Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHAN GALIAN INDONESIA

BAHAN GALIAN DAN GENESA TERBENTUKNYA BATUAN MULIA INTAN (C)

Oleh:
KELAS : A
INDAH WIDYA PRATIWI

115.130.062

SHELLA YUSRIAINI

115.130.063

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2016

BAHAN GALIAN
Bahan galian atau bahan tambang merupakan suatu mineral atau
kumpulan

mineral

atau

batuan

yang

dapat

digunakan

untuk

kesejahteraan hidup manusia. Bahan galian bisa terdapat dipermukaan


bumi maupun didalam permukaan bumi. Secara umum genesa bahan
galian

mencakup

aspek-aspek

keterdapatan,

proses

pembentukan,

komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan, dan faktor-faktor


pengendali pengendapan bahan galian (geologic controls). Tujuan utama
mempelajari

genesa

suatu endapan bahan galian

adalah

sebagai

pegangan dalam menemukan dan mencari endapan-endapan baru,


mengungkapkan

sifat-sifat

fisik

dan

kimia

endapan

bahan

galian,

membantu dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan


diterapkan, serta membantu dalam penentuan metoda penambangan dan
pengolahan bahan galian tersebut.
Di dalam pengusahaan pertambangan umum, telah dikeluarkan
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun1980 yang membagi 3 macam bahan
galian, yaitu:
a. Golongan bahan galian yang strategis,
untuk peratahanan dan keamanan serta perekonomian negara.
b. Golongan bahan galian yang vital,
dapat menjamin hajat hidup orang banyak.
c. Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan a dan b,
tidak langsung memerlukan pasar yang bersifat internasional.
Dengan dikeluarkannya UU no. 25 tentang Otonomi Daerah tahun
1999, maka Peraturan Pemerintah tersebut diatas menjadi tidak relefan
lagi.
Berdasarkan jenis komoditinya, bahan galian secara umum dapat dibagi
menjadi:
Batu bara dan gambut

Bahan galian logam


Bahan galian Industri (non logam)
Minyak, gas, dan panas bumi
Mineral berharga dan batu mulia

INTAN

Gambar 1. Intan

Intan merupakan sebuah mineral, yang dibentuk dari hasil proses


geologi yang digunakan sebagai hiasan, mempunyai harga jual tinggi,
dan diminati oleh para kolektor. Intan harus memiliki kriteria sebagai
berikut : Kelimpahannya sedikit (unsur jarang), memiliki kenampakan
yang indah, keras, dan resisten terhadap korosi.
Menurut genesanya batuan pembawa intan merupakan batuan
beku ultrabasa, yaitu peridotit dan kimberlit. Intan dapat dijumpai
dalam endapan alluvial, baik di sungai-sungai maupun di pantai. Intan
terbentuk pada kedalaman 100 mil (161 Km) di bawah permukaan bumi,
pada batuan yang cair pada bagian mantel bumi yang memiliki
temperature dan tekanan tertentu yang memungkinkan untuk merubah
(mineral) carbon menjadi intan. Intan biasa digunakan sebagai alat
pemotong kaca dalam industri, dipasang pada mata bor untuk
eksplorasi, dan untuk perhiasan sebagai batu permata. Di Indonesia
batuan mulia ini dapat ditemukan pada Kalimantan, Sulawesi, dan
Sumatra.

Gambar 2. plume tectonics dan pipa


intan kimberlite: Kalimantan case

Anda mungkin juga menyukai