Anda di halaman 1dari 38

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 433/Teknik Kimia

USULAN PENELITIAN PRODUK


TERAPAN

PEMBUATAN SURFAKTAN PANGAN GLISEROL MONO OLEAT


DENGAN MEMANFAATKAN GLISEROL PRODUK SAMPING BIODIESEL
MENGGUNAKAN KATALISATOR PADAT

TIM PENGUSUL :
NURYOTO, ST.,M.Eng / NIDN : 00-1509-7603 (KETUA) MERI
YULVIANTI, S.Pd., MSi / NIDN : 00-0307-7704 (ANGGOTA)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


Mei 2016
HALAMANPENGESAHAN
PENELITIAN PRODUK TERAPAN

Judul Penelitian PEMBUATAN SURFAKTAN PANGAN GLISEROL MONO OLEAT


DENGAN MEMANFAATKAN OLISEROL PRODUK SAMPING
BIODIESEL MENGGUNAKAN KATALISATOR PADAT
Kode/Nama Rumpun Ilmu 433ffeknik Kimi.a
Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap . NURYOTO ST., M.Eng
b.NIDN 0015097603
c. Jabatan Fungsional Lektor
d. Program Studi Teknik Kimia
e. Nomor HP/Sure! 083813644118/ynuryoto@Jgmail.eom
Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap MERI YULVIANTI S.Pd.,M.Si.
b.NIDN 0003077704
c. Perguruan Tinggi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lama Penelitian 2 tahun
Keseluruhan Usulan 1
Penelitian Tahun ke• Biaya Rp 133,200,000.00
Penelitian Keseluruhan Biaya
Penelitian Rp 67,666,000.00
- diusulkan ke DRPM Rp0.00
- dana internal PT Rp 0.00 /in kind tuliskan: 0
- dana institusi lain
Kab.Serang, 16-05-2016

Ketua Peneliti

/ - c
(. NU
NIP/NIK.
RYO TO ST., M.Eng)
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian : PEMBUATAN SURFAKTAN PANGAN GLISEROL MONO OLEAT


DENGAN MEMANFAATKAN GLISEROL PRODUK SAMPING
BIODIESEL MENGGUNAKAN KATALISATOR PADAT
2. Tim Peneliti
Bidang Alokasi Waktu
No Nama Jabatan Keahlian Instansi Asal (jam/minggu)

Universitas Sultan
Ketua Pengusul - 15.00
M.Eng
Universitas Sultan
Anggota Pengusul - 10.00
S.Pd.,M.Si.

3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):
Pembuatan surfaktan pangan gliserol mono oleat dengan memanfaatkan gliserol produk samping biodiesel demi
mendukung ketahanan pangan
4. Masa Pelaksanaan
Mulai tahun: 2017
Berakhir tahun: 2018
5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang
- Tahun ke-1: Rp67,666,000
- Tahun ke-2: Rp65,534,000
6. Lokasi Penelitian (lab/studio/lapangan)
Laboratorium Operasi Teknik Kimia UNTIRTA
7. Instansi lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya)
tidak ada
8. Temuan yang ditargetkan (produk atau masukan untuk kebijakan)
Gliserol mono oleat
9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata, tekankan pada gagasan
fundamental dan orisinal yang mendukung pengembangan iptek)
Penelitian ini berkontribusi dalam bidang Ilmu Teknik Kimia, yaitu menghasilkan teknologi proses reaksi dan
pemisahan produk dalam pembuatan surfaktan gliserol mono oleat yang ramah lingkungan dan ekonomis
10 Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama terbitan berkala ilmiah internasional bereputasi, nasional
. terakreditasi, atau nasional tidak terakreditasi dan tahun rencana publikasi)
Jurnal nasional tekreditasi Reaktor, Jurnal internasional : Jurnal Porous material dan Waste and Biomass
Volarization Journal
11 Rencana luaran HKI, buku, purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan, tahun rencana perolehan atau
. penyelesaiannya
- Publikasi Ilmiah Jurnal Internasional, tahun ke-1 Target: submitted
- Publikasi Ilmiah Jurnal Internasional, tahun ke-2 Target: submitted
- Publikasi Ilmiah Jurnal Nasional Terakreditasi, tahun ke-1 Target: submitted
- Publikasi Ilmiah Jurnal Nasional Terakreditasi, tahun ke-2 Target: submitted
- Pemakalah dalam pertemuan ilmiah Nasional, tahun ke-1 Target: sudah dilaksanakan
- Pemakalah dalam pertemuan ilmiah Nasional, tahun ke-2 Target: sudah dilaksanakan
- Pemakalah dalam pertemuan ilmiah Internasional, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Pemakalah dalam pertemuan ilmiah Internasional, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Keynote Speaker dalam pertemuan ilmiah Internasional, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Keynote Speaker dalam pertemuan ilmiah Internasional, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Keynote Speaker dalam pertemuan ilmiah Nasional, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Keynote Speaker dalam pertemuan ilmiah Nasional, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Visiting Lecturer Internasional, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Visiting Lecturer Internasional, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Paten, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Paten, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Paten Sederhana, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Paten Sederhana, tahun ke-2 Target: terdaftar/granted
- Hak Cipta, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Hak Cipta, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Merk Dagang, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Merk Dagang, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Rahasia Dagang, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Rahasia Dagang, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Desain Produk Industri, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Desain Produk Industri, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Indikasi Geografis, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Indikasi Geografis, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Perlindungan Varietas Tanaman, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Perlindungan Varietas Tanaman, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Perlindungan Topografi Sirkuit , tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Perlindungan Topografi Sirkuit , tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Teknologi Tepat Guna, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Teknologi Tepat Guna, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Model/Purwarupa/Desain/Karya Seni/Rekayasa Sosial, tahun ke-1 Target: produk
- Model/Purwarupa/Desain/Karya Seni/Rekayasa Sosial, tahun ke-2 Target: produk
- Buku Ajar (ISBN), tahun ke-1 Target: belum/tidak ada
- Buku Ajar (ISBN), tahun ke-2 Target: belum/tidak ada
- Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT), tahun ke-1 Target: Skala 2
- Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT), tahun ke-2 Target: Skala 3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM..................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. v
RINGKASAN............................................................................................................ vi
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian........................................................................................... 2
1.3. Urgensi Penelitian.......................................................................................... 2
1.4. Target Inovasi/Temuan.................................................................................. 2
1.5. Rencana Capaian Tahunan............................................................................ 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 4
2.1 Tinjauan Pustaka............................................................................................ 4
2.2. Road Map Peneliti........................................................................................ 6
BAB 3.METODE PENELITIAN............................................................................. 8
3.1. Penelitian Tahun Pertama.............................................................................. 8
a. Bahan–Bahan Penelitian................................................................................ 8
b. Alat penelitian................................................................................................ 9
c. Jalannya Penelitian......................................................................................... 9
d. Variabel Penelitian......................................................................................... 10
e. Analisis Hasil Penelitian................................................................................ 10
3.2. Penelitian Tahun Kedua................................................................................. 11
3.3. Fish bone diagram Penelitian....................................................................... 15
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN..................................................... 16
4.1. Biaya Penelitian............................................................................................ 16
4.2. Jadwal Penelitian...................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN

5
RINGKASAN

Peningkatan produksi biodiesel di dalam negeri sebesar rerata 152,5 ribu kiloliter per
tahun, yang merupakan dampak dari Permen ESDM No.32/2008 tentang pentahapan
kewajiban penggunaan biodiesel sampai dengan 2025, perlu disikapi dengan cepat dan
tepat terhadap produk samping yang dihasilkan berupa gliserol. Peningkatan gliserol
produk samping biodiesel tanpa ikuti pemanfaatan dan pengolahan menjadi produk
turunannya akan berakibat pada melimpahnya gliserol dan terganggunya stabilitas harga
di pasaran. Pengubahan gliserol menjadi gliserol mono oleat merupakan langkah yang
tepat, karena selain akan tercipta teknologi alternatif dalam pengolahan gliserol, gliserol
mono oleat mempunyai manfaat yang cukup luas yaitu sebagai surfaktan atau emulsifier
molekular sebagai penghomogenisasi senyawa pada industri pangan seperti: industri roti,
ice cream, ekstrak buah, dan masih banyak lagi. Selain itu gliserol mono oleat dapat
dijadikan surfaktan pangan alternatif penganti carboxyl methyl cellulose (CMC) yang
selama ini masih impor. Perkembangan penelitian sintesis gliserol mono oleat telah
mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan dan mampu menghasilkan
konversi reaktan yang tinggi. Namun selama ini masih menggunakan bahan baku pro
analisis dan katalisator sintetik yang harganya sangat mahal, yang tentunya sulit untuk
diterapkan skala komersial. Untuk itu, pada penelitian ini dicoba menggunakan bahan
baku yang lebih murah yaitu bahan baku reaktan kualitas teknis dan katalisator alam
berupa zeolit alam Bayah dari Banten, dengan harapan akan diperoleh sistem proses yang
lebih ekonomis, namun tetap menghasilkan produk yang setara dengan bahan baku pro
analisis dan katalisator sintetik. Untuk mencapai maksud tersebut maka penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mencari kondisi operasi yang optimum guna mendapatkan
produk gliserol mono oleat yang maksimal dengan cara mengintegrasikan variabel-
variabel yang berpengaruh dan mencari kondisi yang efektif dan efisien untuk melakukan
pemisahaan produk hasil reaksi dari impurities-nya guna mendapatkan kemurnian produk
hasil reaksi yang tinggi dan siap pakai. Hasil penelitian pendahuluan yang telah dilakukan
oleh Gheantika dan Nuryoto (2016) mampu menghasilkan konversi gliserol sebesar
51,35% dengan waktu hanya 80 menit.
Untuk mendapatkan produk yang lebih besar dari penelitian pendahuluan, maka pada
penelitian ini akan dilakukan observasi selama 2 tahun. Tahun pertama dititikberatkan
pada peningkatan kinerja zeolit alam Bayah dengan pengembangan perlakuan awal, dan
tahun kedua melakukan optimalisasi proses reaksi serta pemisahan produk hasil reaksi.
Penelitian akan dilakukan dalam reaktor bertekanan dengan memvariasikan variabel-
variabel berpengaruh seperti: pemanasan/pengeringan zeolit, waktu aktivasi zeolit,
konsentrasi aktivasi zeolit, ukuran diameter katalisator zeolit, perbandingan pereaksi,
konsentrasi katalisator, dan kecepatan pengadukan. Untuk pemisahan produk gliserol
mono oleat dilakukan dengan 2 langkah yaitu dengan cara memanfaatkan kelarutan dari
bahan yang terlibat, dan dilanjutkan dengan destilasi dengan memanfaatkan perbedaan
titik didih.
Luaran yang akan dicapai pada penelitian ini adalah menghasilkan konversi gliserol
menjadi gliserol mono oleat ≥ 80% dengan kemurnian produk di atas 95%. Menghasilkan
model dan teknologi yang sederhana namun dapat diaplikasikan untuk pengembangan ke
arah skala komersial. Untuk publikasi hasil penelitian akan dilakukan pada jurnal ilmiah
nasional terakreditasi, jurnal internasional, seminar nasional, dan paten sederhana.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan produksi biodiesel di dalam negeri menunjukkan ke arah positif setelah
pemerintah Indonesia melalui kementerian ESDM telah mengeluarkan Permen ESDM
No.32/2008 tentang pentahapan kewajiban pengunaan biodiesel sebagai bauran energi sampai
tahun 2025 (Pertamina, 2011; Dewan Riset Nasional 2014). Produksi biodiesel di dalam
negeri mengalami kenaikkan produksi dengan peningkatan rerata 152,5 ribu kiloliter per
tahun (Prasetyo dkk., 2012). Peningkatan produksi biodiesel akan diikuti dengan
peningkatan hasil sampingnya berupa gliserol sebesar 10% dari kapasitasnya (Ozorio dkk.,
2012). Peningkatan jumlah gliserol dan terbatasnya komsumsi gliserol dapat menyebabkan
melimpahnya gliserol dan menurunnya harga jual gliserol dipasaran (Melero dkk., 2010).
Pada rentang tahun 2004-2011 saja, terjadi penurunan harga gliserol dipasaran dari 1750 US
$/ton menjadi 755 US $/ton (Quispe dkk., 2013). Kondisi ini menjadi hal yang
mengkawatirkan, karena gliserol dapat menjadi sumber limbah dan menjadi masalah yang
lebih kompleks. Untuk itu diperlukan tindakan cepat dan tepat untuk memanfaatkan gliserol
menjadi produk lain yang lebih bernilai ekonomis. Pada kesempatan ini akan dicoba
memproses gliserol menjadi gliserol mono oleat, yang mempunyai manfaat cukup luas yaitu
sebagai surfaktan atau emulsifier molekular sebagai penghomegenisasi senyawa pada industri
pangan seperti: industri roti, ice cream, ekstrak buah, dan masih banyak lagi (Wee dkk.,
2013). Selain itu, gliserol mono oleat dapat dijadikan surfaktan pangan alternatif penganti
carboxyl methyl cellulose (CMC) yang selama ini masih impor (Siskawardani dkk., 2013).
Penelitian sintesis gliserol mono oleat telah mengalami perkembangan yang cukup
menggembirakan dan mampu menghasilkan konversi reaktan yang tinggi. Tetapi bahan baku
yang digunakan adalah bahan baku pro analisis dan katalisator sintetik yang harganya sangat
mahal, yang tentunya sulit untuk diterapkan skala komersial. Untuk itu, pada penelitian ini
dicoba menggunakan bahan baku yang lebih murah yaitu bahan baku reaktan kualitas teknis
dan katalisator alam berupa zeolit alam Bayah dari Banten. Harapannya akan diperoleh
sistem proses yang lebih ekonomis, namun tetap menghasilkan produk yang setara dengan
bahan baku pro analisis dan katalisator sintetik. Permasalahan yang muncul adalah
bagaimana memaksimalkan kinerja zeolit alam Bayah dan mengoptimalkan variabel
berpengaruh pada proses reaksi kimia agar menghasilkan produk gliserol mono oleat yang
maksimal.

1
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mencari kondisi operasi yang optimum guna
mendapatkan produk gliserol mono oleat yang maksimal dengan cara mengintegrasikan
variabel-variabel yang berpengaruh dan mencari kondisi yang efektif dan efisien untuk
melakukan pemisahaan produk hasil reaksi dari impurities-nya guna mendapatkan kemurnian
produk hasil reaksi yang tinggi dan siap pakai.

1.3. Urgensi Penelitian


Peningkatan produksi biodiesel yang cukup signifikan dan kurang terserapnya gliserol
produk samping biodiesel dalam pemanfaatannya sebagai produk turunannya (Tan dkk.,
2013) menjadi maslah tersendiri yang harus diselesaikan. Di Indonesia pemanfaatan gliserol
masih terbatas pada industri farmasi, resin dan nitrogliserin (Nugraha, 2009). Kondisi ini
perlu mendapat perhatian serius dan tindakan yang cepat untuk mengatasinya dalam rangka
menghindari munculnya permasalahan yang lebih kompleks. Pengolahan gliserol produk
samping biodiesel sebagai gliserol mono oleat menggunakan katalisator zeolit alam Bayah
pada penelitian ini akan mempunyai tiga dampak yang berarti sekaligus yaitu:
- Meningkatkan keekonomian dari produksi biodiesel, dan ikut andil dalam mengatasi
permasalahan gliserol.
- Menghasilkan produk surfaktan atau emulsifier pangan yang aman dan dapat diperbarui,
yang nantinya dapat digunakan sebagai surfaktan alternatif penganti carboxyl methyl
cellulose (CMC) yang selama ini masih impor.
- Menekan katalisator impor dan menekan ekspor bahan mentah keluar negeri.
Menurut Murpik (2016) zeolit alam Bayah Banten sebagian besar di ekspor ke luar
negeri masih dalam bentuk mentah dengan harga yang sangat murah.

1.4.Target Inovasi/Temuan
- Menghasilkan teknologi proses reaksi dan pemisahan produk reaksi dalam mengolah
gliserol hasil samping biodiesel menjadi gliserol mono oleat sebagai surfaktan atau
emulsifier pangan.
- Meningkatkan nilai guna zeolit alam Bayah secara maksimal, dan menekan
ketergantungan terhadap katalisator impor.
1.5. Rencana Capaian Tahunan

Tabel 1. Rencana Capaian Tahunan


No. Jenis Luaran Indikator Capian
1)
TS TS+1
2)
1 Publikasi ilmiah Internasional Submitted Submitted
Nasional Submitted Submitted
Terakreditasi
2 Pemakalah dalam Internasional Tidak ada Tidak ada
temu Nasional Sudah Sudah
3)
ilmiah dilaksanakan dilaksanakan
3 Invited Speaker Internasional Tidak ada Tidak ada
4)
dalam temu ilmiah Nasional Tidak ada Tidak ada
5)
4 Visiting Lecturer Internasional Tidak ada Tidak ada
5 Hak Kekayaan Paten Tidak ada Tidak ada
Intelektual
6)
(HKI) Paten sederhana Tidak ada Terdaftar

Hak Cipta Tidak ada Tidak ada

Merek dagang Tidak ada Tidak ada

Rahasia dagang Tidak ada Tidak ada

Desain Produk Tidak ada Tidak ada


Industri

Indikasi Tidak ada Tidak ada


Geografis

Perlindungan Tidak ada Tidak ada


Varietas
Tanaman

Perlindungan Tidak ada Tidak ada


Topografi Sirkuit
Terpadu

6 Perlindungan Topografi Sirkuit Tidak ada Tidak ada


7)
Terpadu

7 Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/ Produk Produk


8)
Rekayasa Sosial
9)
8 Buku Ajar (ISBN) Tidak ada Tidak ada
10)
9 Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 2 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
Interaksi antar reaktan menjadi hal yang sangat penting dalam hubungannya dengan
laju reaksi dan produk hasil reaksi. Interaksi antar reaktan untuk saling menukarkan ionnya
dapat dilakukan dengan tanpa katalisator dan dengan katalisator. Sistem operasi superkritis
merupakan contoh untuk meningkatkan interaksi antar reaktan dengan tanpa menggunakan
katalisator. Dengan meningkatkan suhu reaksi melampau kondisi kritisnya akan
menyebabkan reaktan berubah fase dari fase cair menjadi fase gas, sehingga interaksi antar
reaktan semakin besar. Namun kondisi ini memerlukan energi panas yang sangat besar dan
tekanan sistem yang besar, sehingga dibutuhkan pengontrolan yang cukup ketat (Moquin dan
Temelli, 2008). Alternatif lain adalah dengan menggunakan peran serta katalisator, karena
katalisator mampu meningkatkan interaksi antar reaktan dengan energi yang relatif rendah
yaitu dengan cara menurunkan energi aktivasi (Fogler, 2010). Sisi aktif kataliastor akan
membantu proses protonasi reaktan sehingga reaksi akan berjalan lebih cepat dengan kondisi
operasi yang sama. Menurut Fogler (2010) bahwa laju reaksi yang terjadi pada sistem reaksi
dengan menggunakan katalisator dipengaruhi oleh tahanan difusi reaktan ke sisi aktif
katalisator. Untuk katalisator cair, tahanan difusi nyaris dapat diabaikan karena reaktan dan
katalisator tercampur dengan sempurna, sehingga konversi reaktan dapat diperoleh dengan
hasil yang memuaskan. Pada penelitian Parhusip dkk. (2012) pada pembuatan gliserol mono
oleat dengan katalisator NaOH cair mampu mengkonversi asam oleat di atas 90%. Tetapi
penggunaan katalisator cair seperti NaOH cair mempunyai dampak negatif yaitu beban
pengolahan limbah menjadi meningkat, biaya pemisahan antara produk dan katalisator yang
cukup besar, dan laju korosifitas terhadap peralatan juga besar. Untuk menekan dampak
negatif dari penggunaan katalisator cair, maka banyak peneliti dewasa ini mencoba
melakukan kajian menggunakan katalisator padat dalam sistem reaksinya. Katalisator padat
mempunyai kelebihan dibanding katalisator cair yaitu dapat diregenerasi setelah terpakai,
beban limbah dapat direduksi, mudah dalam pemisahan, dan laju korosifitas sangat lambat.
Tetapi kelemahan dari katalisator padat adalah sisi aktif yang terbatas dan ukuran pori yang
relatif kecil.
Ukuran pori yang relatif kecil menyebabkan adanya tahanan difusi reaktan ke sisi aktif
katalisator menjadi relatif besar. Tetapi kelemahan tersebut dapat diatasi dengan
mengintegrasikan variabel berpengaruh seperti: suhu reaksi (Ni Fan, dkk., 2012; Kayoon dan
Hameed, 2013), perbandingan pereaksi (Menezes dkk., 2013), konsentrasi katalisator
(Mallesham dkk., 2014; Nanda dkk., 2014), kecepatan pengadukan (Nanda dkk., 2014), dan
ukuran diameter katalisator (Nuryoto dkk., 2015), sehingga kecepatan difusi, interaksi
molekular, dan turbulensi sistem reaksi akan lebih besar. Peneliti yang telah melakukan
kajian mengenai pembuatan gliserol mono oleat dengan katalisator padat diantaranya: Wee
dkk. (2013) yang melakukan sintesis gliserol mono oleat dengan katalisator padat berupa
zeolit Y dan HPW/Cu3. Percobaan dilakukan dengan perbandingan pereaksi 1:1 mol
o
gliserol/mol asam oleat, suhu reaksi 120 dan 180 C, dan konsentrasi katalisator 1-5% massa
asam oleat. Konversi asam oleat tertinggi kedua katalisator menunjukkan hasil yang hampir
sama yaitu 97% untuk katalisator HPW/Cu3 dan 92% zeolit Y, yang masing-masing
o
diperoleh pada suhu reaksi 180 C, waktu reaksi 8 jam, dan konsentrasi katalisator 5% massa
asam oleat. Untuk Singh dkk. (2013) melakukannya dengan tanpa katalisator, dan dengan
katalisator zeolit beta dengan support berupa ZnO, dan katalisator amberlyst 35. Percobaan
dilakukan di dalam reaktor benchtop berpengaduk dengan perbandingan pereaksi 4:1 mol
o
gliserol/mol asam oleat, suhu reaksi 150 C, waktu reaksi 6 jam 40 menit, dan kosentrasi
katalisator 2% massa asam oleat. Hasilnya konversi asam oleat yang dihasilkan untuk tanpa
katalisator, dengan katalisator amberyst 35 dan zeolit beta support ZnO masing-masing
katalisator adalah 55, 60, dan 80 %. Susanto dkk. (2008) dengan katalisator yang berbeda
yaitu berupa asam heteopoli polytungstate (H3PW12O40HPW) mencoba mensintesis gliserol
o
mono oleat pada reaktor batch bertekanan atmosferik, suhu reaksi 150 dan 180 C, konsentrasi
katalisator 2% massa asam oleat, pengadukan 480 rpm, waktu reaksi 7 jam dan perbadingan
pereaksi 6:1 mol gliserol/mol asam oleat. Hasilnya, konversi asam oleat yang dihasilkan
o
cukup tinggi yaitu masing-masing untuk suhu 150 dan 180 C sebesar 78 dan 80%.
Berdasarkan literatur yang ada Gheantika dan Nuryoto (2016) telah melakukan
penelitian pendahuluan pembuatan gliserol mono oleat dengan bahan baku teknis dan
o
katalisator zeolit alam Bayah yang diaktivasi menggunakan HCl 1 N, suhu reaksi 160 C,
perbandingan pereaksi 4:1 mol gliserol/mol asam oleat, katalisator 1%massa gliserol, kondisi
reaktor atmosferik, dan waktu reaksi 80 menit. Dalam waktu yang singkat hanya 80 menit
konversi asam oleat yang dihasilkan mampu mencapai 51,35%. Untuk mendapatkan produk
yang lebih dari 51,35%, maka pada penelitian ini akan mencoba melakukan pengembangan
lebih lanjut. Reaktor yang akan digunakan adalah reaktor bertekanan dalam kesetimbangan,
dengan variabel-variabel berpengaruh akan diintegtrasikan antara satu dan lainnya secara
lebih luas, sehingga laju difusi dan laju reaksi menjadi lebih baik dan konversi asam oleat
yang dihasilkan akan lebih besar.

.
2.2. Road Map Penelitian
Untuk memdapatkan informasi yang detail dan lebih mendalam guna pengembangan
ilmu dan teknologi maka penelitian difokuskan pada pengolahan bahan dasar berbasis
alkohol yaitu berupa etanol dan gliserol. Berikut road map penelitian apa yang telah
dilakuan, apa yang sedang dilakukan, dan akan dilakukan. Gambar road map penelitian
tersaji pada Gambar 1 berikut:
Alkohol
Etanol

Gliserol
2008 2011 2012 -2013 2014 ( Polialkohol)
- Studi kinerja 1.Pengaruh Perancangan
katalisator konsentrasi 1. Pemanfaatan proses
asam asetat dan
zeolitalam bayah
resin esterifikasi
penukar ion
uji efektitifitas sebagai asam asetat dan
katalisator resin
lewatit penukar ion katalisator pada etanol menjadi ke bagan 2
monoplus s- lewatit proses etil asetat skala
100 pada pilot
monoplus s-100 esterifikasi asam
reaksi pada pembuatan
etil asetat
asetat dan etanol
esterifikasi
antara etanol 2. pembuatan menjadi etil
dan asam ester sebagai asetat
pelarut dengan
asetat katalisator resin
penukar ion lewatit
monoplus s-100

PDM Dipa
UNTIRTA

Gliserol

2010 2012-2013
2013 2014-2015 2017-2018 2019-2020

Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembu-


Trigliserida Triacetin Gliserol- Aditif Surfaktan atan
dengan Karbonat etanol
dengan
premium dan Pangan
katalisator dari
katalisator solar dengan berupa
zeolit alam gliserol
padat ( Zeolit katalisator gliserol
Bayah
alam Bayah zeolit alam mono oleat
dan Indion
Bayah
225 Na)

PDM Dipa Untirta Hb. Pertamina Hb.Pekerti Hb. Bersaing Penelitian ini
-
Gambar 1.Road map penelitian jangka pendek dan menengah
BAB 3. METODE PENELITIAN
Dalam rangka mendapatkan produk yang maksimal dan proses yang efektif dan efisien,
maka penelitian ini akan dibagi dalam 2 tahap selama 2 tahun, dan mana masing-masing 10
bulan. Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia, Jurusan Teknik
Kimia, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Detail metode dari masing-masing
pelaksanaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
3.1. Penelitian Tahun Pertama
Penelitian pada tahun pertama dititikberatkan pada peningkatan kinerja zeolit alam
Bayah sebagai media katalisator dengan melakukan pengembangan dari proses perlakuan
awal dari penelitian pendahuluan Gheantika dan Nuryoto (2016) dan pengujian langsung
pada reaksi sintesis gliserol mono oleat. Tindakan ini dilakukan dengan maksud untuk
mendapatkan informasi secara paralel yaitu untuk mengetahui besarnya produk gliserol mono
oleat yang dihasilkan dan mendeteksi sedini mungkin kemungkinan terjadinya kerusakan
struktur penyusun dari katlisator zeolit alam Bayah akibat perlakuan awal yang akan
berdampak pada penurunan performa dari zeolit alam Bayah.
a. Bahan Penelitian
1. Gliserol
Gliserol yang digunakan merupakan gliserol teknis, yang mana sebelum digunakan
di evaporasi agar kemurniannya meningkat, lalu di analisis kadar dan densitasnya.
2.Asam oleat
Asam oleat yang digunakan merupakan asam oleat teknis, dan sebelum digunakan
dilakukan distilasi untuk memisahkan dari pengotornya agar kemurniannya meningkat,
lalu di analisis kadar dan densitasnya.
3. Katalisator padat berupa zeolit alam Bayah Banten
Sebelum zeolit alam Bayah digunakan dilakukan perlakuan awal dengan aktivasi
dengan pengasaman dan pemanasan yang mengacu pada penelitian Gheantika dan
Nuryoto (2016). Selanjutnya dilakukan karakterisasi terhadap zeolit alam Bayah
tersebut untuk mengetahui perubahan yang terjadi setelah aktivasi. Karakterisasi
dilakukan terhadap perubahan diameter pori, komposisi penyusun zeolit, struktur
penyusun, dan luas permukaan.
b. Alat penelitian
Reaksi dilakukan di dalam reaktor labu leher tiga dengan volume 0,5 liter, yang
dilengkapi dengan pemanas mantel, pengaduk mercuri, termometer dan pengambil sampel.
Rangkaian alat secara detai tersaji pada Gambar 2 berikut:

Keterangan:

1. Pemanas mantel
2. Labu leher tiga
3. Pengaduk merkuri
4. Termometer
5. Karet penyumpat
6. Motor pengaduk
7. Pengambil sampel
8. Tempat sampel

Gambar 2. Rangkaian alat pembuatan gliserol mono oleat tahun pertama

c. Jalannya Penelitian
1. Grinding dan Aktifasi zeolit alam Bayah Banten
- Grinding
Grinding merupakan penghancuran bongkahan zeolit menjadi ukuran yang
lebih kecil, sehingga diperoleh ukuran zeolit yang diinginkan.

- Aktivasi katalisator zeolit alam Bayah


Zeolit alam Bayah yang telah di-grinding kemudian diayak untuk
mendapatkan ukuran diameter katalisator yang diinginkan yaitu 40-80 mesh. Proses
aktivasi dilakukan pada konsentrasi 1 - 10 N HCl. Selanjutnya zeolit dilakukan
pembilasan dengan akuades 4 kali dan ditiriskan, lalu di oven selama 1-3 jam
(Semara dan Nindhia, 2010; Suriawan dan Nindhia, 2010; Gheantika dan Nuryoto,
o
2016) dan dilakukan pemanasan dalam oven pada suhu 180 – 240 C.
- Karakterisasi zeolit
Setelah mengalami aktivasi, zeolit di analisis untuk mengetahui karakterisasi
dari zeolit seperti porositas, struktur penyusun, komposisi dan luas area dengan
mengunakan metode Brunaur, Emmett, and Teller (BET), X-Ray Deffraction
(XRD), Atomic Adsorption spectrophotometry (AAS), dan Scanning Electron
Microscopy (SEM).

2. Tahap reaksi
Gliserol dengan volume tertentu dimasukkan ke dalam reaktor, kemudian
dipanaskan sampai mendekati suhu yang diinginkan. Asam oleat dengan volume yang
telah ditentukan dipanaskan sampai suhu yang diinginkan dalam gelas piala yang
berbeda, kemudian dimasukan ke dalam reaktor. Selanjutnya reaktor dipanaskan
sampai suhu yang target, sambil pengaduk dijalankan. Mengambil sampel untuk
dianalisis asam oleat awal (Ao) menggunakan titrasi asam-basa. Selanjutnya katalisator
dimasukkan dan pada sat itu dicatat sebagai waktu awal reaksi. Setiap selang waktu 20
menit sampel diambil untuk dianalisis asam oleat sisa (As). Reaksi dihentikan setelah
waktu reaksi 80 menit. Percobaan diulangi dengan mempelajari pengaruh suhu
pemanasan katalisator zeolit, konsentrasi aktivasi katalisator zeolit, ukuran diameter
katalisator, waktu aktivasi, dan perbandingan pereaksi.

d.Variabel Penelitian
1. Variabel berubah
o
Suhu pemanasan/pengeringan zeolit 180-240 C, waktu aktivasi 1-3 jam,
konsentrasi aktivasi 1-10 N HCl, ukuran diameter katalisator 40-80 mesh, dan
perbandingan pereaksi 1-6 mol gliserol/mol asam oleat.
2. Variabel tetap
o
Suhu reaksi 160 C, waktu reaksi 80 menit, kecepatan pengadukan 500 rpm, dan
konsentrasi katalisator 2% massa gliserol.

e. Analisis Hasil Reaksi


1. Sebelum katalisator dimasukan (t = 0 menit)
Konsentrasi Asam oleat awal (Ao) dengan cara titrasi asam- basa
2. Setelah katalisator dimasukan (t = 20 menit – 80 menit)
Konsentrasi asam oleat sisa (As) dengan cara titrasi titrasi asam- basa

10
Analisis secara lengkap baik asam oleat sisa, gliserol, gliserol monooleat dan air
menggunakan gas kromatografi (GC) pada kondisi terbaiknya guna mengetahui yield dan
selektivitas dari produk gliserol monooleat yang dihasilkan.

Perhitungan konversi reaktan berdasarkan persamaan :

XA = Ao-As x 100%
Ao

dengan :
XA = konversi asam oleat, %
Ao= konsentrasi asam oleat awal, mgek/ml
As= konsentrasi asam oleat sisa pada waktu tertentu, mgek/ml

3.2. Penelitian Tahun Kedua


Penelitian tahun kedua merupakan tahap optimalisasi proses reaksi untuk
mendapatkan produk gliseral mono oleat yang maksimal. Untuk optimalisasi proses reaksi
variabel yang akan diintegrasikan adalah konsentrasi katalisator, kecepatan pengadukan,
dan suhu reaksi agar interaksi dan difusi reaksi ke sisi aktif katalis akan semakin
meningkat. Selain itu, pada tahun kedua akan dilakukan pemisahan produk hasil reaksi
untuk mendapatkan kemurnian produk yang tinggi dan siap pakai.

3.2.1 Optimalisasi Proses Reaksi


a. Bahan Penelitian dan Alat Penelitian
Bahan baku dan peralatan sama seperti tahun pertama yaitu gliserol teknis, asam oleat
teknis, katalisator zeolit alam Bayah Banten, dan reaktor bacth seperti Gambar 2.

b. Jalannya Penelitian
1. Grinding dan Aktivasi zeolit alam Bayah Banten
Proses grinding seperti tahun pertama, namun untuk konsentrasi pengaktivasi
katalisator, waktu aktivasi, dan suhu pengeringan menggunakan kondisi terbaik dari
percobaan tahun pertama.
2. Tahap reaksi
Jalannya reaksi pada prinsipnya sama dengan tahun pertama yaitu:
Gliserol dengan volume tertentu dimasukkan ke dalam reaktor, kemudian
dipanaskan sampai mendekati suhu yang diinginkan. Asam oleat dengan volume
tertentu dipanaskan sampai suhu tertentu dalam gelas piala yang berbeda, kemudian
dimasukan ke dalam reaktor. Selanjutnya reaktor dipanaskan sampai suhu yang
diinginkan, sambil pengaduk dijalankan. Mengambil sampel untuk dianalisis asam oleat
awal (Ao) menggunakan titrasi asam-basa. Selanjutnya katalisator dimasukkan dan
padaa saat itu catat sebagai waktu awal reaksi. Setiap selang waktu 20 menit sampel
diambil untuk dianalisis asam oleat sisa (As). Reaksi dihentikan setelah waktu reaksi
80 menit. Percobaan diulangi dengan mempelajari pengaruh konsentrasi katalisator,
kecepatan pengadukan, dan suhu reaksi.

d. Variabel Penelitian
1. Variabel berubah
o
Suhu reaksi 160-200 C, konsentrasi katalisator 2-9% massa gliserol, dan kecepatan
pengadukan 400-900 rpm.
2. Variabel tetap
Suhu pemanasan zeolit, perbandingan pereaksi, ukuran diameter katalisator dan
konsentrasi aktivasi katalisator mengacu pada kondisi terbaik dari hasil penelitian
tahun pertama. Sedangkan waktu reaksi tetap 80 menit.

e. Analisis Hasil Penelitian


1. Sebelum katalisator dimasukan (t = 0 menit)
Konsentrasi Asam oleat awal (Ao) dengan cara titrasi asam- basa
2. Setelah katalisator dimasukan (t = 20 menit – 80 menit)
Konsentrasi asam oleat sisa (As) dengan cara titrasi titrasi asam- basa

Analisis secara lengkap baik asam oleat sisa, gliserol, gliserol monooleat dan air
menggunakan gas cromatography (GC) dilakukan pada variasi suhu.
3.2.2 Pemisahan Produk Reaksi
Pemisahan produk gliserol mono oleat dari senyawa lainnya akan dilakukan 2
langkah. Langkah pertama dengan melakukan pemisahan dengan memanfaatkan kelarutan
senyawa komponen yang terlibat dan Langkah 2 dengan cara menguapkan melalui destilasi
untuk memurnikan produk yang dihasilkan dari pemisahan langkah pertama.
a. Pemisahan langkah pertama
Gliserol merupakan jenis alkohol dengan kelarutan yang sangat baik dengan air,
sementara asam oleat dan produk gliserol mono oleat tidak larut dalam air dalam keadaan
dingin (www.sciencelab.com). Dengan menambahkan air dengan jumlah tertentu ke dalam
campuran hasil reaksi, dan mengaduknya dengan kecepatan tertentu yaitu sekitar 250 rpm,
maka proses difusi molekular antar komponen dan interaksi komponen akan cepat terjadi.
Pemilihan pengadukan 250 rpm adalah agar olakan yang ditimbulkan tidak terlalu besar,
namun proses difusi tetap terjadi. Setelah didiamkan beberapa saat akan terbentuk 2 lapisan
yang berbeda yaitu gliserol-air di satu fase yang ada dibagian bawah dan asam oleat -
gliserol mono oleat di fase yang lain yang ada di bagian atas. Selanjutnya menuangkan
lapisan bagian atas ke dalam gelas kimia, sehingga campuran yang dihasilkan hanya tinggal
asam oleat-gliserol mono oleat. Berikut peralatan yang dibutukan pada pemisahan langkah
pertama:

Keterangan: 1

1. Gelas ukur 100 ml


2
2. Magnetic stirrer
3. Hot plate dan Magnetic
3 stirrer

Gambar 3. Rangkaian alat pemisahan tahap pertama

b. Pemisahan langkah ke dua


o
Asam oleat mempunyai titik didih 286,11 C dan produk gliserol mono oleat mempunyai
o
titik didih 239 C (www.sciencelab.com), sehingga dapat dilakukan pemisahan dengan cara
destilasi. Gliserol mono oleat akan teruap dan asam oleat akan ada dibagian bawah gelas
labu. Untuk mengetahui efektivitas pemisahan dan menghindari teruapnya asam oleat
bersama produk gliserol asam oleat, maka pemisahan dilakukan pada rentang yang kecil yaitu
o
239-244 C. Variasi suhu destilasi mempunyai maksud agar diperoleh kondisi operasi yang
tepat, di mana produk destilasi banyak namun mempunyai kemurnian yang tinggi. Suhu
pemisahan yang dilakukan terlalu jauh dari titik didih komponen akan berdampak tidak baik.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuryoto dkk (2015) pada pemisahan gliserol dan
o
solketal yang dilakukan pada suhu 200 C, yang mana titik didih masing-masing komponen
o o
adalah 290 C untuk gliserol dan 182 C untuk solketal, menghasilkan kemurnian produk
solketal yang rendah yaitu solketal 52% dan gliserol 48%.
Peralatan yang diperlukan untuk pemisahan asam oleat dan produk gliserol mono oleat
tersaji pada Gambar 4.

21
Keterangan:
air keluar 1. Labu
Air masuk 2. Termometer
3. Kondensor
4. Gelas penampung
3 5. Tempat pendingin es
6. Pemanas mantel
1 4
6 5

Gambar 4. Rangkaian peralatan pemisahan produk hasil reaksi pada langkah ke dua

Hasil pemisahan bagian atas yang telah di tampung pada gelas penampung, akan
dilakukan analisis mengunakan gas chromatography (GC) untuk mengetahui tingkat
kemurnian yang dihasilkan pada proses pemisahan tersebut.
3.3. Fish bone diagram Penelitian
Fish bone diagram sederhana penelitian pembuatan gliserol mono oleat, yang akan
dikembangkan dan akan diusulkan selama 2 tahun tersaji pada Gambar 5 berikut ini :

Luaran: teknologi
Luaran: jurnal nasional sederhana, jurnal
terkreditasi dan atau jurnal nasional terakreditasi dan
internasional, dan atau jurnal internasional,
Seminar nasional seminar nasional, Paten
sederhana
Penelitian dilakukan di Penelitian dilakukan di
Untirta, dihasilkan Untirta,target
konversi gliserol 75 %. menghasilkan konversi
gliserol ≥ 80 %, dan
kemurnian produk di
atas 95%.

Peningkatan
Gliserol Keekonomian
produk produksi
samping biodiesel
biodiesel

peningkatan kinerja zeolit Optimalisasi proses reaksi


alam Bayah sebagai media dan pemisahan produk
katalisator dengan untuk mendapatkan
melakukan pengembangan produk yang mempunyai
variabel dari proses kemurnian tinggi dan siap
perlakuan awal dari pakai.
penelitian Gheantika dan
Nuryoto (2016) dan
pengujian langsung pada
reaksi sintesis gliserol mono
oleat

Penelitian Tahun 1: 2017 Penelitian Tahun 2: 2018

Gambar 5. Fish bone diagram penelitian pembuatan gliserol mono oleat


BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1. Anggaran Biaya
Tabel 2. Anggaran Biaya Penelitian
Biaya yang Diusulkan (Rp)
No Jenis Pengeluaran Tahun 1 Tahun 2
1 Honorarium Penelitian (maks. 30%) 13.400.000 13.400.000
44.116.000 41.984.000
2 Pembelian bahan habis pakai (maks. 60%)
Perjalanan untuk biaya survei/sampling data,
3 seminar/workshop DN-LN, biaya komodasi 10.150.000 10.150.000
konsumsi, perdiem/lumpsum, transport (mk.40%)
Sewa untuk peralatan/mesin/ruang
4 laboratorium,kendaraan, penunjang penelitian
(40%)
- -
67.666.000 65.534.000
Jumlah

4.2. Jadwal Penelitian


Tabel 3. Jadwal Penelitian
No Tahap Jenis Kegiatan Tahun 1 Tahun2
Penelitian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Persiapan, Grinding dan
Preparasi aktivasi zeolit
Katalisator

2. Preparasi Instal reaktor dan


penelitian pembelian bahan
kimia
3. Variabel: Suhu
pengeringan
zeolit, waktu
aktivasi,
konsentrasi
aktivasi, ukuran
diameter
katalisator, dan
perbandingan
Running pereaksi dan
penelitian analisis hasil
penelitian (Thn 1)
Suhu reaksi,
konsentrasi
katalisator, dan
kecepatan
pengadukan, serta
pemisahan hasil
reaksidan analisis
hasil penelitian
(Thn 2)
4. Pembuatan Evaluasi,
Laporan pembuatan
dan seminar laporan, dan
publikasi
DAFTAR PUSTAKA
Dewan Energi Nasional, 2014.” Indonesia Energi Outlook”, Jakarta

Fogler, S.H., 2010,”Essential of Chemical Reaction Engineering,” Prentice Hall International


Series in the Physical and Chemical Engineering Sciences.

Gheantika M. dan Nuryoto, 2016.,” Studi awal pembuatan gliserol mono oleat dengan
menggunakan zeolit alam Bayah sebagai katalisator”, Skripsi Mahasiswa Sarjana,
Untirta, Banten

Khayoon M.S., and Hameed B.H., 2013.,” Solventless acetalization of glycerol with acetone
to fuel oxygenates over Ni–Zr supported on mesoporous activated carbon catalyst”,
Journal of Catalysis, Applied Catalysis A: General 464– 465 (2013) 191– 199

Melero J.A., Vicente G., Morales G., Paniagua M., and Bustamante J., 2010.,” Oxygenated
compounds derived from glycerol for biodiesel formulation: Influence on EN
14214 quality parameters”, Fuel 89, doi:10.1016/j.fuel.2010.03.042

Moquin P.H.L and Temelli F., 2008.,” Production of monoolein from oleic acid and
glycerol in supercritical carbon dioxide media: A kinetic approach”, J. of
Supercritical Fluids 44 , scienedirect, Elsivier, 40–47.

Murpik, 2016.,” Zeolit Lebak”, www.pelita.or.id.

Mallesham B., Sudarsanam P., and Reddy B.M., 2014.,” Eco-friendly synthesis of bio-
additive fuels from renewable glycerol using nanocrystalline SnO2-based solid acid”,
Catal. Sci. Journal, , 2014, 4, pp. 803–813.

Menezes F.D.I., Guimaraes M.D.O., and da Silva M.J., 2013.”, Highly Selective SnCl 2 –
Catalyzed Solketal Synthesis at Room Temperature”, Industrial & Engineering
Chemistry Research Jounal, ACS Publications, 52, pp. 16709-16713.

Nanda M.R., Yuan Z., Qin W., Ghaziaskar H.S., Poirier M.A., and Xu C.C.,2013.,”
Thermodynamic and kinetic studies of a catalytic process to convert glycerol into
solketal as an oxygenated fuel additive”, Journal of Fuel 117, Elsevier, pp. 470-477.

Ni Fan C., Hua Xu C., Qi Liu C., Yu Huang Z., Ying Liu J., and Xiang Ye Z, 2012.,”
Catalytic acetalization of biomass glycerol with acetone over TiO2–SiO2 mixed
oxides”, Reac Kinet Mech Cat 107, Springer, pp.189–202.

Nugraha S.G., 2009,” Kegunaan Gliserin”.

Nuryoto, H. Sulistyo dan Rochmat A., 2015.,” Sintesis Aditif Premium dan Solar Dengan
Memanfaatkan Gliserol Produk Samping Biodiesel Menggunakan Katalisator
Zeolit Alam Bayah”, Laporan Hibah Bersaing Dikti.

Ozorio P.L. Pianzolli R., Mota M.B.S., and MotaJ.A., 2012,” Reactivity of
Glycerol/Acetone Ketal (Solketal) and Glycerol/Formaldehyde Acetals toward
Acid-Catalyzed Hydrolysis”, J. Braz. Chem. Soc., Vol. 23, No. 5, pp. 931-937.
Parhusip R., Iswahyudi, dan Miskah S.,” 2012,” Pengaruh Waktu Reaksi dan Penambahan
Katalis Pada Pembuatan Gliserol Mono oleat Dari Gliserol dan asam oleat”, Jurnal
Teknik KimiaNo.1, Vol.18.

Pertamina, 2011.,” Kepastian Pembelian Biofuel oleh Pertamina”, Marketing & Trading
Directorate Pertamina.

Prasetyo A.E., Widhi A., dan Widayat, 2012.,” Potensi Gliserol dalam pembuatan Turunan
Gliserol Melalui Proses Esterifikasi”, Jurnal Ilmu lingkungan, Volume 10, Issue 1:
26-31 (2012) ISSN 1829-8907, UNDIP Semarang.

Quispe C.A.G, Coronado C.J.R., Carvalho Jr. J.A., 2013.,’ Glycerol: Production,
consumption, prices, characterization and new trends in combustion”, Renewable
and Sustainable Energy Reviews, Elsivier: 473-493.

Singh D., Prafull Patidar P., Ganesh A., and Mahajani S., 2013.,” Esterification of Oleic
Acid with Glycerol in the Presence of Supported Zinc Oxide as Catalyst”, Ind. Eng.
Chem. Res. 52, ACS Publications, 14776−14786.

Siskawardani D.D., Mohammad B.H., 2013,” Pengaruh Kosentrasi Na-CMC (Natrium


Carboxylmethyle cellulose) dan Lama Sentrifugasi Terhadap sifat Fisika Kimia
Minuman Asam Sari Tebu (Saccharum officinarum L)”, Jurusan Teknikan
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Unibraw.

Susanto B.H., Nasikin M., dan Sukirno, 2008.,” Reaksi Esterifikasi Aasam Oleat Dengan
Alkohol Rantai Panjang Barkatalis HPW/Zeolit Untuk Produksi Pelumas Dasar
Bio”, Seminar Nasional Teknik Kimia Oleo & Petrokimia, Universitas Riau, Hal. 1-
8.

Tan H.W., Azis A.R.A., Aroua M.,” 2013.,”Glycerol production and its applications as a raw
material: Review”, Renewable and Sustainable Energy Reviews, Elsivier, 118-127.

Wee L.H., Lescouet T, Fritsch J, Bonino F., Rose M., Sui Z, Garrier E., Packet D., dan
Bordiga S., Kaskel S., Herskowitz M., Farrusseng D ., Martens J.A., 2013.,”
Synthesis of Monoglycerides by Esterification of Oleic Acid with Glycerol in
Heterogeneous Catalytic Process Using Tin–Organic Framework Catalyst,” Catal
Lett., Springer 143, 356–363.

Www. Sciencelab.com ,” Material Safety data Sheet Oleic Acid MSDS” di download tanggal
04/04/2016, jam 16:10 WIB.

Www. Sciencelab.com ,” Material Safety data Sheet Glycerol Mono Oleic MSDS” di
download tanggal 04/04/2016, jam 16:15 WIB.

Www. Sciencelab.com ,” Material Safety data Sheet Glycerol MSDS” di download tanggal
04/04/2016 , jam 15:15 WIB.
Www. pelita.or.id didownload tanggal 02 /04/2016, jam 10:15 WIB
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian


1. Honorarium
Honor Honor/Jam (Rp) Waktu Minggu Honor per Tahun (Rp)
(jam/minggu) Tahun 1 Tahun 2

Ketua 15.000 15 40 9.000.000 9.000.000

Anggota 1 11.000 10 40 4.400.000 4.400.000

SUB TOTAL (Rp) 13.400.000 13.400.000


2. Pembelian Bahan Habis Pakai

Justifikasi Kuanti- Harga peralatan Penunjang


Material Pemakain tas Satuan Harga
satuan (Rp) Tahun 1 Tahun 2
Labu Leher Tiga ( 0,5
liter) Unit reaksi 1 Buah 850.000 850.000 850.000

Pendingin Balik Unit reaksi 3 Buah 350.000 1.050.000 1.050.000

Pengaduk Mercury Unit reaksi 1 Set 350.000 350.000 350.000

Termometer 300 C Unit reaksi 1 Buah 250.000 250.000 250.000

Gelas Kimia ( 250 ml) Analisis 2 Buah 150.000 300.000 300.000

Gelas Kimia ( 100 ml) Analisis 2 Buah 100.000 200.000 200.000

Labu ukur (250 ml) Analisis 4 buah 150.000 600.000 600.000

Gelas kimia (100 ml) Analisis 2 Buah 100.000 200.000 200.000


Gelas kimia (1000
ml) Analisis 1 Buah 200.000 200.000 200.000

Gelas Kimia ( 25 ml) Analisis 2 Buah 50.000 100.000 100.000

Gelas ukur ( 100 ml) Analisis 1 Buah 150.000 150.000 150.000

Pipet (100 ml) Analisis 2 Buah 75.000 150.000 150.000

Magnetic Stirer Analisis 1 Buah 300.000 300.000 300.000

Sumbat Analisis 10 Buah 10.000 100.000 100.000


Gelas ukur
( 10ml) Analisis 1 Buah 50.000 50.000 50.000

Lampiran- 1
Buret (50 ml) Analisis 3 Buah 200.000 600.000 600.000

Pemanas Listrik Analisis 1 Buah 250.000 250.000 250.000

Gelas Erlenmeyer Analisis 10 Buah 50.000 500000 500000


Gliserol Teknis
( C3H5(OH)3) Unit reaksi 10 liter 60.000 600.000 600.000

Asam oleat teknis. Unit reaksi 7 liter 250.000 1.750.000 1.750.000

Zeolit alam Bayah Unit reaksi 25 Kg 5.000 125.000 125.000


Analisis 590000/2,5
Etanol hasil reaksi 5 Liter Liter 1.180.000 1.180.000
Analisis
Asam Borak hasil reaksi 1 Kg 629.000 629.000 629.000
Standard Asam oleat Analisis 1300000/5 -
Untuk GC hasil reaksi 5 ml ml 1.300.000
-
Standard Gliserol Analisis 2.500.000/10
Untuk GC hasil reaksi 10 ml mL 2.500.000
Natrium Hidroksida Analisis
(NaOH) hasil reaksi 3 Kg 481.000 1.443.000 1.443.000
Analisis 400.000/2,5
Asam Klorida (HCL) hasil reaksi 2,5 Liter Liter 400.000 400.000
Kalium Hidroksida Analisis
(KOH) hasil reaksi 3 Kg 391.000 1.173.000 1.173.000
459.000/2,5
Asam Sulfat (H2SO4) Unit reaksi 5 Liter Liter 918.000
Analisis gliserol bahan
baku Reaktan 3 kali 250.000 750.000 750.000
Analisis
Kloroform hasil reaksi 1 Liter 505.000/liter 505.000 505.000
Analisis
Sodium Thiosulfate hasil reaksi 1 Kg 651.000/ Kg 651.000 651.000
Analisis
bahan baku
dan hasil
Aquades reaksi 150 liter 1.500/liter 225.000 225.000
Analisis 547.000/2,5
Asam asetat hasil reaksi 2,5 liter Liter 547.000 547.000
Analisis
Kalium Iodida hasil reaksi 1 Kg 1.812.000/Kg 1.812.000 1.812.000
Karakteristik
Analisis SEM katalis 14 kali 350.000 4.900.000 -
Karakteristik
Analisis BET katalis 14 kali 300.000 4.200.000 -
Karakteristik
Analisis AAS katalis 14 kali 250.000 3.500.000 -

Lampiran- 2
AnalisisXRD Karakteristik
katalis 14 kali 150.000 2.100.000 -
Analisis GC Produk 7 Kali 150.000 1.050.000 2.250.000
Proof reading artikel
Jurnal internasional Publikasi 1 artikel 2000.000 2.000.000 2.000.000
Paten sederhana Publikasi 1 paten 5.000.000 - 5.000.000
Laporan laporan 4 buah 50.000 200.000 200.000
SUBTOTAL (Rp.) 44.116.000 41.984.000

3. Perjalanan

Justifikasi Harga peralatan Penunjang


Material Pemakaian Kuantitas Satuan Harga
satuan (Rp) Tahun 1 Tahun 2

Seminar Nasional Pesawat pp 1 Orang 2.000.000 2.000.000 2.000.000


Akomodasi Penginapan 2 hari 600.000 1.200.000 1.200.000
Lumpsum Makan 2 hari 100.000 200.000 200.000
Pembelian bahan kimia Penelitian 10 kali 150.000 1.500.000 1.500.000
Analisis karakteristik
katalisator Tiket bus pp 14 kali 250.000 3.500.000 3.500.000
Analisis produk Tiket bus pp 7 kali 250.000 1.750.000 1.750.000
SUBTOTAL (Rp.) 10.150.000 10.150.000

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP 67.666.000 65.534.000


TAHUN (Rp)
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN
SELURUHNYA (Rp) 133.200.000

Lampiran- 3
Lampiran 2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penelitian
1. Sarana dan Prasarana Utama yang Diperlukan Dalam Penelitian ini adalah:
a. Tahap Persiapan
Grinder/Penghancur, ayakan, analisis : XRD, BET, AAS, dan SEM
b. Tahap Reaksi
Labu leher tiga, pemanas mantel, pengaduk mercuri, termometer dan pengambil sampel.
c.Tahap Analisis
Perangkat titrasi, dan kromatografi gas (GC)
2. Ketersediaan sarana dan prasarana
a. Tahap Persiapan
Grinder/Penghancur, ayakan, dan pemanas mantel tersedia, sedangkan analisis XRD
BET, AAS, dan SEM tidak tersedia. Untuk analisis XRD, BET, AAS, dan SEM
menggunakan jasa analisis yang ada di instansi terdekat seperti ITB, di mana
penggunaannya untuk karakterisasi zeolit.
b. Tahap Reaksi
Labu leher tiga dan termometer tersedia, hanya saja sangat terbatas dan terkadang
bergantian dengan praktikum kimia organik, dan kimia dasar. sedangkan untuk pengaduk
mercury, dan pengambil sampel tidak tersedia. Jadi dikarenakan keterbatasan dan
ketidaksediaan alat maka di sini akan dilakukan pembelian demi kelancaran dan mencapai
target waktu penelitian
c. Tahap Analisis
Perangkat titrasi seperti pipet, labu ukur, gelas ukur, erlenmeyer, gelas ukur, labu ukur,
pendingin balik, dan buret sangat terbatas jumlahnya. Selain itu harus antri untuk dapat
mengunakan karena bergantian dengan praktikum mahasiswa. Jadi dikarenakan
keterbatasan alat maka di sini akan dilakukan pembelian demi kelancaran penelitian.
Kromatografi gas dan perangkatnya tidak tersedia, maka analisis asam oleat dan gliserol
sebagai bahan baku dan hasil reaksi gliserol mono oleat menggunakan jasa dari luar di
tempat terdekat.

Lampiran- 4
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama dan Gelar NIDN Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas
Akademik Ilmu (jam/minggu)
1. Nuryoto,ST.,M.Eng (UNTIRTA) 00-1509-7603 Teknik 15 Mengkoordinasi
reaksi penelitian,
kimia mempersiapkan
penelitian, serta
pembuatan
laporan dan
publikasi

2. Meri Yulvianti, SPd, Msi 00-0307-7704 Sintesis 10 Membantu


(UNTIRTA) Kimia mempersiapkan
penelitian, dan
membantu
pembuatan
laporan dan
publikasi

Lampiran- 5
Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti
1. BIODATA KETUA
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan Nuryoto,ST.,M.Eng
gelar)
2. Jenis Kelamin L
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. NIP/NIK/Identitas lainnya 197609152006041007
5. NIDN 00-1509-7603
6. Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 15 September 1976
7. Alamat Rumah Taman Ciruas Permai Blok B3/36 Pelawad,
Ciruas, Serang, Banten
8. Nomor Telepon/Faks/ HP 083813644118
9. Alamat Kantor Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Jln. Raya Jendral Sudirman Km. 3 Cilegon
Banten
10. Nomor Telepon/Faks 0254-395502/ 0254-395440
11. Alamat e-mail ynuryoto@gmail.com
12. Lulusan yang Telah S-1 = ± 60 orang
Dihasilkan
13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Termodinamika I
2. Termodinamika 2
3. Teknologi Pemrosesan Minyak Bumi
4. Keselamatan Proses Kimia

Lampiran- 6
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Sultan Universitas Gadjah Universitas Gadjah
Tinggi Ageng Tirtayasa Mada (UGM) Mada (UGM)
(Untirta)
Bidang Ilmu Teknik Kimia Teknik Kimia Teknik Kimia
Tahun Masuk-Lulus 1998-2003 2008- 2010 2013- sekarang
JudulSkripsi/Thesis/ Pengolahan Kinetika Reaksi Antara Sintesis Solketal
Disertasi Limbah EO/EG Gliserol dan Asam Sebagai Aditif Bahan
PT. GT- Asetat Dengan Bakar Gasoline Dari
Petrochem Katalisator Indion 225 Gliserol Produk
Dengan Proses Na Samping Biodisel
Anaerob Dengan Katalisator
Zeolit Alam Bayah
Nama Ir. Didied A. Ir. Hary -Ir. Hary
Pembimbing/Promot Sigit, M.Eng Sulistyo,SU.,Ph.D Sulistyo,SU.,Ph.D
or Indar K, ST. Ir. Sutijan, MT.,Ph.D -Prof. Ir. Wahyudi
Budi
Sediawan,SU..,Ph.D
- Indra Perdana, ST.,
MT., Ph.D

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun


Disertasi)
Tahun Judul Penelitian Pendanaan

No Sumber* Jumlah (Rp.)


1. 2011 Pembuatan Ester sebagai Pelarut Dengan PDM ± 5.000.000
Katalisator Resin Penukar Ion lewatit
monoplus s-100
2 2012 Pembuatan Gliserol karbonat Hibah ± 52.500.000
Menggunakan Katalisator Padat Pekerti
3 2013 Pembuatan Gliserol karbonat Hibah ± 50.000.000
Menggunakan Katalisator Padat Pekerti
4 2013 Pembuatan Triacetin Hibah 16.500.000
Pertamina
5 2014 Sintesis Aditif Premium dan Solar Hibah 56.250.000
Dengan Memanfaatkan Gliserol Produk Bersaing
Samping Biodiesel Menggunakan
Katalisator Zeolit Alam Bayah ( Thn. I)
6. 2015 Sintesis Aditif Premium dan Solar Hibah ± 53.500.000
Dengan Memanfaatkan Gliserol Produk Bersaing
Samping Biodiesel Menggunakan
Katalisator Zeolit Alam Bayah ( Thn.2)
Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir


No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyara kat Pendanaan

Sumber* Jumlah (Rp.)


1. 2013 Perbaikan vacuum frying pada Dana Jurusan 300.000
ejector
Di pondok pesantren Daarul
Qori’in
Lebak Banten

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nama Jurnal
. Nomor/Tahun
1. Kinetika Reaksi Vol.5 No.2, 2011 Jurnal Rekayasa Proses
Esterifikasi Gliserol dengan Teknik Kimia UGM
Asam asetat Menggunakan
Katalisator Indion 225 Na
1 Model Matematika Vol.1,Desember 2012 Jurnal integrasi proses
Esterifikasi Etanol Dan Teknik Kimia
Asam asetat Dengan
Menggunakan Katalisator
Lewatit Monoplus S-100

2 Sintesa Gliserol Karbonat Vol.8,No.2, Desember Jurnal Teknika FT. Untirta


Berbahan Baku Gliserol 2012
dan Sodium Bikarbonat
Dengan Katalisator Resin
Penukar Ion Indion 225
Na
3 Studi Ketalisasi Gliserol Jurnal Integrasi proses Jurnal Integrasi Proses
Menggunakan Katalisator Vol. 4 (Juni 2014) Teknik Kimia FT Untirta
Zeolit Alam Bayah
4 Glycerol Carbonate DOI10.1007/s12649- Waste and Biomass
Production from 016-9495-3, Springer, Volarization Journal
Biodiesel Waste over Maret 2016
Modified Natural
Clinoptilolite

5. Modifikasi Zeolit alam Submitted Mei 2016 Jurnal Reaktor


Mordenit Sebagai
Jurnal Nasional terakreditasi
Katalisator Ketalisasi dan
DIKTI
Esterifikasi

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah


Dalam 5 Tahun Terakhir
Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
No. Seminar
1. Seminar Nasional integrasi Pengaruh Perbandingan 7-8 Desember
Proses Pereaksi dan Konsentrasi 2011, Untirta,
Katalisator Terhadap Cilegon, Banten.
Frekuensi Tumbukan dan
Energi Aktivasi Pada
Pembuatan Triacetin
2. Seminar Rekayasa Sains dan Optimalisasi Kinerja Fakultas Teknik
Teknologi Katalisator Padat Indion Universitas Bung
225 Na pada Proses Hatta Padang, 2012
Pembuatan Gliserol
Karbonat

3. Seminar Senendo Pemanfaatan Zeolit alam Universitas


Bayah Sebagai Katalisator Atmajaya,
Pada Proses Esterifikasi Yogyakarta, 2013
Antara Etanol dan Asam
asetat
4. Seminar Internasional Preliminary Study of 3-5 Juni 2015,
“International Forum on Bayah Natural Zeolite as Ramada Bintang
Startegic Technology (IFOST) Catalyst at the Ketalization Bali Resort, Bali
2015” of Glycerol with Acetone

5. Seminar Nasional Teknik Optimalisasi Kinerja Zeolit 12-13 Oktober


Kimia Indonesia V (SNTKI Alam Bayah Sebagai 2015, Yogyakarta
V) 2015 Katalisator Pada Reaksi
Ketalisasi Gliserol Menjadi
Solketal
.
GP en �a aman r isan
P enu B k u duI a am
5 T h a Ull
T era
kb. Ir
No. Judu] Buku Tahun JumlahHalaman Penerbit
·-·
1 - - - -
2 - - - -
H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5
Tahon Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Tahun Ternpat Respons
Rekayasa Sosial Lainnya Penerapan Masyarakat
yang Telah Ditcrapkan

- - - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari temyata dijumpai ketidak•
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demik.ian biodata ini saya buat

-
dengan sebenarnya untuk rnemenuhi salah satu persyaratan dalarn usulan Penelitian Produk
Terapan.

Serang, 16 Mei 2016


Pengusul,

(Nuryoto,ST.,M.Eng)

Lampiran- 10
2.BIODATA ANGGOTA PENELITIAN
1.1. ANGGOTA PENELITIAN 1
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Meri Yulvianti S.Pd.,M.Si.


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP 197707032010122002
5 NIDN 0003077704
6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 03 Juli 1977
7 E-mail meri_yulvianti@yahoo.com
8 No Telpon/HP -/082113334050
Jalan Jendral Soedirman Km 3 Cilegon 42135
10 Alamat Kantor
Banten
Tlpn: 0254-395502 ext 18
11 Nomor Tlpn/Faks
Faks: 0254-395440
Lulusan yang Telah
12 S-1 = 6 orang ;S-2 = 0 orang; S-3 = 0 orang
Dihasilkan
1. Kimia Dasar
2. Kimia Organik
13 Mata Kuliah yang Diampu
3. Kimia Fisik dan Larutan
4. Bahasa Inggris
B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3
Universitas Negeri Institut Teknologi
Nama Perguruan Tinggi -
Jakarta (UNJ) Bandung (ITB)
Bidang Ilmu Pendidikan Kimia Kimia -
Tahun Masuk-Lulus 1997-2003 2005-2007 -
The influence of using Katecin dan -
Judul Problem-Based Afzelecin dari daun
Skripsi/Tesis/Disertasi Learning in Learning Artocarpus
Basic Chemistry champeden Spreng.
Dr. Marheni Prof.Dr. Euis -
Nama Drs. Ahmad Ridwan Holisotan Hakim
Pembimbing/Promotor Dr.rer.nat. Didin
Mujahidin

Lampiran- 11
C. Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No Tahun Judul Penelitian

Efektivitas Ektrak Biji Mangga Sebagai Inhibitor Korosi Pada Baja


1 2013 Dalam Larutan Asam Sulfat
Perancangan Spray Dryer untuk proses Mikroenkapsulasi Oleoresin Jahe
2 2015 Merah menggunakan penyalut Kitosan Alginat

STABILITAS MIKROENKAPSULASI OLEORESIN JAHE MERAH


2016 (Zingiber officinale var. Rubrum) DALAM PENYALUT
3
BIODEGRADABLE DENGAN METODE KIMIA DAN MEKANIK

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

2014 KKN PPM dan KKN Mandiri


1

E.Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir


Volume/
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun

"Katechin dan afzhelecin dari daun Vol. 3 Jurnal Integrasi Proses


1
Artocarpus champeden Spreng." /November 2013 ISSN 2302-9048

"Sintesis Triasetin dari Gliserol Hasil


Vol. 4/No.1/Juni Jurnal Integrasi Proses
2 Samping Biodiesel dengan Katalis Indion
2014 ISSN 2302-9048
225”

"PENGARUH PERBANDINGAN
CAMPURAN PELARUT N-HEKSANA-
Vol.5/No.1/ Jurnal Integrasi Proses
3 ETANOL TERHADAP KANDUNGAN
Desember 2014 ISSN 2302-9048
SITRONELAL HASIL EKSTRAKSI
SERAI WANGI (Cymbopogon nardus)"

"PEMANFAATAN AMPAS KELAPA


SEBAGAI BAHAN BAKU TEPUNG Vol.6/No.1/ Juni Jurnal Integrasi Proses
4
KELAPA TINGGI SERAT DENGAN 2015 ISSN 2302-9048
METODE FREEZE DRYING"
Research Journal of
Encapsulation Red Ginger Oleoresin Applied Sciences,
(Zingiberofficinale var. Rubrum) With Engineering and
5 l 0/12/ 2015 Technology
Chitosan- alginate as Wall Material Using
Spray Drying
ISSN: 2040-7459; e-
ISSN: 2040-7467
-- -- -
-----·'"'' -·

. en ta amanP erolbe anHKID I aamSlOT


FP - ha unT era
kb. 1r
Judul/Tema iiki Tabun Jenis NomorP/ID
No

- - - . -

G. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam


5
Tahon Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Tahun Tempat Respons
Rekayasa Sosial Penerapan Masyarakat

-
Lainnya yang Telah
Diterapkan
- - -
-- -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari temyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam usulan Penelitian Produk Terapan.

Cilegon, 16 Mei 2016

(Meri Yulvianti, S.Pd., M.Si.)

Larnpiran- 13
KEMENTERIAN :'RISET TEKNOLO.GI DAN '.PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERs1tAs sinTAN AGENG T:tRTAYASA
LEMBAGA' i>E.NE: LI. I. AN A- N 'PE. N. GA\" N. ;'·EPA: O·. ASYARAKAT
Tii .D. BD.: IA. A . M.
JI. RayaJakartaJm:-4:Pakupa,tan Serang,��tenTeJ. 02$�·28013Q:Ext. 109'fax. 0254-8285207/281254
Website : WWW.lppmUJ'\tirta.ac.id pn�il : lppmuntirta@ya�O().COm/surat@(ppm.untirta.ac.id
..
. :,
',,

SURAT P,ERNl'ATAAN KETUA PENGUSUL

. .•.
Yang bertanda tangan di bawah ini: . ·
Nama : Nuryoto,ST.,M.Eng
NIP INION : 1976:l ?0920060401007/0015097603
Pangkat I Golongan : Penata/IIIC
Jabatan Fungsional : Lektor

Dengan ini menyatakan bahwa. proposal saya dengan judul: " Pembuatan surfaktan Pangan
Gliserol Mono Oleat Dengan Mernanfaatkan Cliserol Hasil Samping Biodiesel
Menggunakan Katalisator Pad�t'/ 'y�1.1g -diusuikan 'dalam skim Penelitian Produk Terapan
untuk tahun anggaran 2017/2018 bersifat original clan belum pernah dibiayai
oleh
Iembaga/surnber dana lain.
Bilarnana di kemudian hari ditcmukan , kctidak sesuaian dengan pernyataan ini. maka saya
-
bersedia dituntut dan diproses , scsuai dengan keientuan yang. berlaku dan mengembalikan
I,

seluruh biaya penelitian yang sudah diterima


. .
ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebcnar-benarnya.

.Serang, 16.tvrei 2016


',: ''

Mengetahui,
Ketua Lembaga Penelitian, Yang Menyatakan,
' i � , ......... - ....... "'
'.'\.

Irawan. SH .. Nurvoto. ST.. M.Eng


MlLM.Si Nir.. 1976091520060401007

, Lampiran- 14

Anda mungkin juga menyukai