Anda di halaman 1dari 13

PERILAKU (GENERASI MUDA) HEDONISME

OLEH

KELOMPOK IV
1. AHMAD FADLI RAMADHAN (I011201091)
2. MUHAMMAD YASSIR ANAS (I011201098)
3. NUR HAJAR (I011201105)
4. NURAULIA ZHAFIRAH (I011201119)
5. NURMISRAH (I011201084)
6. SYAHRUL RAMADHAN SYUKRI HB (I011201112)

PETERNAKAN C FAKULTAS PETERNAKAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kami
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang berjudul “Perilaku (Generasi Muda) Hedonisme”. Tersusunnya karya
ilmiah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang tulus dan ihklas kepada semua pihak.
Tak ada gading yang tak retak, untuk itu kami pun menyadari bahwa makalah yang
telah kami susun dan kami kemas masih memiliki banyak kelemahan serta kekurangan-
kekurangan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis membuka pintu yang
selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila di dalam
karya ilmiah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca mohon
dimaafkan.

Makassar, 14 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................................2
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Manfaat ......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................3
A. Konsep Perilaku (Generasi Muda) Hedonisme..........................................................3
B. Realita Perilaku Hedonisme Pada Generasi Muda ....................................................4
C. Masalah Perilaku (Generasi Muda) Hedonisme ........................................................5
D. Solusi Perilaku (Generasi Muda) Hedonisme............................................................7
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................9
A. Kesimpulan ................................................................................................................9
B. Saran ..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hedonisme merupakan salah satu penyakit masyarakat yang ditimbulkan oleh
berbagai faktor dan ada pula yang mengatakan karena virus hedon, jadi hedonisme
merupakan sebutan kepada seseorang yang terkena penyakit hedonisme tersebut.
Hedonisme sendiri merupakan sifat atau perilaku suka pamer dan men-Tuhankan
kenikmatan dan juga kesenangan pribadi, kemewahan, dan kemapanan atas segalanya.
Hedonisme ini juga telah melekat dalam diri, teman, dan juga keluarga terdekat kita.
Kelekatan itu berupa seringnya kita terjebak dalam pola hidup Hedonis. Pola hidup
seperti ini mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dimana orientasi hidup
selalu diarahkan pada kenikmatan, kesenangan atau menghindari perasaan-perasaan
tidak enak dan agak jauh dari Tuhan.
Tatkala manusia hidup untuk mencari kesenangan, karena sifat dasar manusia
adalah ingin selalu bermain (homo ludens = makhluk bermain) dan bermain adalah
hal hakiki yang senantiasa dilakukan untuk memperoleh kesenangan. Akan tetapi
bukan berarti kita bisa dengan bebas mendapatkan kesenangan, hingga menghalalkan
berbagai cara demi memperoleh kesenangan. Sikap menghalalkan segala cara untuk
memperoleh kesenangan telah banyak menghinggapi pola hidup para remaja saat ini.
Contoh yang kita hadapi saat ini misalnya, segala media informasi dari berbagai
penjuru berusaha terus menginvasi diri kita melalui life style.
Gaya hidup yang terus disajikan bagaikan fast food melalui media televisi.
Gambaran yang ada seperti mimpi tentang kehidupan orang miskin yang tiba-tiba
kaya layaknya dalam telenovela. Sinetron cinta yang terus mengguyur dan
memprovokasi kita untuk merealisasikan cinta lewat bercinta membuat kita gila dan
terbuai kehidupan duniawi. Cerita sinetron yang kian jauh dari realita ternyata telah
menyihir para pemirsa. Dengan setengah sadar para penikmat sinema telah tergiring
untuk meniru dan menjadikannya paradigma baru dalam menikmati hidup di masa
muda.
Dan ketika Hedonisme sudah menjadi pegangan hidup para muda mudi
banyak nilai-nilai luhur kemanusiaan para remaja luntur, bahkan hilang. Kepekaan
sosial mereka terancam tergusur manakala mereka selalu mempertimbangkan untung
rugi dalam bersosialisasi. Masyarakat terlihat seperti mumi hidup yang tidak berguna
bagi mereka. Dan mereka seolah menjadi penjaga kerajaan kenikmatan yang tidak

1
seorangpun boleh mengendus apalagi mencicipinya. Orang lain hanya boleh melongo
melihat kemapanan mereka. Sungguh mereka menjadi sangat tidak peduli. Akibatnya
ketika ada orang yang membutuhkan uluran tangan, mereka menyembunyikan diri
dan enggan berkorban.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep perilaku (generasi muda) hedonisme?
2. Bagaimana realita hedonisme pada generasi muda?
3. Bagaimana masalah perilaku (generasi muda) hedonisme?
4. Bagaimana solusi atau cara mengubah gaya hidup hedonisme?

C. Manfaat
1. Mengetahui konsep perilaku (generasi muda) hedonisme
2. Mengetahui realita hedonisme pada generasi muda
3. Mengetahui masalah perilaku (generasi muda) hedonisme
4. Mengetahui solusi atau cara mengubah gaya hidup hedonisme

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Perilaku (Generasi Muda) Hedonisme
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan
menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat
mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan
ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup
dan tindakan manusia.
Menurut Etimologi kata hedonisme diambil dari Bahasa Yunani hēdonismos
dari akar kata hēdonē, artinya "kesenangan". Paham ini berusaha menjelaskan tentang
baik apa yang memuaskan keinginan manusia dan apa yang meningkatkan kuantitas
kesenangan itu sendiri.
1. Karakteristik Hedonisme
a. Hedonisme Egoistis
Yaitu hedonisme yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan
semaksimal mungkin. Kesenangan yang dimaksud ialah dapat dinikmati
dengan waktu yang lama dan mendalam. Contohnya: makan-makanan yang
enak-enak, jumlah dan jenisnya banyak, disediakan waktu yang cukup lama
untuk menikmati semuanya, seperti pada perjamuan makan ala Romawi. Bila
perut sudah penuh, maka disediakan sebuah alat untuk menggitit
kerongkongan, dengan demikian isi perut dapat dimuntahkan keluar,
kemudian dapat diisi kembali jenis makanan yang lain, sampai puas.
b. Hedonisme Universal
Yaitu suatu aliran hedonisme yang mirip dengan ulitarisanisme atau
kesenangan maksimal bagi semua, bagi banyak orang. Contohnya: bila
berdansa, haruslah berdansa bersama-sama, waktunya semalam suntuk, tidak
boleh ada seorang pun yang absen, ataupun kesenangan-kesenangan lainnya
yang dapat dinikmati bersama oleh semua orang.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Hedonisme
a. Faktor eksternal
Derasnya arus industrialisasi dan globalisasi yang menyerang masyarakat
merupakan faktor yang tidak dapat dielakkan. Nilai-nilai yang dulu dianggap
tabu, kini dianggap biasa. Media komunikasi, khususnya media iklan memang
sangat bersinggungan dengan masalah etika dan moral. Melalui simbol-simbol

3
imajinatif media komunikasi massa jelas sangat memperhitungkan dan
memanfaatkan nafsu, perasaan, dan keinginan.
b. Faktor internal
Lemahnya keyakinan agama seseorang juga berpengaruh terhadap perilaku
sebagian masyarakat yang mengagungkan kesenangan dan hura-hura semata.
Binzar Situmorang menyatakan bahwa, “Kerohanian seseorang menjadi tolak
ukur dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi mereka yang suka mengejar
kesenangan.
B. Realita Perilaku Hedonisme Pada Generasi Muda
“Virus” hedon tidak hanya menyerang orang dewasa yang sudah bekerja, dari
anak hingga orang tua tidak luput dari ancaman virus ini. Generasi yang paling tidak
aman terhadap sebutan hedonis adalah remaja. Paham ini mulai merasuki kehidupan
remaja. Remaja sangat antusias terhadap adanya hal yang baru. Gaya hidup hedonis
sangat menarik bagi mereka. Daya pikatnya sangat luar biasa, sehingga dalam waktu
singkat muncullah fenomena baru akibat paham ini. Fenomena yang muncul, ada
kecenderungan untuk lebih memilih hidup enak, mewah, dan serba kecukupan tanpa
harus bekerja keras. Titel “remaja yang gaul dan funky” baru melekat bila mampu
memenuhi standar tren saat ini. Yaitu minimal harus mempunyai handphone, lalu baju
serta dandanan yang selalu mengikuti mode. Beruntung bagi mereka yang termasuk
dalam golongan berduit, sehingga dapat memenuhi semua tuntutan kriteria tersebut.
Akan tetapi bagi yang tidak mampu dan ingin cepat seperti itu, pasti jalan pintaslah
yang akan diambil.
Tidak terasa tapi efeknya tidak terduga, paham hedonisme terus berlangsung
dan merasuk ke dalam benak masyarakat kita tanpa ada tindakan pencegahan. Salah
satu contoh kasusnya adalah acara-acara hedonisme yang berkedok mencari bibit-
bibit penyanyi berbakat. Acara ini sangat diminati terutama para remaja. Bila dilihat
secara jeli ternyata acara tersebut menawarkan gaya hidup yang tidak jauh dari konsep
hedonisme. Acara ini tentunya membutuhkan biaya yang banyak untuk memfasilitasi
para kontestannya, tapi bila melihat keadaan bangsa kita yang sedang morat-marit
ekonominya, dapat disimpulkan ada dua kondisi yang kontradiksi, disatu sisi lain
keadaan perekonomian bangsa sedang krisis tapi acara menghambur-hamburkan uang
semakin marak. Aneh memang, banyak warga Indonesia yang miskin, tidak punya
rumah, gedung sekolah yang hampir roboh, tunjangan pegawai yang kecil, dan jumlah
pegangguran yang membludak, tapi hal ini tidak membuat para peserta acara yang

4
sebagian besar adalah remaja tersebut prihatin atau menangis tersedu-sedu, mereka
malah sedih dan mengeluarkan air mata bila rekan seperjuangannya tereleminasi.
Nampak jelas sikap egoisme dan sikap mengejar kesenangan pribadi mereka. Ini
adalah bukti hedonisme yang banyak menjadi impian anak-anak muda di negeri
seribu satu masalah ini.
C. Masalah Perilaku (Generasi Muda) Hedonisme
Pada masa sekarang gaya hedonisme ini sudah banyak di anut oleh para
remaja, baik remaja yang ada diperkotaan maupun diperkampungan, gaya hidup
hedonisme sangat memprihatinkan karena remaja banyak yang mulai terperangkap
kedunia hedonisme. Para remaja khusunya para peserta didik berlomba-lomba untuk
mencapai kenikmatan, kemewahan, dan kesenangan dibandingkan dengan mengejar
prestasi. Bagi remaja gaya hidup hedonisme merupakan hal utama yang harus
dipenuhi, mereka sangat senang mengikuti perkembangan tren yang ada, salah satu
contoh gaya hidup remaja yang mengikuti tren yakni dengan mengikuti model
pakaian. Masalah berpakaian para remaja masa kini selalu dikaitkan dengan
perkembangan zaman, karena sebagian besar remaja Indonesia khususnya, dalam
berpakaian selalu mengikuti mode yang berlaku. Bahkan di stasiun televisi banyak
ditampilkan contoh gaya hidup dalam berpakaian para remaja yang mengikuti mode
tren sekarang otomatis bukan hanya remaja metropolitan saja yang mengikuti mode
tersebut, tetapi juga orang-orang yang berada dalam perkampungan atau pedalaman.
Selain perkembangan zaman, kecanggihan teknologi yang semakin meluas baik itu di
perkotaan ataupun perkampungan juga ikut mempengaruhi para pelajar untuk masuk
kedunia hedonisme.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam hedonisme terkandung kebenaran yang
mendalam, yaitu manusia menurut kodratnya mencari kenikmatan dan berupaya agar
terhindar dari hal-hal yang menyakitkan. Karena sejak kecil manusia pasti
menginginkan kesenangan hidup. Pengaruh tontonan dan tayangan televisi (sinetron,
selebriti dan iklan) juga dapat mengundang pelajar untuk mengejar gaya hidup
hedonisme. Tayangan sinetron di televisi kebanyakan remajanya menganut gaya
hidup hedonisme, apa-apa belanja di mall, nongkrong sehabis pulang sekolah. Adanya
media sosial populer dan kebanyakan disukai pelajar. Dari fenomena tersebut yang
diperkuat dengan hasil observasi bahwa SMAN 1 Pinolosian terdapat beberapa siswa
yang mengikuti gaya hidup hedonisme dan mencari kesenangan akan tetapi tidak
menyampingkan masalah akademik. Gaya hedonisme yang ditunjukan oleh para

5
siswa yaitu menggunakan pakaian yang stylis dan tren masa kini, memiliki gadget
dengan keluaran terbaru, dan menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan. Selain itu
sifat bullying juga sangat jarang terjadi diantara siswa satu dan siswa lainnya,
sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial diantara mereka. Dunia pendidikan yang
kebanyakan pelajar menganut gaya hidup hedonisme ini, praktiknya sudah kita
ketahui hanya dengan motif kesenangan dalam jangka pendek saja. Yang mana kita
ketahui seorang pelajar adalah seseorang yang menjadi generasi penerus bangsa dan
negara ini untuk lebih maju lagi.
Berikut beberapa contoh masalah atau dampak perilaku (generasi muda)
hedonisme yang sangat dominan ditemukan di kalangan remaja saat ini.
1. Individualisme
Orang yang sudah terkena penyakit hedonisme cenderung tidak memerlukan
bantuan orang lain. Mereka merasa sudah mampu hidup sendiri, tetapi
kenyataannya tidak begitu. Manusia merupakan mahluk sosial.
2. Pemalas
Malas merupakan akibat yang di timbulkan dari hedonisme, karena mereka
selalu menyia-nyiakan waktu. Sehingga jadilah mereka manusia yang tidak
menghargai waktu.
3. Pergaulan bebas
Pengikut paham hedonisme dapat terjebak dalam pergaulan bebas yang
dimana mereka selalu berada dalam dunia malam. Seperti clubbing, pesta
narkoba, dan seks bebas.
4. Konsumtif
Hedonisme cendurung konsumtif, karena menghabiskan uang untuk membeli
barang-barang hanya untuk kesenangan semata tanpa didasari kebutuhan.
5. Boros
Menghambur-hamburkan uang untuk membeli berbagai barang yang tidak
penting, hanya untuk sekedar pamer merk/barang mahal.
6. Kriminalitas
Dalam paham hedonisme seseorang dapat berbuat kriminal/melanggar hukum,
karena orang yang menganut paham ini cenderung akan berbuat apa saja
sekalipun melanggar hukum, hanya untuk memenuhi kesenangannya sendiri,
tanpa pernah memikirkan akibatnya.

6
7. Diskriminasi
Sikap membedakan stratifikasi sosial, dan merasa bahwa dirinya lebih tinggi
atau berbeda kelas serta golongan dari orang lain.
8. Egois
Hedonisme cenderung mengarah kepada sifat mementingkan diri sendiri,
tanpa memperdulikan orang lain. Yang terpenting kesenangannya tercapai.
9. Tidak bertanggungjawab
Menjadi individu yang tidak bertanggung jawab terutama kepada dirinya
sendiri, seperti menyia-nyiakan waktu, dan mementingkan kesenangannya saja.
10. Korupsi
Memperkaya diri sendiri, tetapi menggunakan cara yang melanggar hukum,
yaitu memeras orang lain untuk memenuhi kebutuhnnya sendiri.
D. Solusi Perilaku (Generasi Muda) Hedonisme
Secara realita maupun logika, untuk menghilangkan sama sekali pengaruh
budaya hedonisme tidak dapat dilakukan dengan pengendalian diri saja. Namun,
adanya peran aktif dari semua komponen mulai dari diri sendiri, keluarga, kontrol
masyarakat, dan negara merupakan solusi yang harus dicoba untuk dilakukan dengan
terus-menerus dan kerjasama yang baik. Meski terdapat solusi jangka pendek berupa
pengenalan kembali budaya Indonesia kepada generasi penerus, tapi hal tersebut tidak
memberikan pengaruh besar pada besarnya arus perkembangan gaya hidup hedonism
tersebut. Selanjutnya, kita perlu mengingat kembali sebuah pernyataan bahwa jika
kita ingin melihat masa depan maka lihatlah generasi mudanya.
Jika disesuaikan dengan kondisi sekarang, generasi muda sebagai penerus
bangsa belum dapat dikatakan menjadi harapan karena pengaruh budaya hedonisme
ini. Oleh karena itu, perlu untuk membangun sebuah masa depan yang cerah dengan
cara kita membangun generasi muda terlebih dahulu yang mampu diharapkan untuk
menciptakan masa depan yang cerah tersebut. Untuk menciptakan sebuah generasi
muda yang mampu diharapkan untuk masa depan, diperlukan kerja keras dan kerja
sama dari berbagai komponen seperti ulasan sebelumnya. Komponen tersebut mulai
dari diri sendiri, keluarga, masyarakat dan negara. Jika yang digerakkan hanya satu
komponen, maka generasi muda yang sesuai harapan akan lama terwujud karena arus
budaya hedonisme kuat ke segala bidang kehidupan manusia. Semua komponen harus
bekerja sama meski dapat dikatakan sulit untuk dilakukan, tapi masih ada jalan untuk
mewujudkannya.

7
Berikut beberapa solusi atau cara mengubah gaya hidup hedonisme yang perlu
diterapkan semua warga negara khususnya kalangan remaja.
1. Pandai dalam memilih pergaulan
Semakin banyak teman yang kita miliki tentu semakin banyak pula melihat
berbagai tipe teman tersebut. Inilah yang membuat kita perlu lebih berhati-hati
untuk memilih pergaulan, usahakan mencari teman yang memang menyukai hidup
lebih minimalis dan tidak berlebihan. Dalam hal ini pergaulan memiliki pengaruh
yang sangat besar, karenanya kita perlu lebih selektif lagi jika ingin terhindar dari
gaya hidup hedonis.
2. Membuat Prioritas Kebutuhan
Ini juga salah satu usaha untuk mengubah gaya hidup hedonis. Susun daftar
kebutuhan prioritas. Dalam daftar tersebut pikirkan prioritas yang paling utama
dalam hidup dari situ kita bisa selalu mengingat prioritas tersebut.
3. Hidup Sederhana
Hidup dengan sederhana merupakan awal dari kemudahan, hidup sederhana
juga bukanlah hidup yang kurang, hidup sederhana merupakan hidup dengan
mementingkan apa yang menjadi kebutuhan bukan keinginan. Hidup sederhana
juga bukan berarti sulit untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada, tetapi
dari hal tersebut kita dapat mengambil sisi positif dari perkembangan teknologi
yang ada.
4. Kurangi Hidup Konsumtif
Menggunakan dana dengan lebih bijak, tentukan kebutuhan primer, sekunder
dan tersier untuk mengatur arus dana yang dimiliki. Kurangi menghambur-
hamburkan uang untuk kebutuhan yang tidak perlu.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap manusia pasti ingin merasakan kenikmatan dan kesenangan, apalagi
para remaja. Tapi sayangnya untuk memperoleh kenikmatan dan kesenangan tersebut
banyak remaja yang menghalalkan segala cara. Apapun mereka lakukan, agar apa
yang mereka inginkan dapat mereka peroleh tanpa peduli dengan resikonya.
Hedonisme di kalangan remaja telah berkembang pesat mengikuti perkembangan
zaman pola pikir yang hanya mementingkan kesenangan saja membuat para remaja
terbuai dalam sebuah kehidupan yang kadang tidak realistis.
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan
menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat
mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan
ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup
dan tindakan manusia.
Jika disesuaikan dengan kondisi sekarang, generasi muda sebagai penerus
bangsa belum dapat dikatakan menjadi harapan karena pengaruh budaya hedonisme
ini. Oleh karena itu, perlu untuk membangun sebuah masa depan yang cerah dengan
cara kita membangun generasi muda terlebih dahulu yang mampu diharapkan untuk
menciptakan masa depan yang cerah.

B. Saran
Untuk membentengi diri dari hedonisme yang hanya menawarkan kenikmatan
sesaat, harus dimulai dari diri sendiri dan juga dukungan orang lain. Untuk para orang
tua hendaknya meningkatkan kontrol terhadap anak-anak. Tanamkan nilai moral yang
nantinya berguna bagi mereka. Misalnya tanamkan sikap hidup hemat, arahkan
mereka pada pergaulan yang baik, dan didik mereka untuk mandiri. Sedangkan bagi
para remaja, berpikirlah dulu sebelum bertindak jangan hanya mengejar kesenangan
saja. Masa depan masih panjang, masih banyak hal yang berguna yang dapat mereka
lakukan tanpa harus hura-hura dan foya-foya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dewojati, C. 2010.”Wacana Hedonisme Dalam Sastra Populer Indonesia”.(Yokyakarta:


Pustaka Pelajar)

Didin Hafidhuddin. 2010.” Sederhana Itu Indah”.(Hikmah Rublika)

Lodeng, Ahsan, ‘Pengaruh Gaya Hidup Hedonis Terhadap Perilaku Konsumtif Menurut
Ekonomi Islam’ (lampung: universitas negeri raden intan lampung, 2018)

Octaviani, Cecilia, and Sandi Kartasasmita, ‘Pengaruh Konsep Diri Terhadap Perilaku
Konsumtif Produk Kosmetik Pada Kosmetik Pada Wanita Dewasa Awal’, Jurnal
Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1 (2018)

Sanggar Talenta,1999.”Kecil Bahagia, Muda Foya-Foya, Tua Kaya Raya, Mati Maunya
Masuk Surga”, Remaja Tentang Hedonisme.( Yogyakarta:Kanisius)

10

Anda mungkin juga menyukai