padat yang tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Lapisan luar
padat Bumi, litosfer, terbuat dari batuan. Dalam batuan umumnya adalah tiga jenis,
yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf
Dalam bangunan batuan biasanya dipakai pada pondasi bangunan untuk bangunan
dengan ketinggian kurang dari 10 meter. Kemampuan batukali yang mampu
menahan beban berat tentunya sangat diunggulkan sampai era ini, yangmana
pemasangan pondasi batukalidikombinasikan dengan teknik pemasangan strauss
pile / bor pile, beton cakar ayam, dsb untuk menahan goncangan ketika adanya
getaran dari dalam tanah ataupun getaran yang dihasilkan lingkungan sekitar yang
tujuannya untuk mengamankan kekokohan berdirinya suatu bangunan.
1. Batu Bulat
2. Batu belah
3. Batu karang
4. Batu blondos
Dalam artikel dibawah akan dijelaskan penjelasan asal muasal batuan, pembuatan,
dan kemampuannya dalam pondasi batu bangunan.
1. BATU BULAT
Batu bulat merupakan bahan galian yang banyak ditemui hampir diseluruh daerah di
Indonesia. Batu bulat secara umum dibedakan menjadi 2 jenis yakni
ciri dari batu jenis ini adalah berwarna abu-abu agak kehitaman. Biasanya batu bulat
menjadi primadona pilihan dalam pembuatan pondasi bangunan, khususnya
batukali. batu kali yang banyak tersedia dan bisa langsung diambil dari aliran sungai
/ kali setiap daerah diindonesia. Batu kali umumnya berukuran tidak terlalu besar
yakni berdiameter berkisar 25cm, namun batukali biasanya memiliki lumut pada
bagian permukaan, yangmana harus dilakukan pembersihan dahulu dengancara
penyikatan sebelum dipakai untuk kegunaan pondasi bangunan. Karena jika tidak,
lumut yang menempel pada permukaan batu akan mengering & memberikan jarak
terhadap semen setelah selesai dilakukan pemasangan yang artinya akan
mengurangi kekuatan yang mampu ditopang oleh pondasi.
Batu gunung juga merupakan kesatuan dari batubulat yangmana masih umum
digunakan untuk membuat pondasi bangunan. Namun, karena lokasinya yang
terpendam didalam tanah, dan jumlah yang tersedia tidak dibanyak lokasi setiap
daerah indonesia, maka perlu bantuan alat berat untuk mengangkat batugunung ke
permukaan untuk nantinya digunakan sebagai pondasi bangunan
Secara umum batu bulat yang baik untuk pondasi adalah yang tidak terlalu besar,
cukup keras, bersih dan tidak memperlihatkan tanda-tanda lapuk. Kelemahan batu
bulat ini adalah karena bentuknya bulat menyebabkan tidak akan saling
mencengkeram satu dengan yang lainnya ketika dipasang.
2. BATU BELAH
Batu belah berasal dari batu bulat yang berukuran besar kemudian di pecah menjadi
bongkahan-bongkahan lebih kecil. Batu belah ini umunya berwarna kehitaman,
hitam, coklat keputihan tergantung daerah bukit / gunung asalnya. Batu belah
kebanyakan berada pada daerah perbukita dan gunung aktif namun, tidak
memungkinkan terdapat pada aliran sungai / kali yangmana perlu bantuan alat berat
untuk mengangkut batuan besar ini. Batu belah merupakan batu yang sangat baik
untuk pondasi menerus dan pondasi umpak (tua) karena batu ini biasanya berasal
dari letusan batu yang ikut keluar dari perut bumi ketika terjadinya letusan gunung.
3.BATU KARANG
Batukarang cukup baik digunakan dalam bahan pembuatan pondasi bangunan. Batu
karang biasanya berwarna putih atau kuning muda, namun adajuga yang berwarna
kehitaman. Batu ini pastinya berada pada areal laut dan pantai. Batu karang yang
baik mempunyai kepadatan pada patahannya, kuat, keras dan bersih tnpa garis-
garis pelapukan.
4 4. BATU BLONDOS
Batu ini asanya dari batu
bulat yaitu dari kali(sungai) dan gunung. Hanya saja bentuknya hanya sekepal
tangan dewasa. Batu ini disebut juga batu kosongan. Batu blondos berwarna hitam
dan keabu-abuan. Dan digunakan untuk lapisan aanstamping pada pondasi
menerus dan pondasi setempat(umpak). Batu blondos yang baik harus kuat,atu
blondos yang baik harus kuat,keras, bersih dan tidak lapuk. banyak diaplikasikan
sebagai penghias dinding dan dekorasi taman karena menimbulkan aksen
tradisional. Karakter khas dari batu ini yaitu membulat, keras, dan permukaan yang
cukup halus. Sedangkan warna dari batu ini yaitu abu-abu dan hitam