Anda di halaman 1dari 7

1.

Pola Aliran Sungai Paralel (Pola Aliran Sejajar)

Penjelasan:
Paralel merupakan pola alirann sungai yang terdapat pada suatu daerah yang luas dan
sangat miring. Akibat kemiringan ini, gradien sungai menjadi besar sehingga dapat
mengalirkan air ke tempat terendah dengan arah yang hampir lurus. Pola ini biasanya
terbentuk di daratan pantai yang masih muda dengan lereng asli yang sangat miring ke arah
laut.
Sistem pengaliran paralel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk oleh lereng yang
curam/terjal. Dikarenakan morfologi lereng yang terjal maka bentuk aliran-aliran sungainya
akan berbentuk lurus-lurus mengikuti arah lereng dengan cabang-cabang sungainya yang
sangat sedikit. Pola aliran paralel terbentuk pada morfologi lereng dengan kemiringan lereng
yang seragam.
Pola aliran paralel kadangkala meng-indikasikan adanya suatu patahan besar yang memotong
daerah yang batuan dasarnya terlipat dan kemiringan yang curam. Semua bentuk dari transisi
dapat terjadi antara pola aliran trellis, dendritik, dan paralel.
2. Pola Aliran Sungai Dendritik

Penjelasan:
Pola aliran sungai paling sederhana yaitu pola dendritik. Pola dendritik mempunyai banyak
anak cabang yang menjuru ke segala arah lalu berkontribusi membentuk menyerupai ranting
pohon yang akhirnya bermuara ke sungai induk. Aliran sungai pola ini mengikuti kemiringan
lereng dengan tipe bebatuan homogen dan berada pada lembah berbentuk V. Pola sungai
jenis ini menyesuaikan dengan jenis-jenis susunan bebatuan yang ada.
Bentuk pola aliran sungai dendritik memiliki artikulasi sebagai panjang sungai per satuan
wilayah. Hal ini dapat dikaitkan dengan adanya aliran sungai yang mengalir diatas bebatuan
yang kurang resisten terhadap erosi lambat laun akan membentuk sungai yang rapat.
Sementara ketika aliran sungai terjadi pada bebatuan yang resisten terhadap erosi maka akan
membentuk pola aliran sungai yang cenderung lebih renggang.
Proses pembentukan aliran sungai ini dipengaruhi oleh pengaruh resistensi bebatuan. Hal ini
disebabkan oleh kecenderungan bebatuan yang resisten lebih mudah mengalami erosi
sehingga membentuk aliran-aliran sungai.
3. Pola aliran sungai radial

Radial mempunyai arti kata yaitu menyebar ke segala arah. Sesuai dengan arti namanya,
pola ini merupakan pola aliran sungai dengan satu pusat sungai memiliki sebaran aliran
sungai yang menyebar ke segala arah.
Pola aliran sungai semacam ini dapat ditemui di beberapa sumber mata air di gunung
maupun pegunungan yang menyebarkan sumber mata air nya ke segala arah aliran sungai.
Selain mata air gunung, contoh lain dari pola aliran ssungai ini adalah pola aliran kawah
atau magma yang berada pada puncak gunung berapi. Pola yang dibentuk dari adanya kawah
atau magma ini cenderung mengikuti bentuk alaminya yang cembung sehingga terbentuk
pola aliran kawah ini dalam bentuk bentangan-bentangan kubah.

4. Pola Aliran Sungai Sentripetal


Penjelasan:
Aliran radial sentripetal mempunyai pola aliran percabangan anak sungai ke segala arah
yang berpusat pada satu mata air. Bentuk dari pola radial sentripetal hampir menyerupai pola
aliran radial. Jika pola radial merupakan percabangan anak sungai yang berasal dari satu
mata air atau induk sungai, pola radial sentripetal sebaliknya, yaitu sebaran anak sungai yang
berkumpul pada satu induk sungai. Aliran sungai dari berbagai macam mata air berpusat
menuju satu mata air.
Pola aliran radial sentripetal menyerupai sebaran anak sunngai yang mengalir menuju satu
titik seperti sebuah cekungan besar.Daerah yang mempunyai pola ini di antaranya yaitu yang
terdapat pada wilayah Amerika Serikat bagian barat laut. Secara berproses pola ini seperti
berkembang membentuk pola annular.
Pola annular yaitu pola yang awalnya adalah dalam bentuk radial namun setelahnya muncul
sunngai obsekuen menyebabkan sungaii tersebut sejajar dengan sungaii resekuen sehingga
aliran tersebut akhirnya akan mengarah ke pusat berkumpulnya aliran.

5. Pola aliran sungai rektangular

Penjelasan:
Aliran rectangular memiliki pola aliran yang dipengaruhi dan dikontrol oleh struktur geologi
seperti struktur rekahan dan patahan.Biasanya bentuk pola sungai ini terjadi pada daerah
bebatuan dengan struktur batuan beku. Pola ini mempunyai ciri bentuk yang lurus mengikuti
daerah patahan dan mempunyai bentuk sungai yang tegak lurus dan merupakan kumpulan
dari saluran sungai yang mengkuti pola struktur geologi bebatuan tersebut.
Berkembangnya pola aliran rectangular terjadi pada bebatuan dengan resistensi terhadap
erosi yang mendekati tipe seragam namun dikontrol oleh rekahan dua arah yang saling tegak
lurus. Percabangan dari aliran sungai ini umumnya berbentuk tumpul dengan sungai utama
atau sungai induknya.

6. Pola aliran sungai trellis

Penjelasan:
Kata trellis biasa diartikan sebagai pagar. Pola aliran trellis mempunyai bentuk aliran yang
menyerupai pagar yang dikontorl oleh struktur geologi yait lipatan sinklin dan antiklin. Pola
ini mempunyai ciri-ciri yaitu kumpulan saluran air membentuk pola sejajar yang mengalir
mengikuti arah kemiringan lereng dan tegak lurus dengan sungai utama atau saluran
utamanya. Saluran utama pada sungai ini biasanya searah dengan sumbu lipatan.

Pola dari aliran trellis merupakan perpaduan antara sungaii konsekuen dan subsekuen.
Biasanya bentuk dari pola aliran trellis banyak ditemukan di sepanjang lembah yang paralel
dengan sabuk gunung lipatan. Pola dari aliran ini banyak melewati lembah hingga kemudian
bergabung dengan saluran utamanya dan akhirnya bersama menuju muara sungai.
7. Pola aliran sungai anular

Penjelasan:
Pola aliran annular merupakan variasi dari pola aliran radial. Pola ini biasanya terdapat pada
dome atau kaldera stadium dewasa serta terdapat sungai konsekuen, subsekuen, resekuen,
dan obesekuen.

Anda mungkin juga menyukai