Anda di halaman 1dari 12

PERANAN TEKNIK SIPIL TERHADAP BENCANA ALAM

(diajukan untuk salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia)

oleh

VIDIYA ARIYANDINI

NIM 1300643

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas

Rakhamt dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“PERANAN TEKNIK SIPIL TERHADAP BENCANA ALAM”

Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak memperoleh saran dan

bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini saya ucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan

memberikan dorongan hingga terlaksanannya penyusunan makalah ini. Akhirnya

saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Bandung, 5 Mei 2014

Penulis

Vidiya Ariyandini
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Masalah

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Teknik sipil

2.2 Bencana dan penanggulangannya

2.3 Sistem penanggulangan bencana

2.4 Peran teknik sipil dalam penanggulangan bencana

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknik sipil berkecimpung dalam perancangan, pembuatan, dan renovasi

bangunan-bangunan buatan manusia, “salah saatu buktinya adalah bahwa manusia

telah berkarya mendirikan banyak bangunan yang spektakuler dan monumental

dalam bentuk bangunan-bangunan teknik sipil sejak lebih dari 4000 tahun yang

lalu” (Sarwidi, 2013b). Di mana saja, sebuah negara dibentuk oleh warganya

dengan maksud agar negaranya dapat memberikan perlindungan terhadap

kehidupan dan penghidupannya dalam rangka mewujudkan kesejahteraannya.

Perlindungan tersebut tentu saja juga mencakup perlindungan dari ancaman

bencana. Masing-masing negara mempunyai intensitas dan jenis ancaman bencana

yang berbeda-beda pula.

Dunia teknik sipil berhubungan dengan berbagai macam bangunan, baik

bangunan umum maupun bangunan penanggulangan bencana (PB) di mana

kinerja proyek bangunan teknik sipil diukur berdasar biaya, mutu, dan waktu.

Mutu bangunan diperlukan untuk menjamin bangunan akan aman terhadap

kegagalan, baik pada saat pembangunan maupun selama umur

pelayanan/penggunaan bangunan.

Kegagalan bangunan dapat memicu bencana ataupun meningkatkan

dampak bencana. Dengan demikian, teknik sipil sangat berperan dalam upaya

penanggulangan bencana. Makalah ini akan menjelaskan secara singkat tentang

peran teknik sipil dalam penanggulangan bencana alam.


Dengan perannya tersebut bila dilihat pada zaman saat ini masih banyak

peran teknik sipil yang belum berperan banyak terhadap bencana alam, masih ada

saja bangunan yang kurang kokoh akan bencana alam. Karena pada saat ini

banyak terjadi bencana alam di muka bumi yang dapat mempengaruhi pada suatu

kekokohan akan bangunan, sedangkan dilihat dari fungsi bangunan itu sendiri

adalah untuk melindungi diri dari suatu cuaca maupun bencana alam. Maka oleh

sebab itu dibutuhkan bangunan yang kuat yang dapat melindungi diri kita semua

dari suatu bencana alam yang ada.

1.2 Masalah

Karena masih banyak bangunan saat ini yang kurang kokoh akan suatu

bencana alam yang dapat mempengaruhi akan fungsi dari suatu bangunan itu

sendiri yang akan di bahas di makalah ini, diantaranya:

Bangaimana langkah atau kombinasi alternatif langkah dalam penanggulangan

bencana melalui pendekatan pengurangan risiko bencana berdasarkan prioritas?

Bagaimana sistem penangulangan bencana alam?

Bagaimana peranan teknik sipil terhadap penanggulangan bencana alam?

1.3 Tujuan

Dari beberapa masalah yang telah di sebutkan, maka dapat bertujuan

sebagai:

Menjauhkan manusia dengan bencana alam yang akan menimpa dirinya


Setiap upaya penanggulangan bencana di Indonesia harus berpedoman pada

Sistem Nasional Penanggulangan Bencana, agar hasil dari upaya tersebut

maksimum.

Dunia teknik sipil berhubungan dengan pembuatan bangunan, bangunan

teknik sipil tentu saja terkait di dalamnya dan bangunan harus diadaptasikan

dengan lingkungannya, misalnya untuk bangunan yang wilayah atau

lingkungannya rawan terhadap ancaman bencana, agar semakin peranan teknik

sipil yang berperan pada bangunan yang dapat membuat bangunan menjadi

semakin kokoh.

1.4 Manfaat

Dari beberapa permasalah dan tujuan yang ada dapat didapat manfaat

sebagai semakin banyak manusia yang akan selamat akan adanya bencana alam

yang ada, dan teknik sipil dapat berperan atau dapat mengaplikasikan total dalam

suatu bangunan yang ada.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teknik Sipil

Senada dengan ASCE (1961), di dalam Wikipedia dalam Bahasa

Indonesia (2013) menyebutkan bahwa

“Teknik Sipil menjadi salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari
tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya
gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk
keselamatan hidup manusia. Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang
luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi,
lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing.”

Cabang-cabang teknik sipil / Rekayasa Sipil diantaranya meliputi

Rekayasa Struktur, Rekayasa Geoteknik, Rekayasa Transportasi, Manajemen

Konstruksi, Rekayasa Hidro, Rekayasa Sumber Daya Air, Rekayasa Material

Konstruksi, Rekayasa Gempa, dan Rekayasa Lingkungan. Mengamati

perkembangan akhir-akhir ini, Rekayasa Bencana cenderung akan menjadi cabang

dari teknik sipil.

2.2 Bencana dan Penganggulangannya

Di mana saja, sebuah negara dibentuk oleh warganya dengan maksud agar

negaranya dapat memberikan perlindungan terhadap kehidupan dan

penghidupannya dalam rangka mewujudkan kesejahteraannya. Perlindungan

tersebut tentu saja juga mencakup perlindungan dari ancaman bencana.


Menurut penyebabnya, bencana dapat dibagi menjadi (1) Bencana Alam, (2)

Bencana Nonalam, dan (3) Bencana Sosial. Dengan adanya bencana seperti ini

maka kita perlu cara untuk menaggulangi dari bencana-bancana tersebut.

Berdasarkan UU No. 24/2007, tujuan penanggulangan bencana


(PB) di Indonesia adalah “untuk memberikan perlindungan kepada
masyarakat dari ancaman bencana, menyelaraskan peraturan perundang-
undangan yang sudah ada, menjamin terselenggaranya penanggulangan
bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh
menghargai budaya lokal, membangun partisipasi dan kemitraan publik
serta swasta, mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan
kedermawanan, serta menciptakan perdamaian dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.”

Langkah atau kombinasi alternatif langkah dalam penanggulangan

bencana melalui pendekatan pengurangan risiko bencana berdasarkan prioritas

adalah sebagai berikut :

Menjauhkan manusia dari sumber bencana, berarti menjuhkan

permukiman wilayah mempunyai resiko bencana sangat tinggi, namun masyarakat

merelakan tidak membangun di wilayah tersebut, maka pemeliharaan langkah ini

menjadi mudah dengan caramemindahkan permukiman ke lokasi lain yang jauh

lebih rendah resiko bencananya, dan upaya ini bisa disebut relokasi.

Menjuhkan sumber bencana dari manusia, misalnya pendirian reaktor

nuklir atau industri yang beresiko tinggi jauh dari kota. Untuk penanggulangan

benca gempa, langkah ini termat sulit untuk diterapkan. Untuk penanggulangan

bencana banjir, maka langkah ini dapat dilakukan dengan pembuatan tanggul-

tanggul penahan banjir dan membuat aliran sungai baru yang menjauhi

permukiman.
2.3 Sistem Penanggulangan Bencana

UU RI No. 24/2007 (UUPB) merupakan landasan bagi pembentukan

sistem (system building) penanggulangan bencana di Indonesia.

“Setiap upaya penanggulangan bencana di Indonesia harus


berpedoman pada Sistem Nasional Penanggulangan Bencana, agar hasil
dari upaya tersebut maksimum. Penanggulangan bencana atau kegiatan
pengurangan risiko bencana sebenarnya bukanlah merupakan kegiatan
yang bersifat konsumtif, tetapi lebih merupakan kegiatan yang bersifat
investatif. Karena pada dasarnya, kegiatan penanggulangan bencana
merupakan upaya dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk
menyelamatkan aset yang jauh lebih besar di masa yang akan datang.”

Sistem penanggulangan bencana tersebut terdiri atas beberapa subsistem

atau komponen, yaitu legislasi, kelembagaan, pendanaan, perencanaan, ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan penyelenggaraan

2.4 Peran Teknik Sipil Terhadap Penanggulangan Bencana

Dunia teknik sipil berhubungan dengan pembuatan bangunan, bangunan

teknik sipil tentu saja terkait di dalamnya dan bangunan harus diadaptasikan

dengan lingkungannya, misalnya untuk bangunan yang wilayah atau

lingkungannya rawan terhadap ancaman bencana, agar semakin peranan teknik

sipil yang berperan pada bangunan yang dapat membuat bangunan menjadi

semakin kokoh.

Kaitan IPTEK dan Penyelenggaraan PB dengan dunia teknik sipil adalah

bahwa inovasi rekayasa dan teknologi yang terkait dengan teknik sipil perlu selalu

dilakukan secara terus menerus agar karya teknik sipil yang dihasilkannya dapat

berdaya guna dan berhasil guna semaksimal mungkin. Selain itu, karya teknik
sipil dapat disesuaikan semaksimal mungkin dengan keinginan pemakainya

dengan mengakomodasi kondisi lingkungannya, di mana masyarakat yang

semakin maju tentu semakin sadar akan pentingnya upaya meningkatkan

keamanan terhadap ancaman bencana.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari permasalahan yang ada, dan berbagai manfaat yang akan di dapat,

makalah ini dapat di simpulkan bahwa Kegagalan bangunan dapat memicu

bencana ataupun meningkatkan dampak bencana. Dengan demikian, teknik sipil

sangat berperan dalam upaya penanggulangan bencana. Dengan perannya tersebut

bila dilihat pada zaman saat ini masih banyak peran teknik sipil yang belum

berperan banyak terhadap bencana alam. Maka oleh sebab itu dibutuhkan

bangunan yang kuat yang dapat melindungi diri kita semua dari suatu bencana

alam yang ada. Dengan mengaplikasikan sistem penanggulangan bencana yang

telah di paparkan di dalam makalah ini.

3.2 Saran

Sebaiknya peranan teknik sipil terhadap bencana alam dapat di tingkatkan

lagi, agar semakin banyak manusia yang akan selamat akan adanya bencana alam

yang ada, dan teknik sipil dapat berperan atau dapat mengaplikasikan total dalam

suatu bangunan yang ada. Setiap upaya penanggulangan bencana di Indonesia

harus berpedoman pada Sistem Nasional Penanggulangan Bencana, agar hasil dari

upaya tersebut maksimum.


DAFTAR PUSTAKA

http://umpwr.ac.id/medias/pictures/materisipil.pdf

http://inginpunyarumah.wordpress.com/2012/06/18/tugas-dan-peranan-penting-dari-
insinyur-teknik-sipil-dalam-membangun-hunian-dan-lingkungan-anda/

http://contekantugas.blogspot.com/2011/10/upaya-upaya-penanggulangan-dan.html

http://www.bbc.co.uk/indonesia/forum/2014/02/140216_forum_bencana.shtml

Anda mungkin juga menyukai