DIFERENSIASI NUMERIK
Matakuliah Wajib 3 sks
• Materi ini secara umum akan
membahas tentang
penyelesaian deferensial
dengan mengunakan metode
Numerik yang meliputi
persamaan diferensial,
metoda lagrang, dan titik.
Pemanfaatan Komputer
sangat berguna dalam
menyelesaikan kasus ini.
DIFFERENSIASI NUMERIK
• Salah satu perhitungan kalkulus yang banyak digunakan
adalah differensial
• Differensial digunakan untuk keperluan perhitungan
geometrik, yang berhubungan dengan perubahan nilai
per-satuan waktu atau jarak.
• Secara kalkulus, didefinisikan sebagai perbandingan
perubahan tinggi (selisih tinggi) dan perubahan jarak
• penentuan titik puncak kurva y = f(x) → dy/dx = 0
dy lim y
= ax→0
dx x
Mengapa perlu Metode Numerik ?
• Terkadang terdapat suatu fungsi yang sulit dihitung
secara manual
• Untuk mengotomatiskan, tanpa harus menghitung
manualnya
• Hubungan antara nilai fungsi dan perubahan fungsi
untuk setiap titiknya didefinisikan :
– y = f(X) + f1(x).h(x)
f (x + h ) − f (x )
f ' ( x) = lim
h→0
h
DIFERENSIASI NUMERIK
dengan
n x − xj
Li ( x) =
j =1 xi − x j
j i
Turunan Pertama dari Li adalah :
n n
L ( x) = ( x − x j )
'
i
'
(x i − xj)
j =1 j =1
j i j i
n n
1 1
L ( x) =
'
i n
j =1 ( x − x j ) j =1
(x − x j )
(x
j =1
i − xj) j i j i
j i
n
1 n (x − x j )
L ( x) =
'
j =1 ( x − x j ) j =1 ( xi − x j )
i
j i j i
Sehingga Turunan Pertama dari fn(x) adalah :
n n
f ( x) n ( x − x j )
f i ' ( x) =
i =1 j =1 ( x − x j ) j =1 ( xi − x j )
j i j i
Contoh :
Dari hubungan antara waktu (t) dan kecepatan (v), hitung
turunan kecepatan terhadap waktu pada saat x = 0,3
detik.
t (dtk) 0.1 0.2 0.4 0.5 0.6 0.8 0.9 1.1
( x − xi +1 ) + ( x − xi )
f ( x) =
'
f ( xi −1 )
( xi −1 − xi )( xi −1 − xi +1 )
( x − xi +1 ) + ( x − xi −1 )
+ f ( xi )
( xi − xi −1 )( xi − xi +1 )
( x − xi ) + ( x − xi −1 )
+ f ( xi +1 )
( xi +1 − xi −1 )( xi +1 − xi )
Karena 0.3 berada sebelum 0.2 maka i = 0.2,
i-1 = 0.1 dan i+1 = 0.4
f (x0 + x ) − f (x0 )
f ' (x0 ) = Limit
x →0 x
f (x0 + x ) − f (x0 )
f ' (x0 ) =
x
E(f) = − hf 11 (x )
1
2
Sedangkan untuk x negatif (diferensiasi mundur) :
f (x0 − x ) − f (x0 )
f ' (x0 ) = B F(x)
x
f (x0 + x ) − f (x0 − x )
f ' (x0 ) =
2x
f (x0 )
" f '
( x0 + h / 2 ) − f '
( x0 − h / 2)
h
Turunan kedua dari f(x) pada x = x0 didapat dengan
cara mengganti f(x) dengan f1(x), sehingga :
h
dimana :
f (x0 + h) − f (x0 )
f ' (x0 + h / 2)
h
f (x0 ) − f (x0 − h )
f ' (x0 − h / 2)
h
f (x0 + h) − 2 f ( x0 ) + f (x0 − h)
sehingga : f " (x0 )
h2
Contoh :
• Hitung differensial
• f(x)=e-xsin(2x) +1
• dari range x=[0,1]
dengan h=0.05
3. Pendekatan Banyak Titik :
Anggap terdapat lima (5) titik dengan h yang sama,
yaitu (x0 – 2h), (x0 – h), ( x0), (x0 + h) dan (x0 + 2h).
Pendekatan f’(x) adalah :
• Definisi 5.1.
• Suatu titik a pada kurva y = f(x) dinamakan titik puncak bila dan
hanya bila : f1(a) = 0.
• Definisi 5.2.
• Sebuah titik puncak a dikatakan titik maksimum pada kurva y =
f(x) bila : f11(a) < 0.
• Definisi 5.3.
• Sebuah titik puncak a dikatakan titik minimum pada kurva y = F(x)
bila : f11(a) > 0.
Contoh :
(0711) 515582
www.binadarma.ac.id