Anda di halaman 1dari 29

PUSTAKA / BUKU ACUAN

1. Fujita, M., 2004, Debris and Flood Control System, Bahan


Kuliah MPBA, Yogyakarta
2. Kironoto, B. A., 1997, 2003, Hidraulika Transpor Sedimen,
Diktat Kuliah S2-Teknik Sipil UGM, Yohyakarta
3. Garde, R.J. dan Ranga Raju, K. G., 1977, Mechanics of
Sediment Transportation and Alluvial Problems, Wiley Ed,
New Delhi.
4. Graf, W.H., 1984, Hydraulics of Sediment Transport, Mc.
Graf Hill, N.Y., USA
5. Mardjikoen, P., 1987, Angkutan Sedimen, PAU-IT,
Yogyakarta
6. Vanoni, V. A., 1975, Sedimentation Engineering, ASCE,
N.Y., USA.
7. dll. (buku-buku sedimen)
Klasifikasi Transpor Sedimen

Bed load
Individual Suspended load
movement Wash load
Sediment
movement
  Debris flows
Massive Mud flows
movement Landslides
Pyroclastic flows
Karakteristik Transpor sedimen

Material Gaya Dominan

Massive Mixture of
movement sediment Gravity force
and water

Individual
Sediment Fluid force
movement

Materi Kuliah
DEFINISI TRANSPOR SEDIMEN DAN BATASAN
DEFINISI :
• Transpor Sedimen, qT, didefenisikan sebagai perpindahan
tempat neto sedimen yang melalui suatu tampang lintang
selama periode waktu tertentu.
• Banyaknya Transpor Sedimen, qT, dinyatakan dalam :
(berat, massa, volume) per satuan waktu (N/det ; kg/det ;
m3/det).

BATASAN KULIAH :
• Batasan materi kuliah : material sedimen granuler (non-
kohesif) oleh air.
KAITAN TRANSPOR SEDIMEN DENGAN
BERBAGAI ASPEK TEKNIK HIDRO

• Hidraulika Fluvial. Kaitannya adalah dengan perancangan


bangunan pengendalian sungai, perbaikan navigasi,
pengendalian banjir, dll
• Irigasi. Perancangan saluran stabil, pintu pengambilan,
bangunan pengendap, dll, juga berkaitan dengan
pengetahuan angkutan sedimen
• Teknik pantai. Yaitu untuk ramalan littoral drift,
perancangan bangunan pelindung pantai (jetty, groin),
pelabuhan , dll.
• Pengerukan. Untuk penyedotan, transportasi, pembuangan
material, dll.
PERMASALAHAN TRANSPOR SEDIMEN
(alamiah dan non-alamiah)
1. Kondisi alamiah
 Erosi tanah  usaha konservasi tanah (vegetatif + mekanis)
 Transpor sedimen di sungai
 Pembentukan delta  pantai, waduk, dll
 Gerakan sedimen di estuari  al. sungai + pasang surut
 Transpor sedimen sepanjang pantai

2. Kondisi non-alamiah (ada gangguan bangunan artifisial)


 Agradasi dan degradasi dasar sebelum dan sesudah suatu bangunan
(pilar dan abutment jembatan, krib, sudetan, groundsill, bendung,
bendungan, dll)
 Sedimentasi di dalam waduk
 Pengendapan sedimen pada pintu pengambilan/irigasi
 Pengendapan sedimen di bangunan pengendap
Contoh Permasalahan Sedimen

Laut

Estuari Te
Te Ts Te Te Endapan
Gerusan

Sudetan Ta > Te
Ts > Te  erosi
Ts  Te  seimbang Pilar jembatan
Sungai

Delta
Gerusan
PENTINGNYA TRANSPOR SEDIMEN
• Pengetahuan mengenai transpor sedimen pada suatu sungai
mempunyai arti penting bagi pengendalian dan pemanfaatan suatu
sungai, perencanaan bangunan-bangunan sungai, pengembangan
dan manajemen sumber daya air, konservasi tanah, dll.
• Banyak permasalahan sungai di lapangan yang membutuhkan
informasi dan pemahaman yang baik tentang angkutan sedimen,
misal :
– bagaimana pembentukan delta di muara-muara sungai ?
– bagaimana proses agradasi dan degradasi dasar sungai baik
sebelum maupun sesudah adanya suatu bangunan sungai ?
– proses gerusan lokal di sekitar bangunan air (di hilir pintu air,
bendungan, pilar dan abutment jembatan)?
– proses erosi tebing ?, dll.
• Pembentukan Delta karena adanya pengaruh aliran dari sungai
(debit kecil) dan pengaruh dari muara/laut (pasang surut, angin,
gelombang, dll)
• Permasalahan agradasi dan degradasi sungai dapat terjadi sebagai
dampak ikutan dari berbagai kegiatan yang dilakukan manusia,
misal :
– akibat pemanfaatan bahan galian C yang berlebihan,
– adanya bangunan-bangunan air yang membuat ketidak
seimbangan angkutan sedimen,
– mengubah pola aliran sungai, dll
• Gerusan lokal terjadi karena adanya perubahan pola aliran (down
flow)
• Erosi tebing terjadi karena adanya hantaman aliran secara terus
menerus pada belokan luar sungai, dimana ada peningkatan
kecepatan
Konsep Transpor Sedimen (Agradasi-Degradasi)

I II

Q = debit aliran (m3/dt)


qT1 = angkutan sedimen
Q
pada tampang I
qT1 qT2 qT2 = angkutan sedimen
pada tampang II

Transpor Proses
sedimen, qT
Sedimen Dasar

qT1 = qT2 Seimbang stabil

qT1 > qT2 pengendapan agradasi

qT1 < qT2 erosi degradasi


Contoh Proses Degradasi dan Agradasi
Penghalang sedimen Titik tetap yg diturunkan
Aliran tidak seragam

Aliran quasi-seragam
agradasi

degradasi

Pasokan sedimen degradasi


Aliran quasi-seragam

Titik tetap yg dinaikkan

Aliran quasi-seragam

agradasi

agradasi
PROSES SEDIMENTASI
Pembagian sedimen berdasarkan sumber asal dan
mekanisme transpornya

Angkutan
Bed Load
material dasar

Berdasarkan
Berdasarkan mekanisme
sumber asalnya Transpor Sedimen

Suspended
Wash load
Load
Bed Load Transport

Fluid force

Rolling Sliding Saltating


Suspended Load
Transport
Vertical

Turbulence velocity
wf
wo Falling velocity

wf, = vertical turbulent velocity,


wo = falling velocity
Wash Load

Sample of turbid water Sample of bed materials

Suspended load

Wash load

Sand particles finer than


Wash load
about 0.1 mm in diameter
CONTOH PERMASALAHAN
TRANSPOR SEDIMEN DALAM
GAMBAR
(INDIVIDUAL & MASSIVE MOVEMENTS)
Contoh Permasalahan
Sedimen
(dalam Gambar)

Proses Pencampuran
Sedimen Suspensi
(polutan)
Permasalahan erosi tebing pada
Sungai + Abrasi pantai
Permasalahan local scouring
pada abutment jembatan
Permasalahan local scouring
pada pilar jembatan
Pembentukan Bar dan
Meandering Sungai
Range Ukuran Butiran
Sedimen
Permasalahan Erosi Permukaan dan Upaya Pengendaliannya
Permasalahan sedimentasi waduk
Video Transpor Sedimen
Angkutan Bed Load
Pergerakan Ripple 1 ; Ripple 2
Aliran di sekitar Ripple
Pergerakan Dunes
Plain bed
Antidunes
Braided Stream 1 ; Braided stream 2
Turbidity Current 1 ; Turbidity current 2
Aliran Debris
Sedimen di pantai

Anda mungkin juga menyukai