LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN
BAB I
PENDAHULUAN
Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan
sejarah bumi. Sehingga stratigrafi analisis adalah ilmu yang fokus mempelajari pada
aspek karakter dan atribut suatu batuan yang kemudian dianalisis dan diinterpretasi
sehingga dapat sampai pada bagaimana origin dan sejarah geologi pembentukan
batuan tersebut. Karakter meliputi tekstur dan komposisi batuan, sedangkan atribut
meliputi struktur sedimen dan fosil. Untuk dapat menganalisis diperlukan suatu
konsep stratigrafi yaitu urutan dari batuan yang tertua sampai batuan yang termuda
dan bagaimana hubungan stratigrafinya.
Dalam stratigrafi ada suatu fenomena yang disebut dengan ketidakselarasan
(unconformity). Dimana pengertian dari ketidakselarasan adalah suatu konsep dalam
stratigarafi yang membahas tentang hubungan yang tidak normal antara lapisan
batuan satu dengan yang lain. Ketidakselarasan identik dengan sedimentasi, dimana
konsep ini bisa menjelaskan tentang proses sedimentasi, endogen dan eksogen yang
terjadi sebelumnya melalui jenis ketidakselarasan yang terbentuk. Dalam proses
sedimentasi, jika sedimentasi normal maka alur perlapisan batuan akan terlihat
normal dan tidak ada perbedaan yang mencolok tiap lapisan. Akan tetapi kadangkala
terdapat kasus dimana sedimentasi hilang pada satu waktu sehingga terjadi
ketidakselarasan (unconformity) antara lapisan atas dan bawah. Maka dengan itu
sangat diperlukan ilmu yang mempelajari tentang ketidakselarasan, untuk
mengetahui penyebab-penyebab terjadinya ketidakselarasan pada batuan.
Untuk memahami konsep ketidakselarasan, kita terlebih dahulu memahami
konsep yang sebaliknya yaitu keselarasan. Selaras dalam stratigrafi artinya teratur,
bururutan, menerus. Lapisan dikatakan selaras jika lapisan tersebut diendapkan
secara teratur, belum mengalami deformasi, mengikuit hukum superposisi (lapisan
dibawah lebih tua dari lapisan diatasnya) dan umurnya menerus/ tidak terjadi gap
(perbedaan) umur antar lapisan. Ilmu ketidakselarasan membutuhkan analisa-anlisa
yang baik, untuk menjawab masalah-masalah yang terjadi pada perlapisan batuan.
1.2.1 Maksud
1.2.2. Tujuan
1.3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Alat tulis menulis
2. Papan standar
3. Mistar 30 cm
4. Pensil warna
5. Drawing pen
6. Problem set
1.3.2 Bahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stratigrafi adalah ilmu mengenai strata. Stratum adalah suatu layer batuan
yang dibedakan dari strata lain yang terletak di atas atau dibawahnya. William Smith,
Bapak stratigrafi adalah orang yang pertama-tama menyadari kebenaan fosil yang
terkandung dalam sedimen. Sejak masa Smith, stratigrafi terutama membahas
tentang penggolongan strata berdasarkan fosil yang ada didalamnya. Penekanan
penelitian stratigrafi waktu itu diletakkan pada konsep waktu sehingga pembelajaran
litologi pada waktu itu dipandang hanya sebagai ilmu pelengkap dalam rangka
mencapai suatu tujuan yang dipandang lebih penting yakni untuk menggolongan dan
menentukan umur batuan
II.2 Ketidakselarasan
lapisan batuan dengan sifat yang sangat berbeda atau kontak diantara dua batuan
yang berbeda jenis dan genesanya.
Berdasarkan atas kedudukan lapisan dan jenis batuan yang kontak tidak
selaras, maka dapat digolongkan atas:
1. Angular Unconformity adalah kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan
hubungan saling menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan
kemudian disusul oleh pengendapan batuan sedimen yang baru (muda).
Umur absolut dinyatakan dalam tahun atau juta tahun, sedang umur relatif
adalah penempatan suatu stratigrafi relatif terhap zaman-zaman geologi yang
didasarkan pada fosil-fosil tertentu tanpa ditentukan batas-batasnya secara
geokronologi yang dinyatakan dalam skala waktu atau satuan waktu dalam tahun.
Namun sekarang metode penentuan umur dapat dilakukan berdasarkan radiometrik,
dimana batas-batas zaman atau periode geologi sekarang ditentukan secara akurat
radimetrik dan dinyatakan dalam jutaan tahun. Metode-metode penentuan umur
geologi yang sekarang dipakai adalah :
a. Metode penentuan secara relatif (dengan fosil atau stratigrafi)
b. Metode penentuan secara radiometric (absolut)
dengan cara radiometri adalah mengamati peluruhan atom-atom yang ada pada
suatu batuan. Contohnya isotop dengan nomor atom yang lebih besar, seperti
mineral-mineral yang ada pada batuan beku. Suatu atom lama-kelamaan akan
mempengaruhi peluruhan atau pengurangan, tapi peluruhan radioaktif adalah
reaksi dimana jumlah atom yang terurai dalam suatu waktu t adalah setara atau
proporsional dengan jumlah yang ada. Perbandingan ini digunakan untuk
menentukan umur batuan.
BAB III
HASIL & PEMBAHSAN
IV.1 Hasil
IV.2 Pembahasan
Pada problem set pertama dapat dilihat dengan jelas pada gambar terjadi
ketidakselarasan yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar juga dapat
dilihat bahwa semua litologi batuannya yaitu Batupasir. Dimana Batupasir tersebut
saling menindih tidak selaras, Batupasir bagian atas menindih tidak selaras Batupasir
bagian bawah yang bentuknya miring dan membentuk sudut. Lokasi dari
ketidakselarasan ini berdasarkan gambar yaitu di tepi jalan raya. Ketidakselarasaan
pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular Unconformity, yang berarti
kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan saling menyudut, batuan
yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh pengendapan batuan
sedimen yang baru (muda).
Pada problem set kedua dapat dilihat pada gambar terjadi ketidakselarasan
yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga bahwa litologi
batuannya yaitu Rijang merah dan Batuserpih. Dimana Batuserpih tertindih tidak
selaras dengan Rijang merah, batuan yang berada dibawah yaitu Batuserpih
berbentuk lipatan sedangkan yang diatasnya adalah Rijang merah berbentuk
horizontal. Lokasi ketidakselarasan ini berdasarkan gambar berada di daerah
pegunungan. Ketidakselarasaan pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular
Unconformity, yang berarti kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan
saling menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh
pengendapan batuan sedimen yang baru (muda).
Pada problem set ketiga dapat dilihat pada gambar terjadi ketidakselarasan
yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga bahwa litologi
batuannya yaitu Batugamping dan Batubara. Dimana Batubara terselip disisipan
Batugamping, saling menindih dan tertindih tidak selaras. Lokasi dari
ketidakselarasan tersebut berdasarkan gambar di tepi jalan raya. Ketidakselarasaan
pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular Unconformity, yang berarti
Pada problem set keempat dapat dilihat pada gambar terjadi ketidakselarasan
yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga bahwa litologi
batuannya yaitu Batugamping dan Batuserpih. Dimana Batuserpih tertindih tidak
selaras berbentuk menyudut dengan Batugamping yang berbentuk horizontal. Lokasi
ketidakselarasan ini berdasarkan gambar berada di pegunungan atau persawahan.
Ketidakselarasaan pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular Unconformity,
yang berarti kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan saling
menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh
pengendapan batuan sedimen yang baru (muda).
Pada problem set kelima dapat dilihat pada gambar terjadi ketidakselarasan
yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga bahwa litologi
batuannya yaitu Batugamping, Batuserpih, dan Batupasir pejal. Dimana Batupasir
pejal tertindih tidak selaras dengan Batugamping dan Batuserpih di paling atas
terselip sisipan Batugamping. Lokasi ketidakselarasan ini berdasarkan gambar berada
di tepi jalan raya. Ketidakselarasaan pada batuan ini termasuk ketidakselarasan
Angular Unconformity, yang berarti kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan
hubungan saling menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian
disusul oleh pengendapan batuan sedimen yang baru (muda).
Pada problem set keenam dapat dilihat pada gambar terjadi ketidakselarasan
yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga bahwa litologi
batuannya yaitu Batugamping, Breksi, dan Batupasir pejal. Dimana Batupasir pejal
tertindih tidak selaras dengan Breksi (horizontal) dan Batupasir pejal (horizontal) itu
sendiri, di paling atas terselip sisipan Batugamping yang menyudut.
Ketidakselarasaan pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular Unconformity,
Pada problem set ketujuh dapat dilihat pada gambar terjadi ketidakselarasan
yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga bahwa litologi
batuannya yaitu Batugamping, Breksi, dan Batupasir pejal. Dimana Batupasir pejal
tertindih tidak selaras dengan Breksi (horizontal) dan Batupasir pejal (horizontal) itu
sendiri, di paling atas terselip sisipan Batugamping yang menyudut. Lokasi
ketidakselarasan ini berdasarkan gambar berada di tepi sungai. Ketidakselarasaan
pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular Unconformity, yang berarti
kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan saling menyudut, batuan
yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh pengendapan batuan
sedimen yang baru (muda).
menyudut tertindih tidak selaras dengan rijang merah yang juga menyudut dan
berada paling atas. Lokasi dari ketidakselarasan ini berdasarkan gambar berada di
tepi laut. Ketidakselarasaan pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular
Unconformity, yang berarti kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan
saling menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh
pengendapan batuan sedimen yang baru (muda).
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
IV.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA