UU/PP
PENERBANGAN
LAPANGAN TERBANG
LAPANGAN TERBANG
Menimbang :
a. Bahwa negara kesatuan Republik Indonesia adalah Negara
kepulauan berciri nusantara yang disatukan oleh wilayah perairan
dan udara dengan batas-batas, hak-hak, dan kedaulatan yang
ditetapkan oleh Undang-Undang;
LAPANGAN TERBANG
Mengingat:
• Pasal 5 ayat (1),
• Pasal 20 ayat (1) dan ayat (2),
• Pasal 25A, dan
• Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
LAPANGAN TERBANG
PASAL 5 AYAT 1
Pasal 5
(1) Presiden memegang kekuasaan
membentuk undang-undang
dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat.
LAPANGAN TERBANG
PASAL 20
1) Tiap Undang-undang menghendaki persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat.
LAPANGAN TERBANG
PASAL 25A
“Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah
negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan
dengan undang-undang”.
LAPANGAN TERBANG
PASAL 33
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan.
LAPANGAN TERBANG
UU NO 1 TAHUN 2009 tentang
PENERBANGAN
PASAL 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
LAPANGAN TERBANG
BAB II ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2
PENERBANGAN DISELENGARAKAN BERDASARKAN ASAS :
A. manfaat; H. kemandirian;
B. usaha bersama dan I. keterbukaan dan anti
kekeluargaan; monopoli;
C. adil dan merata; J. berwawasan lingkungan
D. keseimbangan, keserasian, hidup;
dan keselarasan; K. kedaulatan negara;
E. kepentingan umum; L. kebangsaan; dan
F. keterpaduan; M.kenusantaraan.
G. tegaknya hukum;
LAPANGAN TERBANG
Pasal 3
Penerbangan diselenggarakan dengan tujuan:
b. memperlancar arus perpindahan orang dan/atau barang melalui udara dengan mengutamakan
dan melindungi angkutan udara dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomian nasional;
e. menciptakan daya saing dengan mengembangkan teknologi dan industri angkutan udara
nasional;
g. memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara;
LAPANGAN TERBANG
BAB III RUANG LINGKUP BERLAKUNYA
UNDANG-UNDANG
Pasal 4
Undang-Undang ini berlaku untuk:
A. semua kegiatan penggunaan wilayah udara, navigasi
penerbangan, pesawat udara, bandar udara, pangkalan udara,
angkutan udara, keselamatan dan keamanan penerbangan,
serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lain yang terkait,
termasuk kelestarian lingkungan di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
B. semua pesawat udara asing yang melakukan kegiatan dari
dan/atau ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
C. semua pesawat udara Indonesia yang berada di luar wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
LAPANGAN TERBANG
Jaringan dan Rute Penerbangan
Pasal 122
LAPANGAN TERBANG
Tarif
Pasal 126
(1) Tarif angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri terdiri atas
tarif angkutan penumpang dan tarif angkutan kargo.
LAPANGAN TERBANG
Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Penerbangan
Pasal 382
(1) Pendidikan dan pelatihan di bidang penerbangan dilaksanakan dalam kerangka sistem pendidikan nasional.
(2) Menteri bertanggung jawab atas pembinaan dan terselenggaranya pendidikan dan pelatihan di bidang
penerbangan.
(3) Tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit meliputi:
• b. kurikulum dan silabus serta metoda pendidikan dan pelatihan di bidang penerbangan sesuai dengan
standar yang ditetapkan;
• c. penataan, penyempurnaan, dan sertifikasi organisasi atau manajemen lembaga pendidikan dan pelatihan
di bidang penerbangan; serta
• d. modernisasi dan peningkatan teknologi sarana dan prasarana belajar mengajar pada lembaga pendidikan
dan pelatihan di bidang penerbangan.
LAPANGAN TERBANG
Pasal 383
(1) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 382
diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat
melalui jalur pendidikan formal dan/atau nonformal.
LAPANGAN TERBANG
Pasal 384
(1) Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di bidang penerbangan disusun
dalam model yang ditetapkan oleh Menteri.
(2) Model pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling sedikit memuat:
a. jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan;
b. persyaratan peserta pendidikan dan pelatihan;
c. kurikulum silabus dan metode pendidikan dan pelatihan;
d. persyaratan tenaga pendidik dan pelatih;
e. standar prasarana dan sarana pendidikan dan pelatihan;
f. persyaratan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
g. standar penetapan biaya pendidikan dan pelatihan; serta
h. pengendalian dan pengawasan terhadap pendidikan dan pelatihan.
LAPANGAN TERBANG
LAPANGAN TERBANG