Anda di halaman 1dari 15

Bed Load Transport

Fluid force

Rolling Sliding Saltating


DEFINISI TRANSPOR SEDIMEN

DEFINISI :
 Transpor Sedimen, q , didefenisikan sebagai perpindahan
B
tempat neto sedimen yang melalui suatu tampang lintang
selama periode waktu tertentu.
 Banyaknya Transpor Sedimen, qB, dinyatakan dalam :
(berat, massa, volume) per satuan waktu (N/det ; kg/det ;
m3/det).
Persamaan Angkutan Sedimen Dasar (Bed-load
Equation).

 Persamaan angkutan sedimen dasar pertama kali dikembangkan


oleh Du Boys [Graf, 1984] pada tahun 1879, dan sejak saat itu,
banyak peneliti lain yang mempelajari fenomena angkutan
sedimen dasar.
 Secara umum, persamaan-persamaan angkutan sedimen yang
ada dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
 persamaan yang diperoleh dengan pendekatan empirik
 persamaan dengan pendekatan analisis dimensi
 persamaan yang diperoleh dengan pendekatan semi-teoritik
Pendekatan Empirik
 Ada banyak persamaan empirik yang dapat
ditemukan di literatur, diantaranya persamaan
Meyer-Peter & Müller, yang cukup handal karena
range data yang digunakan sangat besar.

Persamaan Meyer-Peter & Müller

k 
 R h ( ) 3 / 2 S  0.047 ( s   ) d m  0.25 ( ) 1 / 3 (q B ' ) 2 / 3
k' g
 dimana dm adalah diamater signifikan (representatif) yang bervariasi
antara d50  d60, Rh adalah jari-jari hidraulik, yang untuk sungai
sangat lebar, nilainya sama dengan kedalaman aliran (pengaruh
gesekan tebing dapat diabaikan), dan qB’ adalah berat angkutan
sedimen dasar di dalam air per satuan waktu per satuan lebar
[kg/m.det]. (k/k’)^3/2 : pengaruh konfigurasi dasar (bergelombang)
 Range data yang digunakan oleh Meyer-Peter & Müller adalah,
 kemiringan dasar saluran,
4 10-4  So  2 10-2,
 diameter butiran, 0.4 mm  dm  30 mm,
 kedalaman aliran, 1 cm  h  120 cm, dan
 berat jenis spesifik, 1.25  gs  4.22
Persamaan Frijlink
Pendekatan Analisis Dimensi

 Persamaan angkutan sedimen dasar sebagaimana


dibahas di depan diperoleh secara empirik, dimana
parameter-parameter yang digunakan dalam
persamaan diperoleh dengan intuition atau trial and
error
 Contoh : Persamaan Shields 
qB (  1)
s     0 cr 
 10  0 
q S (
 s   ) d 

 q adalah debit per satuan lebar saluran [m3/m.s].


Persamaan Shields di atas diperoleh untuk range data:
1.06  s/  4.2, dan 1.56  d  2.47 mm
Pendekatan Semi Teoritis

 Metode pendekatan teoritik didasarkan, diantaranya, pada teori


statistik dan teori mekanika/dinamika fluida
 Meskipun pendekatan teoritik sebagaimana dilakukan oleh para
ahli sudah sedemikian mendalamnya, namun tidak satupun dari
persamaan yang diperoleh, sepenuhnya dapat dijelaskan secara
teoritis.
 Hal ini disebabkan karena adanya konstanta-konstanta
persamaan yang sangat sulit untuk dapat dirumuskan secara
teoritis; konstanta-konstanta tersebut selanjutnya diperoleh
dengan berdasarkan data eksperimental
Persamaan Einstein
 Einstein menurunkan persamaan angkutan sedimen
dasar (bed load) dengan metode pendekatan teoritik,
yaitu teori statistik.
 Persamaan Einstein   f ( )
* *

Parameter Intensitas Aliran :


s   d
 *
  RS

Parameter intensitas angkutan qB  1


sedimen atau transport rate * 
s (s   ) g d 3
function :
Grafik Einstein
Perbandingan persm. MPM dan Einstein
Untuk gradasi butiran tidak seragam

%
Klas ukuran partikel:

fbi d1, d2,  di,  dn

di d
Prosentasi klas ukuran partikel:

fb1, fb2,  fbi,,  fbn.

f + fb2 +  + fbn = 1


  b1
Ripple Factor.  = (C/Cd90)^3/2
Alat pengambil sampel sedimen dasar

Anda mungkin juga menyukai