Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM STRATIGRAFI

LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan
sejarah bumi. Sehingga stratigrafi analisis adalah ilmu yang fokus mempelajari pada
aspek karakter dan atribut suatu batuan yang kemudian dianalisis dan diinterpretasi
sehingga dapat sampai pada bagaimana origin dan sejarah geologi pembentukan
batuan tersebut. Karakter meliputi tekstur dan komposisi batuan, sedangkan atribut
meliputi struktur sedimen dan fosil. Untuk dapat menganalisis diperlukan suatu
konsep stratigrafi yaitu urutan dari batuan yang tertua sampai batuan yang termuda
dan bagaimana hubungan stratigrafinya.
Dalam stratigrafi ada suatu fenomena yang disebut dengan ketidakselarasan
(unconformity). Dimana pengertian dari ketidakselarasan adalah suatu konsep dalam
stratigarafi yang membahas tentang hubungan yang tidak normal antara lapisan
batuan satu dengan yang lain. Ketidakselarasan identik dengan sedimentasi, dimana
konsep ini bisa menjelaskan tentang proses sedimentasi, endogen dan eksogen yang
terjadi sebelumnya melalui jenis ketidakselarasan yang terbentuk. Dalam proses
sedimentasi, jika sedimentasi normal maka alur perlapisan batuan akan terlihat
normal dan tidak ada perbedaan yang mencolok tiap lapisan. Akan tetapi kadangkala
terdapat kasus dimana sedimentasi hilang pada satu waktu sehingga terjadi
ketidakselarasan (unconformity) antara lapisan atas dan bawah. Maka dengan itu
sangat diperlukan ilmu yang mempelajari tentang ketidakselarasan, untuk
mengetahui penyebab-penyebab terjadinya ketidakselarasan pada batuan.
Untuk memahami konsep ketidakselarasan, kita terlebih dahulu memahami
konsep yang sebaliknya yaitu keselarasan. Selaras dalam stratigrafi artinya teratur,
bururutan, menerus. Lapisan dikatakan selaras jika lapisan tersebut diendapkan
secara teratur, belum mengalami deformasi, mengikuit hukum superposisi (lapisan
dibawah lebih tua dari lapisan diatasnya) dan umurnya menerus/ tidak terjadi gap
(perbedaan) umur antar lapisan. Ilmu ketidakselarasan membutuhkan analisa-anlisa
yang baik, untuk menjawab masalah-masalah yang terjadi pada perlapisan batuan.

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

I.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Adapun maksud kami melakukan peraktikum mengenai ketidakselarasan


yaitu untuk mengetahui umur perlapisan batuan dan penyebab-penyebab terjadinya
ketidakselarasan pada batuan.

1.2.2. Tujuan

Adapun tujuan praktikan mempelajari ketidakselarasan, yaitu untuk


mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1. Kami dapat memahami apa yang dimaksud ketidakselarasan
2. Kami dapat mengetahui klasifikasi Ketidakselarasan
3. Kami dapat mengenalisa penyebab terjadinya ketidakselarasan pada batuan

I.3 Alat Dan Bahan

1.3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Alat tulis menulis
2. Papan standar
3. Mistar 30 cm
4. Pensil warna
5. Drawing pen
6. Problem set

1.3.2 Bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan pada saat pratikum yaiku:


a. Kertas kalkir A4

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Definisi Stratigrafi.

Stratigrafi adalah ilmu mengenai strata. Stratum adalah suatu layer batuan
yang dibedakan dari strata lain yang terletak di atas atau dibawahnya. William Smith,
Bapak stratigrafi adalah orang yang pertama-tama menyadari kebenaan fosil yang
terkandung dalam sedimen. Sejak masa Smith, stratigrafi terutama membahas
tentang penggolongan strata berdasarkan fosil yang ada didalamnya. Penekanan
penelitian stratigrafi waktu itu diletakkan pada konsep waktu sehingga pembelajaran
litologi pada waktu itu dipandang hanya sebagai ilmu pelengkap dalam rangka
mencapai suatu tujuan yang dipandang lebih penting yakni untuk menggolongan dan
menentukan umur batuan

II.2 Ketidakselarasan

Ketidakselarasan atau Unconformity adalah kontak suatu batuan yang menunjukkan


adanya suatu selang pengendapan yang hilang dalam urutan dan sistem sedimentasi.
Pengendapan yang hilang tidak terekam oleh stratigrafi batuan disebut hiatus (sebenarnya).
Suatu batuan yang kontak tidak selaras dapat menunjukkan perbedaan umur,
kedudukan perlapisan, fasies dan dapat pula sangat sulit dibedakan diantaranya.
Ketidakselarasan regional dapat dilihat secara langsung di lapangan dengan gejala-
gejalanya dan dapat pula tampak dalam peta geologi. Ketidakselarasan dapat
terbentuk sebagai akibat aktivitas tektonik yang berulang-ulang atau terus menerus
sehingga menyebabkan dasar cekungan naik-turun, namun dalam skala lambat dan
lama, selain aktivitas tektonik dapat pula terjadi oleh pengaruh transgresi dan regresi.

II.3 Gejala-gejala ketidakselarasan

Adapun gejala-gejala yang menyebabkan ketidakselarasan yang terjadi pada


perlapisan batuan, antara lain:
a. Gap Paleontologi, yaitu hilangnya suatu umur fosil dan ditemukannya fosil yang
berbeda umur relatif jauh pada kontak antara dua batuan.
b. Gap Stratigrafi, yaitu hilang atau berubahnya suatu lapisan batuan secara
menyolok akibat terhentinya proses pengendapan, sehingga menunjukkan urutan

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

lapisan batuan dengan sifat yang sangat berbeda atau kontak diantara dua batuan
yang berbeda jenis dan genesanya.

2.2 Klasifikasi Ketidakselarasan

Berdasarkan atas kedudukan lapisan dan jenis batuan yang kontak tidak
selaras, maka dapat digolongkan atas:
1. Angular Unconformity adalah kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan
hubungan saling menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan
kemudian disusul oleh pengendapan batuan sedimen yang baru (muda).

Gambar 2.1 Angular Unconformity

2. Disconformity atau Paralel Unconformity merupakan jenis ketidakselarasan yang


paralel antara dua batuan, tidak memperlihatkan hubungan yang menyudut,
terbentuk tanpa gangguan struktur, akan tetapi memperlihatkan adanya kesan
erosi dengan permukaan tidak rata, kemungkinan hal ini terbentuk oleh akibat
regresi dan transgresi.

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

Gambar 2.2 Disconformity atau Paralel Unconformity

3. Nonconformity merupakan ketidakselarasan yang terjadi di antara batuan


sedimen dengan batuan beku. Batuan Beku yang lebih tua telah tererosi,
kemudian terjadi genang laut (transgresi) yang disusul dengan pengendapan
diatasnya.

Gambar 2.3 Nonconformity

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

4. Paraconformity adalah hubungan antara dua lapisan sedimen yang bidang


ketidakselarasannya sejajar dengan perlapisan sedimen. Pada kasus ini sangat
sulit sekali melihat batas ketidakselarasannya karena tidak ada batas bidang
erosi. Cara yang digunakan untuk melihat keganjilan antara lapisan tersebut
adalah dengan melihat fosil di tiap lapisan. Karena setiap sedimen memiliki
umur yang berbeda dan fosil yang terkubur di dalamnya pasti berbeda jenis.

Gambar 2.3 Paraconformity

II.4 Metode-metode penentuan umur geologi

Umur absolut dinyatakan dalam tahun atau juta tahun, sedang umur relatif
adalah penempatan suatu stratigrafi relatif terhap zaman-zaman geologi yang
didasarkan pada fosil-fosil tertentu tanpa ditentukan batas-batasnya secara
geokronologi yang dinyatakan dalam skala waktu atau satuan waktu dalam tahun.
Namun sekarang metode penentuan umur dapat dilakukan berdasarkan radiometrik,
dimana batas-batas zaman atau periode geologi sekarang ditentukan secara akurat
radimetrik dan dinyatakan dalam jutaan tahun. Metode-metode penentuan umur
geologi yang sekarang dipakai adalah :
a. Metode penentuan secara relatif (dengan fosil atau stratigrafi)
b. Metode penentuan secara radiometric (absolut)

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

2.4.1 Penentuan umur batuan secara relatif

Penentuan umur relatif batuan pada 2 lapisan yang berbeda dalam 1


penampang dapat ditentukan dengan melihat lapisan yang terlebih dahulu
diendapkan, yang terendapkan pertama lebih tua umurnya daripada yang terendapkan
kemudian. Proses ini berlangsung terus sampai semua lapisan tersusun dalam suatu
skala umur relatif yang memperlihatkan urutan kejadiannya.
Setiap lapisan memperlihatkan sejarah geologi dari bumi kita. Proses
sedimentasi misalnya merupakan suatu bagian dari proses pengendapan. Granit
ataupun batuan beku lainnya merupakan gambaran adanya intrusi batuan beku pada
kerak bumi. Batuan beku ekstrusif menunjukkan suatu kejadian vulkanisme. Batuan
metamorf merupakan akibat terjadinya kenaikan suhu dan tekanan di dalam bumi,
yang berasal dari aktivitas tektonik atau instrusi dari gunung berapi. Suatu proses
geologi merupakan suatu kejadian alam yang didalamnya termasuk pengendapan
deformasi dan instrusi. Umur relatif dari berbagai macam lapisan dapat dipecahkan
dengan tiga konsep yang mendasar:
1) Prinsip superposisi
Dalam keadaan normal (belum mengalami gangguan), dalam suatu urutan
batuan yang diendapkan maka lapisan yang berada paling bawah umurnya
paling tua.
2) Hukum cross cutting relation (memotong atau diterobos)
Batuan yang memotong batuan yang lain berarti lebih muda. Misal antara batuan
beku dengan batuan endapan atau antar batuan Beku. Lapisan batuan endapan A
dipotong (diterobos) oleh batuan beku B dan batuan beku B diterobos oleh
batuan beku C, sehingga urutannya A, B, C.
3) Cara dengan hasil fosil
Cara ini biasanya pada batuan endapan. Fosil adalah sisasisa binatang atau
tumbuhan purba yang sudah membatu. Pada endapan yang terletak dibawah
mempunyai fosil yang berbeda dengan endapan yang terletak di atas. Dari fosil
fosil tersebut dapat diketahui evolusi dari binatang maupun tumbuhan. Banyak
binatang atau tumbuhan yang baru muncul. Dengan mengetahui evolusi binatang
atau tumbuhan tersebut dapat diketahui endapan yang tua dan yang lebih muda.
Tetapi umur yang didapat hanyalah umur kisaran (nisbi).

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

2.4.2 Metode penentuan secara radiometric (absolut)

Percobaanpercobaan untuk menentukan umur batuan batuan secara absolut:


a. Herodotus ( 450 SM )
Herodotus (450 th sebelum Masehi) menulis bahwa patung Rameles II di
Memphis (lembah Sungai Nil) Umurnya lebih dari 3000 Tahun. Patung tersebut
sekarang tertimbun 10 cm diperlukan satu abad. Proses pengendapan =
kecepatan pengendapan. Tetapi akan sulit dan tidak tepat kalau hal tersebut
dipergunakan untuk menentukan menentukan umur karena faktor faktor
kecepatan pengendapan disetiap tempat tidak sama, demikian pula faktor waktu
terjadinya sekarang dan dahulu tidak sama.
b. Menghitung kadar garam
Dianggap bahwa semua garam yang ada dilautan berasal dari daratan yang
diangkut melalui sungai - sungai ke laut. Hal ini juga kurang cocok disebabkan
karena:
1) Pengangkutan selama waktu geologi telah mengalami berbagai perubahan
yang besar.
2) Sebagai NaCl telah terikat dalam endapan endapan yang terbentuk.
c. Menghitung proses erosi
Misalnya yang dilakukan di air terjun Niagara, dimana setiap tahun batuannya
terkikis oleh air sehinga letak air terjun makin ke arah hulu. Hal ini juga tidak
dapat diberlakukan secara umum karena tidak selalu sama pengikisan batuan
tersebut pada waktu yang sama. Juga batuan yang beraneka, besar penggikisan
tidak sama. Batuan keras mestinya lebih tahan dibandingkan dengan batuan yang
lunak.
d. Cara radioaktif.
Asas keradioaktif, bahwa beberapa unsur tertentu mengalami pemisahan
sehingga yang mempunyai berat atom tinggi berubah ke yang mempunyai berat
atom kecil dan akhirnya menjadi unsur yang mantap (misalnya timbal). Waktu
yang diperlukan dari unsur-unsur radioaktif dapat diketahui sehingga dapat
menghitung berdasarkan unsur yang sekarang ada dapat menentukan kapan
terbentuknya (menentukan waktu umur mutlak). Penentuan umur dengan
radiometri memberikan keuntungan kita dapat menafsirkan umur suatu contoh
batuan. Radiometri memberikan keterangan dalam jutaan tahun. Penentuan umur

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

dengan cara radiometri adalah mengamati peluruhan atom-atom yang ada pada
suatu batuan. Contohnya isotop dengan nomor atom yang lebih besar, seperti
mineral-mineral yang ada pada batuan beku. Suatu atom lama-kelamaan akan
mempengaruhi peluruhan atau pengurangan, tapi peluruhan radioaktif adalah
reaksi dimana jumlah atom yang terurai dalam suatu waktu t adalah setara atau
proporsional dengan jumlah yang ada. Perbandingan ini digunakan untuk
menentukan umur batuan.

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

BAB III
HASIL & PEMBAHSAN

IV.1 Hasil

Dari hasil praktikum didapatkan sepuluh gambar yang akan di interpretasi


ketidakselarasan yaitu:

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

IV.2 Pembahasan

4.2.1 Problem Set 1

Pada problem set pertama dapat dilihat dengan jelas pada gambar terjadi
ketidakselarasan yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar juga dapat
dilihat bahwa semua litologi batuannya yaitu Batupasir. Dimana Batupasir tersebut
saling menindih tidak selaras, Batupasir bagian atas menindih tidak selaras Batupasir
bagian bawah yang bentuknya miring dan membentuk sudut. Lokasi dari
ketidakselarasan ini berdasarkan gambar yaitu di tepi jalan raya. Ketidakselarasaan
pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular Unconformity, yang berarti
kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan saling menyudut, batuan
yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh pengendapan batuan
sedimen yang baru (muda).

4.2.2 Problem Set 2

Pada problem set kedua dapat dilihat pada gambar terjadi ketidakselarasan
yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga bahwa litologi
batuannya yaitu Rijang merah dan Batuserpih. Dimana Batuserpih tertindih tidak
selaras dengan Rijang merah, batuan yang berada dibawah yaitu Batuserpih
berbentuk lipatan sedangkan yang diatasnya adalah Rijang merah berbentuk
horizontal. Lokasi ketidakselarasan ini berdasarkan gambar berada di daerah
pegunungan. Ketidakselarasaan pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular
Unconformity, yang berarti kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan
saling menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh
pengendapan batuan sedimen yang baru (muda).

4.2.3 Problem Set 3

Pada problem set ketiga dapat dilihat pada gambar terjadi ketidakselarasan
yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga bahwa litologi
batuannya yaitu Batugamping dan Batubara. Dimana Batubara terselip disisipan
Batugamping, saling menindih dan tertindih tidak selaras. Lokasi dari
ketidakselarasan tersebut berdasarkan gambar di tepi jalan raya. Ketidakselarasaan
pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular Unconformity, yang berarti

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan saling menyudut, batuan


yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh pengendapan batuan
sedimen yang baru (muda).

4.2.4 Problem Set 4

Pada problem set keempat dapat dilihat pada gambar terjadi ketidakselarasan
yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga bahwa litologi
batuannya yaitu Batugamping dan Batuserpih. Dimana Batuserpih tertindih tidak
selaras berbentuk menyudut dengan Batugamping yang berbentuk horizontal. Lokasi
ketidakselarasan ini berdasarkan gambar berada di pegunungan atau persawahan.
Ketidakselarasaan pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular Unconformity,
yang berarti kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan saling
menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh
pengendapan batuan sedimen yang baru (muda).

4.2.5 Problem Set 5

Pada problem set kelima dapat dilihat pada gambar terjadi ketidakselarasan
yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga bahwa litologi
batuannya yaitu Batugamping, Batuserpih, dan Batupasir pejal. Dimana Batupasir
pejal tertindih tidak selaras dengan Batugamping dan Batuserpih di paling atas
terselip sisipan Batugamping. Lokasi ketidakselarasan ini berdasarkan gambar berada
di tepi jalan raya. Ketidakselarasaan pada batuan ini termasuk ketidakselarasan
Angular Unconformity, yang berarti kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan
hubungan saling menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian
disusul oleh pengendapan batuan sedimen yang baru (muda).

4.2.6 Problem Set 6

Pada problem set keenam dapat dilihat pada gambar terjadi ketidakselarasan
yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga bahwa litologi
batuannya yaitu Batugamping, Breksi, dan Batupasir pejal. Dimana Batupasir pejal
tertindih tidak selaras dengan Breksi (horizontal) dan Batupasir pejal (horizontal) itu
sendiri, di paling atas terselip sisipan Batugamping yang menyudut.
Ketidakselarasaan pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular Unconformity,

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

yang berarti kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan saling


menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh
pengendapan batuan sedimen yang baru (muda).

4.2.7 Problem Set 7

Pada problem set ketujuh dapat dilihat pada gambar terjadi ketidakselarasan
yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga bahwa litologi
batuannya yaitu Batugamping, Breksi, dan Batupasir pejal. Dimana Batupasir pejal
tertindih tidak selaras dengan Breksi (horizontal) dan Batupasir pejal (horizontal) itu
sendiri, di paling atas terselip sisipan Batugamping yang menyudut. Lokasi
ketidakselarasan ini berdasarkan gambar berada di tepi sungai. Ketidakselarasaan
pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular Unconformity, yang berarti
kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan saling menyudut, batuan
yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh pengendapan batuan
sedimen yang baru (muda).

4.2.8 Problem Set 8

Pada problem set kedelapan dapat dilihat pada gambar terjadi


ketidakselarasan yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga
bahwa litologi batuannya yaitu Batugamping dan Batupasir. Dimana Batupasir
menyebar secara horizontal tertindih selaras dengan Batugamping yang juga
menyebar secara horizontal dan berada paling atas. Lokasi dari ketidakselarasan ini
berdasarkan gambar yaitu di pegunungan. Ketidakselarasaan pada batuan ini
termasuk ketidakselarasan Disconformity yang merupakan jenis ketidakselarasan
yang paralel antara dua batuan, tidak memperlihatkan hubungan yang menyudut,
terbentuk tanpa gangguan struktur, akan tetapi memperlihatkan adanya kesan erosi
dengan permukaan tidak rata, kemungkinan hal ini terbentuk oleh akibat regresi dan
transgresi.

4.2.9 Problem Set 9

Pada problem set kedelapan dapat dilihat pada gambar terjadi


ketidakselarasan yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga
bahwa litologi batuannya yaitu Rijang merah dan Batupasir. Dimana Batupasir

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

menyudut tertindih tidak selaras dengan rijang merah yang juga menyudut dan
berada paling atas. Lokasi dari ketidakselarasan ini berdasarkan gambar berada di
tepi laut. Ketidakselarasaan pada batuan ini termasuk ketidakselarasan Angular
Unconformity, yang berarti kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan
saling menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh
pengendapan batuan sedimen yang baru (muda).

4.2.10 Problem Set 10

Pada problem set kesepuluh dapat dilihat pada gambar terjadi


ketidakselarasan yaitu terdapat selang waktu pengendapan. Pada gambar ini juga
bahwa litologi batuannya yaitu Batugamping dan Batupasir pejal. Dimana Batupasir
pejal menyudut tertindih tidak selaras dengan Batugamping yang horizontal dan
berada paling atas. Lokasi dari ketidakselarasan ini berdasarkan gambar berada di
daerah pegunungan. Ketidakselarasaan pada batuan ini termasuk ketidakselarasan
Angular Unconformity, yang berarti kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan
hubungan saling menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian
disusul oleh pengendapan batuan sedimen yang baru (muda).

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Ketidakselarasan atau Unconformity adalah kontak suatu batuan yang menunjukkan


adanya suatu selang pengendapan yang hilang dalam urutan dan sistem sedimentasi.
Pengendapan yang hilang tidak terekam oleh stratigrafi batuan disebut hiatus (sebenarnya).
Klasifikasi ketidakselarasan yaitu Angular Unconformity adalah kontak
ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan saling menyudut, batuan yang lebih
tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh pengendapan batuan sedimen yang
baru (muda), Disconformity atau Paralel Unconformity merupakan jenis
ketidakselarasan yang paralel antara dua batuan, tidak memperlihatkan hubungan
yang menyudut, terbentuk tanpa gangguan struktur, akan tetapi memperlihatkan
adanya kesan erosi dengan permukaan tidak rata, kemungkinan hal ini terbentuk oleh
akibat regresi dan transgresi, Nonconformity merupakan ketidakselarasan yang
terjadi di antara batuan sedimen dengan batuan beku. Batuan Beku yang lebih tua
telah tererosi, kemudian terjadi genang laut (transgresi) yang disusul dengan
pengendapan diatasnya, dan Paraconformity adalah hubungan antara dua lapisan
sedimen yang bidang ketidakselarasannya sejajar dengan perlapisan sedimen. Pada
kasus ini sangat sulit sekali melihat batas ketidakselarasannya karena tidak ada batas
bidang erosi. Cara yang digunakan untuk melihat keganjilan antara lapisan tersebut
adalah dengan melihat fosil di tiap lapisan. Karena setiap sedimen memiliki umur
yang berbeda dan fosil yang terkubur di dalamnya pasti berbeda jenis.
Ketidakselarasan dapat terbentuk sebagai akibat aktivitas tektonik yang
berulang-ulang atau terus menerus sehingga menyebabkan dasar cekungan naik-
turun, namun dalam skala lambat dan lama, selain aktivitas tektonik dapat pula
terjadi oleh pengaruh transgresi dan regresi.

IV.2 Saran

Adapun sebaiknya alat-alat dilaboratorium dilengkapkan sehingga pada saat


melakukan praktikum tidak saling mengganggu antara praktikan lainnya. Dan
memberikan lagi bimbingan yang lebih baik untuk praktikum berikutnya.

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KETIDAKSELARASAN

DAFTAR PUSTAKA

Djauhari, Noor., 2010., Pengantar Geologi., Fakultas Teknik., Universitas Pakuan.


Bogor.
Korps Asisten., 2016.,Penuntun Praktikum stratigrafi.,Makassar: Universitas
Muslim Indonesia
Widada, S.,2002, Petunjuk Praktikum Geologi Minyak Bumi, Jurusan Teknik
Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, UPNVY, Yogyakarta, Indonesia.
http://tambangunp.blogspot.co.id/2013/09/umur-relatif-dan-umur-absolut-pada.html
https://wingmanarrows.wordpress.com/2012/10/08/konsep-konsep-dan-hukum-
hukum-dalam-ilmu-geologi/

RIZKY NURUL AULIA FALDIA KURNIAWAN


09320140064 09320130046

Anda mungkin juga menyukai