OLEH :
NIM : R1C118013
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena telah
melimpahkan rahmatnnya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Muhammad SAW. beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada umatnya
sampai akhir zaman.
Penulis mengucapkan syukur kepada ALLAH SWT. Atas limpahan nikmat sehat-
Nya,baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,sehingga penulis mampu untuk
mnyelesaikan pembuatan makala sebagai tugas dari mata kulia Geologi Tata
Lingkungan dengan judul “Aplikasi Geomorfologi Untuk Aplikasi geologi Tata
Lingkungan”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,dan
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya.untuk itu penulis
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dan apabila terrdapat
bnayak kesalahan pada makala ini penulis mohon maaf yang seebesar-besarnya.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan
DAFTAR FUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.bencana alam
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makala ini yaitu :
1.3. Tujuan
1.Untuk mengetahui Apa itu peta topografi dan peta rupa bumi
4.Untuk mengetahui Bagaimana manfaat peta dan penginderaan jauh dalam ilmu
geologi
PEMBAHASAN
peta adalah sebuah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala
tertentu melalui sebuah sistem proyeksi. Peta dapat disajikan dalam berbagai cara
yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang
tampil di layar komputer..
Berasal dari bahasa yunani,topos yang berarti tempat dan grafhi yang berarti
menggambar.Berdasarkan kata diatas,peta topografi memetakan tempat-tempat
dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari ketinggian permukaan laut menjadi
garis-garis kontur,dengan satu garis kontur mewkili satu titik ketinggian.Peta
topografi mengacu pada semua cirri-ciri permukaan bumi yang dapat diidentifikasi
,apakah alamiah atau buatan,yang dapat ditentukan pada posisi tertentu.Oleh sebab itu
dua unsur utama topografi adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis) dan
ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang datar).Peta topografi menyediakan
data yang diperlukan tentang sudut kemiringan,elevasi,daerah aliran sungai,vegetasi
secara umum dan pola urbanisasi.Peta topografi juga menggambarkan sebanyak
mungkin cirri-ciri permukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas sakala.
2.Bagian-bagian peta
a.Judul
Judul pada peta menunjukkan wilayah, daerah, negara mana yang terdapat dalam
gambar tersebut, ditulis harus jelas dan sesuai antara judul serta gambaran
wilayahnya.
b.Skala
Skala berbentuk angka atau pecahan yang ditulis mendatar, misalnya 1:1.000.000
menunjukkan 1 cm di peta sama dengan 1.000.000 cm di lapangan. Artinya, jarak
antara dua titik pada peta sama dengan satu per sejuta dari jarak kenampakan di
lapangan. Makin besar angka pembagi atau penyebut pecahan itu, berarti makin kecil
skala
c.Arah mata angin / orientasi
Arah yang ditunjukkan dengan gambar panah lazimnya arah utara yang digambarkan
dengan panah ditambah huruf (U) di ujungnya. Yang lazim pula arah utara adalah
arah atas di peta. Ada juga peta yang arah utaranya tidak tepat di atas.
Pada legenda terdapat keterangan mengenai bagian-bagian yang dilukiskan pada peta.
Macam-macam warna menunjukkan kedalaman laut dan ketinggian darat dari
permukaan laut. Macam-macam garis digunakan untuk membedakan jalan raya, jalan
kereta api, dan batas wilayah (negara, provinsi, kabupaten, dan sebagainya). Simbol-
simbol digunakan untuk menunjukkan ibukota, kota besar, kampung, gunung, daerah
hutan, permukiman, pesawahan, dan sebagainya. Legenda dibuat sesuai dengan
keperluan.
Garis lintang pada peta dimulai dari garis khatulistiwa yang diberi tanda 0°. Garis
khatulistiwa memisahkan belahan bumi utara dengan belahan bumi selatan. Garis-
garis lintang yang lain sejajar dengan khatulistiwa. Oleh karena itu, garis itu
dinamakan juga garis paralel (sejajar). Garis lintang di belahan utara dinamakan
Lintang Utara (LU), dari 1° LU - 90° LU (kutub utara = KU).Di belahan selatan
dinamakan Lintang Selatan (LS), dari 10 LS - 900 LS (kutub selatan = KS). Garis
bujur (meridian) pada peta berbentuk garis lurus atau lengkung dari utara ke selatan.
Garis bujur yang melalui Kota Greenwich dekat London ditetapkan sebagai garis
bujur 0°. Di sebelah timur garis 0° adalah Bujur Timur dan di sebelah baratnya adalah
Bujur Barat, kedua garis bujur itu sampai 180°.
2.2.Peta Geologi
Peta merupakan gambaran kecil dari permukaan bumi. Sedikit banyak jika
dibandingkan dengan peta pada umumnya, peta geologi merupakan gambaran
mengenai informasi mengenai sebaran dan jenis serta sifat batuan, umur, struktur,
tektonika dan lain sebagainya yang behubungan dengan sumber daya. Peta geologi
ialah salah satu dari bentuk data dan informasi geologi dari suatu wilayah atau daerah
dengan tingkat kualitas yang berdasarkan skala.
Peta geologi biasanya ditampilkan berupa gambar dengan warna, simbol dan
beberapa corak atau gabungan dari ketiganya. Untuk menggambarkan kondisi geologi
tersebut harus menggunakan beberapa aturan teknis seperti batas – batas satuan
batuan ataupun struktur yang berupa garis dan juga penyebarannya harus mengikuti
bentuk tubuh batuan beku. Untuk perbedaan jenis yang terdapat pada batuan,
diberikan tanda atau warna. Sedangkan untuk batuan sedimen tergantung dari hasil
jurus (stike) dan kemiringan (dip).
Peta geologi identik dengan peta topografi, namun peta geologi memiliki beberapa
simbol yang lebih banyak jumlahnya. Peta geologi terbagi menjadi beberapa macam
antara lain:
1.Peta Geologi Permukaan (Surface Geological Map)
Peta geologi ini merupakan peta yang memberikan informasi – informasi geologi
secara langsung terletak di bawah permukaan. Skala peta geologi permukaan
bervariasi yaitu antara 1 : 50.000 hingga lebih dari skala tersebut. Peta ini bermanfaat
untuk menentukan lokasi bahan bangunan, drainase, pencarian sumber air dan juga
pembuatan jalan.
Merupakan peta yang umumnya berskala besar dan juga mencantumkan lokasi
ditemukannya batuan padat. Peta ini memberi informasi yang berasal dari pemboran
serta sifat batuan dan kondisi strukturalnya. Peta singkapan berguna untuk
menentukan lokasi ditemukannya batuan tertentu.
4.Peta Struktur
Peta yang memilik garis – garis kedalaman yang dikonstruksikan pada permukaan
sebuah lapisan yang terletak di bawah permukaan.
5.Peta Isopach
Peta yang menggambarkan garis – garis yang menghubungkan titik – titik sebuah
formasi ataupun lapisan dengan ketebalan yang sama. Pada peta ini tidak ditemukan
konfigurasi struktural.
6.Peta Fotogeologi
Peta yang dibuat berdasarkan pada interpretasi dari foto udara. Peta ini harus
diberdasarkan keadaan yang sebenarnya di lapangan.
7.Peta Hidrogeologi
Peta yang menunjukkan kondisi air tanah yang terdapat pada daerah yang dipetakan.
Peta ini dapat diketahui juga lapisan kedap air dan tidak kedap air.
Sebuah peta akan terlihat lebih informatif jika di dalamnya memuat berbagai macam
kelengkapan berupa komponen. Setidaknya ada sekitar 7 komponen yang harus
dimiliki sebuah peta terutama peta geologi, komponen tersebut yaitu:
1.Judul Peta
Judul peta ini menggambarkan informasi yang terdapat di sebuah peta. Biasanya
judul peta terletak di samping atau bawah jika mengikuti standar Badan Informasi
Geospasial. Judul peta ditulis menggunakan huruf kapital.
2.Legenda
Legenda pada peta berupa kolom yang berisi keterangan mengenai simbol – simbol
yang terdapat pada peta. Legenda menjadi bagian yang penting, sebab pembaca dapat
mengetahui objek yang terdapat pada peta.
3.Skala
Perbandingan jarak sebenarnya dengan jarak yang terdapat pada peta. Skala dibagi
menjadi 2 yaitu skala garis dan skala nominal.
4.Garis Astronomis
Yaitu garis khayal yang terdiri atas bujur dan lintang. Garis bujur digunakan untuk
menentukan zona waktu, sedangkan garis lintang digunakan untuk melihat
penyebaran iklim.
5.Garis Kontur
Garis yang menunjukan suatu ketinggian yang sama di dalam peta. Garis kontur biasa
ditemukan pada peta geologi dan juga peta topografi.
6.Tahun Pembuatan
Merupakan tahun terakhir peta dibuat. Sebuah peta paling sedikit diperbaharui
setidaknya 5 tahun sekali.
7.Deklinasi
Garis keterangan yang memberikan penunjuk arah utara peta dengan utara magnetik.
Untuk sudut deklinasi akan direvisi 5 tahun sekali. Arah utara bumi selalu berada di
kutub utara pada peta, sedangkan sumbu magnet bumi berada di dekat Greenland.
Dan sumbu magnet bumi selalu bergeser sekitar 0,02 detik ke arah barat atau timur,
hal ini disebabkan oleh pengaruh rotasi bumi.
Simbol yang terdapat pada peta geologi merupakan tanda yang digunakan untuk
menggambarkan hal yang ada pada peta geologi. Biasanya berupa singkatan huruf,
warna, simbol dan corak atau gabungan dari ketiganya.
1.Singkatan Huruf
Untuk menunjukan satuan kronostratigrafi yang terdapat pada peta geologi, dapat
ditunjukan menggunakan singkatan huruf. Berikut ini adalah acuan atau dokumen
mengenai satuan kronostratigrafi yang dibuat oleh Elsevier pada tahun 1989 atau
revisinya:
2.Tata Warna
Tata warna digunakan untuk membedakan satuan peta geologi dan dipilih berasaskan
jenis batuan, umur satuan dan satuan geokronologi.
Warna dasar yang dipakai yaitu kuning, magenta (merah) dan sian (biru) serta
gabunganya. Untuk setiap warna dinyatakan dengan menggunakan sandi 0, 1,
3, 5, 7 dan x, yang merupakan sandi ferajat kekuatan warna atau prosentase
penyaringan pada proses kartografi.
Warna yang dipilih untuk membedakan satuan batuan sedimen dan endapan
permukaan sepenuhnya menganut sistem warna berdasarkan jenis dan umur.
Untuk membedakannya, beberapa satuan seumur dapat digunakan corak.
Batuan malihan dapat dibedakan berdasarkan (1) derajat dan fasies serta (2)
umur nisbi batuan pra malihan dan litologi. Tata warna batuan malihan sama
dengan batuan sedimen atau menggunakan bakuan warna khusus.
Warna batuan beku menyatakan susunan kimianya: asam, menengah, basa,
dan ultrabasa. Untuk dapat membedakannya dipilihlah warna yang berdekatan
dan singkatan huruf atau menurut kunci warna yang sudah dibakukan.
Namun, bila diperlukan dapat menggunakan corak dengan bakuan khusus.
Batuan gunung api yang berlapis dan diketahui umurnya, akan mengikuti tata
warna untuk batuan sedimen. Perbedaan litologi untuk lahar, breksi gunung
api dan tuf, dinyatakan dengan corak. Beberapa satuan batuan gunung api
yang terdapat pada suatu lembar peta geologi dapat dibedakan berdasarkan
susunan kimianya dengan bakuan warna khusus.
Satuan tektonit dinyatakan dengan corak khusus.
Atas dasar pertimbangan keilmuan atau prospek ekonomi, terdapat beberapa
hal yang menonjol seperti batuan terubah, derajat pemalihan atau persifatan
khusus lainnya. Pada peta geologi dapat disajikan secara khusus, di luar yang
telah diuraikan.
Informasi permukaan bumi yang diperoleh dari citra penginderaan jauh, antara
lain adalah :
Informasi bawah permukaan bumi yang diperoleh dari citra penginderaan jauh,
antara lain :
Informasi geologi yang dapat diperoleh dari citra penginderaan jauh, yaitu:
1. pola topografi
2. lokasi sumberdaya geologi
3. macam dan persebaran satuan batuan
4. pola penyaluran, tekstur penyaluran, dan densitas penyaluran
5. pola erosi
6. persebaran banjir
7. lokasi lipatan, sesar, dan kekar di permukaan bumi
8. lokasi bencana geologi potensial seperti gerakan massa, banjir, gempabumi,
dan gunungapi
1. Satelit dengan sensor optik, yang tidak dapat menembus awan dengan resolusi
rendah (AVHRR), menengah (LANDSAT, SPOT, IRS), dan resolusi spasial
tinggi (IKONOS)
2. Satelit dengan gelombang mikro, yang dapat menembus awan, dengan
resolusi tinggi seperti Synthetic Aperture Radar (SAR) (RADARSAT, ERS,
JERS) dan sensor pasif resolusi rendah (SSMI) .
Dengan kemampuan merekam kejadian dan wilayah dengan tingkat kerincian dan
kemampuan tertentu serta periode ulang tertentu maka data penginderaan jauh dapat
digunakan dalam managemen bencana.
Integrasi Penginderaan Jauh dan SIG dapat digunakan dalam mengelola dan
visualisasi data
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
2. . Peta geologi ialah salah satu dari bentuk data dan informasi geologi dari suatu
wilayah atau daerah dengan tingkat kualitas yang berdasarkan skala.
3. Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang
obyek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan
menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah, atau gejala yang
dikaji (Lillesand and Kiefer, 1979).
4. Informasi permukaan bumi yang diperoleh dari citra penginderaan jauh, antara lain
adalah bentuk dan penggunaan lahan,perubahan penggunaan lahan kondisi geologi
dan geomorfologi dan lokasi kebakaran hutan.
5.Data penginderaan jauh yang diperoleh dari satelit adalah teknik yang baik dalam
pemetaan daerah bencana yang menggambarkan distribusi spasial pada suatu periode
tertentu.
DAFTAR FUSTAKN