Anda di halaman 1dari 37

MEKANIKA

SEDIMENTASI

SIKLUS BATUAN
B. BEKU
SEDIMEN
B. SEDIMEN
B. METAMORF
Pelapukan, erosi, transportasi, deposisi
Melting, kristalisasi
Metamorfosa : Suhu & tekanan
Diagenesa : kompaksi, rekristalisasi, kompaksi, desikasi
TRANSPORT SEDIMEN :
MEKANIS AIR MEKANIKA FLUIDA
ANGIN AERODINAMIKA

KOLLOID

LARUTAN KIMIA

DASAR-DASAR ALIRAN FLUIDA
FLUIDA : mudah berubah bentuk secara
menerus oleh adanya gaya luar ada
perlawanan terhadap gaya geser

SHEARING FORCE : suatu kondisi saat
suatu bagian di dalam tubuh fluida
cenderung bergeser terhadap bagian yang
lain sepanjang bidang geser


Shearing force :

tergantung densitas () &
viskositas ()
dy du /
t
=
shear stress = gaya geser per unit area yang
memotong tegak lurus permukaan geser pada
setiap titik pada fluida
Gradien kecepatan = laju perubahan
kecepatan pada arah y normal
terhadap permukaan geser
Shear stress tidak lain adalah gaya yang
mengakibatkan terjadinya du relatif pada
perbedaan y ( dy )
Densitas & viskositas dinamik merupakan
faktor dasar perilaku fluida dijadikan satu
sbg Viskositas kinematik

u =
Pada saluran terbuka :
Q = u x A

Menurut rumus Chezy

u = C. R. S

C = R
1/6
/n x 1,49

u = 1,49 / n . R
2/3
. S
Slope
R = A/d
A = luas penampang
basah
D = tebal/lebar
penampang basah
Berdasarkan model aliran akibat dinamic
viscosity :
- aliran laminer




- aliran turbelent
dy
du
t =
( )
dy
du
q t + =
Viskositas eddy
kinematik viskositas
al gayainerti
v
UL UL
= = =

Re
Reynold Number
Aliran tubulent jika Re < 500 atau
Re > 2000
Froude Number
umi gayatarikb
al gayainerti
gL
UL
Fr = =
Fr > 1 : aliran rapid
Fr < 1 aliran transquil
MEKANIKA TRANSPORT
Kemampuan aliran menstransport sedimen :
Kapasitas Aliran
(Strean Capacity)
Kompetensi Aliran
(Stream Competence)
CARA SEDIMEN DIANGKAT
1. Impact sixth power low
Br = V
6
Berat maksimum partikel dapat
menggelinding
D
maks
= V
up
2
Diameter butir dapat mengendap
dalam arus turbulent
2. Traksi (Gaya gesek Kritis)
HS t =
traksi
Densitas material
Radius hidraulik
Landaian hidraulik
So : trasnport traksi tergantung bed velocity
yang ditentukan oleh kecepatan rata-rata dan
koefisien tahanan gesekan (roughness ratio)
Sistem Transport dan Sedimentasi :
a. Sistem arus traksi
b. Sistem Arus Turbid dan pekat (density current)
c. Sistem suspensi dan kimiawi
Sistem Arus Traksi
a. Bed Load
b. Suspended Load
Cara Bed Load diendapkan berhubungan dengan pembentukan
struktur sedimen dan Rezim Aliran
Konsep RA: pada dasarnya dalam berbagai kekuatan arus
(stream power) transport sedimen, pengendapan dan bentuk
dasar (form of bed roughness), berubah-ubah dan mempunyai
karakteristik sendiri.

Lower flow regime (Rezim aliran bawah)
(tranguil flow) gaya berat berpengaruh
Upper flow regime (rezim aliran atas)
(rapid flow) gaya momentum (inertia) lebih
berpengaruh

Bed Load :
1. Rolling
2. Slidding
3. Saltation
Suspended Load :
Cara transport dalam arus traksi :
Bmaks = V
6
Impact sixth power low
Sistem Arus Turbid dan Arus Densitas
Sedimen yang teronggok pada suatu lereng dapat
secara tiba tiba meluncur dengan kecepatan tinggi
bercampur air berupa suatu aliran padat (density
current)
Partikel2 sedimen bergerak tanpa bantuan benturan /
seretan air, tetapi inertia (energi potensial/ gravity
dirubah jadi energi kinetis), dan pengendapan terjadi
segera energi kinetis habis, misal di tempat datar atau
lekukan.

Mekanisme Arus Turbid dan Jenis Arus Densitas
Arus densitas merupakan lengseran dari onggokan sedimen
yang lerengnya menjadi tidak stabil dan karena suatu energi/
sentakan kemudian meluncur.
Luncuran permulaannya menghasilkan slump (lengseran) yang
kemudian berkembang menjadi suatu arus dimana sedimennya
lepas-lepas dan butirannya bergerak sendiri-sendiri. Semakin
jauh dari sumber butir-butir ini makin bergerak secara sendiri.
Meski pada permulaannya masih terdapat kohesi antar butir.



Berdasarkan gerakan relatif antar butir dan juga jarak dari
sumber, dibagi 4 jenis arus densitas (Middleton &
Hampton,1973) kecuali slump :
Aliran turbid (sensu stricto) :
Butir-butir telah lepas sama sekali dan masing-masing butir didukung oleh
fluida/ media (99% sudah terinduksikan menjadi turbulen, semacam suspensi)
Aliran sedimen terfluidakan (fluidized sediment flow) :
Butir-butir yang lepas didukung oleh cairan yang diperas ke atas antar butir,
butir butir masih bersentuhan
Aliran butir (grain flow) :
Butir-butir belum lepas dan sewaktu mengalir masih saling bersentuhan
Aliran debris (debris flow)
Butir-butir kasar masih didukung oleh matrix (massa dasar) campuran sedimen
yang lebih halus dan media (air) dan masih mempunyai kekuatan. Arus ini juga
disebut arus pekat (viscous flow)
Jika antar butir masih mempunyai
kekuatan dan relatif merupakan massa
serta terdapat kohesi antar butir maka hal
ini disebut Slump (lengseran) yang masih
bersifat plastis.
CARA PENGENDAPAN
Butiran halus mengikuti hukum stokes
g r v r
w p
) ( 3 / 2 6
3
t q t =
3
3 / 2 r g v
w p
t

=
Untuk Re < 1, inertia dapat diabaikan
r = diameter partikel
v = kecepatan pengendapan

p
= densitas partikel

w
= densitas air
q = viskositas cairan
g =percepatan gravitasi
Untuk Butir kasar, mengikuti
hukum Impact
r gy v
w
w p


= 3 / 4
Pengendapan Suspensi
Fraksi halus sedimen ditransport secara suspensi bersama arus
traksi maupun turbid.
Diperlukan suatu ketenangan arus atau kec yang sangat kecil
untuk mengendapkannya.
Pengendapan fraksi halus sangat sulit secara mekanik, diperlukan
pengaruh kimiawi.
Fraksi halus berkisar :
Zat padat yang didispersikan (clay size)
Colloid (10
-3
s/d 10
-6
um
Larutan (molekuler)
Pengendapan dipengaruhi :
Ketenangan media cair

Adanya elektrolit elektrolit dalam jumlah besar,
misal air laut akan menyebabkan flokulasi
secara besar besaran

Reaksi kimia yang menghilangkan koloid
humus yang bertindak sebagai stabilisator

Anda mungkin juga menyukai