Anda di halaman 1dari 12

Tugas final

MULTIKULTURALISME

DI SUSUN OLEH :

NAMA : Abd Izhatul M

NIM : N1A117096

PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
PENDAHULUAN

Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan


seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang
menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya
(multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem,
budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut.Multikulturalisme berhubungan dengan
kebudayaan dan kemungkinan konsepnya dibatasi dengan muatan nilai atau memiliki
kepentingan tertentu.

Multikultural dapat diartikan sebagai keragaman atau perbedaan terhadap suatu


kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Sehingga masyarakat multikultural dapat
diartikan sebagai sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap di suatu tempat
yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu membedakan antara satu
masyarakat dengan masyarakat yang lain. Setiap masyarakat akan menghasilkan
kebudayaannya masing-masing yang akan menjadi ciri khas bagi masyarakat tersebut.

1. Multikulturalisme Isolasionis

Isolasionis mengacu kepada masyarakat dimana berbagai kelompok kultural


menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi satu sama lain. Contoh
kelompok ini adalah seperti masyarakat yang ada pada sistem “millet” di Turki Usmani atau
masyarakat Amish di USA. Kelompok ini menerima keragaman, tetapi pada saat yang sama
berusaha mempertahankan budaya mereka secara terpisah dari masyarakat lain umumnya.

2. Multikulturalisme Akomodatif

Yakni masyarakat plural yang memiliki kultur atau budaya dominan yang membuat
penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultural kaum minoritas.
Masyarakat kaum multikultural akmodatif merumuskan dan menerapkan undang-undang,
hukum, dan ketentuan-ketentuan yang sensitif secara kutural dan memberikan kebebasan
kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan mereka;
sebaliknya kaum minoritas tidak menantang kultur dominan. Tipe masyarakat
multikulturalisme akomodatif ini dapat ditemukan di Inggris, Prancis, dan beberapa negara
eropa lainnya.
Multikulturalisme akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur dominan yang
membuat penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum
minoritas. Masyarakat ini merumuskan dan menerapkan undang-undang, hukum, dan
ketentuan-ketentuan yang sensitif secara kultural, dan memberikan kebebasan kepada kaum
minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan meraka. Begitupun
sebaliknya, kaum minoritas tidak menantang kultur dominan. Multikulturalisme ini
diterapkan di beberapa negara Eropa.

3. Multikulturalisme Otonomis

Yakni masyarakat plural dimana kelompok-kelompk kultural utama berusaha


mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan
otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif bisa diterima. Fokus pokok kelompok
ini adalah untuk mempertahankan cara hidup mereka, yang memiliki hak yang sama dengan
kelompok dominan; mereka menantang kelompok kultural dominan dan berusaha
menciptakan suatu masyarakat dimana semua kelompok dapat eksis sebagai mitra yang
sejajar. Contoh masyarakat jenis ini di antaranya ialah kelompok Quebecois di Kanada, dan
kelompok-kelompok muslim imigran di Eropa yang menuntut untuk dapat menerapkan
syari’ah, mendidik anak-anak mereka pada sekolah Islam, dan sebagainya.

Multikulturalisme otonomis, masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kutural


utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan
menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif bisa diterima.
Perhatian pokok-pokok kultural ini adalah untuk mempertahankan cara hidup mereka, yang
memiliki hak yang sama dengan kelompok dominan; mereka menantang kelompok
dominan dan berusaha menciptakan suatu masyarakat dimana semua kelompok bisa eksis
sebagai mitra sejajar.

4. Multikulturalisme Kritikal

Kritikal atau interaktif yakni masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kultural


tidak terlalu fokus dengan kehidupan kultural otonom, tetapi lebih menuntut penciptaan
kultur kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif mereka. Contoh jenis
multikulturalisme ini ialah perjuangan masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat, Inggris,
dan negara eropa lainnya.
Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yakni masyarakat plural dimana kelompok-
kelompok kultural tidak terlalu terfokus (concern) dengan kehidupan kultural otonom; tetapi
lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif-
perspektif distingtif mereka

5. Multikulturalisme Kosmopolitan

Multikulturalisme kosmopolitan yakni dimana masyarakat plural berusaha


menghapuskan batas-batas kultural sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat
dimana setiap individu tidak lagi terkait pada budaya tertentu, dan sebaliknya secara bebas
terlibat dalam eksperimen-eksperimen interkultural dan sekaligus mengembangkan
kehidupan kultural masing-masing. Sebagian besar pendukung multikulturalisme jenis ini
ialah kelompok liberal yang memiliki kecenderungan postmodern, memandang seluruh
budaya sebagai resources yang dapat mereka pilih dan ambil secara bebas.

Multikulturalisme kosmopolitan, berusaha menghapus batas-batas kultural sama sekali


untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi terikat kepada
budaya tertentu dan, sebaliknya, secara bebas terlibat dalam percobaan-percobaan
interkultural dan sekaligus mengembangkan kehidupan kultural masing-masing.
Multikulturalisme berhubungan dengan kebudayaan dan kemungkinan konsepnya dibatasi
dengan muatan nilai atau memiliki kepentingan tertentu Selain itu, beberapa definisi lain
dari multikulturalisme juga dipaparkan oleh para ahli, antara lain :

1. Azyumardi Azra : “Multikulturalisme” pada dasarnya adalah pandangan dunia yang


kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan
penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam
kehidupan masyarakat. Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan dunia
yang kemudian diwujudkan dalam kesadaran politik.

Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam
komunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi
mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, adat serta
kebiasaan (“A Multicultural society, then is one that includes several cultural communities
with their overlapping but none the less distinc conception of the world, system of
[meaning, values, forms of social organizations, historis, customs and practices.
2. Lawrence Blum : Multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, penghargaan serta
penilaian atas budaya seseorang, serta suatu penghormatan dan keingintahuan tentang
budaya etnis orang lain.

3. Parsudi Suparlan : Sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan


dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan.

4. A. Rifai Harahap : Multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang, kebijakan,


penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat suatu negara, yang majemuk dari segi etnis,
budaya, agama dan sebagainya, namun mempunyai cita-cita untuk mengembangkan
semangat kebangsaan yang sama dan mempunyai kebanggan untuk mempertahankan
kemajemukan tersebut.

Multikulturalisme dalam penerapan dan bagaimana kita cara melaksanakannya. Konsep


dan kerangka dalam multikulturalisme dipaparkan oleh B. Hari Juliawan dengan membagi
multikulturalisme dengan menggunakan empat kerangkanya.

1. Pertama kerangka multikulturalisme berkenaan dengan istilah multikulturalisme itu


sendiri. Multikulturalisme menunjukan sikap normatif tentang fakta keragaman.
Multikulturalisme memilih keragaman kultur yang diwadahi oleh negara, dengan kelompok
etnik yang diterima oleh masyarakat luas dan diakui keunikan etniknya. Kelompok etnik
tidak membentuk okomodasi politik, tetapi modifikasi lembaga publik dan hak dalam
masyarakat agar mengakomodasi keunikannya

2. Kerangka multikulturalisme kedua, merupakan turunan kerangka yang pertama nyaitu


akomodasi kepentingan, dikarenakan jika kita ambil saripati dari multikulturalisme adalah
manajemen kepentingan. Kepentingan di sini merupakan yang relevan dari konsep
multikulturalisme yang terbagi menjadi dua macam kepentingan yang bersifat umum dan
khusus. Kepentingan yang bersifat umum pemenuhan yang sama pada setiap orang tanpa
membedakan identitas kultur. Sedangkan kepentingan khusus pemenuhan yang terkait
dengan aspek khusus kehidupan (survival) kelompok yang bersangkutan. Misalkan
kelompok masyarakat adat dapat melaksanakan adatnya masing-masing tanpa intimidasi
dari pemerintah dan kekuatan kelompok yanga lain.
3. Kerangka multikulturalisme yang ketiga merupakan ideologi politik dengan
menjadikan setiap orang atau kelompok minor dapat menyampaikan aspirasi politiknya
tanpa terjadinya penindasan dan ancaman.

4. Kerangka keempat berkaitan dengan puncak dan tujuan dari multikulturalisme yang
pantas diperjuangkan dikarenakan dibalik itu ada tujuan hidup bersama, dengan pemenuhan
hak-hak hidup. Hal tersebut dikarenakan dalam multikulturalisme merupakan penghargaan
terhadap perbedaan.

Multikulturalisme bukan sebuah ideologi yang berdiri sendiri, terpisah dari ideologi-
ideologi lainnya, multikulturalisme membutuhkan seperangkat konsep yang merupakan
bangunan konsep-konsep untuk dijadikan acuan memahaminya dan mengembangkannya
dalam kehidupan bermasyarakat. Upaya memahami multikulturalisme diperlukan landasan
pengetahuan yang berupa bangunan konsep-konsep yang relevan dan mendukung
keberadaan serta berfungsinya multikulturalisme dalam kehidupan manusia.

Bangunan konsep-konsep ini harus dikomunikasikan di antara para ahil yang mempunyai
perhatian iImiah yang sama tentang multikultutralisme, sehingga terdapat kesamaan
pemahaman dan saling mendukung dalam memperjuangkan ideologi. Berbagai konsep yang
relevan dengan multikulturalisme adalah demokrasi, keadilan dan hukum, nilai-nilai budaya
dan etos, kebersamaan dalam perbedaan yang sederajat, kesukubangsaan, kebudayaan suku
bangsa, keyakinan keagamaan, ungkapan-ungkapan budaya, domain privat dan publik,
HAM, serta hak budaya komunitas

Manusia hidup tentu membutuhkan orang lain atau dalam istilah lain Zoon Politicon oleh
karena itu sikap toleransi harus ada pada tiap individu, apalagi soal keyakinan, dimana
setiap orang berhak menentukan apa keyakinannya, tidak perlu bagi kita untuk
menyalahkan keyakinan yang dianut orang tersebut.
Akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan. Pengertian kebudayaan di antara para
ahli harus disamakan, atau tidak dipertentangkan antara satu konsep yang dipunyai oleh
seorang ahli dengan konsep ahli-ahli lainnya. Karena multikulturalisme itu adalah sebuah
ideologi dan sebuah alat atau wahana untuk meningkatkan derajat manusia dan
kemanusiannya, maka konsep kebudayaan harus dilihat dalam perspektif fungsinya bagi
kehidupan manusia. Saya melihat kebudayaan dalam perspektif tersebut, dan karena itu
melihat kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan manusia.

Yang juga harus kita perhatikan bersama untuk kesamaan pendapat dan pemahaman
adalah bagaimana kebudayaan itu operasional melalui pranata-pranata sosial. Sebagai
sebuah ide atau ideologi, multikulturalisme terserap dalam berbagai interaksi yang ada
dalam berbagai struktur kegiatan kehidupan manusia yang tercakup dalam kehidupan sosial,
kehidupan ekonomi dan bisnis, kehidupan politik, dan berbagai kegiatan lainnya dalam
masyarakat yang bersangkutan. Kajian-kajian mengenai corak kegiatan, yaitu hubungan
antarmanusia dalam berbagai manajemen pengelolaan sumber-sumber daya akan
merupakan sumbangan yang penting dalam upaya mengembangkan dan memantapkan
multikulturalisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi
Indonesia.

Agama merupakan pegangan utama dalam melangsungkan kehidupan, karena pegangan


utama inilah setiap individu memang seharusnya memegang teguh agama tersebut untuk
kelangsungan hidupnya atau dalam istilah lain adalah fanatisme, yang tentunya berimbas
pada dirinya sendiri, akan tetapi bukan berarti kita memegang teguh keyakinan yang kita
miliki kemudian mengaggap agama lain adalah salah atau sesat. Apabila kita mengacu
kepada konteks fanatisme beragama hal tersebut benar, akan tetapi apabila yang kita hadapi
adalah konteks toleransi beragama, tentu hal tersebut tidaklah benar. Jadi dapat di
simpulkan sebagaimana yang disampaikan.

Di Indonesia banyak terdapat agama. Maka sangatlah penting toleransi antar umat
beragama di Negara Indonesia ini karena negeri ini banyak terdapat ras, suku, budaya, dan
agama.
Indonesia merupakan bangsa yang paling banyak mempunyai keragaman, salah satunya
keragaman agama. Terdapat 6 agama yang diakui di Indonesia, yakni Islam, Kristen
Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Dan agama Islam adalah kelompok
agama mayoritas yang menempati Indonesia. Oleh karena itu semua warga negara dituntut
untuk toleransi terhadap kelompok agama lain. Jika masing-masing kelompok agama tidak
toleransi kepada kelompok lain, ditakutkan akan menimbulkan konflik sosial yang
menyebabkan perpecahan.

Mengingat toleransi dapat mewujudkan kehidupan beragama yang rukun dan damai,
maka sikap toleransi antar umat beragama harus lebih ditingkatkan lagi. Oleh karena itu,
pemahaman tentang arti dari toleransi sendiri sangat diperlukan.

Toleransi secara bahasa berasal dari bahasa latin "tolerare", toleransi berarti sabar dan
menahan diri. Toleransi juga dapat berarti suatu sikap saling menghormati dan menghargai
antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Sikap
toleransi dapat menghindari terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok
atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat.

Lalu Toleransi beragama adalah sifat atau sikap saling menghargai antar umat yang
beragama lain. Manusia merupakan makhluk individu sekaligus juga sebagai makhluk
sosial. Sebagai makhluk sosial manusia diwajibkan mampu berinteraksi dengan individu /
manusia lain dalam rangka memenuhi kebutuhan. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam
masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda
dengannya salah satunya adalah perbedaan kepercayaan / agama.

Dalam pembukaaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 telah disebutkan bahwa "Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya sendiri-sendiri dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya" Sehigga kita sebagai warga
Negara sudah sewajarnya saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara
kita demi menjaga keutuhan Negara dan menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat
beragama.
Toleransi merupakan hal yang sering digaungkan dan diimpikan oleh banyak orang dari
berbagai pihak, baik pemerintah, tokoh agama, aparat keamanan, bahkan seluruh
masyarakat Indonesia, khususnya diri kita sendiri. Namun, toleransi akan menjadi mimpi
belaka jika kita tak mau berusaha untuk mewujudkannya.

Langkah pertama yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan atau menumbuhkan sikap
toleransi pada diri sendiri adalah kita mengetahui serta memahami apa itu toleransi.
Toleransi secara luas adalah sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari nilai
atau norma-norma agama, hukum, budaya, di mana seseorang menghargai atau
menghormati setiap yang orang lain lakukan.

Perlulah kiranya kita untuk saling menjaga silaturahmi antar umat beragama supaya tidak
saling curiga. Saling berkomunikasi anatar satu umat Bergama satu dengan umat beragama
lainnya. Berdiskusi juga penting. Supaya kita tahu seperti apa ajaran dari agama-agama
lainnya. Dari situ wawasan dan pikiran kita terbuka luas. Dengan begitu, rasa saling curiga,
perilaku menghakimi orang atau kelompok lain, serta sikap intoleransi tak terjadi.
PEMBAHASAN

Kabupaten Lombok Utara (KLU) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Tanjung. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Lombok
Barat.[5] Merupakan kabupaten termuda di NTB yang memiliki luas 776,25 Km², dan
secara geografis berada di Kaki Utara Gunung Rinjani. Daerah ini memiliki sejumlah objek
Wisata yang cukup terkenal di mancanegara, seperti Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan,
Air Terjun Sendang Gila (Desa Senaru, Bayan), serta keindahan Danau Segara Anak yang
ada di Lereng Gunung Rinjani.

Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota di


Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang posisinya terletak di bagian utara pulau lombok dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut:

Kabupaten Lombok Utara mempunyai luas wilayah daratan yakni seluas 776,25 Km²,
dan secara administrastif terbagi dalam 5 (lima) Kecamatan, 33 Desa dan 371 Dusun, yang
mana Kecamatan Bayan memiliki luas wilayah terbesar dengan luas wilayah 329,10 Km²
dan terkecil adalah Kecamatan Pemenang dengan luas wilayah 81,09 Km².

Dalam video yang berdurasi 4:20 menit, yang di publikasikan tanggal 9 Mei 2019, Oleh
Akun youtube Azizah MRDS, Membahas tentang Toleransi umat beragama Islam dan
Budha yang berlokasi di Lombok utara.

Dimana fokus video tersebut mengarah pada toleransi umat beragama pada kondisi
bencana alam, Gempa bumi.

Gempa bumi dengan kekuatan 6.2 SR dengan kedalaman 12 Km, Kamis (0/8/2018)
pukul 12.25 WIB terjadi di 6 Km barat laut Lombok Utara, NTB. Lokasi tepatnya berada di
8.36 LS dan 116.22 BT.

Guncangan gempa terasa sekitar 10 detik. Para pengungsi yang ada di tenda-tenda,
berusaha melarikan diri menuju lapangan terbuka. Berdasarkan informasi dari BMKG,
gempa terkini kali ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Jika berbicara soal toleransi beragama, sepertinya kita memang harus belajar di Lombok.
Tempat dimana 95 persen penduduknya beragama Islam dan sisanya Kristen, Katolik,
Hindu, Budha dan Konghucu.

Seperti pada vidio tersebut dimana toleransi umat beragama sangat di perlihatkan di
mana ketika umat agama Islam dan umat agama Budha saling tolong menolong di mana
pada video tersebut terjadi musibah gempa bumi dangan kekuatan 6.2 SR, di mana yang
saya baca, ditinjau dari keadaan geografisnya Kabupaten Lombok Utara terbagi menjadi:
Daerah Pegunungan, yaitu gugusan pegunungan yang membentang dari Kecamatan Bayan
sampai Kecamatan Pemenang. Gugusan pegunungan ini merupakan sumber air sungai yang
mengalir ke wilayah-wilayah daratan dan bermuara di sepanjang pesisir pantai.

. Didalam video tersebut menceritakan tentang bagaimana Agama Islam dan Agama
Budha, saling membantu ketika terjadi bencaana gempa bumi di kabupaten Lombok Timur.
Tempat dimana 95 persen penduduknya beragama Islam, dalam video tersebut terlihat jelas
bahwa toleransi antar umat beragama disana sangat tinggi, mereka tidak ragu untuk saling
membantu sesama manusia meski berbeda keyakinan.

Dalam video tersebut saya mengkaitkan dengan jenis – jenis multikulturalisme, saya
mengambil Multikulturalisme otonomis, Yakni masyarakat plural dimana kelompok-
kelompk kultural utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya
dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif
bisa diterima. Fokus pokok kelompok ini adalah untuk mempertahankan cara hidup mereka,
yang memiliki hak yang sama dengan kelompok dominan mereka menantang kelompok
kultural dominan dan berusaha menciptakan suatu masyarakat dimana semua kelompok
dapat eksis sebagai mitra yang sejajar.

Saya menilai Inilah bentuk toleransi kehidupan yang perlu kita miliki, yaitu toleransi
antar umat beragama. Inilah yang disebut toleransi antar umat beragama. Inilah konsep
Pancasila. Pancasila mengamanatkan tentang Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu
beragamalah. Jangan tidak beragama, itu tidak Pancasilais. Pancasila juga mengamatkan
bersatulah, jangan bercerai berai sebagai bangsa. Jangan mau diadu domba dan berpecah
belah.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Multikulturalisme

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lombok_Utara

https://tomisapari.blogspot.com/2013/03/jenis-jenis-multikulturalisme.html

https://news.detik.com/berita/d-4157799/gempa-62-sr-di-ntb-tidak-berpotensi-tsunami

http://velapunyablog.blogspot.com/2013/01/konsep-multikulturalisme.html

http://multikulturalisme12.blogspot.com/2013/05/macam-macam-multikulturalisme.html

https://wartakota.tribunnews.com/2018/08/09/breaking-news-gempa-dengan-kekuatan-62-sr-
guncang-lombok-utara

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/belajar-toleransi-agama-dari-lombok/

https://www.kompasiana.com/deddybs/5cfa835f0d8230656c0706a1/toleransi-antar-umat-
beragama?page=all

http://sejuk.org/2019/04/14/pentingnya-menumbuhkan-sikap-toleransi-antar-umat-beragama-di-
indonesia%EF%BB%BF/

https://politik.rmol.id/read/2018/12/25/372288/toleransi-antar-umat-beragama-bukan-antar-
agama

Anda mungkin juga menyukai