PENDAHULUAN
1
(Sukandarrumidi, 1999). Kemungkinan lingkungan pengendapan dari batupasir
tersebut pada lingkungan transisi.
1.4 Lokasi dan Kesampaian Daerah Eksplorasi, Wilayah Kerja dan Wilayah Potensi
Secara administratif daerah pemetaan terletak di Desa Jambusari dan
sekitarnya, Kecamatan Jeruk Legi, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Secara
geografis, daerah ini terletak pada pada 109 00 00" BT 109 02' 42,9" BT dan 7
31 37,2" LS 7 34' 51,8" LS dengan luas daerah pemetaan kurang lebih sekitar 30
Km2 atau berukuran panjang 6km dan lebar 5km.
Lokasi pemetaan dapat dicapai dari Jakarta menggunakan kereta melalui kota
Purwokerto dengan waktu tempuh 5 jam. Selanjutnya untuk mencapai Desa
Jambusari dapat dicapai menggunakan angkutan umum Purwokerto - Cilacap dengan
waktu tempuh 1 jam 30 menit.
Area wilayah kerja terletak di sebelah Utara daerah pemetaan di desa Jambusari,n,
Kecamatan Jeruk Legi, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Luas area wilayah
kerja 377037,411651999km2.
2
Lokasi Penelitian Kavling 28
Gambar 1.1 Gambar Daerah Penelitian (Google Maps, 5 Mei 2017, 19:37)
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Acuan
1. UU no. 11 tahun 1967 Tentang Ketentuan Pokok Pertambangan
2. SNI 13-4691-1998, Penyusunan Peta Geologi
3. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23
TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Pasal 2 ayat 2yang bertuliskan:
Pertambangan mineral dan batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikelompokkan ke dalam 5 (lima) golongan komoditas tambang:
a. mineral radioaktif
meliputi radium, thorium, uranium, monasit, dan bahan galian radioaktif
lainnya;
b. mineral logam
meliputi litium, berilium, magnesium, kalium, kalsium, emas, tembaga,
perak, timbal, seng, timah, nikel, mangaan, platina, bismuth, molibdenum,
bauksit, air raksa, wolfram, titanium, barit, vanadium, kromit, antimoni,
4
kobalt, tantalum, cadmium, galium, indium, yitrium, magnetit, besi, galena,
alumina, niobium, zirkonium, ilmenit, khrom, erbium, ytterbium,
dysprosium, thorium, cesium, lanthanum, niobium, neodymium, hafnium,
scandium, aluminium, palladium, rhodium, osmium, ruthenium, iridium,
selenium, telluride, stronium, germanium, dan zenotin;
c. mineral bukan logam
meliputi intan, korundum, grafit, arsen, pasir kuarsa, fluorspar, kriolit,
yodium, brom, klor, belerang, fosfat, halit, asbes, talk, mika, magnesit,
yarosit, oker, fluorit, ball clay, fire clay, zeolit, kaolin, feldspar, bentonit,
gipsum, dolomit, kalsit, rijang, pirofilit, kuarsit, zirkon, wolastonit, tawas,
batu kuarsa, perlit, garam batu, clay, dan batu gamping untuk semen;
d. batuan meliputi pumice
tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers
earth), slate, granit, granodiorit, andesit, gabro, peridotit, basalt, trakhit,
leusit, tanah liat, tanah urug, batu apung, opal, kalsedon, chert, kristal
kuarsa, jasper, krisoprase, kayu terkersikan, gamet, giok, agat, diorit, topas,
batu gunung quarry besar, kerikil galian dari bukit, kerikil sungai, batu kali,
kerikil sungai ayak tanpa pasir, pasir urug, pasir pasang, kerikil berpasir
alami (sirtu), bahan timbunan pilihan (tanah), urukan tanah setempat, tanah
merah (laterit), batu gamping, onik, pasir laut, dan pasir yang tidak
mengandung unsur mineral logam atau unsur mineral bukan logam dalam
jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan; dan
e. batubara
meliputi bitumen padat, batuan aspal, batubara, dan gambut.
4. Pembayaran pajak penggalian mengacu pada PERDA KABUPATEN
CILACAP NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH DI
KABUPATEN CILACAP, BAB VIII PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM
DAN BATUAN Bagian Kedua Pasal 40, ditetapkan bahwa tarif pajak sebesar
20% (dua puluh persen)
5
2.3 Istilah dan Definisi
2.3.1 Bahan Galian
Unsur-unsur maupun senyawa kimia, mineral-mineral, bijih-bijih dan
segala macam batuan termasuk batu-batu mulia yang merupakan endapan-
endapan alam.
2.3.2 Sumber Daya Mineral Hipotetik (hypothetical mineral resource)
Adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan perkiraan pada tahap survei tinjau. Sumber daya mineral ini
merupakan hasil dari tahap paling awal dari suatu kegiatan eksplorasi dari
suatu kegiatan penyelidikan umum.
2.3.3 Sumber Daya Mineral Tereka (infered mineral resource)
Sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap prospeksi.
2.3.4 Sumber Daya Mineral Terunjuk (indicated mineral resource)
Sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap eksplorasi umum.
2.3.5 Sumber Daya Mineral Terukur (measured mineral resource)
Sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap eksplorasi rinci.
2.3.6 Cadangan Terkira (probable reserve)
Sumber daya mineral terunjuk dan sebagian sumber daya mineral
terukur yang tingkat keyakinan geologinya masih lebih rendah, yang
berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah
terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomik.
2.3.7 Cadangan Terbukti (proved reserve)
Sumber daya mineral terukur, yang berdasarkan studi kelayakan
tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan
dapat dilakukan secara ekonomik.
6
BAB III
EKSPLORASI
7
Lintasan yang ditempuh diharapkan memperoleh data variasi litologi sebanyak
mungkin, dan biasanya dilakukan pada jalan setapak, lembah dan sungai yang meliputi
pengamatan singkapan litologi, geomorfologi, stratigrafi, dan struktur geologi.
Tahap ini dilakukan setelah peta geologi dibuat, di mana mula-mula ditentukan
daerah yang mengandung potensi Batupasir. Lalu dilakukan perhitungan luas dari
daerah tersebut dengan cara membagi peta kontur dengan aplikasi ArcGis. Setelah
didapatkan luasan dari daerah yang mengandung potensi Batupasir, dilakukan
perhitungan volume dari daerah tersebut.
Untuk menghitung volume, terdapat 2 rumus yang dapat digunakan tergantung dari
perbandingan luas wilayah pada ketinggian tertentu. Rumus tersebut adalah
Setelah didapatkan volume dari daerah potensi Batupasir lalu selanjutnya dilakukan
perhitungan volume dikalikan dengan densitas sehingga diperoleh tonase dari
Batupasir yang terdapat di daerah tersebut. Kemudian perhitungan terakhir yang
8
dilakukan adalah perhitungan harga dari pasir yang akan dijual dan berapa biaya
produksi yang dikeluarkan serta menghitung keuntungan yang mungkin diperoleh.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Konsep Eksplorasi
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Lokasi dan Kesampaian
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ruang Lingkup
2.2 Acuan
2.3 Istilah dan Definisi
BAB III EKSPLORASI
3.1 Metode Eksplorasi
3.2 Tahapan Eksplorasi
BAB IV KEEKONOMIAN
BAB V KESIMPULAN
9
menarik. Awal dari tahapan ini biasanya berupa pengumpulan data skunder dan
primer. Pengumpulan data skunder berupa studi kepustakaan, survey foto udara dan
analisa peta geologi regional. Pengumpulan data primer berupa pemetaan geologi
skala 1 : 12.500
Hasil dari tahapan ini adalah diperkirakan adanya prospek Batupasir dibagian
tengah daerah pemetaan. Cadangan sumber daya alam pada tahap ini termasuk dalam
golongan sumber daya hipotetik.
3.2.2 Prospeksi
Tahapan eksplorasi ini dimaksudkan untuk membatasi daerah SDA dengan cara
mempersempit daerah yang mengandung sebaran SDA yang potensial. Metoda yang
digunakan adalah pemetaan geologi untuk mengidentifikasi singkapan, penyelidikan
petrologi serta petrografi.
Tahapan ini dilakukan dengan cara pemetaan geologi dan pengamatan
singkapan secara langsung. Hasil dari tahapan eksplorasi ini adalah penentuan wilayah
kerja, dengan memperkirakan persebaran batuannya. Setelah dianalisis adapun
wilayah yang digunakan pada daerah Jambusari dengan luas yang didapat dari daerah
tersebut adalah 377037,411651999 m2.
10
Pada tahapan ini dilakukan perhitungan volumetric dengan cara menghitung
luas persebaran tiap kontur yang ada di daerah desa Jambusari. Setelah didapatkan
luas, volume dapat dihitung dengan rumus volumetrik (Trapezoid atau Pyramidal).
Lalu setelah dihitung diperoleh volume dari desa Jambusari, setelah dikurangi
30% (tanah dan lempung) adalah 4,192,049.64 m3. Kemudian dilakukan perhitungan
untuk mencari tonase dengan cara mengalikan volume dengan massa jenis. Adapun
massa jenis dari batupasir adalah 1,4 2,5 gr/cm3 atau setara dengan 1400 - 2000
kg/m3. Maka setelah dikalikan antara volume dan massa jenis diketahui bahwa pasir
yang terdapat dalam bukit ini adalah sebesar 5,868,869.49 ton.
11
1 truk pasir jenis colt dapat mengangkut sampai dengan 24 ton setiap harinya.
Jika yang digunakan adalah 1 unit excavator, maka akan dihasilkan 31 truk per
hari yang setara dengan 690 ton. Jadi dengan demikian diperkirakan produksi
Batugamping akan berlangsung selama 20 tahun.
12
BAB IV
KEEKONOMIAN AWAL
PENGELUARAN
Harga / hari /
No Uraian bulan Harga Modal Jumlah Total (20thn)
1 Biaya Operasional
IDR IDR
Beli Lahan 365,000 377,037.41 137,618,655,252.98
IDR IDR
Beli excavator 1,000,000,000 2 2,000,000,000
IDR IDR
Beli Back Hoe Loader 812,000,000 2 1,624,000,000
IDR IDR
stone crusher 1,650,000,000 1 1,650,000,000
IDR IDR
Truck 450,000,000 10 4,500,000,000
IDR IDR
Sewa Genset 40 kva 6,000,000 1 6,000,000
IDR IDR
PAM 1,500,000 1 8,970,000,000
IDR IDR
PLN 1,500,000 1 8,970,000,000
2 Biaya Non Operasional
IDR IDR
Tempat Tinggal 1,800,000,000 1,800,000,000
IDR IDR
Sosialisasi Warga 100,000,000 100,000,000
IDR IDR
Lingkungan 2,000,000,000 2,000,000,000
IDR IDR
Perbaikan Jalan 500,000,000 500,000,000
3 Biaya Karyawan
IDR IDR
Karyawan Utama 4,000,000 5 119,600,000,000
IDR IDR
Operator Alat Berat 1,350,000 5 40,365,000,000
IDR IDR
Security 1,350,000 2 16,146,000,000
IDR IDR
Konsumsi 15,000 12 1,076,400,000
13
4 Pajak
IDR IDR
Pajak Usaha @20% 462,173,473 240 bulan 110,921,633,451.46
Biaya Administrasi Dan IDR IDR
Perizinan 15,000,000 15,000,000
Pengeluaran IDR
Total 457,862,688,704
PEMASUKAN
KEUNTUNGAN
14
BAB V
KESIMPULAN
Survey lapangan pada daerah pemetaan yang terletak pada Desa Jambusari dan
sekitarnya, Kecamatan Jeruk Legi, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Secara
geografis, daerah ini terletak pada pada 109 00 00" BT 109 02' 42,9" BT dan 7
31 37,2" LS 7 34' 51,8" LS. Tedapat daerah yang prospek pada daerah sebagai
pertambangan batupasir untuk menjadi bahan bangunan. Dengan besaran cadangan
sebesar 4,108,208.65 ton yang merupakan sumber daya terunjuk. Bila di eksplorasi
dapat bernilai ekonomis, dengan pendapatan bersih selama 1 bulan Rp.
462.173.472,714413. Maka proyek penambangan Batupasir di daerah Jambusari
sangat meguntungkan untuk ditambang.
15
DAFTAR PUSTAKA
16