Anda di halaman 1dari 72

Sistem Koordinat Cartesius

• Sistem koordinat Cartesius untuk bidang terdiri dari


• dua sumbu koordinat, sumbu x dan sumbu y, yang
• saling tegak lurus dan berpotongan di titik asal (0,0).
Rumus Jarak c

• Teorema Phytagoras
a
• a2 +b2 =c2
b

• Bidang Cartesius terbagi atas empat kuadran. Setiap


titik pada bidang Cartesius dapat dinyatakan sebagai
pasangan bilangan (x,y), dan sebaliknya pasangan
bilangan (x,y) menyatakan titik tertentu pada bidang.
Jarak antara dua titik P(x1,y1) dan Q(x2,y2) adalah
• d(P,Q) = [(x1 – x2)2 + (y1 – y2)2 ]1/2
y
Q(x2,y2)

|y2-y1|

P(x1,y1)
R(x2,y1)
|x2-x1|
x
0(0,0)
Contoh
• Carilah jarak antara
• P(-2,3) dan Q(4,-1)

d ( P, Q)  (4  (2))2  (1  3) 2  7, 21
Persamaan Lingkaran
• (x-h) 2+(y-k)2 = r2
• Lingkaran berjari jari r dan pusat (h,k)
Contoh
• Carilah persamaan lingkaran berjari jari 5 dan pusat (1,-5).
Carilah juga koordinat-koordinat y dari dua titik pada
lingkaran ini dengan koordinat x adalah 2

• (x-1)2 +(y+5)2=25

• (2-1)2 +(y+5)2=25
• (y+5)2=24
• y=-5±(24)1/2
Contoh
• Buktikan bahwa persamaan
• x 2-2x+ y 2+6y=-6
• Merupakan sebuah lingkaran, dan tentukan pula pusat
serta jari-jarinya
Garis Lurus:
Kemiringan Garis
• Dari titik A (x1,y1) ke titik B (x2,y2), terdapat suatu kenaikan
(perubahan tegak) dan suatu run (perubahan mendatar).
• Kemiringan m dari garis itu didefinisikan oleh

• m=kenaikan/ Run=(y2-y1)/(x2-x1)
Contoh
• Carilah persamaan garis yg melalui (-4,2) dan (6,-1)

• m=(-1-2)/(6+4)=-3/10

• y-2=-3/10(x+4)
Garis-Garis Sejajar dan Tegak Lurus
• Garis Garis Sejajar
• Dua garis mempunyai kemiringan yang sama jika
hanya jika kedua nya sejajar.

• Garis Garis Tegak lurus


• Dua garis mempunyai kemiringan yang saling
berkebalikan negatif jika hanya jika kedua nya tegak
lurus
Contoh
• Carilah persamaan garis yang melalui (6,8), yang sejajar
dengan garis yang mempunyai persamaan 3x-5y=11

• 3x-5y=11 dapat ditulis sebagai


• Y=3/5x-11/5

• Persamaan yang diinginkan y-8=3/5(x-6) atau


• 3x-5y+22=0
Contoh
• Carilah persamaan garis yang melalui titik potong garis
garis dengan persamaan 3x+4y=8 dan 6x-10y=7 yang
tegak lurus dengan garis yang pertama

• Carilah titik potong kedua garis (2,1/2)

• Y-1/2=4/3(x-2)
Grafik Persamaan
• Prosedur pengambaran grafik
• Dapatkan koordinat - koordinat beberapa titik yg
memenuhi persamaan
• Gambarkan titik itu pada bidang
• Hubungkan titik itu dengan kurva mulus
Contoh
• Gambar grafik persamaan y=x2 -3
X -3 -2 -1 0 1 2 3
f(x) 6 1 -2 -3 -2 1 6
Grafik Persamaan
• Diberikan suatu persamaan (dalam x dan y), seperti
• y = x2, kita dapat menggambar grafiknya pada bidang
Cartesius. Perhatikan bahwa grafik y = x2 simetris terhadap
sb-y.
Contoh
• Sketsa grafik y=x3

• Sketsa grafik dari y2–x+y-6=0, dengan memperlihatkan


semua perpotongan secara jelas

• Carilah perpotongan garis y=-2x+2 dengan parabola


y=2x2–4x-2 dan sketsakan kedua grafik pada bidang
koordinat yang sama
Fungsi
DEFINISI. Fungsi f adalah suatu aturan padanan yang
menghubungkan setiap objek x dalam suatu himpunan
yang disebut daerah asal (domain) dengan sebuah nilai
tunggal f(x) dari suatu himpunan kedua yang disebut
daerah hasil (range)

20
Menentukan Daerah Asal
Daerah asal adalah sebuah himpunan sedemikian sehingga
aturan fungsi bermakna.

Contoh Carilah daerah asal fungsi


4–x
f (x) =
x2 – x – 6
Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil
Fungsi genap adalah fungsi yang grafiknya simetris
terhadap sumbu y, yaitu
f(– x) = f(x)

Fungsi ganjil adalah fungsi yang grafiknya simetris


terhadap titik asal, yaitu
f(– x) = – f(x)

22
Contoh 2.
Apakah fungsi berikut genap, ganjil, atau tidak keduanya?

x3 + 3x
f (x) =
x4 – 3x2 + 4
Operasi pada Fungsi
• (f + g)(x) = f(x) + g(x)

• (f – g)(x) = f(x) – g(x)

• (f . g)(x) = f(x) . g(x)


f f(x)
• (x) =
g g(x)
Komposisi Fungsi
Contoh.
Diketahui fungsi

6x
f (x) = dan g(x) = (3x )1/2
x2 – 9
Carilah (f o g)(x) kemudian tentukan daerah asalnya, kemudian
hitung nilai (fo g)(12)!
Dua Fungsi Khusus
Fungsi nilai mutlak

{
x, jika x  0
x=
– x, jika x < 0

Fungsi bilangan bulat terbesar


‖x ‖ = bilangan bulat yang lebih kecil atau sama dengan x

Contoh 3.
– 9,2 = 9,2 9,2 = 9,2
‖ – 9,2 ‖ = – 10 ‖ 9,2 ‖ = 9
Fungsi Konstanta
• Fungsi yang berbentuk

f(x) = k

dimana k adalah sebarang konstanta riil.

• Gambar berupa garis mendatar


Fungsi Identitas
• Fungsi yang berbentuk

f(x) = x

• Gambar berupa garis yang melalui titik asal dengan


kemiringan 1
Fungsi Polinom
• Fungsi polinom derajat n
f(x) = anxn + an – 1xn – 1 + … + a1x + a0

• Fungsi linier (fungsi polinom derajat 1)


f(x) = ax + b

• Fungsi kuadrat (fungsi polinom derajat 2)


f(x) = ax2 + bx + c
Fungsi Rasional
• Fungsi yang berbentuk
anxn + an – 1xn – 1 + … + a1x + a0
f(x) =
bmxm + bm – 1xm – 1 + … + b1x + b0
Fungsi Trigonometri

Miring

Hadap

dekatan

• Sin  =hadap/miring
• Cos  =dekatan/miring
• tan  =hadap/dekatan
Sifat fungsi sinus dan cos

• |Sin t|1 dan |cos t|1


• Sin (t+2)=sin t dan cos (t+2)=cos t
• Sin(-t)=-sin t dan cos(-t)=cos t
• Sin (/2-t)=cos t dan cos (/2 -t)=sin t
• Sin 2t +cos 2t=1
Grafik Fungsi Sinus / Cosinus
• Cara mengambarkannya prosedurnya sama dengan
fungsi yang biasanya
Empat fungsi trigonometri yang lain
• Tan t= sin t / cos t
• Cot t = cos t / sin t
• Sec t = 1/cos t
• Csc t = 1/ sin t
Soal
• Buktikan tan t adalah fungsi ganjil
• Periksa kebenaran 1+tan2 t=sec2 t
Hubungan Dengan Trigonometri sudut

•  radian =180 o
Kesamaan Trigonometri

• Kesamaan ganjil-genap • Kesamaan fungsi ko


• sin(-x)=-sin x • sin(/2-x)=cos x
• cos(-x)=cos(x) • cos(/2-x)=sin(x)
• tan(-x)=-tan x • tan(/2-x)=cot x

• Kesamaan Pythagoras• Kesamaan Penambahan


• cos2 x+ sin2 x=1 • sin(x+y)=sin x cos y+cos x sin y
• 1+ tan2 x= sec2 x • cos(x+y)=cos x cos y -sin x sin y
• 1+ cot2 x= csc2 x • Tan(x+y)= (tan x + tan y)/(1-tan
x tan y)
Kesamaan Trigonometri
• Kesamaan sudut ganda
• Sin 2x = 2 sin x cos x
• Cos 2x =cos2 x – sin2 x =2 cos 2x -1 =1- 2sin2 x

• Kesamaan setengah sudut


• Sin 2x = (1- cos (2 x))/2
• cos 2x = (1+cos (2 x))/2

• Kesamaan jumlah
• Sin x + sin y = 2 sin((x+y)/2) cos((x-y)/2)
• cos x + cos y = 2 cos((x+y)/2) cos((x-y)/2)
Kesamaan trigonometri
• Kesamaan hasil kali
• sin x sin y= -1/2 ( cos(x+y)-cos(x-y)]
• cos x cos y= 1/2 ( cos(x+y)+cos(x-y)]
• Sin x sin y= 1/2 ( sin(x+y)+sin(x-y)]
LIMIT FUNGSI
DEFINISI
Notasi
lim f ( x)  L
xa
dibaca
“limit f(x) bila x mendekati a sama dengan L”
atau
“f(x) mendekati L bila x mendekati a “
berarti bahwa
nilai f(x) dapat dibuat sedekat mungkin dengan L bila x cukup dekat dengan a,
tetapi x tidak sama dengan a.

Perhatikan bahwa dalam definisi tersebut nilai fungsi f(x) di x = a, yaitu f(a)
tidak harus terdefinisi karena kita hanya memandang x di sekitar a.

40
Limit
Definisi Intuitif
Untuk mengatakan lim f ( x)  L
sedemikian hingga:
x a
• Bila x mendekati a tetapi xa, maka f(x) mendekati L
Pemahaman secara intuisi x f(x)
1.25 3.813
x 1
3 1.1 3.310
f ( x)  1.01 3.030
x 1 1.001 3.003
 
1 ?
 
0.999 2.997
0.99 2.970
x 1
3
0.9 2.710
lim 3 0.75 2.313
x 1 x  1
Situasi yang mungkin terjadi:
y y

f(x) f(x)
L L

0 a x 0 a x

y
f(x)
L

f(a)

43
0 a x
x2
Contoh : f ( x)  , x2
x 4
2

x2
lim 2 ?
x 2 x  4
Karena x2 maka
y x2
lim 2
x2 x  4

x2
 lim
x  2 ( x  2)( x  2)

1 1
0,25
f(x)
 lim   f (2)
x  2 ( x  2) 4
0 2 x

44
 x2
 2 , x2
Jika didefinisikan f ( x)   x  4

1 , x2

x2 1
1 lim 2   f (2)  1
x 2 x  4 4
f(x)
0,25

0 2 x

45
 x2
 x 2  4 , x  2
Jika didefinisikan f ( x)  
1 , x2
 4

x2 1
lim 2   f (2)
x 2 x  4 4
f(x)
0,25

0 2 x

46
EKSISTENSI NILAI LIMIT

Nilai limit tidak selalu ada


Contoh 1. 
lim sin
x 0 x


Bila  n , n bilangan bulat tak nol yaitu
x
1 
x , n bilangan bulat tak nol maka sin 0
n x
 
Namun bila   2n , n bilangan bulat yaitu
x 2

x
2
, n bilangan bulat maka sin 1
4n  1 x
47
y

f(x)

0 1 x
-1

-1


y  f ( x)  sin
x 48
Contoh 2. Fungsi bilangan bulat terbesar

f ( x)   x 
y
lim f ( x)  ?
x 2
f(x)
1, 1  x  2
3

f ( x)  
2, 2  x  3
2

-2 -1 0 2 3
-3 1
-1
x
-2

-3

49
LIMIT SEPIHAK
DEFINISI:
 
Notasi lim f ( x)  L  lim f ( x)  L 
x a  x a 
Dibaca
“limit f(x) bila x mendekati a dari kiri (kanan) sama dengan L”
atau
“f(x) mendekati L bila x mendekati a dari kiri (kanan)“
berarti bahwa
Nilai f(x) dapat dibuat sedekat mungkin dengan L bila x cukup dekat dengan a
dan x < a (x > a).

Jadi dengan f(x) seperti pada contoh 2. maka

lim f ( x)  1, sedangkan lim f ( x)  2,


x 2 x 2

1, 1  x  2
sebab f ( x)  
2, 2  x  3
50
lim f ( x)  L jika dan hanya jika lim f ( x)  lim f ( x)  L
xa x a x a
Jadi untuk f(x) seperti pada contoh 2. maka

lim f ( x) tidak ada, sebab lim f ( x)  lim f ( x)


x 2 x 2 x 2
Teorema-teorema tentang limit

1. Jika k suatu konstanta dan nilai lim f ( x) dan lim g ( x) ada,maka


x a x a

a. lim  f ( x)  g ( x)   lim f ( x)  lim g ( x)


xa x a x a

b. lim  f ( x) g ( x)   lim f ( x).lim g ( x)


xa xa xa

 f ( x)  lim f ( x)
c. lim    xa
, asalkan lim g ( x)  0
x a g ( x) xa
  lixma g ( x)
d. lim  kf ( x)   k lim f ( x)
xa xa

2. Prinsip Apit:Jika f ( x)  g ( x)  h( x) untuk nilai x di sekitar a


(kecuali mungkin di a)
dan
jika lim f(x)  lim h( x)  L, maka lim g ( x)  L
xa x a xa 52
Trik menentukan limit, yaitu lim f ( x)
x a

1. Jika memungkinkan, substitusikan a ke f(x), alias hitung f(a)


2. Jika timbul masalah lakukan manipulasi yang memungkinkan nilai limit ditentukan,
atau gunakan prinsip apit, atau periksa limit-limit sepihak.

Contoh

1. lim x  4  4  4  0
x 4

 1 2   x 1 2 
2. lim   2   lim  2 
x 1 x  1  
 x 1  x 1
 x 1 
 x 1   1  1
 lim    lim    53
x 1 ( x  1)( x  1)
  x1  ( x  1)  2
 2 
3. lim  x sin   ?
x 0
 x

Jawab: karena 1  sin 1
x

maka  x  x sin
2 2
x . 2

x
Diketahui bahwa lim( x )  lim x  0
2 2
x 0 x 0

maka lim  x
x 0
 2
  lim x
x 0
2
sin
x
 lim x
x 0
2


 0  lim x sin 2
0
x 0 x

 lim x sin 2
0
x 0 x 54
4. f(x) = [ x ] + [-x] lim f ( x)  ? y
x 2

0 x
-3 -2 -1 1 2 3
-1
-2

-3

lim f ( x)  lim f ( x)
1  (2)  1, 1 x  2 x 2 x 2
  1
f ( x)  2  2  0, x 2
2  (-3)  1,  lim f ( x)
 2x3 x 2
55
LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI

lim sin x  0, lim cos x  1, lim tan x  0,


x 0 x 0 x 0

lim sin x  1, lim cos x  0, lim tan x  tidak ada


x 2 x 2 x 2

y = tan x

56
sin x sin x sin x
lim  1, lim 0 , lim 0
x 0 x x  x x  x

57
Limit
DEFINISI.
lim f (x) = L
yang berarti xc

  > 0,   > 0  0 < x – c <    f (x) – L < 

untuk semua x memenuhi daerah definisi


Contoh 5.
Buktikan
lim (3x – 7) = 5
x4
Analisis pendahuluan
 > 0,   > 0
0 < x – 4 <    (3x – 7) – 5 < 
 (3x – 7) – 5 <    3x – 12 < 
  3(x – 4) < 
 3x – 4 < 
 x – 4 < /3
Maka pilih  = /3
Bukti Resmi
Misal diberikan  > 0. Pilih  = /3. Maka
0 < x – 4 <  mengakibatkan

(3x – 7) – 5 =  3x – 12
=  3(x – 4)
= 3x – 4 < 3  = 
atau (3x – 7) – 5 < .
 Limit yang tak berhingga
DEFINISI
Misalkan f suatu fungsi yang terdefinisi di seluruh bilangan riil kecuali pada x = a sendiri.
Maka
lim f ( x)    
 lim f ( x )   
x a  x a 
berarti bahwa nilai f(x) dapat dibuat positif (negatif) sebesar mungkin, dengan mengambil x
cukup dekat dengan a, tetapi x tidak sama dengan a.

1
Contoh : lim  
x 1 x  1
y

1
1
f ( x) 
x 1
0 1 2 x

Perilaku limit yang bernilai tak hingga (baik positif maupun negatif) dapat
berlaku pula pada limit sepihak

62
Situasi yang mungkin terjadi:
y y f(x)

0
f(x) a x
0 a x 0 a x
f(x)

lim f ( x)  
lim f ( x)   lim f ( x)   x a

x a x a y
y y f(x)
f(x) f(x)

a
0 a x 0 a x 0 x

lim f ( x)   lim f ( x)   lim f ( x)   63


x a x a x a
Jika salah satu di antara keenam situasi tersebut terjadi pada grafik fungsi f(x) maka
garis x = a disebut asimtot tegak dari grafik y = f(x).

 Limit di ketakhinggaan
 
Notasi lim f ( x)  lim f ( x) 
x   x 
disebut limit f(x) di ketakhinggaan, adalah mengkaji bagaimana perilaku nilai
f(x) manakala x membesar positif (negatif).


lim f ( x)   L
x 
 tidak ada

Contoh: 1. lim x 2  1  
x 
2x 1 1
2. lim  lim 2   2
x  x x  x
3. lim cos x  tidak ada 64
x 
Situasi yang mungkin terjadi: y y
f(x)
y
f(x) f(x)

0 x 0 x
0 x

lim f ( x)  
lim f ( x)   x  lim f ( x)  
x  x 

y
y

f(x) f(x)
0 L
x 0 x

L 0 x
f(x)
lim f ( x)  tidak ada
lim f ( x)  L lim f ( x)  L x 
x  x  65
Jika lim f ( x)  L atau lim f ( x)  L maka garis y = L disebut asimtot datar
x  x 
dari grafik y = f(x).
x 1
Contoh: f ( x) 
x2  5x  6
x 1 x 1 3
1. lim f ( x)  lim 2  lim   
x 2 x 2 x  5 x  6 x 2 ( x  3)( x  2) lim ( x  3)( x  2)
x 2
x 1 x 1 3
2. lim f ( x)  lim 2  lim   
x 2 x 2 x  5 x  6 x 2 ( x  3)( x  2) lim ( x  3)( x  2)
x 2
Maka garis x = 2 adalah asimtot tegak dari grafik y = f(x). Demikian pula halnya dengan

   
garis x = 3.

x 1 x 2 1
 1 2 1 1 2
x x x x
 lim  lim
   
3. lim 2
x  x  5 x  6 x  2 x 
x 1 5  6 2 1 5  6 2
x x x x


 0  0 0
1  0  0 
66
Garis y = 0 adalah asimtot datar dari grafik y = f(x).
Asimtot tegak

x 1
y
x 2  5x  6

Asimtot datar

67
KEKONTINUAN FUNGSI
KEKONTINUAN FUNGSI

Definisi: fungsi f(x) yang terdefinisi pada selang buka yang


memuat a dikatakan kontinu di x = a jika

lim f ( x)  f (a)
xa
Dengan perkataan lain:
f(x) kontinu di x = a jika
 f(a) terdefinisi
 Nilai limitnya di x = a ada
 Nilai limit sama dengan nilai fungsinya, yaitu

lim f ( x)  lim f ( x)  f (a) 69


x a x a
Contoh

x2  4
Andaikan f ( x)  ,x  2
x2
Bagaimana seharusnya f didefinisikan di x=2 agar kontinu di titik
itu?
x2  4
lim 4
x 2 x  2

4, x  2
 2
f ( x)   x  4 , x  2

 x2
Akibat: jika f kontinu di x = a maka lim f ( x) ada
xa

Teorema:
1. Jika f dan g kontinu di x = a, dan k suatu konstanta, maka fungsi-fungsi f + g,
f – g, kf, fg, dan f/g ( jika g ( a )  0 ) juga kontinu di x = a.
2. fungsi polinom kontinu di , sedangkan fungsi rasional kontinu di daerah definisinya.
3. Jika g kontinu di x = a dan f kontinu di g(a), maka fungsi komposisi ( f  g )( x )
kontinu di x = a.

Contoh: 1, x  0

Jika f ( x)  ax 2  b, 0 x3
 x  2, x  3,

tentukan a dan b agar f ( x) kontinu di setiap bilangan riil.
71
Jawab: karena f(x) berupa polinom untuk x < 0, 0 < x < 3, dan x > 3, maka f(x)
pasti kontinu untuk x pada selang-selang tersebut. Jadi cukup diperiksa
kekontinuan f(x) di x = 0 dan di x = 3

Agar f(x) kontinu di x = 0:


• f(0) terdefinisi, yaitu f(0) = 1
• Nilai limitnya di x = 0 ada dan nilai limitnya di x = 0 sama dengan f(0), yaitu

lim f ( x)  lim f ( x)  f (0), yaitu


x 0  x 0 b=1
1  a.02  b  1
Agar f(x) kontinu di x = 3:
• f(3) terdefinisi, yaitu f(3) = 5
• Nilai limitnya di x = 3 ada dan nilai limitnya di x = 3 sama dengan f(3), yaitu

lim f ( x)  lim f ( x)  f (3), yaitu


x 3 x 3 4
a
a.32  b  5  5 9
 9a  b  5  9a  1  5  9a  4 72
Jadi f(x) kontinu di mana-mana bila b = 1 dan a = 4/9.
Teorema Nilai Antara

Jika f kontinu pada [a,b] dan jika w sebuah


bilangan antara f(a) dan f(b) , maka terdapat
sebuah bilangan c di antara a dan b
sedemikian sehingga f(c)=w

Anda mungkin juga menyukai