Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH GEOHIDROLOGI

BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Menjamin tersedianya air tanah yang bersih di kota-kota besar merupakan hal paling sulit
diwujudkan dalam rangka memenuhi target global water security 2015.Kenapa demikian???
Tak banyak yang menyadari barangkali bahwa tanah yang kita pijak makin lama makin turun.
Tak banyak yang tahu mungkin bahwa salah satu penyebabnya adalah penyedotan air tanah
secara berlebihan. Dan tak banyak yang peduli sepertinya untuk menyelamatkan air, terutama
yang berasal dari tanah.Tingginya laju pembangunan Kota Metropolitan serta banyaknya sumur
bor menjadi salah satu penyebab mempercepat penurunan permukaan tanah yang tingkat
kekerasannya masih rendah.
Sebenarnya banyak sekali faktor yang mempengaruhi ketersedian air tanah,namun sebagian
kalangan ataupun media masa hanya memandang dari satu sisi saja.Contohnya kegiatan
penambangan,Mungkin argumen sebagian kalangan atau media masa tersebut ada
benarnya,memandang bahwa kegiatan penambangan dapat merusak lingkungan khususnya air
tanah.Tapi mereka tidak mengetahui latar belakang perusahaan itu,bisa saja perusahaan tersebut
bergerak dibidang pertambangan.Namun bila pemimpin perusahaan tersebut backgroundnya
bukan dari tambang sudah pasti penambangan serta rekalamasi pada daerah tersebut tidak
berjalan sebagai mana mestinya.
B. Pengertian Umum
Air tanah
Adalah semua air yang terdapat pada lapisan pengandung air (akuifer) di bawah permukaan
tanah, termasuk mata air yang muncul di permukaan tanah. Peranan air tanah semakin lama
semakin penting karena air tanah menjadi sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan pokok
hajat hidup orang banyak (common goods), seperti air minum, rumah tangga, industri, irigasi,
pertambangan, perkotaan dan lainnya, serta sudah menjadi komoditi ekonomis bahkan
dibeberapa tempat sudah menjadi komoditi strategis. Diperkirakan 70% kebutuhan air bersih
penduduk dan 90% kebutuhan air industri berasal dari air tanah.
Air yang berhasil meresap ke bawah tanah akan terus bergerak ke bawah sampai dia mencapai
lapisan tanah atau batuan yang jarak antar butirannya sangat-sangat sempit yang tidak
memungkinkan bagi air untuk melewatinya. Ini adalah lapisan yang bersifat impermeabel.
Lapisan seperti ini disebut lapisan aquitard (gambar sebelah kanan bersifat impermeabel yang
sulit diisi air, sementara yang kiri bersifat permeabel yang berisi air).
Air yang datang kemudian akan menambah volume air yang mengisi rongga-rongga antar
butiran dan akan tersimpan disana. Penambahan volume air akan berhenti seiring dengan
berhentinya hujan.
Air yang tersimpan di bawah tanah itu disebut air tanah. Sementara air yang tidak bisa diserap
dan berada di permukaan tanah disebut air permukaan. Dalam suatu laporan disebutkan bahwa
dalam kondisi pasca hujan, wilayah bogor mampu menyerap air hujan hingga 60% dari total
curah hujan. Sementara wilayah Jakarta hanya mampu menyerap 20% saja. Lalu kemana
sisanya? Tentunya jadi air permukaan yang menjelma menjadi banjir.
Permukaan air tanah disebut water table, sementara lapisan tanah yang terisi air tanah disebut

zona saturasi air.


Model aliran airtanah itu sendiri akan dimulai pada daerah resapan airtanah atau sering juga
disebut sebagai daerah imbuhan airtanah (recharge zone). Daerah ini adalah wilayah dimana air
yang berada di permukaan tanah baik air hujan ataupun air permukaan mengalami proses
penyusupan (infiltrasi) secara gravitasi melalui lubang pori tanah/batuan atau celah/rekahan pada
tanah/batuan.
Dalam perjalananya aliran airtanah ini seringkali melewati suatu lapisan akifer yang diatasnya
memiliki lapisan penutup yang bersifat kedap air (impermeabel) hal ini mengakibatkan
perubahan tekanan antara airtanah yang berada di bawah lapisan penutup dan airtanah yang
berada diatasnya. Perubahan tekanan inilah yang didefinisikan sebagai airtanah tertekan
(confined aquifer) dan airtanah bebas (unconfined aquifer). Dalam kehidupan sehari-hari pola
pemanfaatan airtanah bebas sering kita lihat dalam penggunaan sumur gali oleh penduduk,
sedangkan airtanah tertekan dalam sumur bor yang sebelumnya telah menembus lapisan
penutupnya.
BAB II
Pengaruh Tektonik & Pemompaan Dalam Skala Besar Sebagai Faktor Penurunan Muka
Air Tanah
1. Pemompaan Air Tanah Dalam Skala Besar
Tingginya laju pembangunan Kota Metropolitan serta banyaknya sumur bor di kota-kota besar,
mempercepat penurunan permukaan tanah yang tingkat kekerasannya masih rendah. Demikian
penegasan Kasubdis Bidang Pengendalian Pertambangan DKI Agoeng W. Berdasarkan
pemantauan Dinas Pertambangan DKI, laju penurunan tanah di daerah Jakarta Utara mulai tahun
1999 antara 2-8 Cm pertahun, Jakarta Barat 2,2 Cm pertahun, Jakarta Timur 1,5-3 Cm pertahun,
dan Jakarta Selatan sekitar 2 Cm pertahun.
Peta penurunan permukaan tanah di DKI antara tahun 1982-1999 yang disusun Dinas
Pertambangan menunjukkan, akibat beban bangunan dan faktor teknis, geologi kawasan Jakarta
Utara dan Jakarta Barat bagian utara merupakan kawasan dengan zona penurunan terparah, yakni
antara 100-200 Cm.
Selain itu, Ahli Geologi Dinas Pertambangan DKI Bowo Saroso mengatakan, penyedotan air
tanah berlebihan dengan pompa juga menjadi salah satu penyebab turunnya permukaan tanah.
Antara 17,5-18 persen penurunan tanah disebabkan oleh adanya sumur bor, sisanya (sekitar 82
persen) disebabkan oleh kondisi alam, beban bangunan, serta kendaraan. Disebutkan,
pengambilan air tanah dengan pompa berkapasitas lebih dari 100 meter kubik (m3) sangat
dikhawatirkan mempercepat laju penurunan tanah. Seperti diketahui, saat ini 40 persen
permukaan tanah DKI sudah berada di bawah permukaan laut seperti Penjaringan, Pluit, dan
sebagian Tanjung Priok, sehingga apabila terjadi pasang air laut ditambah dengan curah hujan
yang tinggi, banjir di Jakarta tak dapat dielakkan
2. Pengaruh Tektonik
Lapisan kulit bumi dengan ketebalan 100 km mempunyai temperatur relatif jauh lebih rendah
dibanding dengan lapisan dalamnya (mantel dan inti bumi) sehingga terjadi aliran konveksi
dimana massa dengan temperatur tinggi mengalir ke daerah temperatur rendah atau sebaliknya.
Teori aliran konveksi ini sudah lama berkembang untuk menerangkan pergeseran lempeng

tektonik yang menjadi penyebab utama terjadinya gempa bumi tektonik. Disamping itu kita
kenal juga gempa vulkanik, gempa runtuhan, gempa imbasan dan gempa buatan. Gempa
vulkanik disebabkan oleh desakan magma ke permukaan, gempa runtuhan banyak terjadi di
pegunungan yang runtuh, gempa imbasan biasanya terjadi di sekitar dam karena fluktuasi air
dam, sedangkan gempa buatan adalah gempa yang dibuat oleh manusia seperti ledakan nuklir
atau ledakan untuk mencari bahan mineral. Skala gempa tektonik jauh lebih besar dibandingkan
dengan jenis gempa lainnya sehingga efeknya lebih banyak terhadap bangunan.
Contoh hubungan keterdpatan air tanah dengan struktur geologi adalah
Potensi air tanh di daerah sedimen terlipat atau terpatahkan umumnya kecil hal ini mengingat
batuan penyusunnya berupa serpih, napal, atau lempung yang bersifat kedap air. Batupasir jika
ada umumnya berupa sisipan dan sangat kompak karena berumur tua dan telah mengalami
proses tektonik kuat sehingga sedikit kemungkinannya laipasan batupasir tua dapat bertindak
sebagai akifer yang baik
Potensi air tanah pada daerah gunung api dijumpai akifer-akifer dengan system rekahan yang
banyak dijumpai pada lava.Rekahan tersebut terbentuk oleh kekar-kekar yang terjadi akibat
proses pada pembekuaan ataupun akibat tektonik/vulkanik
Terbentuknya mata air rekahan (fracture artesian spring) adalah mata air yang dihasilkan oleh
akifer tertekan yang terpotong oleh struktur impermeable.
Berdasarkan posisinya, Indonesia terletak disepanjang jalur-jalur pertemuan lempeng yang
menyebabkan wilayahnya mengalami kondisi tektonik yang sangat kuat. Kondisikondisi
tersebut memberikan deformasi terhadap satuan-satuan geologinya.Untuk itu dengan mengetahui
zonasi struktur kita dapat mengetahui apakah struktur tersebut merupakan zonasi impermeable
atau merupakan nilai permebilitas lapisan batuan.
Gempa akan membentuk crack atau rekahan-rekahan.Pada saat gempa terjadi goyangangoyangan yang dibeberapa tempat justru terlihat air yang menyembur. Namun setelah goyangan
gempa reda banyak dilaporkan sumur-sumur kering, dan mata air yang sudah tidak
mengeluarkan air lagi.
Mata-air (sumur) banyak yang menjadi kering.Hal ini disebabkan karena ada crack atau rekahan
yang membuat air tanah dangkal jatuh ke lapisan dibawahnya, terjadi equilibrium dimana ada
air yang masuk ke zona lain yang bertekanan lebih rendah (tinggi muka airnya lebih rendah).
Lihat gambar nomor 2
BAB III
Hubungan Intrusi Air Laut Dengan Penurunan Muka Air Tanah (Water Level)
Pada dekade terakhir ini telah terjadi pertumbuhan penduduk yang sangat pesat didunia,dan hal
tersebut menyebabkan eksploitasi air bawah tanah terus meningkat dengan pesat..Fenomena ini
telah menyebabkan dampak kualitas dan kuantitas air bawah tanah.
Intrusi diartikan sebagai perembesan air laut ke daratan, bahkan sungai sungai. Suatu kawasan
yang awalnya air tanahnya tawar kemudian berubah menjadi lagang dan asin seperti air laut.
Intrusi dapat berakibat rusaknya air tanah yang tawar dan berganti menjadi asin. Penyebabnya,
antara lain penebangan pohon bakau, penggalian karang laut untuk dijadikan bahan bangunan
dan kerikil jalan. Pembuatan tambak udang dan ikan yang memberikan peluang besar masuknya
air laut jauh ke daratan.
Apabila keseimbangan hidrostatik antara air bawah tanah tawar dan air bawah tanah asin
didaerah pantai terganggu,maka akan terjadi pergerakan air bawah tanah asin/air laut ke arah

darat dan terjadilah intrusi air laut.


Terminologi intrusi pada hakekatnya hanya setelah ada aksi,yaitu pengambilan air bawah tanah
yang mengganggu keseimbangan hidrostatik.adanya intrusi air laut ini merupakan permasalahan
pada pemanfaatan air bawah tanah di daerah pantai,karena berakibat langsung pada mutu air
bawah tanah.
Air bawah tanah yang sebelumnya layak digunakan untuk air minum,karena adanya intrusi air
laut,maka terjadi gradasi mutu,sehingga tidak layak lagi digunakan untuk air minum.
Penyusupan air asin ini dapat terjadi antara lain akibat :
1. Penurunan muka air tanah atau bidang pisometrik di daerah pantai
2. Pemompaan air bawah tanah yang berlebihan didaerah pantai
3. Masuknya air laut kedaratan melaui sungai, kanal, saluran, rawa, ataupun cekungan lainnya
A. Hukum Ghyben-Herzberg
Hubungan antara air laut dengan air bawah tanah tawar pada akuifer pantai pada keadaan statis
dapat diterangkan dengan hukum Ghyben Herzberg.Dengan adanya perbedaan berat jenis
antara air laut dengan air bawah tanah tawar,maka bidang batas (interface) tegantug pada
keseimbangan keduanya.hubungan antara air asin dengan air bawah tanah tawar pada akuifer
bebas di daerah pantai.
Tekanan Hidrostatis di titik A = B
BAB IV
Penutup
Sebagai penutup tulisan ini dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut :
a. Penurunan muka air tanah yang dapat dipengaruhi akibat gempa yang mengakibatkan rekahan
rekahan pada permukaan tanah sehinggan air tanah tersebut turun atau meresap ke lapisan
tanah di bawahnya.
b. Penurunan muka air tanah akibat pemompaan dalam skala besar,sehingga mengakibatkan
penurunan yang drastis pada water level tersebut.
c. Penurunan muka air tanah akibat eksploitasi lahan.Dengan maraknya pembukaan lahan
perumahan serta gedung-gedung perkantoran,mempersempit area infiltrasi air hujan yang turun
sehingga,debit air tanah yang diambil dalam skala besar tidak balance (tidak seimbang antara air
yang diambil dengan debit infiltrasi hujan kedalam tanah.
Dengan bemikian dapat kita simpulkan,bahwa penurunan muka air tanah sangat erat
hubungannya dengan intrusi air laut.Sehingga bila dibiarkan berkelanjutan akan terjadi land
subsdance (amblesan tanah).
Untuk masalah penurunan muka air tanah ini,telah banyak metoda yang di terapkan,seperti
pembuatan Sumur resapan dan lobang biopori.Tetapi dapt kita lihat di kota-kota besar masing
kurangnya sosialisasi pada warga kota.

Anda mungkin juga menyukai