Anda di halaman 1dari 26

KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang mempunyai ukran sangat kecil

dan dalam jumlah yang banyak. Dengan demikian, untuk mepermudah

pengidentifikasian sehingga mudah dipelajari sifat pertumbuhan dan fisiologisnya yang

harus dilakukan yaitu memisahkan mikroorganisme tersebut dari habitatnya dan

ditumbuhkan pada media baru agar didapatkan kultur murni. Mikroba hasil isolasi perlu

dilakukan identifikasi untuk mengetahui karakteristik masing-masing spesies.

Karakteristik mikroorganisme merupakan sifat atau ciri khusus dari suatu

mikroorganise. Proses atau cara untuk menentukan jenis atau ciri dari organisme ini

disebut karakterisasi. Sifat organsme dalam suatu biakan murni dapat dipelajari dengan

metode yang beragam dengan hasil yang beragam pula.Karakterterisasi mikroorganisme

dibagi menjadi dua, konvensional dan KIT identifikasi.

Pada metode konvensional dilakukan secara fisiologi/morfologi dan uji biokimia.

Pengujian aktivitas biokimia mkroorganisme meliputi uji oksidasi dan fermentasi

(terdiri dari fermentasi karbohidrat, MR-VP (metil red- Voges proskauer), dan uji

katalase ), reaksi hidrolisis (terdiri dari produksi indol dan pencairan gelatin/hidrolisis

gelatin), dan uji lainnya (teridiri dari H2S-Motilitas, uji TSIA, dan uji penggunaan

sitrat)

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Berdasarkan uraian diatas, dilakukannya praktikum ini untuk mengetahui dan

mempelajar cara pengujian dan karakterisasi jenis mikroorganisme berdasarkan uji

aktivitas biokimianya.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah

1. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji fermentasi karbohidrat?

2. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji MrVp?

3. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji katalase?

4. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji hidrolisis polisakarida?

5. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji produksi indol?

6. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji H2S motilitas?

7. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji TSIA?

8. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji penggunaan sitrat?

C. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan memahami

karakteristik mikroorganisme dengan melakukan pengujian uji fermentasi karbohidrat,

MrVp, katalase, polisakarida, produksi indol, H2S motilitas, TSIA dan uji penggunaan

sitrat.

D. Tujuan praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu

1. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji fermentasi

karbohidrat

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

2. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji MrVp.

3. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji katalase.

4. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji hidrolisis

polisakarida.

5. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji produksi indol.

6. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji H2S motilitas.

7. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji TSIA.

8. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji penggunaan

sitrat.

E. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum yaitu praktikan mengetahui karakteristik

mikroorganisme dengan melakukan pengujian uji fermentasi karbohidrat, MrVp,

katalase, polisakarida, produksi indol, H2S motilitas, TSIA dan uji penggunaan sitrat.

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Karakteristik adalah sifat-sifat, ciri-ciri atau hal-hal yang dimiliki elemen.

Karateristik dalam mikrobiologi adalah sifat, ciri atau hal yang dimiliki oleh

mikroorganisme (Rasyad, 2003).

Karakteristik mikroba yang bisa dimandatkan dalam degradasi yaitu mampu

menghasilkan enzim yang dapat mengoptimalkan hubungan fisik antara permukaan sel

mikroba dengan polutan melalui interaksi hidrofobik. (Rahayu & Nugroho, 2018).

Ada beberapa uji dalam karakterisasi mikroorganisme, yaitu hidrolisis

polisakarida, fermentasi karbohidrat, uji TSIA, Uji produksi H2S – motilitas, produksi

indol, pencairan gelatin, uji katalase, uji penggunaan sitrat, dan uji Mr Vp (Rusli, 2019).

Sesuai dengan namanya, molekul polisakarida terdiri dari banyak minyak satuan

monosakarida. Hidrolisis polisakarida akan menghasilkan sejumlah besar satuan

monosakarida. Hidrolisis amilum dengan katalis enzim amilase atau enzim diastase

akan menghasilkan dua satuan glukosa (Parning, dkk, 2006).

Hasil uji fermentasi karbohidrat menggunakan medium triple iron sugar yang

mengandung glukosa, laktosa dan sukrosa. adanya fermentasi karbohidrat ditunjukkan

perubahan warna media dari merah menjadi kuning; terbentuknya gas ditandai dengan

adanya udara; terbentuknya H2S ditandai warna hitam (Murwani, 2015).

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Pada proses fermentasi pada medium TSIA akan dihasilkan asam format yang

kemudian dioksidasi sempurna menjadi gas hidrogen dan karbondioksida dengan

bantuan enzim formate hydrogenase. Berdasarkan hasil pengamatan dari uji TSIA tidak

ditemukan medium yang terangkat atau pecah. Hal ini menunjukkan bahwa proses

fermenasi, isolat hanya mengasilkan gas karbondioksida yang menyebabkan medium

tidak terangkat atau pecah (Feliatra & dea, 2018).

Uji motilitas dilakukan dengan menumbuhkan kultur pada media GYP agar

lunak dan diinkubasikan selama 48 jam, pada suhu 300C. Motilitas ditentukan

berdasarkan rata tidaknya pertumbuhan bakteri pada media di dalam tabung reaksi

(feliatra & dea, 2018).

Indol merupakan senyawa rantai samping asam amino triptofan, indol

merupakan bagian beberapa hormon tanaman dan hewan yang merupakan turunan

triptofan misalnya asam 3-indolasetat. Kemampuan suatu bakteri menghasilkan indol

dari triptofan merupakan dasar reaksi identifikasi beberapa jenis indol yang

mengaktifkan hidroksilase hidrokarbon aril intestinal dan membantu degradasi

benzopiren (laboratorium kimia-biokimia pangan, 2002).

Uji katalase. Katalase adalah enzim yang ditemukan pada berbagai makanan,

salah satunya terdapat pada susu. Uji katalase dapat digunakan untuk menduga jumlah

bakteri dalam susu karena enzim katalase dibentuk oleh sel-sel baktri dan

mikroorganisme lain. Enzim katalase dapat mengkatalisis peruraian H2O2, sehingga

dapat menimbulkan gelembung-gelembung udara. Uji katalase dilakukan dengan cara

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

menyampurkan 10 ml susu dengan 5 ml H2O2 0,5 %, kemudian diamati jumlah oksigen

dipuncak dalam tabung (Purwadi dkk, 2017).

Uji penggunaan sitrat. Uji dimaksudkan untuk bakteri yang m engasilkan enzim

sitrase dan molekul sitrat dan medium simmon’s citrate agar dengan indikator

bromotimol blue pada pH 6,9 akan berwarna hijau. Unkubasi uji sitrat dengan medium

tersebut diperlukan suhu 350C selama 24-48 jam (Syauqi, 2017).

Uji Mr Vp. Media yang digunakan setelah kultur pada media Mr Vp selama satu

mala. Kemudian ditambah reagen A (alpha naphtol 5%) dan reagen B (KOH 40%)

sambil dikocok untuk membantu menyediakan oksigen sehingga mempercepat

terbentuknya warna merah. Uji positif terbentuk warna merah (Darmawati, 2019).

B. Uraian Bahan

1. Air suling (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Aqua destillata

Nama lain : Aquadest, air suling.

RM / BM : H2O / 18,02

Pemeriaan :Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai pelarut.

2. Alfa naftol (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Alfa naftol

Nama lain : a-naftol

Rumus kimia : C10H8O

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

BM : 144,17

Pemerian : Hablur tidak berwarna putih, serbuk. Hablur putih, bau

khas.

Kelarutan : Larut dalam 5 bagian etanol (95%) membentuk larutan tidak

buih dari agak keruh tidak berwarna

3. Amilum/Starch (Ditjen POM, 2014)

Namaresmi : AMILUM MANIHOT

Nama lain : Kanji/Pati singkong

Pemerian : Serbuk sangat halus, putih

Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

4. Agar (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Agar

Nama lain : Agar-Agar

Pemerian : Berkas potongan memanjang, berlekatan atau berbentuk

keping, serpih atau butiran, jingga lemah kekuningan sampai

kuning pucat atau berwarna, tidak berbau atau lemah, rasa

berlendir.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air , dan larut dalam air mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium NA.

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

5. Ekstrak Beef (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Beef extrak

Nama lain : Kaldu nabati dan kaldu hewani.

Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah.

Kelarutan : Larut dalam air dingin.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Komposisi NA dan NB

6. Glukosa (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Glucosum

Nama lain : Glukosa

RM / BM : C6H12O6 / 198,17

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih, tidak

berbau, rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air

mendidih, agak sukar larut dalam etanol (95%)P mendidih,

sukar larut dalam etanol (95%)P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagian sampel

7. Hidrogen peroksida (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Hidrogen peroksida

Nama lain : Dioksidan, oksidanil

Rumus kimia : H2O2

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

BM : 34,0147

Pemerian : Biru muda terang ; tak berwarna dalam larutan. Berbau tajram.

Kelarutan : larut dalam eter, alkohol > 65%, tidak larut dalam petroleum

eter.

Kegunaan : sebagai pereaksi

8. Iodium (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : IODIUM

Nama lain : Iodium

Berat Molekul : 126,921

RM : I2

RS :I–I

Pemerian : keping atau butir,berat ,mengkilap.

Kelarutan : Larut dalam 3500 bagian air, 13 bagian etanol,

80 bagian gliserol p.dan 4 bagian karbon disulfide.

Kegunaan : Sebagai zat tambahan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

9. Kalium Hidroksida (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Kalium hidroksida

Nama lain : Potash kaustik, Lye, Potash lye, Potassia, Kalium hidrat.

Rumus kimia : K - OH

BM : 56.11 g

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Pemerian : padatan putih, higroskopis, tak berbau

Kelarutan : Larutdalam alkohol, gliseroltidak larut dalam eter,cairan

amonia

Kegunaan : sebagai pereaksi

10. Laktosa (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Laktosa

Sinonim : Laktosa, saccharum lactis

Pemerian : Berupa serbuk atau massa hablur, keras, putih atau putih

krem. Tidak berbau dan rasa sedikit manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air

mendidih, sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam

kloroform dan dalam eter.

Kegunaan : Sebagai komposisi medium

11. Manitol (Ditjen POM, 2014)

Nama Resmi : mannitolum

Nama Lain : manitol

RM : C6H14O6

Berat molekul : 182,17

Pemerian : serbuk hablur atau granul mengalir bebas, putih, tidak berbau,

rasa manis.

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut dalam larutan basah, sukar larut

dalam piridina, sangat sukar larut dalm etanol, praktis tidak

larut dalam erter.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai komposisi medium

12. Metil Merah (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : BENZOAT HIDROKSIDA

Nama lain : Metil Merah

Rumus kimia : C15 H15 N2 O3

Berat molekul : 305,76

Pemerian : serbuk merah gelap

Kelarutan : sukar larut dalam air dan larut dalam etanol

Kegunaan : sebagai indikator.

13. Pepton (Ditjen POM, 2014)

Nama Resmi : Pepton

Nama lain : Pepeton Kering

Pemerian :Serbuk; kuning kemerahan sampai coklat; bau khas,

tidakbusuk.

Kelarutan : Larut dalam air; memberikan larutan berwarna

coklatkekuningan yang bereaksi agak asam; praktis tidak

larutdalam etanol (95 %) P dan dalam eter P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba.

14. Tripton (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Tripton

Nama lain : Tripton

Rumus kimia : C14H22O(C2H4O)n

BM : 83,798

Pemerian : Serbuk kuning keabuan, bau khas tetapi tidak busuk

Kelarutan : Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol 95% P

dan dalam eter P

Kegunaan : sebagai komposisi medium

C. Uraian Bakteri

Bakteri Streptococcus mutans

Klasifikasi

Kingdom : Bacteria

Subkingdom : Posibacteria

Filum : Firmicutes

Kelas : Bacilli

Ordo : Lactobacillales

Family : Streptococcaceae

Genus : Streptococcus

Spesies : Streptococcus mutans

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

D. Prosedur Kerja (Anonim, 2019)

1. Hidrolisis Polisakarida

a. Cairkan media Starch Agar dalam penangas air, biarkan suhunya turun sampai

30-400C.

b. Tuangkan dalam cawan petri dan biarkan memadat.

c. Bagilah setiap cawan petri dengan spidol menjadi sejumlah bagian bila

diperlukan.

d. Inokulasikan setiap bagian cawan petri masing-masing dengan biakan bakteri

uji tertentu.

e. Inokulasikan cawan petri selama 48-72 jam pada suhu 370C.

f. Tetesi cawan petri yang berisi medium starch agar dengan larutan iodium dan

amati terjadinya bagian yang tidak berwarna di sekitar biakan.

1. Fermentasi Karbohidrat

a. Inokulasikan suatu seri medium (glukosa, laktosa, sukrosa) yang di dalamnya

berisi tabung durham dengan biakan bakteri uji.

b. Satu dari medium tidak diinokulasi dengan bakteri uji dan digunakan sebagai

kontrol.

c. Tandailah setiap tabung dengan nama medium dan nama bakteri yang

diinokulasikan.

d. Inkubasikan tabung-tabung tersebut selama 24 jam pada suhu 370C.

e. Amati terjadinya reaksi perubahan warna dan terbentuknya gas pada tabung

durham, bandingkan dengan kontrol.

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

2. Uji TSIA

a. Diambil 1 ose biakan uji secara aseptis dengan menggunakan ose bulat yang

telah dipijarkan.

b. Goreskan di atas permukaan media agar miring TSIA, kemudian pada ujung

goresan tusukkan ose ke dalam media secara tegak lurus.

c. Inkubasi selama 1x24 jam dalam inkubator suhu 370C. Untuk mengamati

perubahan warna pada bult dan slant. Kemudian lanjutkan inkubasi hingga 7

hari untuk mengamati jejas kehitaman.

3. Uji produksi H2S-Motilitas

a. Inokulasikan masing-masing bakteri uji ke dalam medium SIM agar tegak

dengan cara tusukan lurus.

b. Inkubasikan selama 24-48 jam pada suhu 370C.

c. Amati terbentuknya warna hitam sepanjang tusukan pada medium sebagai

tanda bakteri bersifat motil dan memproduksi H2S.

4. Produksi Indol

a. Inokulasikan bakteri uji ke dalam medium tripton cair 1%. Beri kode agar tidak

tertukar.

b. Simpan satu tabung tanpa perlakuan dan digunakan sebagai kontrol.

c. Inkubasikan selama 48 jam pada suhu 370C.

d. Amati terjadinya indol dengan menambahkan 1 mL larutan reagen erlich atau

kovac ke dalam setiap tabung.

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

e. Kocoklah perlahan-lahan dan biarkan tabung berada dalam posisi tegak supaya

larutan reagen dapat berkumpul di permukaan medium.

f. Adanya indol dapat diketahui dengan timbulnya warna merah tua pada lapisan

atas permukaan medium. Bandingkan hasil ini dengan tabung kontrol.

5. Uji Katalase

a. Bersihkan gelas obyek, teteskan beberapa tetes larutan H2O2 di atas gelas

obyek tersebut.

b. Ambil 1 ose bakteri uji, letakkan di dalam tetesan H2O2

c. Amati adanya gelembung-gelembung O2 di dalam tetesan H2O2.

6. Uji Penggunaan Sitrat

a. Inokulasikan bakteri uji ke dalam tabung medium koser sitrat agar

b. Biarkan 1 tabung tidak diinokulasikan sebagai kontrol

c. Inkubasikan selama 48-72 jam pada suhu 370C.

d. Amati pertumbuhan dan warna yang terjadi, bandingkan dengan kontrol.

7. Uji Methyl Red (MR)

a. Inokulasikan bakteri uji ke dalam tabung medium MR

b. Inkubasikan selama 5-7 hari pada suhu 370C.

c. Amati perubahan warna yang terjadi.

8. Uji Voges Praskeur (VP)

a. Inokulasikan 1 ose bakteri uji ke dalam tabung medium Vp degan tusukan

b. Inkubasikan selama 24-48 jam pada suhu 370C.

c. Amati perubahan yang terjadi.

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

Adapun alatyang digunakan pada praktikum ini adalah tabung reaksi, ose bulat

dan ose lurus, cawan petri, spoit, pipet tetes, lampu spirtus, rak tabung, kapas, tabung

durham, objek gelas, deck gelas, inkubator, plastik wrap.

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum iniadalah media starch agar, media

glukosa broth, media lactosa broth, media mannitol broth, Media Metil merah, media

voges praskeur, media tripton cair, media SIM , media TSIA, media Simmon citrit agar,

reagen KOH, reagen Iodium, reagen alfa-naftol, reagen Hidrogen peroksida, reagen

erlich/ kovac, dan suspensi bakteri Streptococcus mutans.

B. Cara kerja

1. Hidrolisis polisakarida

Media starch dituangkan ke dalam cawan petri dan dibiarkan hingga memadat.

Digoreskan dengan 1 ose bakteri uji. Lalu diinkubasikan selama 48 jam pada suhu

370C. Kemudian, ditetesi cawan petri dengan larutan iodium dan diamati perubahan

yang terjadi.

2. Fermentasi karbohidrat

Dimasukkan 1 ose bakteri uji pada masing-masing tabung reaksi yang berisi

medium glukosa, laktosa, dan sukrosa. Kecuali tabung kontrol tidak diinokulasikan

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

dengan bakteri uji. Kemudian diinkubasikan masing-masing tabung selama 24 jam

pada suhu 370C. Selanjutnya diamati perubahan yang terjadi.

3. Uji TSIA

Diambil 1 ose bakteri uji dengan ose bulat yang telah disterilkan. Lalu

digoreskan pada permukaan medium TSIA miring. Pada ujung goresan media

ditusuk dengan ose secara tegak lurus. Dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C

dan diamati perubahan yang terjadi.

4. Uji produksi H2S- motilitas

Ditusukkan 1 ose bakteri uji secara tegak lurus ke dalam media SIM agar tegak,

kecuali tabung kontrol. Kemudian diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 370C. Dan

diamati perubahan terjadi

5. Produksi indol

Diinokulasikan bakteri uji ke dalam media tripton cair 1% kecuali tabung

kontrol. Kemudian diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 370C. Ditambahkan 1

mL reagen kovac ke dalam setiap tabung. Selanjutnya dikocok perlahan-lahan dan

dibiarkan tabung berada dalam posisi tegak. Dan diamati perubahan yang terjadi.

6. Uji katalase

Siapkan objek gelas, diambil 1 ose bakteri uji dan disimpan di atas objek gelas,

kemudian ditetesi dengan H2O2. Kemudian diamati perubahan yang terjadi.

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

7. Uji penggunaan sitrat

Dimasukkan 1 ose bakteri uji ke dalam medium simmon kecuali tabung kontrol.

Kemudian diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 370C. Dan diamati perubahan

yang terjadi.

8. Uji methyl red (MR)

Dimasukkan 1 ose bakteri uji ke dalam medium Mr. Kemudian diinkubasikan

selama 24-48 jam pada suhu 370C. Selanjutnya diamati perubahan yang terjadi.

9. Uji Voges praskeur (VP)

Ditusukkan 1 ose bakteriuji ke dalam medium Vp. Selanjutnya diinkubasikan

selama 24 jam pada suhu 370C. Kemudian diamati perubahan yang terjadi.

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

BAB IV

HASIL DAN PENGAMATAN

A. Hasil

Tabel Pengamatan

PENGERJAAN HASIL (+/-)

Fermentasi Karbohidrat

Glukosa Broth -

Lactosa Broth -

Mannitol Broth -

MR-VP (Methyl Red – Voges Proskauer)

Methyl Red -

Voges Proskauer -

Uji Katalase (H2O2) -

Uji Polisakarida (Strach Agar) -

Produksi Indol (Tripton Cair) -

H2S-Motilitas (SIM Agar)

Indol -

H2S -

Motil -

Uji TSIA -

Slant -

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Blant -

H2S -

Uji Penggunaan Sitrat (Simmon Citrit -

Agar)

B. Pembahasan

Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil

dan dalam jumlah yang banyak. Dengan demikian, untuk mepermudah

pengidentifikasian sehingga mudah dipelajari sifat pertumbuhan dan fisiologisnya yang

harus dilakukan yaitu memisahkan mikroorganisme tersebut dari habitatnya dan

ditumbuhkan pada media baru agar didapatkan kultur murni. Mikroba hasil isolasi perlu

dilakukan identifikasi untuk mengetahui karakteristik masing-masing spesies.

Pengujian aktivitas suatu mikroorganisme dapat dilakukan melalui beberapa uji,

yakni uji fermentasi karbohidrat, uji MrVp, uji katalase, uji polisakarida, uji produksi

indol, uji H2S motilitas, uji TSIA dan uji penggunaan sitrat. Penting diketahui karakter

dari suatu mikroorganisme agar kita dapat membedakan suatu mikroorganisme dengan

mikroorganisme yang lain.

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui karakterisasi

mikroorganisme dengan melakukan beberapa pengujian tertentu, yakni uji fermentasi

karbohidrat, MrVp, katalase, polisakarida, produksi indol, H2S motilitas, TSIA dan uji

penggunaan sitrat.

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Dalam praktikum ini didapatkan hasil, untuk pengujian fermentasi karbohidrat

baik medium glukosa broth, laktosa broth, dan mannitol broth didapatkan hasil negatif

yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna dan tidak terbentuknya gas pada

tabung durham.

Untuk pengujian MrVp, didapatkan hasil negatif pada pengujian methyl red

yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna. Dan untuk pengujian Vp,

didapatkan hasil negatif karena tidak mengalami perubahan warna dari merah ke warna

kehijauan.

Untuk uji katalase, didapatkan hasil negatif, karena tidak ditandai dengan

terbentuknya gelembung pada saat setelah ditetesi dengan H2O2.

Pada pengujian polisakarida, menggunakan medium starch agar. Didapatkan

hasil negatif, yang ditandai dengan tidak terbentuknya zona bening sekitar goresan.

Pada pengujian produksi indol, menggunakan medium tripton cair, didapatkan

hasil negatif, karena tidak ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna merah.

Untuk pengujian H2S - Motilitas menggunakan medium SIM agar, didapatkan

hasil negatif untuk indol dan H2S. Karena tidak terbentuk cincin merah sebagai penanda

indol dan medium tidak berwarna hitam sebagai penanda H2S. Dan untuk pengujian

motil didapatkan hasil negative yang ditandai dengan tidak menyebarnya koloni.

Pada pengujian TSIA menggunakan medium Tryptic Sugar Iron Agar,

didapatkan hasil untuk slant negatif,. Dan blant negatif karena tidak berwarna merah,

dan H2S didapatkan hasil negatif karena medium tidak berwara hitam.

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Dan pada uji penggunaan sitrat didapatkan hasil negatif, yang ditandai dengan

tidak terjadinya perubahan warna pada tabung reaksi dari warna hijau menjadi warna

hijau biru.

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah :

1) Pada uji fermentasi karbohidrat hasilnya negative

2) Pada uji MR-VP hasilnya negative

3) Pada uji katalase hasilnya negative

4) Pada uji polisakarida hasilnya negative

5) Pada produksi indol hasilnya negative

6) Pada uji H2S-Motilitas hasilnya, yaitu indol negative, H2S negative dan motil negatif

7) Pada uji TSIA hasilnya, yaitu Slant negative , Blant Negative, dan H2S Negative

8) Pada uji penggunaan sitrat, hasilnya negative

B. Saran

Adapun saran dari praktikum ini yaitu sebaiknya praktikan lebih teliti dan steril

dalam melakukan praktikum agar dapat mencegah faktor kesalahan yang dapat terjadi.

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 2019 “Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi” Makassar : UMI

Darmawati sri, 2019 “sistematika polifasik” : yogyakarta : salma idea

Ditjen POM. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta : KEMENKES RI

Feliatra & dea, 2018 “probiotik” Jakarta : kencana

Laboratorium kimia-biokimia pangan, 2002 “kamus istilah pangan & nutrisi”


Yogyakarta : Universitas gadjah mada

Murwani sri, 2015 “Dasar-dasar mikrobiologi veteriner” Malang : UB Press

Paming dkk, 2006 “Kimia” Jakarta : yudhistira

Purwadi dkk, 2017 “Penanganan hasil ternak” Malang : UB press

Rasyad rasdihan, 2003 “metode statistik deskriptif” malang : grasindo

Syauqi ahmad, 2017 “mikrobiologi lingkungan” Yogyakarta : Andi

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

LAMPIRAN

A. Foto Hasil

Uji Hidrolisis Polisakrida Uji Fermentasi Glukosa Uji Fermentasi Mannitol

Uji Fermentasi Laktosa Uji TSIA Uji Produksi H2S-


motilitas

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Uji Produksi indol Uji Katalase

Uji Mr Uji Vp

YUNIAR NURWINDA WIRADA


15020180189

Anda mungkin juga menyukai