Abstract: Endapan mineral epitermal telah menerima banyak perhatian di dunia oleh karena
dapat di eksploitasi secara ekonomis dan tersedia sumber daya logam mulia lainnya. Secara
geologi, endapan ini relatif mudah diketahui keberadaanya. Karena secara genesa dan
ekonomis endapan epitermal ini signifikan tetapi cadangannya masih bersatu dengan cadangan
kadar tinggi yang telah ada. Secara ekonomi harga emas-perak naik relatif terhadap ongkos
operasi penambangan emas. Hal ini disebabkan karena cadangan emas yang dapat diekploitasi
secara komersil dan pengaruh terjadinya revitalisasi cadangan emas yang ada.
Keywords: Epithermal, Alteration, Sulfidation, Fluids, Deposits
2
Tabel 1. Asosiasi mineral bijih pada endapan epithermal (White dan Hedenquist, 1995)
Tabel 2. Asosiasi mineral-mineral sekunder pengisi gangue (White dan Hedenquist, 1995)
INTERAKSI FLUIDA
Epitermal Sulfida Rendah terbentuk dalam suatu sistem geotermal yang didominasi oleh air
klorit dengan pH netral dan terdapat kontribusi dominan dari sirkulasi air meteorik yang dalam
dan mengandung CO2, NaCl, and H2S.
MODEL KONSEPTUAL ENDAPAN EMAS EPITERMAL SULFIDA RENDAH
Gambar.2.9 Model endapan emas epitermal sulfidasi rendah (Hedenquist dkk., 1995)
Gambar diatas merupakan model dalam proses pembentukannya berasal dari
konseptual dari endapan emas sulfida campuran air magmatik dengan air
rendah. Dari gambar tersebut dapat dilihat meteorit.
bahwa endapan ephitermal sulfida rendah
berasosiasi dengan lingkungan volkanik,
tempat pembentukan yang relatif dekat
permukaan serta larutan yang berperan
KESIMPULAN
1. Karakteristik Suhu relatif rendah (50-250C)
2. Terbentuk pada kedalaman dangkal (~ 1 km)
3. Klasifikasi: High sulfidation (acid sulfate type) Low sulfidation (adularia-sericite type)
4. Berhubungan dengan volkanik dan lingkungan volkanik dan penting untuk
mempelajari lingkungan pembentukan bijih
4
DAFTAR PUSTAKA
Corbett G.J. and Leach T.M., 1996, Southwest Pacific Rim Gold-copper Systems : Structure,
Alteration, and Mineralization, A Workshop Presented for the Society of Exploration
Geochemists at Townville.
Pirajno F., 1992, Hydrothermal Mineral Deposits, Principles and Fundamental Concepts for
the Exploration Geologist, Springer-Verlag, Berlin, Heidelberg, New York, London,
Paris.
Taylor R.G., 1996, Ore Textures, Recognition, and Interpretation, Geology Department, James
Cook University of North Queensland, Townsville, Queensland, Australia.
White, Noel C. & Jeffrey W. Hedenquist., 1995. Epithermal gold deposits: Styles,
characteristics and exploration. SEG Newsletter 1995, 23(1), 9-13.