Oleh :
BERLIAN HARYOBUONO
NPM : 1117109
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam
karena atas izin dan kehendakNya, makalah sederhana ini dapat saya buat dengan
tepat pada waktunya. Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah ilmu ukur tambang. Adapun yang saya bahas dalam
makalah ini mengenai pengertian peta, jenis-jenis peta serta teknik dasar pembuatan
peta dan pemetaan. Namun dalam penulisan makalah ini saya menemui berbagai
Dalam makalah ini penulis sudah berusaha dengan baik dan maksimal, namun
makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan
saran dan juga kritik yang dapat membangun agar menjadi masukkan kedepannya dan
Harapan saya, makalah ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat maupun
sebagai referensi serta menambah pengetahuan pembaca. Semoga makalah ini dapat
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1. Latar belakang…………………………………………………… 1
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………..... 2
1.3. Batasan Masalah……………………………………………….... 2
1.4. Maksud………………………………………………................... 2
1.5. Tujuan……………………………………………….................... 2
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
dibutuhkan berbagai informasi, untuk itulah peta sangat berperan penting dalam
memberikan informasi berbagai hal yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
proses penambangan. Salah satu kegiatan awal dari penambangan yaitu prospeksi dan
eksplorasi, dimana pada tahap ini akan dilakukan berbagai kegiatan. Salah satunya
Pemetaan pada suatu wilayah merupakan hal yang di anggap sangat penting,
suatu wilayah, baik itu di bidang Sudut, Jarak, Azimuth. Di dalam dunia
tambang di ukur untuk melihat kemajuan tambang baik itu kemajuan perhari,
Ilmu perpetaan merupakan suatu hal yang sangat penting, tidak hanya dalam
industri pertambangan saja, tetapi dalam berbagai bidang sangat berperan penting
1
2
tambang yaitu :
Adapun batasan masalah yang saya bahas dalam makalah ini mengenai
pengertian peta, jenis-jenis peta serta teknik dasar pembuatan peta dan pemetaan.
1.4. Maksud
1.5. Tujuan
LANDASAN TEORI
Peta adalah gambar permukaan bumi yang rinci dan ukurannya telah
diperkecil pada suatu bidang datar, sebagaimana penampakannya dari atas. Fungsinya
untuk :
2. Menggambarkan luas, pola, dan bentuk berbagai gejala alami dan manusia;
7. Melihat adanya gerak perubahan serta prediksi dari hasil pertukaran barang-
sebagainya.
3
Gambar 2.1
Contoh Peta
4
4
b. Skala i. Legenda
g. Simbol kultur
1. Peta umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum.
Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah,
Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman
kota dan lainnya. Disebut peta umum karena peta ini bersifat umum sehingga
yang disajikan tidak hanya satu atau dua jenis saja tetapi peta menyajikan
5
Peta Topografi
dalam bentuk tiga dimensi. Selain itu peta topografi juga digunakan
Objek yang disajiakan oleh peta topografi maupun peta RBI yaitu :
Unsur alam
ketinggian.
misalnya peta yang hanya menggambarkan benua atau setengah bola bumi
Peta Chorografi
permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1 : 250.000 sampai
batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain. Atlas adalah
kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam berbagai tata warna.
7
Peta Indonesia
Peta dunia
bola bumi.
Disebut peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya menggambarkan
satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang inginditampilkan. Dengan kata
geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Pada peta tematik,objek
mempunyai tema tertentu sesuai dengan maksud tujuannya. Peta tematik bisa dibuat
sebagainya.
hubungan yang erat dalam hal penyajian data untuk keperluan perencanaan dalam
diperlukan peta dasar sebagai kerangka yang menggambarkan batas wilayah, sungai,
dan jalan ataupun yang lainnya. Pada peta dasar tersebut kemudian data-data tematis
dapat dipetakan. Data yang digambarkan pada peta tematik dapat diperoleh dari hasil
survei atau pengukuran langsung dari foto udara maupun dari data-data statistik.
Pada beberapa jenis peta yang menggambarkan tema tertentu (peta tematik) biasanya
6. Kenampakan alam atau fisik permukaan bumi atau data spesifik lainnya
Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta
induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi,
sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta dasar
2. Peta Turunan
Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah
ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini
1. Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri yaitu
peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain.
Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
2. Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu peta yang
dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka
3. Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan
dalam komputer. Peta ini dapat disimpan dalam disket atau CD-ROM.
4. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan kenampakan buatan
5. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi
Skala peta tidak hanya menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak
di lapangan (misalnya untuk mengukur jarak di lapangan atau menghitung luas suatu
areal), tetapi juga menunjukkan ketelitian geometris dan detail dari unsur dan
informasi yang disajikan. Semakin besar skala peta, maka semakin teliti dan semakin
1. Peta Kadaster/teknik; Peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 -
1 : 5.000 peta ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan
sebagiannya.
2. Peta skala besar; Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 :
3. Peta skala sedang; Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai
1 : 500.000.
4. Peta skala kecil; Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai
1 : 1.000.000.
5. Peta Geografi/Dunia; Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.
Umumnya kita peta merupakan gambar rupa muka bumi pada suatu bidang
datar atau selembar kertas dengan ukuran yang lebih kecil atau diskalakan. Bentuk
rupa bumi yang digambarkan dalam sebuah peta meliputi unsur-unsur alamiah dan
Dewasa ini selembar peta tidak hanya dikenali sebagai gambar pada lembar
kertas, tetapi bentuk penyajiannya pun sudah mulai beralih ke dalam bentuk data
digital yang di dalamnya telah terpadu antara gambar, citra, dan teks. Peta yang
terkelola dalam mode digital, memiliki keuntungan penyajian dan penggunaan secara
besaran-besaran arah, sudut, jarak, dan ketinggian. Apabila data besaran-besaran itu
cara teristris. Akan tetapi, jika cara pengukuran sebagian dari pengukuran tidak
menganalisis data dari hasil ukuran berbagai pola atau unsur permukaan bumi dan
saling memengaruhi antara satu unsur dan unsur lainnya. Unsur-unsur tersebut dapat
Gambar 2.2
Sistem Komunikasi Kartografi
Sistem komunikasi yang terdapat dalam kartografi terdiri atas empat jenis, yaitu
sebagai berikut.
Jenis komunikasi dengan gambar simbol inilah (graphicacy) yang dipakai dalam
kartografi. Dalam pembuatan peta, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
b. Membuat peta dasar (base map), yaitu peta yang belum diberi simbol.
f. Membuat legenda.
g. Melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar, serta
menarik.
Gambar 2.3
h. Penulisan pada Peta; Jika memperhatikan tulisan pada peta, nampak antara
peta yang satu dengan yang lain masih ada perbedaan. Khusus untuk membuat
tulisan (lettering) pada peta ada kesepakatan di antara para ahli, yaitu sebagai
berikut. Nama geografis ditulis dengan menggunakan bahasa atau istilah yang
14
Barat dan sebagian DKI, Kreung untuk Aceh, Way untuk Lampung, dan Kali
untuk Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Nama sungai ditulis searah dengan
Berantas, Kali Progo, dan Way Kambas. Nama-nama objek geografis berupa
miring. Contohnya Laut Jawa, Sungai Ci Manuk, Danau Toba, dan Samudera
Hindia. Nama jalan ditulis harus searah dengan arah jalan tersebut dan ditulis
memperbesar dan memperkecil peta ada beberapa cara yang dapat dilakukan
Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk memperbesar peta, yaitu
sebagai berikut:
Buat grid yang lebih besar pada kertas yang akan digunakan untuk
pengaruh dari skala sebagai komponen peta terhadap tampilan peta itu
sendiri.
Gambar 2.4
Pengaruh dari Skala
Fotokopi
16
Cara lain memperbesar peta adalah dengan fotokopi. Peta yang akan
sebelum peta tersebut di fotokopi, skala bilangan yang terdapat dalam peta
perlu diubah dulu ke skala garis. Jika skala peta 1 : 100.000 diubah dari
Gambar2.5
Skala Garis
Menggunakan Pantograf
alat ini terbuat dari kayu yang telah diserut menjadi halus, dilengkapi
o Fotokopi peta.
17
o Pantograf.
Gambar 2.6
Prinsip Kerja Pantograf
empat sisi jajaran genjang (a, b dan c) memiliki skala faktor yang
kebutuhan.
dimensi menjadi sebuah gambaran utuh yang lebih sederhana ke dalam selembar
kertas media yang datar dengan penyesuaian baik ukuran maupun bentuknya disertai
pula dengan informasi dan detail-detailnya. Dalam proses pembuatan peta harus
mengikuti pedoman dan prosedur tertentu agar dapat dihasilkan peta yang baik,
18
benar, serta memiliki unsur seni dan keindahan. Secara umum proses pembuatan peta
meliputi beberapa tahapan dari pencarian dan pengumpulan data hingga sebuah peta
dapat digunakan. Proses pemetaan tersebut harus dilakukan dengan urut dan runtut,
karena jika tidak dilakukan secara urut dan runtut, tidak akan diperoleh peta yang
daerah tersebut akan dijadikan objek dari peta yang dibuat. Cara ini
secara langsung sehingga didapat data yang nantinya akan diolah. Dapat
pula dilakukan secara fotogrameti, yaitu dengan metode foto udara yang
pesawat dengan jalur khusus menurut bidang objek. Atau dapat pula
menggunakan citra dari satelit serta cara-cara lain yang dapat digunakan
b. Secara tak langsung; Melalui cara ini tentu saja kita tidak usah repot-repot
peta atau data-data yang sudah ada sebelumnya. misalnya dalam membuat
yang diperoleh dari pencarian data secara tak langsung ini disebut dengan
Data yang telah dikumpulkan merupakan data spasial yang tersebar dalam
karena data yang masuk akan langsung diolah dengan software atau aplikasi
tertentu sehingga data tersebut akan langsung jadi dan siap untuk disajikan.
Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah diolah dan
dilukiskan pada media. Dalam tahap ini dapat digunakan cara manual dengan
perhitungan dan ketelitian yang tinggi agar didapat hasil yang baik. Akan
lebih baik jika digunakan teknik digital melalui komputer, penggambaran peta
ARC View, ARC Info, AutoCAD Map, Map Info, dan software lain. Setelah
20
peta tergambar pada komputer, kemudian data yang telah disimbolisasi dalam
bentuk digital dimasukkan dalam peta yang telah di gambar pada komputer,
pencetakan peta.
Tahap ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta, karena dalam
tahap ini menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasil atau tidaknya
pembuatan sebuah peta. Dalam tahap ini pembuat peta diuji apakah petanya
dapat dimengerti oleh pengguna atau malah susah dalam dimaknai. Peta yang
baik tentunya peta yang dapat dengan mudah dimengerti dan dicerna maksud
peta oleh pengguna. Selain itu, pengguna dapat memberikan respon misalnya
tanggapan, kritik, dan saran agar peta tersebut dapat disempurnakan sehingga
terjadi timbal balik antara pembuat peta (map maker) dengan pengguna peta.
Dalam buku “Desain dan Komposisi Peta Tematik” karangan Juhadi dan Dewi
dianjurkan adalah:
a. Menentukan daerah dan tema peta d. Mendesain simbol data dan simbol
g. Pencetakan peta
21
i. Reviewing k. Finishing
BAB III
3.1. Kesimpulan
peta terdiri dari beberapa jenis dengan fungsi yang berbeda-beda. Berdasarkan
a. Perencanaan
c. Pengolahan data
e. Penggunaan peta
3. Beberapa manfaat atau informasi yang dapat diperoleh pada peta yaitu :
c. Suatu lokasi ditemukan berdasarkan garis lintang dan garis bujur secara
astronomis.
22
23
d. Mengetahui ukuran kenampakan muka bumi, melalui skala yang ada pada
peta, kita dapat mengukur jarak 2 tempat, panjang dan lebar, jalan atau
atau lokasi dalam suatu wilayah dapat diketahui dengan membaca titik
atau disertai angka ketinggian. Selain itu garis kontur juga dapat
kemiringan relief.
f. Mengetahui pola dan persebaran objek geografi baik bentang alam (pola
desain jalan
3.2. Saran
salah satunya yaitu ilmu perpetaan, karena peta sangat berperan penting dalam
galian.
Makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami berharap adanya kritikan
http://resumeperpetaanpwk15.blogspot.com /2015/11/teknik-pembuatan-
Desember 2018
http://geografisku.blogspot.com/2015/09/teknik-dasar-pembuatan-peta-dan-