Anda di halaman 1dari 26

TUGAS PERENCANAAN EKSPLORASI GEOFISIKA

Kelebihan Dan Kekurangan Setiap Metode Geofisika Dan Hubungannya


Dengan Model Eksplorasi Obyek Geofisika

Disusun Oleh :
Faisal Ahmad
115.120.072
Kelas B

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2015
METODE GEOMAGNETIK

1
Metode magnet adalah salah satu metode geofisika yang digunakan untuk
menyelidiki kondisi permukaan bumi dengan memanfaatkan sifat kemagnetan
batuan yang diidentifikasikan oleh kerentanan magnet batuan. Metode ini
didasarkan pada pengukuran variasi intensitas magnetik di permukaan bumi yang
disebabkan adanya variasi distribusi (anomali) benda termagnetisasi di bawah
permukaan bumi.
Kelebihan metode magnetik dibanding metode yang lain:
Metode ini sensitive terhadap perubahan vertikal, umumnya digunakan
untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat hydrothermal yang
kaya akan mineral ferromagnetic, struktur geologi. Umumnya tubuh
intrusi, urat hydrothermal kaya akan mineral ferromagnetic(Fe3O4,
Fe2O3) yang memberi kontras pada batuan sekelilingnya.
Mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya
bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu efektif
digunakan untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi
Geothermal.
Data akuisisi dan data prosesing dilakukan tidak serumit metoda gaya
berat. Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk memisahkan
anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomali magnetik yang ingin diselidiki.
Kekurangan metode magnetik dibanding metode yang lain:
Setiap jenis batuan di bumi walaupun dalam pengklasifikasian atau
penamaannya sama, dapat saja mempunyai sifat dan karakteristik yang
spesifik akibat peristiwa geologi yang dialaminya. Sehingga bisa
memberikan data yang didapat bisa berbeda dengan kenyataan yang
sebenarnya di bawah permukaan.

Kegunaan Metode Geomagnetik Dan Hubungannya Dengan Model


Eksplorasi Objek Geofisika :

2
1. Eksplorasi Minyak Bumi
Metode geomagnetik mengukur variasi medan magnetik bumi yang
disebabkan perbedaan properti geomagnetik dari bebatuan di bawah permukaan.
Metode ini digunakan untuk memetakan variasi medan magnetik bumi yang
diakibatkan oleh perubahan strutktur, suseptibilitas atau remanensi dalam batuan di
dekat permukaan. Batuan sedimen memikiki suseptibilitas yang rendah, sedangkan
batuan beku dan metamorf memiliki kandungan magnetik yang cukup tinggi.
Survei geomagnetik ini digunakan untuk memetakan struktur pada atau batuan
dasar untuk mendeteksi mineral magnetik yang terkandung didalamnya. Metode ini
awalnya digunakan pada eksplorasi minyak bumi di daerah dengan struktur lapisan
sedimen tertentu,yang dilihat dari topografi permukaan dasar batuan. Kemudian
digunakan metode geomagnetik-udara untuk mengetahui tebal lapisan sediman
yang menampung minyak bumi.
Dalam eksplorasi migas metoda geomagnetik memang hanya dipergunakan
untuk tahap awal , terutama guna tujuan regional untuk mengetahui konfigurasi
basement (batuan dasar). Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui ketebalan
sedimen, makin tebal makin bagus dan potensial untuk source rock.

2. Eksplorasi Panas Bumi


Salah satu metode geofisika untuk melihat potensi panas bumi adalah
metode geomagnet. Metode tersebut diterapkan untuk mengetahui sifat-sifat fisik
batuan yang ada di bawah permukaan. Dalam eksplorasi panas bumi, metode
magnetik digunakan untuk mengetahui variasi medan magnet di suatu daerah.
Variasi magnet disebabkan oleh sifat kemagnetan yang tidak homogen dari kerak
bumi. Dimana batuan di dalam sistem panas bumi pada umumnya memiliki
magnetisasi rendah dibanding batuan sekitarnya. Hal ini disebabkan adanya proses
demagnetisasi oleh proses alterasi hidrotermal, dimana proses tersebut mengubah
mineral yang ada menjadi mineral-mineral paramagnetik atau bahkan diamagnetik.
Nilai magnet yang rendah tersebut dapat menginterpretasikan zona-zona potensial
sebagai reservoar dan sumber panas Bumi. Sasaran utama dari penelitian
geomagnetik adalah untuk mendapatkan data bawah permukaan yang berkaitan
dengan manifestasi panas bumi di daerah penelitian dan sekaligus untuk melokalisir

3
daerah anomali magnetik rendah (low magnetic anomaly) yang diperkirakan
berkaitan erat dengan manifestasi panas bumi di daerah tersebut.

3. Eksplorasi Bijih Besi


Eksplorasi Biji besi dengan menggunakan metode geomagnetik sudah lama
digunakan karena keefektifanya melakukan pemisahan antara batuan dengan nilai
kemagnetan rendah dengan tinggi, dan biji besi sendiri merupakan batuan dengan
nilai kemagnetan tinggi atau ferromagnetik. Besaran ini adalah parameter dasar
yang dipergunakan dalam metode magnetik. Harga k (suscepbilitas) pada batuan
semakin besar apabila dalam batuan tersebut semakin banyak dijumpai mineral-
mineral yang bersifat magnetik. Suseptibilitas magnetik batuan merupakan harga
magnet suatu batuan terhadap pengaruh magnet yang erat kaitannya dengan
kandungan mineral dan oksida besi. Semakin besar kandungan mineral magnetit di
dalam batuan, semakin besar harga suseptibilitasnya. Secara geologi, biji besi di
bentuk dalam proses mineralisasi batuan beku (andesit, vulkanik dll) dan lokasi
keberadaan biji besi sendiri di daerah yang mempunyai jalur pegunungan atau
daerah aktif sehingga lokasi dan aksesnya lumayan lebih sulit jika dibandingkan
dengan mineral lain. Kalau batubara dan mangan di dekati dengan pemisahan
batuan beku dan batuan sedimen tetapi biji besi susah tapi lebih banyak mudahnya
karena biji besi dominan melekat pada zona mineralisasi batuan beku sehingga
perbedaan kemagnetan dari batuan beku dengan biji besi sendiri tidak terlalu jauh
sehingga di butuhkan pemodelan yang lebih rumit dan melakukan pemodelan
susceptibilitas untuk membedakan range nilai kemagnetan batuan beku dan biji
besi.

4. Eksplorasi Air Tanah


Air tanah dapat menyebabkan suatu endapan yang menimbulkan arus lemah
(battery action). Arus ini akan menghasilkan medan magnet. Pengukuran-
pengukuran tegangan (voltase) secara sistematis di permukaan dapat
memperlihatkan suatu perubahan yang signifikan jika terdapat mineralisasi di
bawah permukaan sehingga akan terjadi perubahan nilai susceptibilitas batuannya.

4
5. Eksplorasi Batubara
Eksplorasi batubara dengan menggunakan metode geomagnet memang
jarang dilakukan karena barang tambang ini memiliki nilai kemagnetan yang
rendah dan pengendapanya merupakan berbentuk sedimentasi. Ada beberapa
analisis sebelum melakukan dan menerapkan metode ini, yaitu salah satunya adalah
mengidentifikasi daerah batubara itu sendiri,maksudnya dalam sejarah geologi ada
informasi tentang formasi,struktur dan batuan sekitar, batubara dengan struktur
tinggi akan memudahkan kita mengidentifikasinya,sedangkan dengan struktur
rendah agak sulit,tetapi didaerah dengan batuan vulkanik atau intrusi ini sangat
membantu mengidentifikasi batubara.
Identifikasi batubara didaerah lingkungan intrusi atau daerah vulkanik bukan
langsung mengarah ke batubara itu sendiri tapi mengejar respon sekundernya, yaitu
dengan mengidentifikasi daerah sedimentnya, batubara akan terdapat didaerah ini
karena sejarah pengendapanya yang sama, tapi memunkinkan di intrusinya itu
sendiri terdapat batubara tapi umumnya tipis dan mempunyai kalori yang
tinggi. Daerah sedimen di data magnet sendiri akan mencerminkan nilai
kemagnetan yang rendah, sedangkan nilai tinggi berkorelasi dengan nilai batuan
yang tinggi pula (kemagnetanya) ini termasuk batuan vulkanik dan intrusinya itu
sendiri.
Survei Geomagnet untuk batubara berbeda dengan survey untuk eksplorasi
mineral seperti biji besi,mangan,dan lainya. Karakter sebaran batubara (endapan)
yang menyebar horizontal dan berbentuk lapisan membuat design pengukuran dan
plan nya berbeda. Salah satu langkahnya yaitu menganalisa secara geologi sejarah
batubara di daerah tersebut apakah strukturnya tinggi ataupun Cuma datar-datar
dengan struktur yang tidak terlalu komplek.
Identifikasinya yaitu dengan melihat dimana formasi yang berupa sedimen
dan batuan lainya. Batubara lebih banyak tersingkap di daerah sedimen dengan pola
endapan seperti daerah pasir,clay dan sedimen lainya,sangat jarang ditemui di
daerah andesit dan vulkanik, kalaupun ada tipis tetapi mempunyai kalori yang lebih
tinggi.
Design survey dari geomagnet sendiri akan lebih mudah untuk design
regional, ketika data sudah menunjukan sebaran kemagnetan rendah dan tingginya

5
kita tinggal dengan di daerah yang kita anggap sedimen, dari survei regional
tersebut kita tambah dan rapatkan lintasanya untuk mendapatkan akurasi sebaran
dari sedimenya tersebut.

METODE GEOLISTRIK

6
Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika yang mempelajari sifat
aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di dalam bumi dan
bagaiman cara mendeteksinya di permukaan bumi. Pada metode ini arus listrik
diinjeksikan ke dalam bumi melalui elektroda arus dan dilakukan pengukuran beda
potensial melalui elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda
potensial listrik akan dapat dihitung variasi harga resistivitas pada
lapisan permukaan bumi di bawah titik ukur (Sounding point).
Keunggulan metode geolistrik dengan metode geofisika yang lain:
Harga peralatan murah
Biaya relatif lebih murah
Peralatan lebih kecil dan ringan
Waktu yang dibutuhkan cepat, bisa mendapatkan 6 7 titik dalam sehari
Pengolahan data yang tidak rumit
Kekurangan metode geolistrik dengan metode geofisika yang lain:
Kurang efektif untuk pemakaian di kawasan karst
Untuk mendeteksi air tidak dapat diketahui berapa jumlah volume (debit)
pasti air tersebut
Tidak dapat membedakan air mengalir dan yang statis
Tidak dapat menjangkau wilayah yang dalam karena jankauannya berkisar
1000-1500 kaki dibawah permukaan bumi

Kegunaan Metode Geolistrik Dan Hubungannya Dengan Model Eksplorasi


Objek Geofisika :

1. Eksplorasi Air Tanah


Metode geolistrik yang paling tepat untuk digunakan dalam pencarian
reservoir air tanah adalah metode tahanan jenis/resistivitas, karena metode ini lebih
efektif untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal yaitu pada kedalaman sekitar 30-150
meter.
Parameter yang diukur adalah harga resistensi batuan dimana batuan yang
mengandung banyak air memiliki konduktivitas semakin besar, sehingga
resistivitasnya akan semakin kecil. Begitu pula sebaliknya, konduktivitas akan

7
semakin kecil jika kandungan air dalam batuan semakin sedikit, sehingga
resistivitasnya akan semakin besar. Berdasarkan nilai tahanan jenis sebenarnya,
dapat diinterpretasi jenis batuan, kedalaman, ketebalan, dan kemungkinan
kandungan air bawah tanahnya. Dengan demikian dapat diperoleh gambaran
daerah-daerah yang berpotensi mengandung air tanah. Untuk membatasi zona yang
berpotensi mengandung air tanah, dilakukan analisis spasial dengan memadukan
peta ketebalan akuifer dan overburden, peta kemiringan lereng (slope), peta
kelurusan (lineament), dan peta drainase sehingga menghasilkan peta potensi air
tanah.

2. Eksplorasi Minyak Bumi


Umumnya metode geolistrik jarang digunakan untuk eksplorasi minyak dan gas
bumi dikarenakan metode ini tidak dapat menjangkau wilayah yang dalam karena
jangkauannya berkisar 1000-1500 kaki dibawah permukaan bumi. Padahal minyak
bumi umumnya terakumulasi kedalaman di atas 1000 meter dibawah permukaan
bumi. Namun untuk kasus reservoir minyak bumi yang dangkal metode geolistrik
ini bias digunakan.
Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida.
Fluida ini bisa berupa air, minyak ataupun gas. Membedakan kandungan fluida di
dalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada
fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak,
demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita
hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida
karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisis
fluida perlu kita ambil sampel fluida di dalam batuan daerah tersebut sebagai acuan
kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki.

3. Eksplorasi Batubara
Salah satu metoda geofisika yang dapat digunakan untuk memperkirakan
keberadaan dan ketebalan batubara di bawah permukaan adalah metoda geolistrik
tahanan jenis. Metoda geolistrik dapat mendeteksi lapisan batubara pada posisi

8
miring, tegak dan sejajar bidang perlapisan di bawah permukaan akibat perbedaan
resistansi perlapisan batuan yang satu dengan yang lain, karena pada umumnya
batubara memiliki harga resistansi tertentu.
Metode geolistrik memiliki beberapa variasi konfigurasi, beberapa yang
umum digunakan antara lain ; konfigurasi schlumberger, wenner dan dipole
dipole. Setiap konfigurasi memiliki hasil pemodelan dan resolusi yang berbeda-
beda. Dalam eksplorasi batubara sering kali beberapa peneliti menggunakan
konfigurasi dipole dipole atau yang berifat pole (mengutub). Hal ini menjadi
tidak tepat karena biasanya kondisi seam batubara adalah berlapis / melampar,
selain itu kedalaman yang dicapai cukup dangkal, sehingga target seam yang dalam
tidak ter-cover. Metode yang lebih tepat digunakan adalah konfigurasi wenner-
schlumberger, konfigurasi ini memiliki resolusi yang baik dan penentrasi
kedalaman yang lebih dalam. Akan tetapi tetap harus disesuaikan dengan kondisi
geologi daerah survei.
Seperti saya jelaskan di atas ambiguitas yang tinggi menyebabkan tingkat
kesalahan interpretasi menjadi tinggi. Batubara memiliki respon yang resistif
terhadap arus listrik, respon ini pula yang diberikan oleh batupasir, batugamping
dan batuan beku. Oleh karena itu perlu sekali kalibrasi terhadap harga resistivitas
batubara di lapangan, sehingga harga tersebut dapat digunakan sebagai acuan
respon batubara.

4. Eksplorasi Geothermal
Metoda tahanan jenis digunakan untuk mengetahui sebaran zona prospek
panas bumi, struktur resistivitas dan hubungannya dengan sistem hidrologi dan
termal yang berasosiasi dengan reservoar panas bumi.
Dalam eksplorasi panas bumi digunakan metode geolistrik tahanan jenis
untuk memetakan harga tahanan jenis batuan di daerah penelitian dalam rangka
menentukan daerah konduktif yang merupakan batas reservoir panas bumi.
Peninjauan yang dilakukan dengan cara profiling untuk memperoleh gambaran
umum daerah prospek panasbumi.

5. Eksplorasi Mineral Logam/Bijih Besi

9
Dalam eksplorasi mineral atau bijih besi digunakan metode geolistrik
polarisasi terimbas. Metode polarisasi terimpas ini mampu mengukur nilai
chargeability atau kemampuan suatu medium untuk menyimpan muatan. Mengenai
polarisasi yang terjadi pada batuan dan tanah adalah melingkupi penyebaran atau
difusi ion-ion menuju mineral-mineral logam dan pergerakan ion-ion di dalam
pore-filling elektrolit. Yang menjadi efek utama atau mekanisme utama yang terjadi
dalam suatu proses polarisasi adalah polarisasi elektroda atau electrode
polarization. Sehingga adanya kandungan mineral logam dalam batuan akan
meningkatkan nilai chargeability batuannya.

6. Eksplorasi Batugamping
Batugamping merupakan salah satu golongan batuan sedimen yang paling
banyak jumlahnya.Batugamping itu sendiri terdiri dari batugamping non-klastik
dan batugamping klastik. Secara umum batu gamping memiliki tekstur batuan yang
kompak dan memiliki sifat porositas sekunder yang menyebabkan batugamping ini
memiliki sifat yang khas daripada batuan yang lainnya. Batugamping yang
memiliki tekstur yang kompak akan memberian kontras nilai resistivitas yang besar
dibandingkan batuan sekitarnya mengingat semakin kompak suatu batuan maka
nilai resistivitas akan semakin besar. Batugamping juga dapat memiliki sifat
porositas dan permeabilitas yang tinggi yang bias menjadi suatu akifer produktif di
kawasan karst. Sehingga dapat menurunkan nilai resistivitasnya.
Metode Geolistrik resistivitas digunakan untuk memperkirakan formasi
batuan bawah tanah melalui analisis kemampuan medium untuk menghantarkan
listrik atau kemampuan menghambat arus listrik (resistivitas). Oleh karena itu,
geolistrik banyak digunakan untuk pencarian sasaran yang memiliki kontras
resistivitas yang tinggi dari penyusun lapisan tanah yang lain. Batu gamping yang
yang memiliki tekstur yang kompak akan memberikan harga nilai resistivitas yang
besar dari batuan sekelilingnya. Namun ketika batugamping tersebut mengalami
proses kartstifikasi maka batu gamping tersebut akan berubah menjadi akuifer air
tanah yang baik. Adanya air tanah pada rongga-ronga batugamping ini
memungkinkan menurunnya harga resistivitas batuannya. Sehingga dalam
identifikasi batugamping sangat diperlukan data-data tambahan seperti sample nilai

10
resistivitas batugamping yang ada dipermukaan, data konduktivitas dengan metode
elektromagnetik dan informasi geologi (outcrop dan struktur lokal) yang sangat
dibutuhkan agar dapat mempermudah dalam tahap interpretasi.

METODE GRAVITASI

Metode Gravity (gaya berat) dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah


permukaan berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

11
sekeliling. Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan
rapat massa secara lateral, oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari
kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai purba, lubang di
dalam masa batuan, shaff terpendam dan lain-lain.
Keunggulan metode gravitasi dengan metode geofisika yang lain:
Relatif lebih murah
Bersifat non dekstruktif
Instrumen yang ideal (gravimeter kecil dan portable)
Kelemahan metode gravitasi dengan metode geofisika yang lain:
Metode dengan tingkat ambiguitas yang tinggi
Perlu adanya pemahaman geologi yang mendalam dengan metode lainnya
Pengolahan data gravitasi yang lebih rumit dan memakan waktu yang cukup
lama dari pada metode lainnya

Kegunaan Metode Gravitasi Dan Hubungannya Dengan Model Eksplorasi


Objek Geofisika :

1. Eksplorasi Panas Bumi


Studi gayaberat menggunakan perubahan rapat masa untuk melihat
karakteristik sifat bawah permukaan. Metode ini juga sangat baik diterapkan untuk
mengidentifikasi bawah permukaan termasuk body batuan intrusif, yang mana
sangat penting untuk menemukan potensi panas bumi. Metode gayaberat juga juga
dapat mengidentifikasi jalur patahan bawah permukaan. Jalur patahan ini sering
diidentifikasi sebagai lokasi pengeboran utama dengan rapat massa yang jauh lebih
kecil daripada materi sekitarnya. Perubahan tingkat air tanah juga dapat diukur dan
diidentifikasi dengan metode gayaberat. Unsur resapan sangat penting dalam
menciptakan panas bumi yang produktif. Kerapatan dan kepadatan pori
keseluruhan selanjutnya dipengaruhi oleh aliran fluida sehingga mengubah medan
gravitasi.
Jika dikoreksi terhadap kondisi cuaca, metoda ini dapat mengukur dan
memodelkan perkiraan laju resapan dalam reservoir panas bumi. Respon medan
gravitasi yang diukur di lapangan panasbumi tentu berasal dari bagian-bagian

12
sistem panasbumi yang berupa obyek 3-dimensi. Oleh karena itu, analisis terhadap
data pengukuran gravitasi harus bisa menghasilkan model sistem panasbumi secara
3-dimensi. Akan tetapi, hasil analisis data gravitasi masih terbatas pada pemodelan
2-dimensi. Hal ini menimbulkan ambiguitas ketika hasil analisis tersebut
diinterpretasikan ke bentuk sistem panasbumi yang sesungguhnya.

2. Eksplorasi Minyak Bumi


Survei Gravitasi banyak digunakan untuk eksplorasi minyak dan gas Bumi.
Kendala yang dihadapi dari survei seismik ketika harus memetakan basement yang
kedalamanya sering tidak diprofilkan oleh data seismik. Survei gravity secara
sederhana akan menghitung variasi dan perbedaan gaya gravitasi bumi yang
disebabkan variasi densitas pada struktur geologi yang berbeda. Setiap formasi
batuan memiliki percepatan gravitasi yang berbeda-beda bergantung pada massa
dari batuan tersebut. Formasi batuan yang membentuk trap dengan massa rendah
seperti saltdome dapat dideteksi dengan gravity karena percepatan gravitasinya
lebih rendah daripada percepatan gravitasi normal. Formasi batuan yang
membentuk trap dengan massa besar yang berada dekat permukaan seperti anticline
dapat dideteksi karena percepatan gravitasi nya lebih tinggi daripada percepatan
gravitasi normal.
Gravity sendiri memetakan basement dengan menganggap densitas batuan
diatasnya lebih rendah daripada densitas basement itu sendiri,memang dapat
dibedakan dengan data gravity melalui perbedaan densitasnya. Pemodelan
basement dan formasi diatasnya didekati dengan pendekatan formasi yang ada di
atasnya dan menggunakan data regional untuk densitas yang sudah dilakukan
melalui sampel bor. Pemodelan Gravity secara lateral akan menggambarkan bentuk
subsurface dari basement dan tiap-tiap formasi sehingga area sinklin dan area
antiklin di bawah permukaan terlihat sehingga idenfitikasi source rock dan
kemenerusanya di gambarkan. Pendekatan model ini didukung dengan data
tambahan seperti data well dan lainya untuk meyakinkan koreksi yang di dapat dari
data gravity ketika menentukan kedalaman dan ketebalan dari tiap formasi.

3. Eksplorasi Air tanah

13
Penggunaan metode gravitasi tidak efektif karena air tidak memiliki
anomali . Air relatif dapat menembus semua lapisan batuan, sehingga tidak ada
yang namanya jebakan air. Karena metode ini menganggap air yang terkandung
dalam suatu batuan dianggap sebagai massa dari batuannya itu sendiri.

4. Eksplorasi Bijih Besi


Masing-masing mineral tambang/endapan bijih besi memiliki densitas yang
berbeda-beda. Karena itulah maka bila terdapat variasi mineral di suatu lingkungan
homogen, maka akan terdapat anomali yang berbeda sehingga dapat diperkirakan
mineral yang terkandung didalamnya. Beberapa endapan seperti bijih besi dapat
dideteksi dengan metoda gaya berat (gravity), tapi hanya untuk mengetahui profil
batuan sampingnya (tidak dapat langsung mendeteksi bijihnya) melalui anomali
densiti.

5. Eksplorasi Batubara
Dalam eksplorasi batubara metoda gayaberat dapat diterapkan guna
mengkaji keberadaan struktur dan cekungan yang diperkirakan mengandung
lapisan batubara. Adanya variasi medan gravitasi bumi ditimbulkan oleh adanya
perbedaan rapat massa (density) antar batuan. Adanya suatu sumber yang berupa
suatu massa (masif, lensa, atau bongkah besar) di bawah permukaan akan
menyebabkan terjadinya gangguan medan gaya berat (relatif). Karena Densitas dari
batubara sendiri ummnya lebih rendah dari batuan sekitarnya maka lapisan batubara
ini akan mempunyai kontras densiti yang jelas (significant) pada saat dideteksi oleh
gravimeter.

METODE SEISMIK

Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada
pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah

14
dan kemudian direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah
atau batas-batas batuan. Terdapat dua macam metoda dasar seismik yang sering
digunakan, yaitu seismik refraksi dan seismik refleksi. Metoda seismik refraksi
mengukur gelombang datang yang dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah
permukaan tanah. Peristiwa refraksi umumnya terjadi pada muka air tanah dan
bagian paling atas formasi bantalan batuan cadas. Grafik waktu datang gelombang
pertama seismik pada masing-masing geofon memberikan informasi mengenai
kedalaman dan lokasi dari horison-horison geologi ini. Informasi ini kemudian
digambarkan dalam suatu penampang silang untuk menunjukkan kedalaman dari
muka air tanah dan lapisan pertama dari bantalan batuan cadas. Seismik bias
dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari posisi sumber
ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi
setelah usikan pertama (first break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first
break sajayang dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan
oleh sepat rambat gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh
sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagai
parameter elastisitas.
Sedangkan metode seismik refleksi menggunakan gelombang kejut
(shock-wave) buatan yang diarahkan untuk melalui bebatuan menuju target
reservoir dan daerah sekitarnya. Oleh berbagai lapisan material di bawah tanah,
gelombang kejut ini akan dipantulkan ke permukaan dan ditangkap oleh alat
receivers sebagai pulsa tekanan (oleh hydrophone di daerah perairan) atau sebagai
percepatan (oleh geophone di darat). Variasi waktu datang gelombang pantul
tersebut akan mencerminkan adanya kondisi struktural tertentu dari lapisan di
bawah permukaan. Kedalaman bidang antar lapisan dapat dihitung jika kita ketahui
waktu datang gelombang pantul serta data kecepatan gelombang di dalam lapisan
batuan.
Kelebihan metode seismik refraksi dibandingkan dengan metode seismik refleksi :
Pengamatan refraksi membutuhkan lokasi sumber dan penerima yang kecil,
sehingga relatif murah dalam pengambilan datanya
Prosesing refraksi relatif simpel dilakukan kecuali proses filtering untuk
memperkuat sinyal first break yang dibaca.

15
Karena pengambilan data dan lokasi yang cukup kecil, maka pengembangan
model untuk interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan seperti metode
geofisika lainnya.
Kekurangan metode seismik refraksi dibandingkan dengan metode seismik refleksi
:
Dalam pengukuran yg regional ,membutuhkan offset yang lebih lebar.
Hanya bekerja jika kecepatan gelombang meningkat sebagai fungsi
kedalaman.
Biasanya diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing lapisan
memiliki dip & topografi.
Hanya menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak (offset).
Model yang dibuat didesain untuk menghasilkan
Kelebihan metode seismik refleksi dibandingkan dengan metode seismik refraksi :
Pengukuran seismik pantul menggunakan offset yang lebih kecil.
Seismik pantul dapat bekerja bagaimanapun perubahan kecepatan sebagai
fungsi kedalaman.
Seismik pantul lebih mampu melihat struktur yang lebih kompleks .
Seismik pantul merekam dan menggunakan semua medan gelombang yang
terekam.
Bawah permukaan dapat tergambar secara langsung dari data terukur.
Kekurangan metode seismik refleksi dibandingkan dengan metode seismik refraksi
:
Karena lokasi sumber & penerima yang cukup lebar untuk memberikan
citra bawah permukaan yang lebih baik, maka biaya akuisisi menjadi lebih
mahal.
Memerluakn komputer yang lebih mahal, dan sistem data base yang jauh
lebih handal.
Karena banyaknya data yang direkam, pengetahuan terhadap data base
harus kuat, diperlukan juga beberapa asumsi tentang model yang kompleks
dan interpretasi.
Keunggulan metode seismik dibandingkan dengan metode geofisika yang lain:

16
Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun kedalaman dalam parameter
fisis yang relevan, yaitu kecepatan seismik.
Dapat menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah permukan
Dapat dipergunakan untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan beberapa
kenampakan pengendapan.
Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas batuan
dan konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan konstanta
tersebut (porositas, permeabilitas, kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat
diketahui dari metode seismik.
Memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap keberadaan hidrokarbon.
Kekurangan metode seismik dibandingkan dengan metode geofisika yang lain:
Banyaknya data yang dikumpulkan dalam sebuah survei akan sangat besar
jika diinginkan data yang baik
Perolehan data sangat mahal baik akuisisi dan logistik dibandingkan dengan
metode geofisika lainnya.
Reduksi dan prosesing membutuhkan banyak waktu, membutuhkan
komputer mahal dan ahli-ahli yang banyak.
Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal dari
metode geofisika lainnya.
Deteksi langsung terhadap kontaminan, misalnya pembuangan limbah,
tidak dapat dilakukan

Kegunaan Metode Seismik Dan Hubungannya Dengan Model Eksplorasi


Objek Geofisika :

1. Eksplorasi Minyak Bumi

17
Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas batuan
dan konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan konstanta tersebut
(porositas, permeabilitas, kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat diketahui dari
metode seismik. Gelombang seismik akan dipantulkan bila mengenai kontras
acoustic impedance, yang merupakan produk dari densitas dan kecepatan
gelombang seismik dari suatu medium. Metode seismik refleksi dapat digunakan
untuk mendeteksi parameter fisis baik secara lateral (horizontal) maupun
kedalaman (vertikal). Sehingga metoda seismik mampu untuk menghasilkan peta
struktural dari setiap horison geologi yang memberikan harga pantulan, tetapi
horison itu sendiri tidak dapat diidentifikasi tanpa informasi geologi berdasarkan
data lubang pemboran. Data seismik pantul dapat digunakan untuk menentukan
harga kecepatan rata-rata, dan sesuatu yang penting dari kacamata geologi,
kecepatan interval pada lapisan yang kurang dari beberapa ratus meter. Informasi
ini menyajikan setidak-tidaknya suatu indikator statistik tentang litologi.
Dengan metoda seismik pantul maka dapat dilokalisasi dan dipetakan
adanya struktur antiklin, patahan, kubah garam, dan terumbu. Beberapa darinya
berasosiasi dengan akumulasi minyak bumi dan gas. Beberapa bentuk penipisan
stratigrafi semacam bentuk melidah atau perubahan fasies.

2. Eksplorasi Panas Bumi


Aktivitas micro earthauke /kegempaan merupakan salah satu fenomena
yang terjadi pada area produksi Geothermal. Injeksi fluida pada saat
proses produksi akan menghasilkan tekanan yang melawan formasi batuan dan
menciptakan hydraulyc fracture. Dari fracture yang terbentuk akan menyebabkan
timbulnya micro erathquake yang melepakan energi gelombang seismik. Oleh
karena adanya aktivitas kegempaan ini, untuk melakukan monitoring pada zona
reservoir Geothermal digunakan metode micro erathquake (MEQ) yang merupakan
metode passive seismic untuk melihat distribusi gelombang mikro yang terjadi
pada zona reservoir.
Melalui pengukuran dengan metode ini akan didapatkan nilai kecepatan
gelombang-p dan gelombang-s yang merambat pada medium bumi. Nilai ini dapat
digunakan untuk mengestimasi sebaran nilai Rasio poisson pada suatu batuan pada

18
zona reservoir Geothermal. Rasio poisson merupakan sifat mekanik batuan yang
mengindikasikan tingkat fracturing pada batuan tersebut yang mana nilai Rasio
poisson akan lebih tinggi dari kondisi normal pada batuan yang
terisi liquid (cairan). Selanjutnya nilai Rasio poisson digunakan untuk
memprediksi prosentase saturasi air sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap
kondisi zona reservoir Geothermal.

3. Eksplorasi Bijih Besi


Umumnya metode seismik dalam eksplorasi bijih besi digunakan sebagai
penentuan struktur bawah permukaan. Penggunaan metode seismik refleksi
dangkal (shallow seismic reflection) dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun
kedalaman dalam parameter fisis yang relevan, yaitu kecepatan seismik. Dapat
menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah permukaan. Dapat dipergunakan
untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan beberapa kenampakan pengendapan.
Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas batuan dan
konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan konstanta tersebut
(porositas, permeabilitas, kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat diketahui dari
metode seismik. Sehingga dapat memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap
keberadaan struktur bawah permukaan yang berasosiasi dengan keberadaan bijih
besi.

4. Eksplorasi Batubara
Dalam eksplorasi batubara umumnya seismik refleksi digunakan untuk
struktur geologi lapisan batubara. Secara fisis, batubara dicirikan dengan densitas
dan kecepatan gelombang P (Vp) yang sangat rendah dibandingkan dengan lapisan
penutupnya. Dikarenakan memiliki densitas dan Vp yang sangat rendah, maka pada
rekaman seismik, batubara akan menunjukkan respon amplitudo yang mencolok.
Oleh karena itu, walaupun ketebalan batubara yang umumnya tipis, akan tetapi
karena adanya respon amplitudo yang mencolok tersebut maka batas resolusinya
menjadi /8 bukan lagi /4. Untuk eksplorasi batubara dengan target yang dangkal,
maka metode seismik yang tepat untuk diterapkan adalah High Resolution Seismic,
dimana rentang frekuensi dominan-nya antara 50-150Hz.

19
5. Eksplorasi Air Tanah
Untuk pencarian air tanah bisanya digunakan metoda seismik refraksi
karena lebih efektif untuk target yang lebih dangkal. Dengan Mengukur gelombang
datang yang dipantulkan sepanjang formasi geologi dibawah permukaan tanah.
Peristiwa refraksi umumnya terjadi pada muka air tanah dan bagian paling atas
formasi bantalan batuan cadas. Mengingat batuan yang lebih kompak akan
memiliki densitas yang lebih besar dari batuan berpori(yang kemungkinan terisi
fluida/air).
Metode ini didasarkan pada sifat penjalaran gelombang yang mengalami
bias dengan sudut kritis dalam perambatannya, gelombang tersebut melalui bidang
batas yang memisahkan suatu lapisan dengan lapisan lain di bawahnya, yang
mempunyai kecepatan gelombang lebih besar. Parameter yang diamati adalah
karakteristik dan waktu tiba gelombang pada masing-masing geophone. Interpretasi
dilakukan terhadap kurva waktu tempuh gelombang yang menyatakan hubungan
linear antara nilai waktu tiba gelombang dengan jarak offset geophone.
Adanya nilai variasi kecepatan yang berbeda dari tiap lapisan. Dari nilai
variasi kecepatan yang berbeda ini menunjukan adanya jenis batuan penyusun dari
tiap lapisan yang berbeda, sehingga dari analisis tiap lapisannya memperlihatkan
kedalaman serta ketebalan tiap lapisannya, yang digunakan untuk menganalisis
letak lapisan akuifer, geometri akuifer dangkal.

METODE ELEKTROMAGNETIK

Metode elektromagnetik ini biasanya digunakan untuk eksplorasi benda-


benda konduktif. Kegunaan metode elektromagnetik ini yaitu untuk menentukan

20
kontras konduktivitas bawah permukaan berdasarkan perubahan dalam kualitas air
tanah dan tipe tanah dan batuan. Perubahan komponen-komponen medan akibat
variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah permukaan.
Keunggulan metode seismik dengan metode geofisika yang lain:
Mobilitas yang tinggi dan pengambilan data yang cepat.
Resolusi dan penafsiran data cepat di lapangan.
Aksesibilitas yang tinggi, dan sangat efektif dalam analisa dari
konduktivitas tinggi.
Keunggulan metode elektromagnetik dengan metode geofisika yang lain:
Mudah dipengaruhi oleh permukaan atau sumber-sumber daya bawah
permukaan (Instrumen merekam banyak noise dari induksi gelombang
elektromagnetik dari permukaan maupun luar permukaan)
Resolusi vertikal kurang dibandingkan metode lain.

Kegunaan Metode Elektromagnetik Dan Hubungannya Dengan Model


Eksplorasi Objek Geofisika :

1. Eksplorasi Panas Bumi


Pengukuran Metode Elektromagnetik khususnya dengan teknik pengukuran
CSAMT / Magnetotellurics (MT) dapat mendeteksi anomali resistivitas terkait
dengan struktur produktif panas bumi, termasuk patahan dan adanya batuan
perangkap, juga untuk estimasi suhu reservoir panas bumi di berbagai kedalaman.
CSAMT / MT telah berhasil memberikan kontribusi terhadap pemetaan dan
pengembangan sumber daya panas bumi. Materi geologi pada umumnya bersifat
konduktor listrik lemah dan memiliki resistivitas tinggi. Namun, cairan hidrotermal
dalam pori-pori dan patahan bumi meningkatkan konduktivitas dari bahan bawah
permukaan. Perubahan konduktivitas ini digunakan untuk memetakan geologi
bawah permukaan dan memperkirakan kandungan bahan bawah permukaan.

2. Eksplorasi Minyak Bumi


Salah satu metode yang sering digunakan dalam eksplorasi awal minyak
bumi adalah Metode Elektromagnetik yaitu metode Magnetotelurik. Metode MT

21
merupakan metode elektromagnetik pasif yang melibatkan pengukuran fluktuasi
medan listrik dan medan magnet alami yang saling tegak lurus di permukaan bumi
yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai konduktivitas batuan di bawah
permukaan bumi dari kedalaman beberapa meter hingga ratusan kilometer.
Induksi medan magnet di bawah permukaan bumi dihubungkan dengan
medan EM dan resistivitas batuan. Pada umumnya, kebanyakan batuan adalah
konduktor yang buruk. Resistivitas batuan tersebut akan besar secara ekstrim jika
batuan tersebut bersifat kompak. Sehingga dalam eksplorasi Minyak bumi metoda
Elektromagnetik (MT) mampu memetakan struktur geologi serta menampilkan
zona interest berdasarkan kontras tahanan jenis material bawah permukaan secara
baik serta sejalan dengan data pendukung.

3. Eksplorasi Endapan Bijih Besi


Endapan biji besi sering menunjukkan kemampuan konduktivitas yang
sangat rendah dan umumnya sangat kering, hal ini menjadikannya bijih besi
merupakan bahan yang ideal untuk penilaian sumber daya. Metode elektromagnetik
(EM) memanfaatkan perubahan komponen-komponen medan akibat variasi
konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah permukaan. Suatu
sumber medan magnet diinduksikan ke dalam bumi. Adanya bijih besi dibawah
permukaan akan mempolarkan medan magnet. Dengan menjumlahkan medan
magnet primer dan sekunder maka ada/tidaknya mineral bijih besi dapat diketahui.

4. Eskplorasi Batubara
Daerah yang kaya akan batubara, banyak bersinggungan dengan area rawa.
Rawa yang terdiri dari unconsolidated soil. Endapan rawa yang tebal menimbulkan
kesulitan baik dalam hal akses eksplorasi maupun dalam usaha eksploitasi batubara.
Metode Elektromagnetik adalah salah satu metode geofisika yang memanfaatkan
aplikasi gelombang elektromagnetik (radio) dalam mengidentifikan lapisan batuan.
Metode Elektromagnetik dapat membandingkan perbedaan konstanta dielektrik
yang dominan antara objek satu dengan yang lainya. Batubara mempunya nilai
konstanta dielektrik yang tidak jauh dengan lapisan atau batuan lain seperti
pasir,lempung dan lainya. Frekuensi gelombang radio yang tinggi memungkinkan

22
gelombang radio mengidentifikasi lapisan yang tipis, termasuk didalamnya
endapan rawa. Penetrasi gelombang radio yang dangkal dan mampu
mengidentifikasi lapisan yang tipis tersebut sesuai dengan kebutuhan identifikasi
dimensi rawa pada area potensi batubara. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan
sebelum melakukan analisis lanjut(frekuensi dan spectrum lain) terdapat batubara
disuatu lokasi survey dalam pengukuran yaitu perlu adanya data-data tambahan
seperti informasi geologi(outcrop,struktur lokal), range kalori dari batubara dan
juga informasi stratigrafi jika memunkginkan. Informasi-informasi tersebut
merupakan hal yang ideal untuk dijadikan pendukung interpretasi dan identifikasi
batubara tetapi dilapangan tidak semua informasi tersebut tersedia sehingga
diperlukan analisis lanjut yang bisa mewakili dan membedakan antara lapisan satu
dengan yang lainya.

5. Eksplorasi Air Tanah


Metode Elektromagnetik merupakan salah satu metode geofisika yang biasa
digunakan dalam investigasi air (hidrogeofisika). Metode ini mempunyai resolusi
yang cukup baik untuk menganalisis kondisi bawah permukaandan menentukan
bidang batas (interface) serta jumlah lapisan berdasarkan variasi resistivitas
listriknya. Arus induksi pada tanah didifusikan ke bawah dan akan menjalar ke
bawah permukaan (subsurface) sehingga akan menghasilkan medan magnetik
sekunder yang diukur di permukaan dengan oleh sebuah receiver. Sifat resistivitas
listrik batuannya sangat dipengaruhi oleh jumlah air, kadar garam, dan bagaimana
cara air didistribusikan ke dalam batuan. Batuan yang pori-porinya terisi air, nilai
resistivitas listriknya berkurang dengan bertambahnya kandungan air. Oleh karena
itu, keberadaan air dalam batuan akan memberikan kontras nilai resistivitas yang
berbeda dengan daerah sekitarnya. Sehingga didapatkan indikasi adanya daerah
konduktif dengan nilai rapat arus ekivalen yang tinggi.

6. Eksplorasi Batugamping
Batugamping merupakan salah satu golongan batuan sedimen yang paling
banyak jumlahnya.Batugamping itu sendiri terdiri dari batugamping non-klastik
dan batugamping klastik. Secara umum batu gamping memiliki tekstur batuan yang

23
kompak dan memiliki sifat porositas sekunder yang menyebabkan batugamping ini
memiliki sifat yang khas daripada batuan yang lainnya. Identifikasi tentang
keberadaan batugamping di bawah permukaan menggunakan metode geofisika
umumnya menggunakan Metode EM. Salah satunya adalah metode Very Low
Frequency Vertical Gradient (VLF V-Grad) yang digunakan untuk eksplorasi
benda-benda konduktif sehingga dimanfaatkan dalam menentukan struktur bawah
permukaan. Variasi nilai konduktivitas ini menunjukkan adanya perbedaan
kemudahan arus listrik untuk mengalir pada setiap material penyusun batuan yang
dilaluinya. Perbedaan kuat arus untuk mengalir dalam medium lapisan batuan
sangat bergantung pada sifat fisik material yang dilaluinya. Sifat fisik tersebut
antara lain adalah porositas, permeabilitas, rapat massa, dan distribusi ukuran
butiran.
Metode VLF V-Grad pada prinsipnya berdasarkan selisih medan magnetik
di ketinggian berbeda, dimana selisih tersebut hanya disebabkan oleh benda
konduktif di bawah permukaan. Batugamping yang memiliki tekstur yang kompak
akan memberian kontras nilai konduktivitas dibandingkan batuan sekitarnya
mengingat semakin kompak suatu batuan maka nilai konduktivitasnya akan
semakin kecil. Batugamping juga dapat memiliki sifat porositas dan permeabilitas
yang tinggi yang bias menjadi suatu akifer produktif di kawasan karst. Sehingga
dapat meningkatkan nilai konduktivitasnya.
Namun Adanya perbedaan nilai konduktivitas inilah yang menunjukkan
sebaran batuan di bawah permukaan. Adapun tujuan penggunaan metode VLF V-
Grad adalah mendapatkan interpretasi kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi
kualitatif dilakukan dengan menggunakan filter moving average dan filter fraser.
Penggunaan filter moving average untuk menghilangkan noise frekuensi tinggi dan
filter fraser bertujuan untuk mengetahui lokalisir konduktif batuan secara
horizontal. Sample nilai resistivitas batugamping yang ada dipermukaan dan
adanya data-data tambahan seperti data resistivitas dengan metode geolistrik,
informasi geologi (outcrop,struktur lokal) sangat dibutuhkan agar dapat
mempermudah dalam tahap interpretasi.

24
DAFTAR PUSTAKA

Sumardi, Yos. 1997. Peranan Geofisika Dalam Eksplorasi Minyak Bumi dan
Mineral : Cakrawala Pendidikan No. 3, Tahun XVI, Nopember 1997,
h.117

25
Phillips, S. W., J. T. Rutledge, L. S. House, and M. C. Fehler (2001), Induced
Micro Earthquake Patterns in Hydrocarbon and Geothermal Reservoirs:
A Review: PAEGEOPH, LAUR. Pp 63-69
Simoen, Sunarso. 2000. Geolistrik Suatu Teknik Geofisika Untuk Penyelidikan
Bawah Permukaan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.h.25-31
Milson, John. 2003. Field Geophysics Third Edition: John Willey & Sons Ltd. pp
44-91
Telford, W.M., Geldart L.P. dan Sheriff R.E., D.A. Keys. 1990. Applied
Geophysics 2nd Edition : Cmbridge University Press. pp 219-285
Taib, M. I. T. 2000. Seismik Refraksi.Bandung:Institut Teknologi Bandung Press
h.12-18
Santoso, D. (2002). Pengantar Teknik Geofisika. Penerbit: ITB, Bandung. H. 55-
71
Blakely, R.J. (1995). Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications:
Cambridge University Press. pp 87-119
Saptadji, N. M., 2002, Teknik Panasbumi.Bandung: Institut Teknologi
Bandung. h.16-27
Ward, S. H. and Hohmann, G. W., 1988. Electromagnetic Methods in Applied
Geophysics, Vol. 1, Theory, Society of Exploration Geophysicists, Chapt.
4, pp 131-250

26

Anda mungkin juga menyukai