Anda di halaman 1dari 31

TRANSPORT &

PENGENDAPAN SEDIMEN
Bagian 1: Dasar-dasar aliran fluida

Dr. Sugeng Sapto Surjono


ssuryono@ugm.ac.id

Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik


Universitas Gadjah Mada
Referensi:
„ Boggs, S., Jr, 1987, Principles of
sedimentology and stratigraphy, Merrill
Publ. Co., Columbus. (Chap. 3; 37-67)
„ McLane, M., 1995, Sedimentology,
Oxford University Press, New York.
(Chap 3 & 4; 47-83)
„ Leeder, M.R., 1982, Sedimentology-
Process and product, George Allen &
Unwin, london (Chap 5 & ^;46-75)
PENDAHULUAN

Media pengangkutan sedimen


„ Air/Cairan
– Aliran di permukaan dan saluran
– Gelombang, arus pasang surut, arus laut
„ Udara
„ Es
„ gravitasi
– Longsoran (tanpa media pengangkut)
– Aliran debris (debris flows), Arus turbit (air berperanan)
PENDAHULUAN

MEDIA TRANSPORTASI
• Jenis (macam)
• Cara bergerak
ALIRAN
• Macam
• Kecepatan
• Rezim
BEBAN SEDIMEN
• Cara aliran mengangkat beban
• Cara aliran mengangkut beban
• Posisi
MEDIA TRANSPORTASI SEDIMEN

CARA BERGERAK:
1. Air
• Air Sungai:
bergerak karena gravitasi dari tempat tinggi
(hulu) ketempat yang rendah (hilir)
• Air laut
Bergerak karena:
- angin, yang membentuk gelombang dan arus
- hujang lebat yang membentuk arus
- penguapan yang besar yang yang membentuk arus
- masuknya air sungai ke laut yang membentuk arus
- perpindahan material-material yang ada dilaut (dari
shallow marine ke deep marine) yang yang
membentuk arus
- pasang – surut yang membentuk arus dan gelombang
- gempa (proses tektonik) yang membentuk gelombang
dan arus
• Air danau/air rawa
bergerak karena:
- pengaruh angin
- masuknya air sungai
- masuknya material di danau (dari daerah yang
dangkal ke daerah yang lebih dalam
2. Angin
bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi
ke tempat yang bertekanan rendah sehingga
membentuk arus

3. Es/Gletser
masa gletser ataupun masa es yang mencair
bergerak secara gravitasi, dari tempat yang
tinggi ketempat yang rendah
gravitasi
• Debris flows have a high (>50%)
proportion of sediment to water and can be
both subaerial and subaqueous
– Low Reynolds numbers
• Turbidity currents have a higher
proportion of water, are always
subaqueous, and move due to density
contrasts
– Higher Reynolds numbers
MACAM-MACAM MEDIA ARUS (current):
• Longshore Current
• Rip Current
• Tidal Current
• Under-Sea Current
• Density Current (Arus Pekat) Oceanic Current
• Turbidity Current (Arus Turbid)
• Traction Current (Arus Traksi)
ALIRAN

MACAM-MACAM ALIRAN:
• Aliran Tetap (Steady Flow)
• Aliran Tidak Tetap (Unsteady Flow)
• Aliran Seragam (Uniform Flow)
• Aliran Tidak Seragam (Non Uniform Flow)
• Aliran Laminer (Laminer Flow)
• Aliran Turbulen (Turbulent Flow)
• Aliran Newtonian (Newtonian Flow)
• Aliran Non Newtonian (Non Newtonian
Flow)
Transport dan Pengendapan

Reynolds number (laminar vs. arus turbulen)

ul
Re =
υ
u=kecepatan arus;
l= panjang/kedalaman arus;
υ= kekentalan kinematik (kekentalan dinamik/berat jenis fluida)

„ Turbulen dibentuk oleh kecepatan tinggi dan kedalaman


aliran yang besar, kekentalan yang rendah (Re>2000);
arus lamilar terjadi berlawanan dengan arus turbulen
(Re<500)
„ Udara dan air selalu hampir membentuk arus turbulen
Transport dan Pengendapan
REZIM ALIRAN (Flow Region):
Oleh: Simon, Richardson & Noordin
Froude number (subcritical vs. aliran supercritical)

Fr = V
gh

Fr: Froude Number


V: Flow Velocity (cm/detik)
g: Acceleration due to Gravity (cm/det )
h: Depth of Flow (cm)
REZIM ALIRAN (Flow Region):
• Tinggi = Upper flow regime
• Transisi = Transisional flow regime
• Rendah = Lower flow regime

R.A.T/UFR Fr > 1
R.A.Tr/TFR Fr = 1
R.A.R/LFR Fr < 1

„ Kecepatan aliran melebihi kecepatan progradasi gelombang (Fr>1)


akan menghasilkan aliran supercritical, kecepatan yang lambat
(Fr<1) disebabkan oleh aliran subcritical

„ Perubahan sebagian dari aliran subcritical menjadi aliran


supercritical digolongkan sebagai ‘hydraulic jump’
KECEPATAN ALIRAN

Tergantung pada
• Kemiringan lereng /gradien(S)
• Kekasaran dasar (η)
• Radius Hidraulik (R)

Q = V.A V=Q/A
Menurut Chezy:
R = A/d
V = C R2/3 S1/6
C = 1,49/η V = (1,49/ η)R2/3S1/6

Keterangan:
A: Luas Penampang
Q: Debit
C: Konstanta
BEBAN SEDIMEN (LOAD)
POSISI BEBAN SEDIMEN:
• Beban Sedimen Dasar (Bed Load)
• Beban Sedimen suspensi (Suspended Load)
CARA ALIRAN MENGANGKAT BEBAN:
• Benturan (Impact)
• Tenaga Angkat Hidrolika
• Tenaga/Gaya Traksi

CARA ALIRAN MENGANGKUT BEBAN:


• Traksi Meluncur
Menggelinding
• Saltasi
• Suspensi
Transport dan Pengendapan

Hukum Stoke (kecepatan yang tertinggal didalam fluida


yang tidak berubah)
gD2 (ρg − ρ f )
vg =
18 µ

vg= kecepatan yang tertingal; D=diameter butiran; ρg=berat jenis


butiran;
ρf=berta jenis fluida; µ=kecepatan dinamik

„ Hukum Stoke hanya dapat digunakan pada butiran yang halus


(<100 µm), berat jenis kuarsa di dalam air
Transport dan Pengendapan

„ Pengaruh Bernouilli merupakan


pengurangan tekanan; dengan penambahan
aliran kecepatan yang melampaui halangan
(partikel sedimen), membentuk
pengangkatan gaya dan mentransport
„ Gaya tarik dan gaya angkat yang bekerja
bersama-sama menyebabkan transportasi
butiran sedimen
„ Batas lapisan merupakan bagian dari
pengaruh aliran yang disebabkan oleh efek
geseran
Transport dan Pengendapan

„ Parameter yang digunakan sebagai pengembangan pada


hubungan transport sedimen adalah shear stress, dalam
satuan N m-2 yang dapat digunakan dimanapun pada sebuah
aliran atau lapisan
du
τ 0 = ρgdS = µ
dd

ρ=berat jenis fluida; d= kedalaman arus; S=kemiringan;


µ = kekentalan dynamic; u=kecepatan arus

„ Bed shear stress (τ0) harus lebih tinggi dari critical shear
stress (τc) agar dapat mentransportkan butiran sedimen

Anda mungkin juga menyukai