BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ditumbuhkan pada media baru agar didapatkan kultur murni. Mikroba hasil isolasi perlu
mikroorganise. Proses atau cara untuk menentukan jenis atau ciri dari organisme ini
disebut karakterisasi. Sifat organsme dalam suatu biakan murni dapat dipelajari dengan
(terdiri dari fermentasi karbohidrat, MR-VP (metil red- Voges proskauer), dan uji
katalase ), reaksi hidrolisis (terdiri dari produksi indol dan pencairan gelatin/hidrolisis
gelatin), dan uji lainnya (teridiri dari H2S-Motilitas, uji TSIA, dan uji penggunaan
sitrat)
aktivitas biokimianya.
B. Rumusan Masalah
C. Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan memahami
MrVp, katalase, polisakarida, produksi indol, H2S motilitas, TSIA dan uji penggunaan
sitrat.
D. Tujuan praktikum
karbohidrat
polisakarida.
sitrat.
E. Manfaat Praktikum
katalase, polisakarida, produksi indol, H2S motilitas, TSIA dan uji penggunaan sitrat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Karateristik dalam mikrobiologi adalah sifat, ciri atau hal yang dimiliki oleh
menghasilkan enzim yang dapat mengoptimalkan hubungan fisik antara permukaan sel
mikroba dengan polutan melalui interaksi hidrofobik. (Rahayu & Nugroho, 2018).
polisakarida, fermentasi karbohidrat, uji TSIA, Uji produksi H2S – motilitas, produksi
indol, pencairan gelatin, uji katalase, uji penggunaan sitrat, dan uji Mr Vp (Rusli, 2019).
Sesuai dengan namanya, molekul polisakarida terdiri dari banyak minyak satuan
monosakarida. Hidrolisis amilum dengan katalis enzim amilase atau enzim diastase
Hasil uji fermentasi karbohidrat menggunakan medium triple iron sugar yang
perubahan warna media dari merah menjadi kuning; terbentuknya gas ditandai dengan
Pada proses fermentasi pada medium TSIA akan dihasilkan asam format yang
bantuan enzim formate hydrogenase. Berdasarkan hasil pengamatan dari uji TSIA tidak
ditemukan medium yang terangkat atau pecah. Hal ini menunjukkan bahwa proses
Uji motilitas dilakukan dengan menumbuhkan kultur pada media GYP agar
lunak dan diinkubasikan selama 48 jam, pada suhu 300C. Motilitas ditentukan
berdasarkan rata tidaknya pertumbuhan bakteri pada media di dalam tabung reaksi
merupakan bagian beberapa hormon tanaman dan hewan yang merupakan turunan
dari triptofan merupakan dasar reaksi identifikasi beberapa jenis indol yang
Uji katalase. Katalase adalah enzim yang ditemukan pada berbagai makanan,
salah satunya terdapat pada susu. Uji katalase dapat digunakan untuk menduga jumlah
bakteri dalam susu karena enzim katalase dibentuk oleh sel-sel baktri dan
Uji penggunaan sitrat. Uji dimaksudkan untuk bakteri yang m engasilkan enzim
sitrase dan molekul sitrat dan medium simmon’s citrate agar dengan indikator
bromotimol blue pada pH 6,9 akan berwarna hijau. Unkubasi uji sitrat dengan medium
Uji Mr Vp. Media yang digunakan setelah kultur pada media Mr Vp selama satu
mala. Kemudian ditambah reagen A (alpha naphtol 5%) dan reagen B (KOH 40%)
terbentuknya warna merah. Uji positif terbentuk warna merah (Darmawati, 2019).
B. Uraian Bahan
RM / BM : H2O / 18,02
BM : 144,17
khas.
berlendir.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air , dan larut dalam air mendidih.
RM / BM : C6H12O6 / 198,17
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih, tidak
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air
BM : 34,0147
Pemerian : Biru muda terang ; tak berwarna dalam larutan. Berbau tajram.
Kelarutan : larut dalam eter, alkohol > 65%, tidak larut dalam petroleum
eter.
RM : I2
RS :I–I
Nama lain : Potash kaustik, Lye, Potash lye, Potassia, Kalium hidrat.
Rumus kimia : K - OH
BM : 56.11 g
amonia
Pemerian : Berupa serbuk atau massa hablur, keras, putih atau putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air
RM : C6H14O6
Pemerian : serbuk hablur atau granul mengalir bebas, putih, tidak berbau,
rasa manis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut dalam larutan basah, sukar larut
tidakbusuk.
BM : 83,798
Kelarutan : Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol 95% P
C. Uraian Bakteri
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Subkingdom : Posibacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Lactobacillales
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
1. Hidrolisis Polisakarida
a. Cairkan media Starch Agar dalam penangas air, biarkan suhunya turun sampai
30-400C.
c. Bagilah setiap cawan petri dengan spidol menjadi sejumlah bagian bila
diperlukan.
uji tertentu.
f. Tetesi cawan petri yang berisi medium starch agar dengan larutan iodium dan
1. Fermentasi Karbohidrat
b. Satu dari medium tidak diinokulasi dengan bakteri uji dan digunakan sebagai
kontrol.
c. Tandailah setiap tabung dengan nama medium dan nama bakteri yang
diinokulasikan.
e. Amati terjadinya reaksi perubahan warna dan terbentuknya gas pada tabung
2. Uji TSIA
a. Diambil 1 ose biakan uji secara aseptis dengan menggunakan ose bulat yang
telah dipijarkan.
b. Goreskan di atas permukaan media agar miring TSIA, kemudian pada ujung
c. Inkubasi selama 1x24 jam dalam inkubator suhu 370C. Untuk mengamati
perubahan warna pada bult dan slant. Kemudian lanjutkan inkubasi hingga 7
4. Produksi Indol
a. Inokulasikan bakteri uji ke dalam medium tripton cair 1%. Beri kode agar tidak
tertukar.
e. Kocoklah perlahan-lahan dan biarkan tabung berada dalam posisi tegak supaya
f. Adanya indol dapat diketahui dengan timbulnya warna merah tua pada lapisan
5. Uji Katalase
a. Bersihkan gelas obyek, teteskan beberapa tetes larutan H2O2 di atas gelas
obyek tersebut.
BAB III
METODE KERJA
Adapun alatyang digunakan pada praktikum ini adalah tabung reaksi, ose bulat
dan ose lurus, cawan petri, spoit, pipet tetes, lampu spirtus, rak tabung, kapas, tabung
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum iniadalah media starch agar, media
glukosa broth, media lactosa broth, media mannitol broth, Media Metil merah, media
voges praskeur, media tripton cair, media SIM , media TSIA, media Simmon citrit agar,
reagen KOH, reagen Iodium, reagen alfa-naftol, reagen Hidrogen peroksida, reagen
B. Cara kerja
1. Hidrolisis polisakarida
Media starch dituangkan ke dalam cawan petri dan dibiarkan hingga memadat.
Digoreskan dengan 1 ose bakteri uji. Lalu diinkubasikan selama 48 jam pada suhu
370C. Kemudian, ditetesi cawan petri dengan larutan iodium dan diamati perubahan
yang terjadi.
2. Fermentasi karbohidrat
Dimasukkan 1 ose bakteri uji pada masing-masing tabung reaksi yang berisi
medium glukosa, laktosa, dan sukrosa. Kecuali tabung kontrol tidak diinokulasikan
3. Uji TSIA
Diambil 1 ose bakteri uji dengan ose bulat yang telah disterilkan. Lalu
digoreskan pada permukaan medium TSIA miring. Pada ujung goresan media
ditusuk dengan ose secara tegak lurus. Dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C
Ditusukkan 1 ose bakteri uji secara tegak lurus ke dalam media SIM agar tegak,
kecuali tabung kontrol. Kemudian diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 370C. Dan
5. Produksi indol
dibiarkan tabung berada dalam posisi tegak. Dan diamati perubahan yang terjadi.
6. Uji katalase
Siapkan objek gelas, diambil 1 ose bakteri uji dan disimpan di atas objek gelas,
Dimasukkan 1 ose bakteri uji ke dalam medium simmon kecuali tabung kontrol.
Kemudian diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 370C. Dan diamati perubahan
yang terjadi.
selama 24-48 jam pada suhu 370C. Selanjutnya diamati perubahan yang terjadi.
selama 24 jam pada suhu 370C. Kemudian diamati perubahan yang terjadi.
BAB IV
A. Hasil
Tabel Pengamatan
Fermentasi Karbohidrat
Glukosa Broth -
Lactosa Broth -
Mannitol Broth -
Methyl Red -
Voges Proskauer -
Indol -
H2S -
Motil -
Uji TSIA -
Slant -
Blant -
H2S -
Agar)
B. Pembahasan
ditumbuhkan pada media baru agar didapatkan kultur murni. Mikroba hasil isolasi perlu
yakni uji fermentasi karbohidrat, uji MrVp, uji katalase, uji polisakarida, uji produksi
indol, uji H2S motilitas, uji TSIA dan uji penggunaan sitrat. Penting diketahui karakter
dari suatu mikroorganisme agar kita dapat membedakan suatu mikroorganisme dengan
karbohidrat, MrVp, katalase, polisakarida, produksi indol, H2S motilitas, TSIA dan uji
penggunaan sitrat.
baik medium glukosa broth, laktosa broth, dan mannitol broth didapatkan hasil negatif
yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna dan tidak terbentuknya gas pada
tabung durham.
Untuk pengujian MrVp, didapatkan hasil negatif pada pengujian methyl red
yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna. Dan untuk pengujian Vp,
didapatkan hasil negatif karena tidak mengalami perubahan warna dari merah ke warna
kehijauan.
Untuk uji katalase, didapatkan hasil negatif, karena tidak ditandai dengan
hasil negatif, yang ditandai dengan tidak terbentuknya zona bening sekitar goresan.
hasil negatif, karena tidak ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna merah.
hasil negatif untuk indol dan H2S. Karena tidak terbentuk cincin merah sebagai penanda
indol dan medium tidak berwarna hitam sebagai penanda H2S. Dan untuk pengujian
motil didapatkan hasil negative yang ditandai dengan tidak menyebarnya koloni.
didapatkan hasil untuk slant negatif,. Dan blant negatif karena tidak berwarna merah,
dan H2S didapatkan hasil negatif karena medium tidak berwara hitam.
Dan pada uji penggunaan sitrat didapatkan hasil negatif, yang ditandai dengan
tidak terjadinya perubahan warna pada tabung reaksi dari warna hijau menjadi warna
hijau biru.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
6) Pada uji H2S-Motilitas hasilnya, yaitu indol negative, H2S negative dan motil negatif
7) Pada uji TSIA hasilnya, yaitu Slant negative , Blant Negative, dan H2S Negative
B. Saran
Adapun saran dari praktikum ini yaitu sebaiknya praktikan lebih teliti dan steril
dalam melakukan praktikum agar dapat mencegah faktor kesalahan yang dapat terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Foto Hasil
Uji Mr Uji Vp