Anda di halaman 1dari 29

METODE NUMERIK

Integrasi Numerik
1. Teori Integrasi Numerik

• Integrasi numerik artinya melakukan proses integrasi dengan cara


numerik terhadap daerah atau domain solusi tertentu yang terbatas.

• Integrasi sering dipakai secara luas dalam bidang rekayasa. Kasus-kasus


yang melibatkan integrasi numerik lebih banyak dijumpai dibanding
dengan kasus diferensiasi numerik.
1. Teori Integrasi Numerik

Bentuk persamaan dari integrasi numerik

𝑏
𝐼= 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝑎
Keterangan:
• a dan b batas-batas integrasi,
• f adalah fungsi yang dapat diberikan secara eksplisit dalam bentuk
persamaan ataupun secara empirik dalam bentuk tabel nilai.
1. Teori Integrasi Numerik

• Contoh integral fungsi eksplisit:


2

∫ (6x 3  x 2  cos(x)  e x )dx


0

• Contoh integral dalam bentuk tabel (fungsi implisit):

x f(x)
0.00 6.0
0.25 7.5
0.50 8.0
0.75 9.0
1.00 8.5
1. Teori Integrasi Numerik

• Nilai integral-tentu = luas daerah di bawah kurva

y = f(x)

a b x

I  ∫ f ( x ) dx = luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), garis x


a
= a dan garis x = b
2. Metode

• Metode Pias
Daerah integrasi dibagi atas sejumlah pias (strip) yang berbentuk
segiempat. Luas daerah integrasi dihampiri dengan luas seluruh pias.

• Metode Newton-Cotes
Fungsi integrand f(x) dihampiri dengan polinom interpolasi pn(x).
Selanjutnya, integrasi dilakukan terhadap pn(x).

• Metode Kuadratur Gauss


Nilai integral diperoleh dengan mengevaluasi nilai fungsi pada sejumlah
titik tertentu di dalam selang [-1, 1], mengalikannya dengan suatu
konstanta, kemudian menjumlahkan keseluruhan perhitungan.
2. Metode
Metode Pias
• Selang integrasi [a, b] menjadi n buah
pias (strip) atau segmen. Lebar tiap pias
adalah
𝑏−𝑎
ℎ=
𝑛

• Titik absis pias dinyatakan sebagai

xr = a + rh, r = 0, 1, 2, ..., n

dan nilai fungsi pada titik absis pias


adalah fr=f(xr)
2. Metode

• Kaidah integrasi numerik yang dapat diturunkan dengan metode pias


adalah:
1. Kaidah segiempat (rectangle rule)
2. Kaidah trapesium (trapezoidal rule)
3. Kaidah titik tengah (midpoint rule)

• Dua kaidah pertama pada prinsipnya sama, hanya cara penurunan


rumusnya yang berbeda

• Kaidah yang ketiga, kaidah titik tengah, merupakan bentuk kompromi


untuk memperoleh nilai hampiran yang lebih baik.
2. Metode
Kaidah Segiempat (Rectangle Rule)
Integrasi dari kurva dibawah fungsi f(x) didekati dengan sebuah pias
berbentuk empat persegi panjang dari x = x0 sampai x = x1 berikut

Luas satu pias adalah (tinggi pias = f(x0))

x1

∫f (x)dx  hf (x ) 0
x0

atau (bila tinggi pias = f(x₁))

x1

∫f (x)dx  hf (x ) 1
x0
2. Metode
Kaidah Segiempat (Rectangle Rule)
𝑥1
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≈ ℎ𝑓(𝑥0 )
𝑥0
𝑥1
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≈ ℎ𝑓(𝑥1 )
𝑥0
+
𝑥1
2 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≈ ℎ[𝑓 𝑥0 + 𝑓 𝑥1 ]
𝑥0

𝑥1

𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≈ [𝑓 𝑥0 + 𝑓 𝑥1 ]
𝑥0 2
2. Metode
Kaidah Segiempat (Rectangle Rule)
Jadi, kaidah segiempat gabungan adalah
b h n1
h
∫ f ( x)dx 
2
( f0 + 2f1 + 2f2+ ... + 2fn-1 + fn) =
2
(f0+ 2 ∑f i + fn)
a i1

dengan fr = f(xr) , r = 0, 1, 2, ..., n .

y = f(x)

...

a = x0 x1 x2 x3 ... xn-2 xn-1 xn = b x


2. Metode
Kaidah Trapesium (Trapezoidal Rule)
Pandang sebuah pias berbentuk trapesium dari x = x0 sampai x = x1 berikut

Luas satu trapesium adalah

𝑥1

𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≈ [𝑓 𝑥0 + 𝑓 𝑥1 ]
𝑥0 2
2. Metode
Kaidah Trapesium (Trapezoidal Rule)
Kaidah trapesium gabungan
b x1 x2 xn

∫f (x)dx  ∫f (x)dx + ∫f (x)dx + ... + ∫f (x)dx


a x0 x1 xn 1

h h h
 [ f(x 0) + f(x 1)] + [ f(x 1)+ f(x )]
2 + ... + [ f(x n-1 ) + f(x n)]
2 2 2

 h [ f(x0) + 2f(x1) + 2f(x2) + ... + 2f(xn-1) + f(xn)]


2

n1

h
2
( f0 + 2 ∑f + f ) 1 n
i1

dengan fr = f(xr) , r = 0, 1, 2, ..., n.


2. Metode
Kaidah Titik Tengah (Mid Point Rule)
Luas area dibawah kurva f(x) didekati dengan sebuah pias berbentuk empat
persegi panjang dari x = x0 sampai x = x1 dan titik tengah absis x = x0 + h/2.

Luas satu pias adalah


x1
y = f(x)

h
∫ f (x)dx  h f(x
0 + h/2)  h f(x1/2)
x0

x0 x0+h/2 x1 x
2. Metode
Kaidah Titik Tengah (Mid Point Rule)
Kaidah titik-tengah gabungan adalah
2. Metode
Metode Newton-Cotes
• Metode Newton-Cotes adalah metode yang umum untuk menurunkan
kaidah integrasi numerik.
• Polinom interpolasi menjadi dasar metode Newton-Cotes.
• Gagasannya adalah menghampiri fungsi f(x) dengan polinom interpolasi
pn(x) b b

I =
∫f (x)dx ∫
 p n ( x)dx
a a

yang dalam hal ini,


pn (x) = a0 + a1x + a2x2 + ... + an-1xn-1 + anxn
2. Metode

• Sembarang polinom interpolasi yang telah kita bahas sebelumnya


dapat digunakan sebagai hampiran fungsi

• Tetapi dalam kuliah ini polinom interpolasi yang kita pakai adalah polinom
Newton-Gregory maju:

pn(x) = f0 + (x - x0) f 0 + (x - x0)(x - x1)  f 0 + … +


2

1!h 2!h2
n f 0
(x - x0)(x - x1). ..(x - xn-1)
n!h n
• Kaidah integrasi numerik yang diturunkan dari metode Newton-Cotes,
tiga di antaranya yang terkenal adalah:
1. Kaidah trapesium (Trapezoidal rule)
2. Kaidah Simpson 1/3 (Simpson's 1/3 rule)
3. Kaidah Simpson 3/8 (Simpson's 3/8 rule)
2. Metode
Kaidah Trapesium
y = p1 (x)
y

y = f(x)

x0 = 0 x1 = h x

Polinom interpolasi Newton-Gregory derajat 1 yang melalui kedua buah titik itu adalah

f x0  f
p1(x) = f(x0) + x = f0 + x 0
h h
2. Metode
Kaidah Trapesium
Persamaan kaidah trapesium adalah
h
h
∫ f ( x)dx 
2
( f0 + f1)
0

Kaidah trapesium untuk integrasi dalam selang [0, h] kita perluas untuk
menghitung
b


I = f (x)dx
a
b x1 x2 xn

∫f (x)dx  ∫f (x)dx + ∫f (x)dx + ... + ∫f ( x)dx


a x0 x1 xn 1

 h ( f0 + f1) + h ( f 1+ f )2 + ... + h ( f n-1 + f n)


2 2 2
h
 ( f0 + 2f 1 + 2f2 + ... + 2f n-1 + fn)
2
n1

h
2
( f0 + 2fi + ∑f n )
i1
2. Metode
Kaidah Simpson 1/3
• Hampiran nilai integrasi yang lebih baik dapat ditingkatkan dengan
mengunakan polinom interpolasi berderajat yang lebih tinggi.

• Misalkan fungsi f(x) dihampiri dengan polinom interpolasi derajat 2


yang grafiknya berbentuk parabola.

• Luas daerah yang dihitung sebagai hampiran nilai integrasi adalah


daerah di bawah parabola.

• Untuk itu, dibutuhkan 3 buah titik data, misalkan (0, f(0)), (h, f(h)), dan (2h,
f(2h)).
2. Metode
Kaidah Simpson 1/3

y y = p 2 (x)

y = f(x)

x0 = 0 x1 = h x 2 = 2h x

Polinom interpolasi Newton-Gregory derajat 2 yang melalui ketiga buah titik


tersebut adalah
x xx  h 2 xx  h
p2(x) = f(x0) + f(x0) +  f(x0) = f0 + x f0 + 2 f0
h 2!h 2
2!h 2
2. Metode
Kaidah Simpson 1/3
Persamaan untuk kaidah Simpson 1/3:


𝐼 ≈ (𝑓0 + 4𝑓1 + 𝑓2 )
3
Persamaan untuk kaidah Simpson 1/3 gabungan:
b x2 x4 xn

∫f (x)dx  ∫f (x)dx + ∫f (x)dx + ... + ∫f (x)dx


a x0 x2 xn  2

 h ( f0 + 4f 1 + f2) + h ( f2 + 4f 3 + f4) + ... + h ( fn-2 + 4f n-1 + f )n


3 3 3
h
 ( f0 + 4f1 + 2f2 + 4f 3 + 2f 4 + ... + 2f n 2 + 4fn 1 + fn)
3
n1 n2

h
3
( f0 + 4 ∑ fi + 2 ∑ f i + fn )
i1,3,5 i2,4,6
2. Metode
Kaidah Simpson 1/3
• Penggunaan kaidah 1/3 Simpson mensyaratkan jumlah selang (n)
harus genap.

• Ini berbeda dengan kaidah trapesium yang tidak mempunyai persyaratan


mengenai jumlah selang.
2. Metode
Metode Gauss

Metode integrasi Gauss merupakan metode yang tidak menggunakan


pembagian area yang banyak, tetapi memanfaatkan titik berat dan
pembobot integrasi. Metode kuadratur Gauss menghitung nilai integral
dengan cara mengambil nilai fungsi di beberapa titik tertentu yang
dapat mewakili perhitungan luas dengan menyeimbangkan galat positif
dan negatif.
2. Metode
Metode Gauss
Dalam kesempatan berikut hanya dijelaskan formula Gauss-Legendre
saja yang dapat dinyatakan sebagai berikut:
2. Metode
Metode Gauss
Tugas
Soal Terapan Integrasi
2
𝑥
Hitunglah integral 𝑑𝑥 dengan menggunakan:
1 (1 − 2𝑥 2 )4

a) Kaidah Trapesium
b) Kaidah 1/3 Simpson
c) Kaidah Titik Tengah
Gunakan jarak antar titik h=0.25.
Tugas 3

Pengumpulan Tugas
1. Kumpulkan tugas dalam format .xls dengan nama file
(Nama-NPM-Tugas3).
2. Batas waktu pengumpulan tugas 3 (14 April 2021 (pukul
00.00 WIB)).
3. Kirimkan tugas ke email : 106624601@cc.ncu.edu.tw
dengan subjek (Nama-NPM-Tugas3).

Anda mungkin juga menyukai