Disusun Oleh:
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN MINERAL DAN
BATUBARA
Disusun Oleh:
Mengetahui
Kepala Laboratorium
Pengolahan Mineral dan Batubara Dosen Pengajar Praktikum
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan “Laporan Pratikum Pengolahan
Mineral dan Batubara” ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang
telah membantu baik waktu, tenaga dan pikirannya. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih banyak atas kontribusinya.
Meski demikian, saya meyakini masih banyak yang perlu diperbaiki dalam
penyusunan laporan ini, baik dari segi penulisan, tata bahasa, dan bahkan tanda baca
sehingga sangat diharapkan kritik serta saran dari pembaca yang membangun
sekalian sebagai bahan evaluasi untuk saya kedepannya dalam membuat sebuah
laporan.
Demikian, besar harapan saya sebagai penulis agar laporan ini dapat menjadi
bahan bacaan menarik serta referensi bagi pembaca terutama mahasiswa Jurusan
Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
iv
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 4. 12 Sambungkan Colokan Mesin dengan Listrik Error! Bookmark not
defined.40
Gambar 4. 13 Hidupkan Mesin dengan Menekan On Pada Saklar ................ Error!
Bookmark not defined.40
Gambar 4. 14 Memasukan Batubara ke dalam Mini Jaw Crusher ................ Error!
Bookmark not defined.41
Gambar 4. 15 Penuangan Hasil Remukan Mini Jaw Crusher .... Error! Bookmark
not defined.41
Gambar 4. 16 Pengayakan.................................... Error! Bookmark not defined.2
Gambar 4. 17 Memasukan hasil ayakan ke plastik sampel .. Error! Bookmark not
defined.2
Gambar 4. 18 Berat Oversize .............................................................................. 243
Gambar 4. 19 Berat Undersize .............................................................................. 43
Gambar 5. 1 (a) hasil pengayakan batubara lolos (undersize), (b) hasil pengayakan
batubara tertahan (oversize) ............ Error! Bookmark not defined.5
Gambar 5. 2 Grafik Hasil Perhitungan Berat Batubara........ Error! Bookmark not
defined.5
Gambar 6. 1 Jaw Crusher CV Kalimantan
Makmur……………….…………….51Error! Bookmark not defined.
Gambar 6. 2 Cone Crusher CV Kalimantan Makmur .......... Error! Bookmark not
defined.51
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Perhitungan Berat Batubara ................. Error! Bookmark not defined.5
Tabel 6.1 Koordinat Batas WIUP CV Kalimantan Makmur Error! Bookmark not
defined.8
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui manfaat pengolahan bahan mineral dan batubara.
2. Mengetahui tahapan dalam pengolahan mineral dan batubara.
3. Mengenali alat yang digunakan dalam pengolahan mineral dan
batubara.
4. Mengenali fungsi bagian-bagian dari alat peremukan, Mini Jaw
Crusher.
5. Memahami mekanisme cara kerja alat Mini Jaw Crusher dan
Screening.
1.4 Kesimpulan
Mineral dan Batubara yang diproleh biasanya berupa bongkahan
besar yang tentunya masih mengandung pengotor (tailing) dan juga tidak
efektif untuk menggunakannya secara utuh. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengolahan terhadap bahan galian tersebut sebelum bahan galian itu
dipasarkan. Pengolahan pada mineral dan batubara menggunakan alat Mini
Jaw Crusher untuk mereduksi ukuran dari batubara/mineral menjadi lebih
3
kompleks (butiran). Mini Jaw Crusher adalah alat yang biasa digunakan
untuk mengolah mineral/batubara (skala akademik). Bagian bagian dari alat
Mini Jaw Crusher ini terdiri dari feeder, rahang, flywheel dan moving jaw.
Mekanisme dari alat ini cukup sederhana, dimana feeder sebagai tempat
penampung batubara yang bertugas untuk menahan batubara agar tidak
keluar dan meneruskan batubara masuk ke rahang serta moving jaw.
Flywheel yang berputar menggerakan rantai, membuat moving jaw dan
rahang bekerja serta meremukan batubara yang telah masuk tadi menjadi
ukuran yang lebih kecil. Setelah batubara selesai diproses oleh Mini Jaw
Crusher maka selanjutnya akan dilakukan pengayakan (screening)
menggunakan saringan agar diproleh ukuran butiran yang lebih halus lagi.
BAB II
DASAR TEORI
4
5
423
Nc =
𝐷. 𝑑
Dimana:
2.1.2 Konsentrasi
Konsentrasi adalah tahap kedua untuk menghasilkan bijih
murni. Konsentrasi dalam pengolahan bahan galian merujuk pada
produk hasil pemrosesan bahan galian mentah yang terlah
dipisahkan dari mineral pengotor dan ditingkatkan kadarannya.
Metode ini memanfaatkan ciri-ciri sifat fisik atau sifat kimia-fisika
permukaan mineral yang akan dipisahkan.
Sifat fisik yang sering digunakan sebagai dasar pemisahan adalah:
1. Warna, kilap, bentuk kristal
Cara pemisahan mineral yang didasarkan pada warna, kilap,
bentuk kristal dapat dilakukan secara manual, dan cara ini
disebut dengan hand picking atau hand sorting. Umumnya
mineral/ material yang dipisahkan ukurannya tidak terlalu halus
dan biasanya merupakan pemisahan tahap paling awal.
2. Berat jenis (Specific Gravity)
Cara pemisahan mineral yang didasarkan pada perbedaan
berat jenis disebut konsentrasi gravitasi (gravity concentration).
Untuk mengetahui tingkat kemudahan suatu mineral jika
dipisahkan dengan konsentrasi gravitasi dapat dilihat nilai
10
a. Pemilahan (sorting)
Bila ukuran bongkahnya besar, maka pemisahan
dilakukan dengan manual, artinya yang terlihat bukan
mineral berharga dipisahkan untuk dibuang.
b. Konsentrasi gravitasi (gravity concentration)
Yaitu pemisahan mineral berdasarkan perbedaan berat
jenis dalam suatu media fluida, jadi sebenarnya juga
memanfaatkan perbedaan kecepatan pengendapan mineral-
mineral yang ada.
c. Konsentrasi dengan media berat (dense/heavy medium
separation)
Merupakan proses konsentrasi yang bertujuan untuk
memisahkan mineral-mineral berharga yang lebih berat dari
pengotornya yang terdiri dari mineral-mineral ringan
dengan menggunakan medium pemisah yang berat jenisnya
lebih besar dari air (berat jenisnya > 1).
d. Konsentrasi elektrostatik (electrostatic concentration)
Merupakan proses konsentrasi dengan memanfaatkan
perbedaan sifat konduktor dan non-konduktor dari mineral.
e. Konsentrasi magnetik (magnetic concentration)
Adalah proses konsentrasi yang memanfaatkan
perbedaan sifat kemagnetan yang dimiliki mineral.
f. Konsentrasi secara flotasi (flotation concentration)
Merupakan proses konsentrasi berdasarkan sifat
senang terhadap udara atau takut terhadap air. Pada
umumnya mineral oksida dan sulfida akan tenggelam bila
dicelupkan ke dalam air, dan ada juga perubahan sifatnya
dapat diubah menjadi suka udara.
16
6. Pengayakan
Pengayakan merupakan salah satu metode pemisahan
partikel sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Metode ini
bertujuan untuk memisahkan fraksi-fraksi tertentu sesuai
dengan keperluan. Pengayakan terutaman ditujukan untuk
pemisahan campuran padat-padat. Sistem pemisahan ini
berdasar atas perbedaan ukuran. Ukuran besar lubang ayak (atau
lubang kasa) dari medium ayak dipilih sedemikian rupa
sehingga bagian yang kasar tertinggal di atas ayakan dan
bagian-bagian yang lebih halus jatuh melalui lubang.
Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan
secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel.
Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri,
sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala
laboratorium.
Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua),
yaitu:
1. Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang
ayakan (oversize).
2. Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang
ayakan (undersize).
Istilah-istilah yang digunakan dalam pengayakan (screen)
yaitu:
a) Undersize yaitu ukuran bahan yang melewati celah
ayakan.
b) Oversize yaitu ukuran bahan yang tertahan oleh ayakan.
c) Screen aperture yaitu bukaan antara individu dari
kawat mesh ayakan.
d) Mesh number yaitu banyaknya lubang-lubang per 1
inci.
17
2.1.3 Dewatering
Dewatering merupakan operasi pemisahan antara cairan
dengan padatan dan biasanya dilakukan setelah proses konsentrasi
atau dengan kata lain merupakan proses penghilangan air atau
pengurangan kandungan air pada bahan galian yang telah di olah.
Proses ini penting dilakukan dalam pengolahan bahan galian untuk
meningkatkan efisiensi pengolahan dan kualitas produk akhir.
Dewatering ini dikelompokkan dalam tiga tahapan, yaitu:
1. Thickening: merupakan tahapan pertama pemisahan padatan
dengan cairan yang mendasarkan atas kecepatan mengendap
batubara dalam suatu pulp, sehingga solid faktornya = 1 (%
solid = 50%).
2. Filtrasi: merupakan operasi pemisahan padatan dengan cairan
dengan cara menyaring, sehingga didapat solid factor = 4
(persen solid = 80%).
3. Drying: adalah operasi penghilangan air dengan jalan
pemanasan sehingga padatan ini bebas dari cairan (% solid =
100%).
20
2.1.4 Feeding
Feeding yaitu merupakan proses memasukkan feed (bahan
mentah) kedalam unit konsentrasi secara tetap dan lancar baik
beratnya feed maupun volumenya untuk diolah lebih lanjut.
Beberapa contoh proses feeding dalam pengolahan bahan galian
antara lain: crushing, grinding, separation, pengolahan lanjutan
(bahan mentah yang telah dipisahkan diumpankan ke peralatan
seperti flotation cell atau magnetic separator untuk mendapatkan
produk yang diinginkan.
Feeding yang efektif melibatkan pengaturan parameter seperti
laju umpan, ukuran bahan mentah, dan komposisi bahan mentah
untuk menghasilkan output yang dihasilkan.
2.1.5 Sampling
Sampling yaitu merupakan proses pengambilan contoh yang
sesedikit mungkin tetapi bisa mewakili bijih seluruhnya. Setiap
proses konsentrasi selalu dilakukan sampling, ini dengan tujuan
untuk mengontrol apakah operasi yang sedang berjalan ini sesuai
dengan keinginan atau tidak. Dalam sampling ini hasilnya akan lebih
baik jika pengambilan sample dilakukan berkali-kali dalam jumlah
yang sedikit dari pada sekali tetapi jumlah yang banyak.
BAB III
PENGENALAN ALAT
22
23
Pada jaw crusher, peremukan bijih hanya terjadi oleh alat, yaitu saat jaw
bergerak memberi tekanan. Mekanisme peremukan ini disebut arrested
crushing.
Ukuran dan distribusi bijih hasil peremukan tergantung pada pengaturan
mulut pengeluaran atau setting, yaitu open side setting, bukaan maksimum dari
mulut. Bukaan diatur dengan merubah posisi toggle di belakang alat. Pengaturan
Bukaan maksimum atau open side setting dan bukaan minimum atau close side
setting akan menentukan ukuran terbesar dan distribusi dari bijih yang keluar
dari rongga jaw. Produk peremukan biasanya akan berukuran 85 persen dari
bukaan maksimum atau open side setting. Sedangkan ukuran terbesar yang dapat
masuk ke dalam rongga jaw adalah 85 persen dari gape.
32
33
A. Alat
Mempersiapkan alat:
1. Mini Jaw Crusher
2. Palu
3. Timbangan
4. Ayakan
5. Pan (Wadah)
6. Sarung Tangan
7. Kacamata Safety
8. Plastik Sampel
B. Bahan:
1. Batubara
Gambar 4. 9 Batubara
38
Bahan yang kami gunakan pada prakikum kali ini yaitu batubara.
batubara dipecahkan menggunakan palu geologi, kemudian masukan ke
mulut mesin jaw crusher, setelah hancur batubara hancur menjadi
material yang lebih kecil yang tertampung di box penampungan yang ada
pada bagian mesin mini jaw crusher.
Prosedur Praktikum:
1. Tahap pertama yang dilakukan yaitu meremukkan batubara yang
memiliki ukuran besar dengan palu geologi agar ukuran pecahan
batubara dapat dengan mudah masuk ke alat mini jaw crusher.
44
45
(a) (b)
Gambar 5.1 (a) gambar hasil pengayakan batubara lolos (undersize), (b) gambar
hasil pengayakan batubara tertahan (oversize)
2.000
1.500 1,750
52,95%
1.000 1.465
44,33% 0,09
500 2,72%
0
UNDERSIZE OVERSIZE TERBUANG
BAB VI
KUNJUNGAN LAPANGAN
X Y
1 820324.0589 9745666.842
2 819918.9524 9745667.659
3 820324.5064 9745889.617
4 820324.5064 9745889.801
pada suang hari relatif panas bida mencapai 34°C. Curah hujan di sekitar
daerah pengamatan ditampilkan pada berikut.
Bulan Tahun
Jan 257.2 138.3 286 398.3 354.5 485.5 281.8 512.1 310
Feb 503.4 149.4 466 373 166.4 262.2 481 263.9 442
Mar 253.4 294.8 434.4 248.5 475.7 342.5 395.5 339.9 411
Apr 561.1 575.9 296.7 443.9 235.7 421.9 274.9 384.7 153
Mei 284.5 223.3 326.1 292 475.7 134.7 69.7 307.5 211
Jun 135.8 207.7 135 436.6 322.3 118.6 25.9 133.7 220
Nov 319.1 312 430.8 257.1 409.8 265.2 133.1 180.6 368
Des 396.1 604.7 262.1 214.1 403 360.3 361.3 160.6 348
Total 3379.7 2853.4 2749.1 3610.9 34514 2796.9 2326.4 2871.6 3093
50
A. Primary Crushing
Primary Crushing merupakan tahapan pertama untuk pengolahan
batuan andesit di CV Kalimantan Makmur. Batuan yang telah dilakukan
peledakan kemudian diangkut, hauling, dan loading menggunakan dump
truck lalu diarahkan ke hooper (corong jaw crusher) kemudian diproses
oleh jaw crusher. Merk dump truck yang digunakan oleh CV Kalimantan
Makmur ialah Isuzu yang bermuatan berkisar 10-11 kubik. Dalam satu
hari Jaw Crusher dapat memproses 600 kubik/hari dipotong 5% masuk
ke sirdam.
Pada corong jaw crusher (hooper), terjadi proses pemisahan
produk dinamakan dengan Grizzly. Hasil pemisahan produk terbagi dua,
yaitu masuk ke sirdam dengan ukuran produk 0-7 cm dan ukuran yang
besar berakhir pada Gudang batu dengan ukuran 10-15 cm.
B. Secondary Crushing
Secondary Crushing merupakan tahap kedua pada pengolahan
batuan andesit di CV Kalimantan Makmur. Setelah hasil dari jaw crusher
masuk di Gudang batu, maka selanjutnya di lanjutkan oleh cone crusher
kemudai ke screening (ayakan) 1 dengan sistem DDS (double deck
screen) dan produk yang keluar dengan ukuran batu 3 – 5 cm. Proses
selanjutnya batu masuk pada ayakan 2 dengan sistem TDS (tripel deck
screen) dan pada ayakan 2 menghasilkan produk batu dengan ukuran 2 –
3 cm, 1 – 2 cm, 0,6 – 1 cm, dan 0 – 0,6 cm atau disebut abu batu.
51
Pada ayakan 1 terdapat dua dek atau dua ayakan. Ayakan pertama
memiliki ukuran sebesar 32 mm atau 3,2 cm. Dan untuk ayakan kedua
memiliki ukuran sebesar 50 mm atau 5 cm. Jika ukuran batu dibawah
ukuran tersebut maka akan masuk pada ayakan 2.
a. Jaw Crusher
Jaw Crusher berfungsi sebagai alat mekanis sebagai
penghancur atau memperkecil ukuran bahan galian hingga
menjadi ukuran tertentu, Pada CV Kalimantan Makmur
Jaw Crusher yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai
berikut;
Spesifikasi
Nama : Jaw Crusher
Tipe : BE 710 SHANBO
Power : 110 kw
Kapasitas /Jam : 115-208 ton/Jam
Ukuran Hooper :6mx6m
Weight : 25.1ton
Output Range : 80-140 mm
Max.Feeding : 630 mm
Max Opening D : 750 x 1060 mm
b. Cone Crusher
Cone Crusher merupakan salah satu jenis alat pemecah
batuan, Cone Crusher juga tergolong sebagai alat yang
menghasilkan gologan Crusher Sekunder dari proses
Primary Crusher sebelumnya. Pada CV Kalimantan
Makmur Cone Crusher yang digunakan memiliki
Spesifikasi sebagai berikut :
Spesifikasi
Nama : Cone Crusher
Type : PYFB-1325 II
Power : 160 kw
Kapasitas/Jam : 236-358 ton/Jam
Chamber Type : STD EC
Weigtht : 21.1 ton
Max Feed Size : 220 mm
C.S.S : 25-51 mm
6.5.2 Pemasaran
Pemasaran merupakan aspek penting dalam rangka
menciptakan kesinambungan proses produksi (sustainability of
production process). Apabila pemasaran suatu produk (barang,
jasa) berjalan sesuai dengan mekanis menyamaka semua pihak
(pelaku ekonomi) yang terlibat akan memperoleh keuntungan
yang proporsional.
Batuan andesit adalah jenis batuan vulkanik yang digunakan
secara luas dalam industri konstruksi untuk berbagai keperluan,
seperti material bangunan, paving, lantai, batu hias, dan lain
sebagainya. pemasaran batuan andesit juga bergantung pada
kualitas dan keandalan produk.
Pemasaran batuan andesit CV Kalimantan Makmur untuk
produk umum, sebagai berikut :
1. Abu batu untuk campuran paping block, bata, dan aspal.
2. Ukuran 1,1 untuk cor dan campuran aspal.
3. Ukuran 1,2 untuk cor dan campuran bangunan besar
dengan molen (paling banyak dibeli).
4. Ukuran 2,3 dan 3,5 untuk cor dan campuran jalan.
5. Gudang batu (batu belah giling) untuk pondasi, dan
dasar jalan yang becek
54
7.1 Kesimpulan
1. Pengolahan mineral dan batubara adalah suatu proses pengolahan produk
pertambangan bijih (ore) secara mekanik sehingga Mineral yang menjadi
target utama dari kegiatan pertambangan tersebut dapat dipisahkan dari
material pengotornya. Tujuan pengolahan mineral dan batubara adalah
untuk memenuhi permintaan pasar sesuai ukuran (sizing) mineral dan
batubara yang diperlukan.
2. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan pada pengolahan mineral
dan batubara antara lain:
a. Alat
1. Mini Jaw Crusher
2. Palu Geologi
3. Timbangan
4. Ayakan
5. Pan (Wadah)
6. Plastik sampel
b. Bahan
1. Batubara
3. Pengolahan Mineral dan Batubara pada umumnya dilakukan dalam
beberapa tahapan, yaitu preparasi, konsentrasi, dan dewatering. Preparasi
merupakan operasi atau tahap persiapan yang dilakukan sebelum
konsentrasi, yang bertujuan untuk membebaskan bijih (meliberasi),
dimana antara mineral berharga dengan material atau mineral
pengotornya dipisahkan, dengan jalan mereduksi/memperkecil ukuran
butir.
55
56
7.2 Saran
Saran yang dapat diberikan praktikan pada praktikum teknik pengolahan
mineral dan batubara yaitu:
1. Saat melakukan praktikum tetap mengikuti arahan dari dosen
pembimbing praktikum.
2. Saat mengoperasikan alat khususnya proses crushing sebaiknya tetap
menggunakan alat safety yang sesuai.
3. Menambah peralatan pengolahan mineral dan batubara agar
praktikum lebih baik lagi kedepannya
DAFTAR PUSTAKA
Tanggara, Deddy NSP, dkk. 2023. Modul Praktikum Pengolahaan Mineral dan
Batubara. Palangka Raya: Laboratorium Pengolahan Mineral dan Batubara,
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya.
Kumara, I Dewa M.P. 2022. Laporan Akhir Praktikum Pengolahan Mineral dan
Batubara. Palangka Raya: Universitas Palangka Raya, Fakultas Teknik,
Jurusan Teknik Pertambangan.
Agusfo, S., & Muhammad, R. J. (2019). PEMISAH MATERIAL MAGNET DAN
NON-MAGNET PADA PASIR TIMAH DENGAN MAGNETIC
SEPARATO (Doctoral dissertation, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka
Belitung).
Nursanto, E. (2015, April). Pengolahan Batubara dan Pemanfaatannya untuk
Energi. In Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan (pp. 1-1).
http://dunia-atas.blogspot.com/2012/05/tahapan-dalam-pengolahan-bahan-
galian.html
DOKUMENTASI