombak untuk mencegah pengikisan pantai.
2. Beberapa jenis Cnidaria diperjualbelikan sebagai hewan hias untuk
akuarium laut hingga diekspor ke negara luar
3. Untuk dikonsumsi dan diperdagangkan sebagai ubur-ubur asin contohnya
adalah jenis scyphozoan.

12
4. Kerangka koral digunakan sebagai material bangunan untuk membuat
semen
5. Kerangka Cnidaria Daria juga dibuat sebagai perhiasan
6. Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan
untuk dibuat tepung ubur-ubur kemudian diolah menjadi bahan kosmetik
atau kecantikan.19

19
Ibid., hal 100

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Coelenterata adalah hewan invertebrata yang mempunyai rongga dengan


bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Golongan
Coelenterata merupakan invertebrata yang sebagian besar hidupnya dilaut.
Ukuran tubuhnya merupakan yang paling besar baik yang soliter maupun yang
berbentuk koloni jika dibandingkan dengan invertebrata lainnya. Cara hidupnya
yang melekat didasar perairan, disebut polip, ada yang berenang bebas disebut
medusa. Filum Coelenterata terdiri atas empat kelas. Tiga kelas knidoblast
dimasukkan dalam kelompok cnidarian (terdiri dari kelas hydrozoa, scyphozoan,
dan kelas anthozoa), Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial, Hewan
radial hanya memiliki bagian dorsal (atas) dan bagian ventral (bawah) atau
bagian oral (mulut) dan bagian aboral, tetapi tidak ada bagian anterior (kepala) dan
posterior (kaki). Bentuk tubuh dasar hewan coelenterata terdiri dari dua variasi,
yaitu polip dan medusa yang secara bergantian terjadi pada siklus hidupnya.

3.2 Saran

Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah sering menjumpai hewan


coelenterata dan mempelajari hewan tersesbut misalnya saja pada cumi-cumi
banyak untuk dikonsumsi orang seperti membuat tumis dari cumi-cumi untuk
dijadikan lauk, selain itu juga untuk menambah nutrisi dan sebagian besar
diperdagangkan. jadi harapan kami untuk anda memahami dan mempelajari isi
dari makalah ini semoga makalah ini bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi
pembaca serta dapat menambah pengetahuan yang lebih mengenai hewan
coelenterate. kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan
memiliki banyak kekurangan maka dari itu kelompok kami membutuhkan kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan penulis
yang akan datang.

14
DAFTAR
PUSTAKA

Lumenta, Cyska. 2017. Avertebrata Air. Manado: Unsrat Press.


Lumowa, Sonja V.T. 2014. Zoologi Invertebrata. Yogyakarta: Kepel Press.
Luthfi, O.M. et. al. 2018. Kelimpahan Invertebrata Di Pulau Sempu Sebagai
Indeks Bioindikator Ekonomis Penting Konsumsi Dan Komoditas Koleksi
Akuarium. Journal Of Fisheries And Marine Research Vol. 3, No. 2. 137-148.
Maya, Sri dan Nurhidayah. 2020. Zoologi Invertebrate. Bandung: Widina
BhaktiPersada.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrate (Teori Dan Praktik). Bandung:
Alfabeta.
Suwignyo, Sugiarti dkk. 2005. Avertebrata Air Jilid 1. Jakarta: Penebar Swadaya.
Yanuhar, Uun. 2018. Avertebrata. Malang: UB Press

15

Anda mungkin juga menyukai