Dibuat Oleh:
Seo Hyun dan Kwon Yuri
Universitas Sriwijaya Inderalaya
Pengertian Spektrofotometri
Spektrofotometri merupakan suatu
metoda analisa yang didasarkan
pada pengukuran serapan sinar
monokromatis oleh suatu lajur larutan
berwarna pada panjang gelombamg
spesifik dengan menggunakan
monokromator prisma atau kisi difraksi
dengan detektor fototube.
Pengertian Spektrofotometri
Spektrofotometri adalah cara analisa
kuantitatif berdasarkan pada absorpsi radiasi
elektromagnet terhadap suatu materi.
Spektrometri dapat dianggap sebagai
perluasan suatu pemeriksaan visual, yang
dengan studi yang lebih mendalam dari
absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat
kimia memperkenalkan dilakukan nya
pengukuran ciri-cirinya serta kuantitatifnya
dengan ketelitian yang lebih besar
Pengertian Spektrofotometri
A= log ( Io / It ) = abc
Keterangan : Io = Intensitas sinar datang
It = Intensitas sinar yang diteruskan
a = Absorptivitas
b = Panjang sel/kuvet
c = konsentrasi (g/l)
A = Absorban
Absorpsi
Berkas radiasi elektromagnet bila
dilewatkan pada sampel kimia maka
sebagian akan terabsorpsi Energi
elektromagnet yang ditransfer ke molekul
sampel akan menaikan tingkat energi
(tingkat tereksitasi). Eksitasi energi dapat
berupa eksitasi elektronik, vibrasi dan
rotasi. Molekul akan dieksitasi sesuai
dengan panjang gelombang yang
diserapnya Hampir semua gugus fungsi
organik memiliki bilangan gelombang
serapan khas di daerah yang tertentu
Rumus yang digunakan untuk menghitung
besarnya energi yang diserap:
dimana,
3100 -- The broad intense absorption band seen here is characteristic of a carboxylic acid dimer.
2960 -- CH aliphatic assymmetric stretch
2870 -- CH aliphatic symmetic stretching vibrational band.
1415 -- Absorption in this region is due to CH3. Note the weak band just below 1400.
This is the methyl bending vibrational band.
1290 -- Due to coupling of the in-plane OH bending and CO stretching of the dimer.
950 -- OH out-of-plane bending of the dimer.
2. Sumber sinar
3. Monokromator
4. Detektor
Komponen utama dari
spektrofotometer
1. Sumber cahaya
2. Pengatur Intensitas
3. Monokromator
4. Kuvet
5. Detektor
6. Penguat (amplifier)
7. Indikator
1. Sumber cahaya
Untuk radisi kontinue :
• Untuk daerah UV dan daerah tampak :
• Lampu wolfram (lampu pijar) menghasilkan
spektrum kontiniu pada gelombang 320-2500
nm.
• Lampu hidrogen atau deutrium (160-375 nm)
• Lampu gas xenon (250-600 nm)
2. Pengatur Intensitas
Berfungsi untuk
memperbesar arus yang
dihasilkan oleh detektor
agar dapat dibaca oleh
indikator.
7. Indikator
Dapat berupa :
• Recorder
• Komputer
Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan
dalam menggunakan spektrofotometer dalam
mengukur konsentrasi suatu analit
Klik Disini
Daftar Pustaka
Anjik. 2010. Daerah Spektrum Elektromagnetik.
http://blog.stikom.edu/anjik/2010/09/02/daerah-spectrum-
elektromaknetik/
Anonim. 2012. Spektrofotometri Infra Merah. http://www.chem-is-
try.org/artikel kimia/kimia_analisis/
spektrofotometri_infra_merah/
Anonim. 2012. Spektro UV. www.scribe.com/Spektro-UV-Vis/
Day J.Y. dan Underwood A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif.
Jakarta: Erlangga.
Nainggolan, Yuni. 2012. Spektrofotometri.
http://yuninainggolan.wordpress.com/2012/06/18/spektrofoto
metri/
TERIMA KASIH