Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NUR HAJAR

NIM : I011201105
KELAS : WSBM 4 (PETERNAKAN C)

KEADAAN GEOGRAFI NUSANTARA ATAU KEPULAUAN INDONESIA


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai pulau
besar dan kecil, di antaranya tidak berpenghuni, menyebar di sekitar khatulistiwa
sehingga beriklim tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU-11°08'LS dan
95°'BB-141°45'BT dan terletak di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua
Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Pada posisi geografis
demikian, Indonesia menjadi negara yang bertanah subur dan kaya akan sumber daya
alam. Letak geografis Indonesia terletak disekitar garis khatulistiwa yang merupakan
faktor klimatologis penyebab banjir dan kekeringan. Pada posisi geografis seperti ini
menyebabkan Indonesia berada pada belahan bumi dengan iklim monsoon tropis yang
sangat sensitif terhadap anomali iklim El Nino Shortem Oscilation (ENSO). ENSO
menyebabkan terjadinya kekeringan apabila kondisi suhu permukaan laut pasifik
equator bagian tengah hingga timur menghangat (El Nino).
Indonesia merupakan daerah dataran yang terbagi atas dataran tinggi dan
dataran rendah. Dataran tinggi terletak diantara pegunungan atau gunung-gunung
dimana pada dataran tinggi pada umumnya merupakan daerah yang padat
penduduknya, hal ini disebabkan oleh tanahnya yang subur dan udara yang
nyaman/sejuk. Dataran rendah letaknya tidak lebih dari 200 meter dpl yang
merupakan pusat kegiatan perdagangan dan industri, hal ini dikarenakan transportasi
darat maupun laut lebih mudah.
Saat musim kemarau sebagian wilayah di Indonesia mengalami kekeringan
dan kesulitan air. Maka diperlukan upaya yang dapat mengurangi resiko bencana
dengan melakukan kesiapsiagaan bencana. Dengan harapan adanya respon dan
kesiapan masyarakat dalam menanggulangi bencana sehingga dapat mengurangi
dampaknya.
B. Cakupan Pembahasan
Keadaan geografi nusantara/kepulauan Indonesia
BAB II PEMBAHASAN
A. Letak Geografis Indonesia
Secara geografis Indonesia terletak diantara dua samudra dan dua benua, yaitu
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, serta Benua Asia dan Benua Australia.
Pengaruh letak geografis :
1. Adanya iklim musim yang merupakan pengaruh dari Asia dan Australia.
2. Aktivitas perdagangan, hal ini tidak terlepas dari letak Indonesia sendiri yang
terletak pada posisi silang dimana letak ini merupakan jalur lalu lintas
internasional dan menjadi tempat persinggahan kapal laut yang menempuh
pelayaran antara Asia Timur dengan Asia Selatan, Asia Barat dengan Afrika dan
Eropa.
3. Sosial budaya masyarakat yang beragam, hal ini tidak terlepas dari kepulauan
Indonesia yang letaknya berdekatan dengan Benua Asia sehingga dengan
sendirinya menerima pengaruh dari benua tersebut. Kemudian seiring perjalanan
waktu Indonesia juga menerima pengaruh dari Benua Eropa dan Amerika.
B. Kepulauan Indonesia
Indonesia merupakan negara maritim dan kepulauan yang paling besar di
dunia karena jumlah pulaunya lebih dari 17 ribu yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke yaitu dari Pulau Miangas sampai ke Pulau Rote. Di antara pulau-pulau yang
ada di Indonesia tentu saja ada pulau yang besar dan juga ada pulau yang kecil.
Kepulauan dengan dua per tiga wilayahnya berupa perairan. Bentang alam Indonesia
sangat lengkap dan bervariasi mulai dari pantai, dataran rendah, lembah, padang
rumput, rawa, sungai, hutan, dataran tinggi, bukit dan perbukitan, serta gunung dan
pegunungan. Di Indonesia juga banyak terdapat gunung berapi, danau, dan sungai,
baik sungai besar maupun kecil, sungai panjang atau pun pendek. Antara pulau yang
satu dengan pulau yang lainnya memiliki karakteristik kondisi geografis yang
berbeda-beda, demikian pula dengan hasil alamnya.
Wilayah Indonesia yang berupa kepulauan, antara pulau satu dengan yang
lainnya disatukan oleh laut mengakibatkan bervariasinya potensi yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Masing-masing pulau memiliki karakteristik tersendiri, mulai dari
kondisi alam maupun kondisi sosial budayanya. Variasi dan karakteristik potensi
tersebut terlihat dari lengkap dan beragamnya bentang alam dan hasil alamnya,
beragamnya suku bangsa yanga mengakibatkan beragam pula adat istiadat dan
budayanya, serta beragamnya agama, golongan, dan kelompok masyarakatnya.
Keberagaman yang disebabkan adanya perbedaan antara pulau satu dengan pulau
yang lainnya ini tidaklah menjadi pemecah dan perenggang, namun justru menjadi
pemersatu, karena antara yang satu dengan yang lain bisa saling melengkapi.
C. Wilayah Laut Indonesia
Batas wilayah laut Repulik Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam UU No.4
Prp. Tahun 1960 adalah jalur laut sampai 12 mil dari garis dasar atau yang
menghubungkan titik-titik terluar dari pulau-pulau Indonesia pada saat surut rendah.
Luas seluruh wilayah Indonesia dengan jalur laut 12 mil adalah 5 juta km 2 terdiri dari
luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2 sedangkan perairan pedalaman
atau perairan kepulauan seluas 2,8 juta km2. Ini berarti seluruh laut di Indonesia
berjumlah 3,1 juta km2 atau sekitar 62% dari seluruh wilayah Indonesia.
Dengan telah berkembangnya kini konsep Wawasan Nusantara dan telah
diterimanya Prinsip Negara Kepulauan dalam Konvensi PBB mengenai Hukum laut
tahun 1982 (telah diratifikasi oleh Indonesia dengan UU No 17, 31 Desember 1985),
maka wujud Indonesia haruslah dipandang sebagai laut yang didalamnya bertebaran
pulau-pulau. Bukan lagi sekumpulan pulau-pulau yang masing-masing dikelilingi
oleh laut. Laut kita haruslah dipandang sebagai unsur pemersatu yang
menghubungkan dan merangkaikan pulau-pulau, bukar unsur yang memisahkan
pulau-pulau.
Pada tanggal 21 Maret 1980 Pemerintah RI telah mengumumkan berlakunya
Zone Ekonomi Eksklusif indonesia yang kemudian diperkokoh dengan UU No. 5
tahun 1983 dan UU No. 17 tahun 1985. Dalam pengertian umum, Zone Ekonomi
Eksklusif (ZEE) adalah suatu "Lingkungan Ekonomi" yang diperuntukan secara
eksklusif bagi negara pantai. ZEE itu terdapat pada jalur laut lepas selebar 200 mil
laut diukur dari garis dasar. Diperkirakan jumlah luas ZEE Indonesia adalah sekitar
2,7 juta km2.
D. Iklim Indonesia
Iklim adalah unsur geografis yang paling penting dalam mempengaruhi
perikehidupan manusia. Ada empat sifat dasar iklim Indonesia, yang ditentukan oleh
faktor-faktor letak dan sifat kepulauan yaitu ;
1. Sifat rata-rata tahunan tinggi sebagai akibat daripada letak “dekat” khatulistiwa.
2. Ada hembusan angin musim yang membawa musim hujan dan musim kemarau,
sebagai akibat daripada perbedaan tekanan udara di daratan Asia dan Australia.
3. Bebas dari hembusan angin taifun, karena kepulauan Indonesia sebagian besar
terletak lebih dari 10 oLU dan 10 oLS.
4. Kadar kelembaban udara senantiasa tinggi sebagai akibat daripada sifat
kepulauan.
Pada musim kemarau dan di tempat yang terkenal paling kering, kadar
kelembaban udaranya selalu diantara 70-80%, karena kadar kelembaban udara yang
tinggilah iklim Indonesia disebut juga iklim Tropik basah.
E. Pola Musim Indonesia
Indonesia hanya memiliki 2 musim yakni musim kemarau dan musim
penghujan, namun penduduk sekitar Indonesia memiliki pembagian lain. Mereka
membagi musim menjadi 3, yakni musim kemarau, musim pancaroba, dan musim
penghujan. Hal ini di sebabkan karena pada masa peralihan antara musim kemarau
dan penghujan dengan proses terjadinya hujan dan banyak penyakit yang mewabah di
mana-mana yang diakibatkan dari peralihan musim. Dan biasanya beberapa anak
mengalami demam, flu, batuk, dan sebagainya. Sehingga di Indonesia menetapkan
pembagian musim hujan dan kemarau yang akan turun pada kurun waktu tertentu.
1. Musim Hujan
Jika di kalkulasikan secara rata rata, maka jumlah curah hujan yang turun di
Indonesia mencapai 1.600 milimeter pada tiap tahun. Namun beberapa daerah
tertentu hanya sampai 500 milimeter sampai dengan 700 milimeter, seperti di
daerah Palu dan Timor. Untuk beberapa daerah yang berada di utara, seperti Riau,
Jambi, Bengkulu, Bogor, Bandung serta beberapa kota di bagian Jawa Barat
malah sebaliknya memiliki curah hujan yang tinggi.
Selain itu, di Indonesia dalam setiap 3 tahun sampai 5 tahun sekali terjadi
peristiwa el nino. Peristiwa tersebut menyebabkan musim kering yang kelewat
lama, namun saat musim hujan datang hanya pada waktu singkat. Kemudian
setelah peristiwa el nino, akan datang pula peristiwa el nina. Berkebalikan dengan
el nino, el nina merupakan peristiwa yang menyebabkan hujan lebat dalam waktu
yang panjang dan lama dari biasanya. Baik el nino dan el nina yang terjadi pada
negara Indonesia memiliki rentang waktu yang berbeda-beda tiap kejadiannya.
Salah satu faktor yang menyebabkan lamanya waktu el nino dan el nina ini adalah
indeks osilasi atau di kenal juga dengan Southern Oscillation.
2. Musim Kemarau
Musim kemarau atau musim panas (menurut versi penduduk Indonesia) atau
musim kering ini merupakan salah satu musim yang terjadi pada negara yang
memiliki iklim tropis. Hal ini bisa terjadi karena adanya gerakan angin muson
timur yang melewati Indonesia. Proses angin muson ini adalah angin dari belahan
bumi utara, yang mana menyebabkan benua Australia dalam keadaan dingin
sehingga tekanannya maksimum. Hal ini menyebabkan benua Asia dalam keadaan
panas, sehingga tekanannya minimum. Karena angin akan bertiup dari tekanan
maksimum ke tekanan minimum, maka arah perjalanan angin dari Australia ke
Asia menuju ke daerah garis khatulistiwa (Indonesia). Arah perjalanan mata angin
tersebut melalui gurun pasir bagian utara Australia yang panas dan kering,
sehingga sampai di Indonesia hanya musim kemarau. Keadaan musim kemarau ini
sangat erat kaitannya dengan curah hujan yang sangat kurang, yakni hanya 360
milimeter per tahunnya.
Indonesia memiliki kekayaan flora dan fauna, serta gunung tertinggi. Selain
itu floranya mampu beradaptasi saat cuaca panas, seperti menggugurkan daunnya
di musim panas atau meranggas. Fungsinya untuk mengurangi penguapan. Selain
itu karakteristik kemampuan flora jenis lain adalah menguningkan daunnya,
sehingga meminimalkan terjadinya fotosintesis (pembuatan makanan).

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN
Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan di
permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia
dan Benua Australia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Dengan demikian,
wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya
dengan iklim, pola musim, dan perekonomian.

DAFTAR PUSTAKA
Anugrah Nontji. 1987. Laut Nusantara. Jakarta: Penerbit jembatan
Made Sandy. 1985. Republik Indonesia; Geografi Regional. Jakarta: Jur. Geografi. FMIPA-
Universitas Indonesia Puri margasari.
Rachmat Bratamidjaja, dkk. 1990. Ensiklopedi Indonesia seri Geografi. Jakarta: PT. Ichtiar
Baru Van Hoere, dan PT. Intermasa.

Anda mungkin juga menyukai