Abstrack
Carbohydrates are complex molecules composed of elements C, H, O. Carbohydrates
are classified into 3, monosaccharides, disaccharides, and polysaccharides. The practice entitled
"Starch Hydrolysis with Acid" was held on March 19, 2019 at the Biology Education Laboratory
FKIP Syiah Kuala University, Banda Aceh. The purpose of this practice is to break the complex
molecules of starch into simple molecules such adisaccharides and monosaccharides with the help
of water. This practice is carried out with a qualitative approach that is by direct observation
method described in descriptive form and data presented in the form of images. From the practices
that have been done, it was found that iodine serves to determine carbohydrates and benedict to
prove that starch has broken down into monosaccharide molecules.
Keywords: Hydrolysis, starch, iodine, benedict.
.
1
Raissya Adinda: Uji Akrolein
2
Raissya Adinda: Uji Akrolein
sensial yang terkandung di dalamnya minyak kelapa yang sudah dipakai dan
(Sumbomo, 2015, p. 90). gliserol yang masih murni belom ditambahkan
lemak dan minyak sumber energi dengan KHSO4. Minyak malinda awalnya
yang lebih efesien dibandingkan karbohidrat
bewarna kuning, minyak kelapa awalnya
dan protein. Secara kimiawi lemak dan
minyak ialah trigliserida yang merupakan bewarna oren dan gliserol bening tidak
ester dari gliserol dan asam lemak rantai bewarna. Minyak malinda dan kelapa minyak
panjang. Senyawa terbentuk dari hasil tak jenuh sedangkan gliserol lemak jenuh (
kondensasi (Faizal, 2009, p. 30) Lengkong, 2013, p. 198).
Lipid yang terdapat dimakanan hewan
merupakan campuran lipida yang dan yang Gambar 2: : minyak malinda, gliserol, minyak
kompleks yang berasal dari tanaman dan kelapa sesudah ditambah KHSO4
jaringan hewan. Dalam mulut dan lambung
hewan, lipida tadi belum mengalami
pemecahan yang berarti setelah berada dalam
intestinum maka lipida komleks terutama
dihidrolisis (Bahri, 2015, p. 37).
Dari percobaan yang telah dilakukan
didapatkan hasil bahwa minyak kelapa dan
minyak malinda lebih bau tengik dari pada
gliserol. Hal ini disebabkan karena gilserol
tergolong kedalam lemak jenuh yang tidak Sumber: Dokumentasi pribadi
memiliki ikatan rangkap dan asam lemak,
oleh karena itu KHSO4 mudah larut Gambar diatas minyak malinda,
didalamnya setelah dipanaskan dan warna minyak kelapa dan gliserol yang sudah
berubah menjadi kecoklatan dan baunya tidak ditambah KHSO4 lalu dipanaskan diatas api
terlalu tengik. Sedangkan minyak kelapa dan mula-mula api kecil selanjutnya api yang
minyak malinda termasuk ke dalam lemak besar dan diperhatikan bau akrolein yang
tidak jenuh, yaitu memiliki ikatan rangkap terbentuk berupa asam putih. Warna yang
dan KHSO4 tidak larut didalamnya, dan dihasilkan setelah pemanasan minyak kelapa
menimbulkan bau paling tengik. bewarna kehitaman dan baunya sangat tengik,
Asap yang muncul dari senyawa minyak malinda kecoklatan berbaau sedikit
akrolein membuktikan bahawa adanya gliserol tengik, dan gliserol paling bening diantara
yang terkandung didalamnya. Sedangkan ketiganya dan tidak berbau. Semakin panjang
Kalium bisulfate (KHSO4) berfungsi untuk ikatan rangkapnya maka akan semakin bau
mendehidrasi gliserol bebas dan minyak. tengik dan pekat warna larutannya (Siregar,
Akrolein termasuk golongan aldehida tak- 2014, p. 44).
jenuh.
3
Raissya Adinda: Uji Akrolein