Anda di halaman 1dari 9

Drainase saluran terbuka adalah sistem saluran yang permukaan airnya

terpengaruh dengan udara luar (atmosfir). Drainase saluran terbuka biasanya mempunyai
luasan yang cukup dan digunakan untuk mengalirkan air hujan atau air limbah yang tidak
membahayakan kesehatan lingkungan dan tidak mengganggu keindahan.
Ada beberapa macam bentuk dari saluran terbuka, ada yang bentuknya trapesium,
segi empat, segitiga, setengah lingkaran, ataupun kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut.
Sebagai contoh, Anda bisa lihat contoh saluran yang bentuknya trapesium di bawah ini.

Saluran trapesium berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air


hujan dengan debit yang besar. Sifat alirannya terus menerus dengan fluktuasi kecil.
Bentuk saluran ini dapat digunakan pada daerah yang masih cukup tersedia lahan. Untuk
bentuk-bentuk lainnya nanti kalau ada waktu kita lihat bersama, karena sudah malam
kalau gambar semuanya capek.
Selain sistem tebuka juga ada sistem tertutup. Drainase sistem tertutup adalah
sistem saluran yang permukaan airnya tidak terpengaruh dengan udara luar (atmosfir).
Saluran drainase tertutup sering digunakan untuk mengalirkan air limbah atau air kotor
yang menggangu kesehatan lingkungan dan menggangu keindahan. Konstruksi saluran
tertutup terkadang ditanam pada kedalaman tertentu di dalam tanah yang disebut dengan
sistemsewerage. Walaupun tertutup alirannya tetap mengikuti gravitasi yaitu aliran pada
saluran terbuka.
Apakah saluran yang berada di bawah trotoar itu disebut saluran tertutup ?
Jawabannya, ya. Tapi dalam perencanaanya menggunakan prinsip-prinsip dalam saluran
terbuka, menginggat diatas permukaan air masih ada space (ruang) yang kosong alias
masih ada kontak dengan udara luar. Kalau pada pipa air yang penuh dengan air dan
tidak ada space di dalam pipa, itu mutlak direncanakan menggunakan prinsip-prinsip
saluran tertutup
Saluran di bawah trotoar atau sebuah bangunan sebaiknya harus ada
lubang (manhole). Manhole ini umumnya dibuat dengan jarak berkisar 25 m, agar saluran
ini bisa dibersihkan. Selain untuk pembersihan juga untuk menjaga kemungkinan kalau
ada manusia, uang, handphone atau benda berharga jatuh dalam got tertutup, bisa
ditunggu di manhole lalu Anda ambil.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertaniannya. Dalam dunia modern
saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu jika persediaan air
melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan
mangalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun demikian irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa
air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu-persatu. Untuk irigasi dengan
model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram. Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern
ini sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung sejak Mesir
Kuno.(Wikipedia)
Saluran irigasi dapat berupa saluran irigasi alamiah dan saluran buatan. Dimana saluran buatan dapat dibagi
lagi menjadi sistem saluran terbuka dan saluran tertutup (pipa) Saluran terbuka adalah saluran yang
mengalirkan airnya dengan permukaan terbuka yang dipengaruhi tekanan atmosfer. Saluran sistem terbuka
untuk irigasi memiliki beberapa bentuk umum yang sering digunakan yaitu trapesium, persegi, segitiga dan
saluran yang terbentuk secara alamiah. Setiap bentuk saluran akan menghasilkan kecepatan aliran yang
berbeda yang tentu saja mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang akan dialirkan irigasi tersebut. Saluran
terbuka perlu dianalisis dengan penggunaan rumus empiris yang telah ada.

Saluran irigasi dapat berupa saluran terbuka dan juga dapat berupa saluran tertutup ini (dalam bentuk pipa).
Dalam penerpan dilapangan lebih banyak sistem terbuka yang diterapkan.
Irigasi dengan sistem saluran terbuka memerlukan anlisis dengan menggunakan rumus-rumus empiris yang
lebih susah jika dibandingkan dengan sistem pipa (Suroso : 2000).
Pada saat merencanakan saluran yang perlu diperhatikan adalah biaya konstruksi dan biaya pemeliharaan
yang ekonomis. Pada umumnya saluran tanpa pasangan merupakan saluran yang paling umum digunakan,
selain itu saluran tanah tanpa pasangan relatif lebih kecil biaya konstruksinya. Erosi dan sedimentasi pada
semua ruas harus minimum.
Sedimentasi (pengendapan) pada saluran akan terjadi jika kapasitas angkut sedimennya berkurang. Untuk itu
kapasitas debit saluran harus dijaga/dipertahankan. Sedimen yang masuk ke saluran irigasi biasanya berupa
sedimen layang (suspended load) berupa partikel lempung dan lanau dengan ukuran diameter d < 0.06 mm
hingga 0.07 mm. Partikel yang lebih besar dari ukuran tadi akan tertangkap/diendapkan di kantong lumpur.

2. Tujuan

Dengan mengetahui sifat-sifat dari bentuk-bentuk saluran irigasi maka dapat diketahui sistem saluran bentuk
apa yang optimal untuk diterapkan pada lahan pertanian.

TINJAUAN PUSTAKA

Saluran terbuka, saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaaan bebas disebut saluran terbuka.
Menurut asalnya, saluran dapat digolongkan menjadi saluran alam (natural) dan saluran buatan (artificial).
Aliran air dalam suatu saluran dapat berupa aliran-saluran-terbuka (open chanel flow). Kedua jenis aliran
tersebut sama dalam banyak hal, namun berbeda dalam satu hal penting. Aliran-saluran-terbuka harus
memiliki permukaan bebas (free surface, sedangkan aliran-pipa tidak demikian,karena air harus mengisi
seluruh saluran. Permukaan bebas dipengaruhi oleh tekanan udara. Aliran-pipa, yang terkurung dalam
saluran tertutup, tidak terpengaruh langsung oleh tekanan udara,kecuali oleh tekakan hidrolik.
Meskipun kedua jenis aliran tersebut hampir sama, penyelesaian masalah aliran dalam saluran terbuka jauh
lebih sulit dibandingkan dengan aliran pipa dalam pipa tekan. Kondisi aliran dalam saluran terbuka yang
rumit berdasarkan kenyataan bahwa kedudukan permukaan bebas cenderung berubah sesuai dengan waktu
dan ruang, dan juga bahwa aliran, debit, kemiringan dasar saluran dan permukaan bebas adalah tergantung
stu sam lain. Biasanya sulit diperoleh data percobaan yang dapat dipercaya mengenai aliran dalam saluran
terbuka. Lagi pula kondisi fisik saluran terbuka jauh lebih bervariasi dibandingkan dengan pipa. Penampang
melintang aliran dalam pipa sudah tertentu, karena dapat dinytakan berdasarkan bentuk saluran. Penampang
pipa suatu ssaluran biasanya bundar, namun pada pada saluran terbuka dapat beraneka macam, dari bentuk
bundar sampai bentuk tak beraturan dari sungai alam. Kekasaran permukaan bagian dalam pipa berkisar
antara bahan kuningan yang baru dan halus atau pipa dari bahan kayu, sampai pipa besi karatan atau pipa
baja. Pada saluran terbuka, permukaanya bervariasi dari logam yang dipoles, yang dipakai untuk menguji
talang sampai dasar sungai yang kasar dan tidak teratur. Lagi pula kekasaran dalam suatu saluran terbuka
tergantung pada permukaan bebas. Sebab itu pemilihan koefisien gesekan untuk saluran terbuka lebih
bersifat tidak pasti disbandingkan dengan pada aliran pipa. Metode empiris ini merupakan metode yang
terbaik yang ada saat ini, dan bila diterapkan secara hati-hati dapat menghasilkan nilai yang sesuai dengan
praktek.

Aliran dalam saluran terbuka dapat digolongkan menjadi berbagai jenis dan diuraikan dengan berbagai cara.
Penggolongan berikut ini dibuat berdasarkan perubahan kadalaman ailran sesuai dengan waktu dan ruang.

Aliran tunak (steady Flow) dan aliran tak tunak (Unsteady Flow) : Waktu sebagai kriteria. Aliran dalam
saluran terbuka dikatakan tunak (steady) bila kedalaman aliran tidak berubah atau dapat dianggap konstan
selama suatu selang waktu tertentu. Aliran diktakan taktunak (Unsteady) bila kedalamannya berubah sesuai
dengan waktu. Sebagian besar persoalan tentang saluran terbuka umumnya hanya memerlukan penelitian
mengenai perilaku aliran dalam keadaan tunak. Namun bila perubahan keadaan aliran sesuai dengan waktu
ini, merupakan masalah utama yang harus diperhatikan, maka aliran harus dianggap bersifat tak tunak.
Misalnya, banjir dan gelombang yang merupakan contoh khas untuk aliran tak tunak, taraf aliran berubah
segera setelah gelombang berlaku, dan unsure waktu yang menjadi hal yang sangat penting dalam
perancangan pengendali.

Hukum kontinuitas bagi aliran tak tunak memerlukan pertimbangan akibat pengaruh waktu. Persamaan
kontinuitas untuk aliran kontinu tak tunak ini harus mencakup unsur waktu sebagai suatu variabel.

Aliran seragam (Uniform Flow) dan aliran berubah ( Varied Flow) : Ruang sebagai kriteria. Aliran saluran
terbuka dikatakan seragam bila kedalaman air sama pada setiap penampang saluran. Suatu aliran seragam
dapat bersifat tunak atau taktunak, tergantung apakah kedalamannya berubah sesuai dengan perubahan
waktu.

Aliran seragam yang tunak (Steady uniform flow) merupakan jenis poko aliran yang dibahas dalam dalam
saluran terbuka. Kedalaman aliran tidak berubah selama suatu waktu tertentu yang telah diperhitungkan.
Penetapan bahwa suatu akiran bersifat seragam taktunak (unsteady uniform flow) harus dengan syarat bahwa
permukaan air berfluktuasi sepanjang waktu dan tetap sejajar dasar saluran. Jelas bahwa hal ini merupakan
suatu keadaan yang praktis tidak mungkin terjadi. Sebab itu istilah aliran seragam di sini selanjutnya hanya
dipakai untuk menyatakan aliran seragam yang tunak. (Chow: 1997)

Aliran disebut berubah (varied), bila kedalaman air berubah di sepanjang saluran. Aliran berubah dapat
bersifat tunak maupun taktunak. Karena aliran seragam tak tunak jarang terjadi, istilah aliran taktunak
selanjutnya khusus dipakai untuk aliran taktunak yang berubah.

Aliran berubah dapat dibagi-bagi lagi menjadi berubah tiba-tiba (rapidly varied) dan berubah lambat laun
(gradually varied). Aliran disebut berubah tiba-tiba bila kedalamanya berubah tiba-tiba juga disebut sebagai
gejala setempat (local phenomenon), contohnya adalah loncatan hidrolik dan penurunan hidrolik.

Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Satuan debit yang digunakan
adalah meter kubik per sekon (m3/s). Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang
melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu.
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

Kasus perbandingan :

Jika diketahui ketiga saluran (segitiga, trapezium, persegi) dengan lebar saluran sama 2 meter dan tebal
saluran (d) 50 cm dengan s = 1:1800 dan untuk kekasaran saluran(n) = 0,025. Hitung kecepatan aliran dan
debit, bandingkan sluran mana yang paling optimal.

1. Trapesium :

s = 1 : 1800 = 0,000556

Z = e/d = 0,5 m / 0,5 m = 1

a = bd + Zd2 = 1 x 0,5 + 1 x (0,5)2

= 1,25 m2

p = b + 2d (Z2 + 1)1/2

= 2,4142 m

R = a/p = 0,52

v = R2/3 s1/2/n
v = (0,52)2/3(0,000556)1/2/0,025

v = 0,598 m/s

q=v.a

= 0,598 . 1,25

= 0,7475 m/s

2. Segitiga :

Z = e/d = 1/0,5 = 2

a = Zd2 = 2 x (0,5)2 = 0,5 m2

p = 2d(Z2 + 1)1/2 = 2,236 m

R = a/p = 0,22

v = R2/3 s1/2/n

v = (0,22)2/3(0,000556)1/2/0,025

v = 0,3312 m/s

q=v.a

= 0,3312 . 0,5

= 0,1056 m/s

3. Persegi :

a = t . d = 2 x 0,5 = 1 m2

p = t + 2d = 2 + 2 x 0,5 = 3 m

R = a/p = 0,33

v = R2/3 s1/2/n

v = (0,33)2/3(0,000556)1/2/0,025

v = 0,4393m/s

q=v.a

= 0,4393 . 1
= 0,4393 m/s

2. Pembahasan

Penampang saluran diharapkan bisa mengalirkan debit tertentu dengan luas penampang basah yang sekecil-
kecilnya (minimum), penampang demikian biasa disebut penampang efisien atau penampang ekonomis. Dari
analisis geometri penampang melintang saluran, maka penampang melintang yang ekonomis akan

didapatkan jika atau setengah dari penampang heksagonal atau penampang trapesium dengan sudut
kemiringan talud 30 terhadap horisontal. Diantara semua bentuk penampang (segi empat, segi tiga ataupun
trapesium), penampang trapesium merupakan penampang yang paling ekonomis. Untuk saluran dengan
kapasitas debit yang besar dibuat dengan memperhatikan n perbandingan lebar dasar B dengan kedalaman h
yang tinggi, hal ini untuk menghindari agar kecepatan rencana tidak melebihi batas kecepatan maksimum
yang diizinkan. Pada saluran yang lebar, efek erosi pada dinding saluran tidak terlalu berakibat serius
terhadap besarnya kapasitas debit. Kekurangan yang utama dari saluran yang lebar dan dangkal adalah
keterbatasan pembebasan lahan, sehingga biaya pelaksanaannya menjadi lebih tinggi.
Sebagai acuan untuk menentukan perbandingan antara lebar dasar B dengan kedalaman saluran h, serta
kemiringan talut dinding m untuk besaran debit tertentu.
Kemiringan medan yang curam kemungkinan menyebabkan kecepatan aliran yang dihasilkan melebihi
kecepatan maksimum yang diizinkan bagi saluran tanah, sehingga pemakaian saluran pasangan (canal
lining) menjadi perlu. Tapi tidak perlu seluruh saluran dibuat dengan pasangan, karena akan menjadikan
biaya pelaksanaan sangat mahal. Untuk itu membuat landai kemiringan dasar saluran disertai pembuatan
beberapa bangunan terjun perlu dipertimbangkan.
Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa saluran dengan tipe trapezium lebih optimal dibandingkan
dengan segitiga dan persegi. Saluran dengan lebar yang sama ternyata mempunyai kecepatan yang berbeda.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Saluran irigasi dapat berupa sistem terbuka dan sistem tertutup.

2. Sistem irigasi saluran terbuka akan dipengaruhi oleh tekanan atmosfer.

3. Saluran terbuka terdapat beberapa bentuk yaitu bentuk trapezium, segitiga dan persegi.

4. Dari ketiga jenis bentuk saluran itu yang paling optimal dalam penerapannya adalah trapezium.

5. Kekasaran saluran, kemiringan, dan bentuk saluran akan mampengaruhi kecepatan dn debit air.

B. Saran

Dalam pembuatan saluran terbuka sebaiknya terlebih dahulu diperhatikan bahan yang akan dipakai dengan
tingkat ketahanan yang diperlukan untuk tujuan tertentu yang diinginkan, sehingga didapat saluran yang
cocok dengan tujuan yang akan dicapai.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010.irigasi.(online). (http://www.google.co.id/irigasi). (diakses pada


tanggal 5 mei 2010).
Anonim.2010.saluran terbuka.(online). (http://www.google.co.id/saluran-terbuka).
(diakses pada tanggal 5 mei 2010).

Chow, V.T. 1997. Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta : Erlangga.

Soroso, Agus. 2000. Mekanika Fluida dan Hidrolika. Jakarta : Pusat


Pengembangan bahan jakarta-UMB.

Anda mungkin juga menyukai