Anda di halaman 1dari 18

PENELUSURAN ALIRAN

(ROUTING)
By:
Rizky Franchitika, ST, M.Eng
PENELUSURAN ALIRAN (STREAM
ROUTING)
• Cara (prosedur, analisis) matematik yang
digunakan untuk melacak aliran melalui sistem
hidrologi (Chow, 1988).
• Cara (prosedur) yang digunakan untuk
memperkirakan perubahan besaran, kecepatan,
bentuk gelombang aliran, (flood wave), sebagai
fungsi waktu (hydrograf) disatu atau beberapa
titk di sungai (Fread, 1993).
FLOW ROUTING
• Prosedur untuk menentukan
aliran hydrograph pada suatu
titik di daerah aliran sungai
dari hulu hydrograph
diketahui
• Sebagai perjalanan hidrograf
dengan:
– memipih
– tertunda
MENGAPA ALIRAN MENGALIR?
• Jumlah dari perubahan
aliran hidrograf sebagai
gelombang banjir yg
sampai kehilir.
• Untuk:
– Penjumlahan dari
tampungan (translasi dari
tampungan),
– Penyempitan dari puncak
banjir.
TIPE PENELUSURAN ALIRAN
• Penelusuran • Penelusuran
Hidrologis/Lumped Hidraulik/Distributed
Routing/Hydrologic Routing/Hydraulic
Routing, Rauting
– Aliran dihitung sebagai – Aliran dihitung sebagai
fungsi dari waktu fungsi ruang dan waktu
tertentu di lokasi tertentu di seluruh aliran/sistem,
sepanjang aliran; baik sungai (channel)
– Diatur oleh persamaan maupun reservoir
kontinuitas dan – Diatur dengan
hubungan dari kontinyuitas dan
tampungan. persamaan momentum
PERTIMBANGAN PEMILIHAN TIPE
PENELUSURAN

• Struktur model, kemampuan, kekuatan, dan


kelemahan batas-batas toleransi hasil, ketelitian
serta kesesuaiannya dengan tujuan pemakaian
model,
• Ketersediaan data yang diperlukan,
• Kemampuan dan penguasaan terhadap
pemakaian model.
PENELUSURAN HIDROLOGIS
LUMPED FLOW ROUTING
3 Tipe Penelusuran Hidrologis
• Level pool method (Modified Puls)
– Tampungan sebagai fungsi nonlinier dari Q
• Muskingum method
– Tampungan sebagai fungsi linier dari I dan Q
• Time series of reservoir models
– Tampungan sebagai fungsi linier dari Q dan
waktu turunnya
HUBUNGAN S DAN Q
Ada 2 proses dalam penelusuran, yaitu proses translasi
dan proses tampungan:
- Gambar A jika dalam penelusuran hanya terjadi proses
translasi saja, maka hidrograf masukan akan diteruskan
kehilir tanpa mengalami perubahan.
- Gambar B jika terjadi penelusuran hanya dengan proses
tampungan (reservoir routing) maka hidrograf akan
mengalami pemipihan dengan puncak hidrograf
keluaran tepat berada disisi resesi hidrograf masukan.
- Gambar 3 jika sebuah hidrograf masuk kedalam satu
penggalan sungai, dapat terjadi translasi dan pemipihan
bersama-sama, kejadian ini yang diperlkan dalam
analisis
LEVEL POOL ROUTING
• Cara (prosedur) untuk menghitung hidrograf
outflow Q(t) dari reservoir dengan horizontal
water surface, dengan melibatkan hubungan
antara hidrograf inflow I(t) dan keluaran-
tampungan.
MUSKINGUM
• Cara ini kurang teliti jika digunakan untuk
hidrograf dengan waktu-capai-puncak pendek
(rapidly rising hydrograph) dan landai dasar
sedang sampai kecil atau untuk reservoir yang
memanjang.
• Hal ini sesuai dengan fungsi masukan dan
keluaran:
• I – O = dS/dt
TAMPUNGAN BAJI DAN PRISMA
Apabila kedalam sebuah
penggalan sungai masuk
sebuah hidrograf (flood
wave) maka terbentuk dua
macam tampungan:
• Tampungan Prisma: berada
antara dasar sungai dan
bidang yang sejajar dengan
dasar sungai,
• Tampungan baji berada
diatas tampungan prisma
sampai dengan bidang muka
air saluran.
HIDROLOGIC RIVER ROUTING (MUSKINGUM
METHOD)
MUSKINGUM METHOD
PENELUSURAN HIDRAULIK/DISTRIBUTED
FLOW ROUTING
• Distributed Routing
• Persamaan St. Venant
– Persamaan Kontinyu/Continuity equation

– Persamaan Momentum/Momentum Equation


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai