Oleh:
1. Saufik Luthfianto, S.T, MT (Ketua)
2. Ir. Tofik Hidayat, M.Eng (Anggota)
3. Galuh Renggani Wilis, S.T, M.T (Anggota)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2011
HALAMAN PENGESAHAN
1. a. Judul Penelitian : “Perencanaan Proyek Dengan Metode Network
Planning Pada Proyek TK Pertiwi Kabupaten
Pemalang”
b. Bidang Ilmu : Teknologi (Teknik Industri)
c. Kategori Penelitian : Pengembangan Ilmu Pengetahuan
2. Ketua Peneliti :
a. Nama : Saufik Luthfianto, S.T, MT
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Gol. Pangkat dan NIPY : Penata muda /IIIA &18752531981
d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
e. Jabatan Struktural : Ketua Program Studi Teknik Industri
f. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Industri
g. Pusat Penelitian : Universitas Pancasakti Tegal
3. Alamat Ketua Peneliti :
a. Alamat Kantor : Jl. Halmahera Km.1 Tegal Telp.
(0283)342519 / Faxs. (0283)342519
b. Alamat Rumah : Jalan Belitung 49 Beji Taman Pemalang
4. Jumlah Anggota Peneliti : 2 orang
a. Nama Anggota Peneliti : Tofik Hidayat, M.Eng
b. Nama Anggota Peneliti : Galuh Renggani Wilis, S.T, MT
5. Lokasi Penelitian : TK Pertiwi Pemalang
6. Lama Penelitian : 6 bulan
7. Biaya yang Diperlukan :
a. Sumber dari UPS : Rp. 2.000.000
(Dua Juta rupiah)
Menyetujui,
Kepala Lembaga Penelitian UPS Tegal
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb alam semesta. Shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Rassulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, keluarganya,
sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman. Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan syukur Alhamdulillah atas segala rahmat dan
anugerah-Nya yang telah memberi ilmu, kekuatan dan kesempatan sehingga penelitian
dengan judul ” Perencanaan Proyek Dengan Metode Network Planning Pada Proyek
TK Pertiwi Kabupaten Pemalang” ini dapat terselesaikan.
Tujuan penulisan Penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi Universitas Pancasakti Tegal. Keberhasilan terselesaikannya
Penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Tri Jaka Kartana, M.Si selaku Rektor Universitas Pancasakti Tegal
2. Bapak Siswanto, SH, MH, selaku Kepala Litbang Universitas Pancasakti Tegal.
3. Bapak Mustaqim, ST, M.Eng selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasakti
Tegal.
4. Universitas Pancasakti Tegal yang telah memberikan bantuan dana penelitian.
5. Segenap dosen pengajar Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal yang telah
memberikan banyak perhatian, arahan dan wawasan selama penelitian.
6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal yang telah
memberikan pelayanan administrasi.
7. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat
disebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penelitian yang
lebih lanjut masih sangat diperlukan. Akhir kata penulis berharap semoga laporan
Penelitian ini dapat memberi kontribusi yang berarti kepada kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi umumnya, dan khususnya.
Tegal, Oktober 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5
1.5 Batasan Masalah............................................................................................ 5
1.6 Asumsi .......................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 6
2.1 Manajemen Proyek........................................................................................ 6
2.1.1 Definisi Kegiatan Proyek .................................................................... 6
2.1.2 Kompleksitas dan jenis-jenis proyek .................................................. 7
2.1.3 Definisi manajemen proyek ................................................................ 8
2.2 Penjadwalan Proyek .................................................................................... 12
2.2.1 Microsoft Project 2007 ..................................................................... 12
2.2.2 Istilah penting dalam Ms Project 2007 ............................................. 15
2.2.3 Menyusun Sumber Daya .................................................................. 22
2.2.4 Menyusun Biaya ............................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 25
3.1 Studi lapangan .......................................................................................... 25
3.2 Studi Pustaka ............................................................................................ 25
3.3 Perumusan masalah .................................................................................. 26
3.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 26
3.5 Pengumpulan data ..................................................................................... 26
3.6 Pengolahan Data ....................................................................................... 28
3.7 Hasil dan Pembahasan .............................................................................. 31
3.8 Kesimpulan dan saran ............................................................................... 31
3.9 Diagram alur penelitian ............................................................................ 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 34
4.1 Pengumpulan data ..................................................................................... 34
4.2 Pengolahan data ........................................................................................ 36
BAB V KESIMPULAN .............................................................................................. 52
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 52
5.2 Saran ......................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu
terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan
tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas (Soeharto, 1995). Untuk
mengelola kegiatan yang berbentuk proyek diperlukan suatu manajemen proyek, yang
Salah satu cara untuk merencanakan dan mengendalikan proyek tersebut adalah
dengan menyusun time schedule yang tepat, sedangkan time schedule yang tepat dapat
dibuat setelah diketahui urutan pengerjaan kegiatan proyek. Time schedule adalah jadwal
aktivitas waktu penyelesaian proyek sesuai urutan pengerjaan kegiatan proyek dan kurun
keterlambatan proyek sering kali menjadi sumber perselisihan dan tuntutan antara
pemilik dan kontraktor, sehingga keterlambatan proyek akan menjadi sangat mahal
nilainya baik ditinjau dari sisi kontraktor maupun pemilik. Kontraktor akan terkena denda
penalti sesuai dengan kontrak, kontraktor juga akan mengalami tambahan biaya overhead
selama proyek masih berlangsung. Dari sisi pemilik keterlambatan proyek akan membawa
demikian sangatlah perlu dilakukan perencanaan dan pengendalian proyek yang baik.
membuat tujuan khusus, terperinci dan mudah dipahami. Salah satu alat yang dapat
pasti untuk menetukan berapa lama kira-kira waktu yang optimal untuk penyelesaian
proyek Perencanaan jadwal kerjanya (time schedule) yang dibuat oleh pelaksana tidak
dihasilkan dari jarigan kerja melainkan hasil estimasi subyektif pengalaman dilapangan.
Sehingga time schedule yang dihasilkan tidak dapat menjabarkan secara detail apakah
time schedule tersebut berasal dari lintasan kritis atau tidak, dan tidak dapat
kegiaan lain. Akibatnya jika terjadi keterlambatan dalam suatu kegiatan akan sulit
mengetahui dampak yang diakibatkan terhadap jadwal keseluruhan proyek. Oleh karena itu
perlu dibuat time schedule yang baik salah satunya dengan cara analisis network planning.
perencanaan jadwal kegiatan proyek secara sistematis dan analitis, sehingga mudah
dipahami oleh pihak-pihak yang terkait, dalam pelaksanaan proyek di lapangan, yaitu
gambaran yang jelas mengenai hubungan ketergantungan dan urutan kegiatan proyek,
kegiatan-kegiatan kritis, kebutuhan sumber daya tiap-tiap keiatan, dan alokasi waktu
pelaksanaan proyek. Diagram network planning juga dapat digunakan untuk mengatasi
masalah keterbatasan sumber daya dan program percepatan jika pemilik proyek
menginginkan.
Keterbatasan sumber daya dapat mempengaruhi jadwal proyek seperti bertambahnya
waktu penyelesain proyek, dan terbentuknya jalur kritis baru. Keterbatasan sumber daya
juga akan mempengaruhi biaya yang dibutuhkan. Merekrut, menyeleksi dan melatih
tenaga kerja memerlukan biaya yang mahal dan membutuhkan waktu lama sebelum
mereka siap pakai. Setelah mereka bergabung dengan proyek, tidak mudah melepas dan
memanggil kembali sesuai dengan naik turunnya pekerjan yang tersedia. Sedangkan
menahan mereka untuk stand by akan menelan biaya yang dipandang tidak efisien. Oleh
karena itu, diusahakan jangan terjadi keperluan yang bersifat naik turun yang sangat tajam
(fluctuation). Metode network planning dapat membantu mengatasi masalah tersebut, yang
dikenal sebagai pemerataan sumber daya (resource lavelling) Penelitan ini akan
pada aplikasi Microsoft Project 2007 termasuk analisis biaya yang diakibatkan oleh
menggunakan metode network planning dengan aplikasi Microsoft Project 2007 serta
Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah menyusun rencana penyelesaian proyek TK
Pertiwi Pemalang dengan memperhatikan jalur kritis, keterbatasan sumber daya manusia,
program percepatan.
Agar sasaran dalam studi lapangan ini tercapai, maka diperlukan batasan - batasan
sebagai berikut:
1.6 Asumsi
penggunaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Proyek
Kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka
waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk
melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas (Soeharto,1995). Dari
1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir
2. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
3. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan
proyek berlangsung.
Di dalam proses mencapai tujuan tersebut ditentukan batasan yaitu besar biaya
(anggaran) yang dialokasikan, dan jadwal serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga batasan
tersebut disebut kendala (constraint). Hal ini merupkan parameter penting bagi
penyelenggara proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Sasaran proyek
a. Anggaran
Anggaran proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran
b. Jadwal
Jadwal Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang
telah ditentukan.
c. Mutu
Mutu Produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria
yang dipersyaratkan.
macam dan jumlah hubungan antara kelompok (organisasi) didalam macam dan jumlah
hubungan antar kegiatan (organisasi) di dalam proyek pihak luar. Kompleksitas tidak
menjadi:
a. Proyek-Engineering-Konstruksi
Komponen kegiatan utama jenis proyek ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain
b. Proyek-Engineering-Manufakture
Proyek ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk baru. Jadi produk tersebut
tertentu.
perangkat keras.
mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang
Hal-hal pokok yang terkandung dalam manajemen proyek adalah sebagai berikut:
b. Kegiatan yang dikelola berjangka pendek, dengan sasaran yang telah digariskan
secara spesifik.
kerja, waktu, biaya, dan mutu. Pengelolan-pengelolaan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Lingkup proyek adalah total jumlah kegiatan atau pekerjaan yang harus dilakukan
Waktu dan jadwal merupakan salah satu sasaran utama proyek. Keterlambatan
Pengelolaan biaya meliputi segala aspek yang berkaitan dengan hubungan antara
dana dan kegiatan proyek. Mulai dari proses memperkirakan jumlah keperluan dana,
mencari dan memilih sumber serta macam pembiayaan, perencanaan, seta pengendalian
Mutu, dalam kaitannya dengan proyek dapat diartikan sebagai memenuhi syarat
untuk penggunaan yang telah ditentukan (fit of intended use). Agar suatu produk atau jasa
hasil proyek memenuhi syarat penggunaan, diperlukan suatu proses yang panjang dan
kompleks, mulai dari mengkaji apa saja syarat-syarat yang dikehendaki oleh pemilik
Pengelolaan Sumber Daya terdiri dari pengelolaan sumber daya manusia dan non
manusia. Dalam hal ini sering dikatakan salah satu fungsi pengelolaan yang mungkin
tersulit adalah pengelolaan sumber daya manusia, mulai dari inventarisasi kebutuhan,
membimbing agar menjadi satu tim yang tangguh untuk menangani kegiatan proyek yang
seperti pemilik, kontraktor, rekanan, konsultan, manufaktur, dan lain-lain. Perjanjian ini
PO-pembelian.
3. Pengelolaan Resiko
Dalam konteks proyek, mengelola resiko berarti mengidentifikasi secara sistematis
jenis, besar dan sumber timbulnya resiko selama siklus proyek, kemudian menyiapkan
4. Pengelolaan Komunikasi
Untuk memperlancar arus dapat dibuka dan dipelihara komunikasi dengan dengan
tim inti.
Perencanan adalah proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran
satu lingkup perencanaan adalah pengambilan keputusan, karena hal tersebut diperlukan
dalam proses memilih dan menentukan langkah yang akan datang. Suatu perencanaan
yang tepat disusun secara sistematis, dan memperhatikan faktor obyektif akan dapat
b. Pendorong para perencana dan pelaksana melihat ke depan dan menyadari pentingnya
unsur waktu
8. Menetapkan anggaran
Microsoft Office Project 2007 dibuat untuk melengkapi paket program Microsoft
Office 2007. Hanya program ini dijual terpisah diluar paket tersebut. Selanjutnya dalam
pembahasan di buku ini akan kita sebut sebagai Microsoft Project saja. Program ini
merupakan sistem perencanaan yang dapat membantu Anda dalam menyusun penjadwalan
(schedulling) suatu proyek atau rangkaian pekerjaan. Dengan bantuan program ini,
seorang pimpinan proyek akan dibantu memperhitungkan jadwal proyek waktu proyek
secara terperinci pekerjaan demi pekrjaan. Kapan proyek akan selesai jika pekerjaan
dimulai hari ini. Jika yang ditangani adalah suatu proyek besar, maka Microsoft Project
mampu menghubungkan dengan antara suatu subproyek dengan subproyek yang lain yang
terhadap sumber dya (resource), baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber
daya yang berupa peralatan-peralatan. Yang dikerjakan Ms.Project antara lain mencatat
kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor pekerjaan, mencatat jam kerja para pegawai,
jam lembur, dan menghitung pengeluaran sehubungan dengan ongkos tenaga kerja,
memasukkan biaya tetap, menghitung total biaya proyek, serta membantu mengontrol
(kelebihan beban pada penggunaan tenaga kerja). Program ini mampu menyajikan laporan
setiap posisi yang dikehendaki sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Laporan yang
dihasilkan berupa visual, yaitu tampilan layer maupun hasil cetak melalui printer.
Program ini akan sangat berguna untuk membantu seorang perencana proyek untuk
membuat perencanaan atau penjadwalan terhadap proyek-proyek yang sedang dan akan
dikerjakan. Dari perencanaan dan penjadwalan tersebut, akan dihasilkan suatu rencana
Dari rencana proyek yang lebih kongkrit ini akan memungkinkan semua orang
yang terlibat dalam proyek ini, baik pimpinan, perencana dan para pelaksana akan biasa
mengerjakan pekerjaan tersebut), Cost (berupa biaya yang dikeluarkan untuk masing-
masing task), Schedule (jadwal kapan pekerjaan akan dimulai dan kapan selesai). Jika
semua pihak yang terkait telah menyetujui, rencana proyek ini kemuadian ditetapkan
Setelah rencana berjalan, atau dengan kata lain proyek telah dikerjakan, dari waktu
lapangan sudah selesai dengan rencana, Anda dapat memasukkan informasi tersebut
kedalam Microsoft Project dalam tahapan yang disebut Tracking. Selanjutnya program ini
akan menghitung apakah perkembangan yang terjadi itu lebih lambat atau lebih cepat dari
yang direncanakan. Dari informasi ini penanggung jawab proyek akan bisa
menyesuaikannya, misalnya jika proyek lebig lambat dari yang dijadwalkan, maka ia akan
Sumber daya yang dianggap terlambat dari jadwal, serta meantapkan kembali
penjadwalan antar pekerjaan. Demikian pula jika proyek lebih cepat dari yang
dijadwalkan, proyek tersebut dapat dianalisa kembali apakah sumber daya yang dapat
Dari semua langkah yang telah disebutkan diatas, seorang perencana dapat
menyajikan setiap posisi kedalam suatu laporan. Laporan ini dapat disajikan dalam
beberapa sudut, baik dari sudut penjadwalan, penggunaan sumber daya, pengeluaran
biaya, baik biaya tetap, biaya peralatan dan biaya tenaga kerja, sehingga hasilnya dapat
2.2.2.1 Task
Dalam menggunakan Microsoft Project, Anda akan menjumpai istilah task yang
bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya pekerjaan/gugus tugas atau bisa juga
berarti kegiatan. Dalam sebuah proyek akan terdiri atas beberapa pekerjaan, bahkan suatu
pekerjaan masih dapat dibagi-bagi lebih rinci kedalam sub-sb pekerjaan lagi.
2.2.2.2 Resource
Resource dapat diartikan sebagai sumber daya, bai berupa perangkat keras atau
peralatan, maupun perangkat lunak atau sumber daya manusia. Dalam merencanakan
suatu proyek, tentunya orang perencana tidak akan lepas dari pengalokasian alt-alat dan
tenaga kerja yang digunakan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan. Jika sebuah proyek
pekerjaan ditempat yang berbeda pada waktu yang bersamaan, hal ini dapat dikatakan
Cost atau biaya adalah sejumlah uang yang dikeluarkan sebagai biaya terhadap
penyelesaian suatu pekerjaan. Biaya itu bisa berupa biaya tetap, fixed cost, maupun
variabel cost. Biaya ini dapat dihitung dalam satuan jam, harian, mingguan, bulanan
maupun borongan.
upah borongan (cost per use). Jika Anda telah memasukkan komponen biaya yang harus
dikeluarkan pada setiap pekerjaan, maka Anda memperoleh hasil perhitungan berapa
2.2.2.4 Duration
pekerjaan. Dalam Microsoft Project, default dasar satuan waktu yang digunakan adalah
1m = 1/60 h
1d = 8h
1w = 5d = 40h
Default ini bisa anda ubah sesuai dengan definisi yang diperlukan.
2.2.2.5 Calendar
Calender (kalendar) atau penanggalan dalam Microsoft Project bisa berarti
pengaturan satuan waktu. Selain berpedoman pada penanggalan umum (standar) yang
dapat disesuaikan dengan rencana kerja Anda, dalam penanggalan ini dapat juga
dimasukkan hari-hari kerja, hari libur dan jam kerja yang ditentukan sesuai keadaan yang
dibutuhkan. Bahkan pada pendefinisian yang lebih rinci, Anda akan dapat memasukkan
jam-jam kerja serta hari kerja dalam seminggu pada tiap-tiap sumber daya.
2.2.2.6 Prodecessor
Dalam suatu proyek, suatu kegiatan senantiasa saling berkaitan dengan kegiatan
yang lain, sehingga antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain mempunyai
atau nomor baris dari pekerjaan yang menjadi Prodecessor tersebut. Jadi, jika pekerjaan
berada pada baris 2 dan pekerjaan B berada pada baris 3, maka pada kolom prodecessor
FS (FINISH TO START) Suatu Pekerjaan Boleh Dimulai Jika Pekerjaan Yang Lain
Selesai
Dimulai
Hubungan antara dua buah pekerjaan dapat terjadi tenggang waktu maupun penumpukan
Dalam Ms. Project Anda akan mengenal dua istilah, yaitu lag Time dan Lead Time.
Lag Time adalah tenggang waktu antara selesainya suatu pekerjaan dengan dimulainya
tanda+didiepannya) dan ditulis setelah tipe hubungan. Jika Anda mengetikkan nilai Lag
Time tanpa satuan waktu, maka akan otomatis dianggap sebagai bersatuan hari. Oleh
karena itu, dilayar akan terlihat tambahan days dibelakang hari. Oleh karena itu, dilayar
Contoh:
Pada tipe hubungan Finish to Start: 3FS+4, 3 adalah ID Prodecessor, FS adalah tipe
Tipe hubungan Start To Start: 14SS+14, penjelasannya sama seperti contoh diatas
14SS+14
Lead Time adalah menumpuknya waktu antara selesainya pekerjaan pertama dengan
dimulainya pekerjaan kedua. Angka Lead Time dinyatakan dengan bilangan negatif (tanda
– didepannya).
Contoh :
Tipe hubungan Start to Start: 24SS-3, dimana 24 adalah ID Prodecessor, SS adalah tipe
24SS-3
Lag Time dan Lead Time dapat diberikan dalam bentuk prosentase. Sebagai contoh, jika
pekerjaan kedua harus dimulai begitu pekerjaan pertama selesai 50%, maka penulisannya
Jika suatu pekerjaan memiliki lebih dari 1 Prodecessor, maka penulisan pada kolom
prodecessor harus dibubuhkan tanda ; (titik koma) diantara prodecessor pertama dan kedua
2.2.2.7 Baseline
Jika suatu rencana proyek telah matang dan disetujui baik jadwal maupun
perkiraan biayanya, maka rencana tadi ditetapkan sebagai baseline. Baseline dapat
dikatakan sebagai patokan atau bahkan target dari suatu proyek sehingga nantinya dapat
2.2.2.8 Tracking
Tracking adalah mengisikan data yang terdapat dilapangan pada perencanaan yang
telah dibuat. Setelah proses tracking, Anda akan dapat membandingkan apakah rencana
yang dibuat sesuai dengan apa yang diperoleh dilapangan atau tidak.
Ini adalah cara menampilkan grafik yang mula-mula dipakai oleh Henry L.Gantt.
salah satu layar microsoft project yang paling familiar dengan pemakaiannya, dimana pada
layar ini ditampilkan grafik batang horizontal yang menggambarkan setiap pekerjaan
periode waktu dimana skala waktunya ditunjukkan dengan tanggal dan nama bulan
batang-batang grafik juga ditampilkan nama sumber daya yang bekerja pada pekerjaan
tersebut.
Network Diagram adalah sebagai pengganti dari Perth Chart pada Microsoft
Project versi lama, Ia adalah sebuah diagram yang menggambarkan hubungan antar task
dalam suatu proyek. Task (pekerjaan) digambarkan dalam sebuah kotak atau node. Pada
node ini berisi informasi dasar mengenai pekerjaan tersebut, yang meliputi nama
pekerjaan, nomor ID, tanggal dimulai dan tanggal selesai. Selain itu, pada kotak node tadi
hubungan antar task digambarkan dengan garis link yang menghubungkan antar kotak.
Dalam sebuah proyek, Network Diagram View adalah gambaran sebuah Network
Diagram.
Sumber daya manusia, peralatan dan fasilitas pada program ini disebut reources.
Merekalah yang akan mengerjakan proyek atau sarana dalam menyelesaikan suatu proyek.
tenaga kerja) jika resources adalah sumber daya manusia atau (penggunaan
Microsoft Project membantu menghitung biaya (cost) yang diperlukan pada proyek
jika anda memasukkan informasi tentang biaya tersebut. Biaya yang dikalkulasikan oleh
Microsoft Project dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu Resources Cost dan Fixed
Cost.
serta Cost Per Use pada Resources Sheet dikalikan jam kerja yang dimasukkan
2. Fixed Cost merupakan kumulatif dari semua unsur cost diluar Resource Cost yang
Ms. Project melalui Table Cost. Dengan demikian, Microsoft Project tidak
Jika anda biasa bekerja dengan program spreadsheet untuk mempersiapkan perhitungan
Fixed Cost, dapat Anda lakukan melalui Ms. Excel, karena kedua program ini dapat
bekerja sama.
Sedangkan semua Fixed Cost masing-masing task dihitung pada saat pekerjaan
dimulai.
Standard Rate, untuk resource yang berupa sumber daya manusia dapat diartikan sebagai
gaji karyawan, sedangkan resource yang berupa peralatan diartikan sebagai sewa alat.
Dengan demikian Standard Rate dapat juga diartikan sebagai tarif Standard dari resouce
tersebut. Microsoft Project menggunakan dasar perhitungan tarif ini dalam satuan jam.
Sekalipun anda mendefinisikan tarif per hari, per minggu, per bulan, kalkulasi tetap akan
Overtime, adalah tarif lembur per jam, Ms. Project akan secara otomatis
memperhitungkannya dengan tarif jam lembur jika seseorang resource (karyawan) telah
Cost per Use, digunakan utnuk memasukkkan biaya yang diperhitungkan secara borongan
atau biaya all-in dari suatu resource yang digunakan dalam task.
Biaya tetap biasanya menyangkut perhiungan bahan yang digunakan dalam suatu
task. Biaya tetap ini diperhiutngkan diluar Ms.Project, sehingga anda tinggal memasukkan
Total Fixed Cost dari suatu Task. Hal ini karena biaya yang termasuk Fixed Cost
1. Perencanaan dalam membuat jadwal proyek hanya didasarkan oleh perkiraan dan
pengalaman di lapangan.
2. Time schedule yang dihasilkan tidak dapat mengetahui hubungan ketergantungan tiap
lapangan.
Studi pustaka dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai teori-teori
dan konsep-konsep yang akan digunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang diteliti
dan untuk mendapatkan dasar-dasar referensi yang kuat dalam menerapkan suatu metode
metode network planning, crash program dan teori-teori lain yang mendukung.
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, kemudian disusun sebuah rumusan
dibahas untuk kemudian dicari solusi pemecahan masalahnya. Perumusan masalah juga
dilakukan agar dapat berfokus dalam membahas permasalahan yang dihadapi. Dalam
penelitian ini dirumuskan permasalahannya yaitu merencanakan proyek pembangunan TK
Pertiwi dengan menggunakan metode network planning serta melakukan analisis terhadap
Tujuan ini kemudian dijadikan acuan dalam pembahasan sehingga hasil dari pembahasan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah
penyelesaian proyek.
Pada tahap selanjutnya dilakukan pengumpulan data, yang meliputi pengumpulan data
sekunder. Data yang diperlukan adalah time schedule, rencana anggaran biaya, kebutuhan
dan ketersediaan sumber daya. Data yang diambil adalah data tahun 2010 selama 3 bulan
Pada tahap ini dilakukan pengelompokan pekerjaan, menguraikan atau memecah lingkup
proyek menjadi beberapa sub komponen atau sub kegiatan. Suatu sub komponen atau sub
kegiatan dapat dibagi lagi ke dalam beberapa komponen proyek, sehingga diperoleh suatu
level dimana elemen kegiatan dianggap telah cukup detail untuk menggambarkan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan aktivitas-aktivitas kegiatan, menjadi mata rantai
dengan urutan yang sesuai dengan logika ketergantungan. Atau engan kata lain mencari
hubungan yang satu dengan yang lain (kegiatan yang mendahului). Penyusunan logika
ketergantungan ini dilakukan dengan melakukan interview terhadap pelaksana proyek
penyelesaian tiap pekerjaan untuk mendapatkan kurun waktu per kegiatan. Yang dimaksud
kurun waktu kegiatan adalah lama waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan dari
berikut:
5. Analisa Waktu
pertama hingga kegiatan akhir proyek. langkah-langkah menentukan jalur kritis adalah
sebagai berikut:
Identifikasi jalur kritis dapat dicari dengan melihat sifat dan syarat umum
b. Waktu selesai paling awal dan akhir kegiatan harus sama EF= LF
c. Kurun waktu kegiatan adalah sama dengan perbedaan waktu selesai paling akhir
Sumber daya yang dialokasikan untuk menyelesaikan proyek mempunyai dua sifat yaitu
terbatas dan tak terbatas. Terbatas disini mempunyai artian jumlah sumber daya tetap yang
perusahaan kesulitan untuk merekrut karyawan dan mengurangi karyawan pada saat
sumber daya tetap. Perencanaan pengalokasian sumber daya tidak perlu dipentingkan
apabila perusahaan tidak kesulitan untuk merekrut atau mengurangi tenaga kerja.
Pada tahap ini diidentifikasi apakah kegiatan proyek memungkinkan dilakukan program
dengan melihat total float dan kelonggaran pada jalur kritis dan non kritis pada diagram
network planning.
3.6.8 Waktu Penyelesaian Proyek
Pada tahap ini dilakukan perhitungan waktu penyelesaian proyek dengan metode network
planning. Waktu penyelesaian proyek dapat dicari dari perhitungan jalur kritis.
Setelah diketahui waktu penyelesaian proyek maka dapat dihitung biaya yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan proyek dari diagram network planning yang sudah dibuat. Biaya
penyelesain proyek dicari dengan menjumlahkan biaya material dan biaya tenaga kerja per
kegiatan.
planningnya. Sumber daya manusia yang dialokasikan dicari dengan 2 cara yaitu alokasi
sumber daya tunggal ( tenaga kerja fleksibel dan spesialis). dan alokasi sumber daya
majemuk yaitu jenis-jenis tenaga kerja ( pekerja, tukang batu, tukang besi, dan tukang
kayu). Masing masing jenis tenaga kerja dialokasikan dengan 3 jenis batas tetap untuk
alokasi sumber daya tunggal dan 5 jenis batas tetap untuk alokasi sumber daya majemuk.
Penentuan batas tetap didasarkan pada jumlah kebutuhan tenaga kerja terbanyak, batas
tetap hasil perhitungan dan batas tenaga kerja yang sudah dinaikan jumlahnya.
Biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dengan program percepatan dapat
dicari dengan menambahkan biaya material dan biaya tenaga kerja tiap kegiatan. Pada
dasarnya biaya material dalam program percepatan tidak mengalami perubahan karena
diasumsikan material yang dibutuhkan sudah memenuhi standart. Sedangkan biaya tenaga
kerja tiap kegiatan akan mengalami perubahan. Biaya tenaga kerja yang dibutuhkan dapat
dihitung menggunakan
rumus:
3.6.12 Perbandingan Waktu dan Biaya Penyelesaian Proyek dengan Network
Dalam tahap ini waktu dan biaya penyelesaian proyek TK dari perhitungan network
planning, alokasi sumber daya dan hasil dari program percepatan dibandingkan hasilnya.
Dalam tahap analisis ini, dilakukan analisis terhadap jadwal waktu penyelesaian proyek,
biaya, dan alokasi sumber daya yang telah dilakukan setelah menggunakan perencanaan
network planning.
Dalam tahap ini dapat dilakukan penarikan kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukan
yang merupakan jawaban dari perumusan masalah dan tujuan pada bab I.
3.9 Diagram Alur Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini data-data yang diperoleh dari hasil observasi lapangan terhadap
objek penelitian.
Pemalang maka diperlukan sebuah time schedule. Data time schedule penyelesaian
proyek dimana dapat dilihat urut-urutan pengerjaan kegiatan proyek dan kurun
Data jumlah anggaran biaya merupakan data total biaya pengeluaran yang
diperlukan untuk pelaksanaan proyek. Dalam data ini dapat dilihat harga satuan
pekerjaan, harga upah dan harga bahan masing-masing pekerjaan. Dalam rencana
alokasi sumber daya manusia yang diperlukan dalam setiap pekerjaan per harinya.
Data penggunaan dan ketersediaan sumber daya setiap aktivitas pekerjaan dapat
NOTASI
NO NAMA KEGIATAN
KEGIATAN
1 A mulai
2 B persiapan lahan
3 C uitzer & bawplank
4 D steigerwerk
5 E galian tanah pondasi
6 F urugan tanah kembali
7 G urugan pasir bawah pondasi
8 H pasang pondasi batu kali
cor beton pondasi footplate landas &
9 I
trauspal
10 J cor beton kolom struktur
11 K cor berulang balok lantai
12 L cor beton berulang balok tangga
13 M cor beton plat lantai
14 N cor beton berulang plat tangga
15 O cor berulang plat atap
16 P pasangan batu merah
17 Q plesteran
pasang railing stainles stell ramp dan
18 R tangga
19 S pasang batu paras
20 T pasang lis dan sponengan
21 U urugan tanah peninggian didapatkan
22 V urugan pasir
23 W cor beton rabat
24 X pasang keramik lantai
25 Y pasang keramik dinding
26 Z pasang saluran
27 AA pekerjaan kusen, pintu dan jendela
28 AB pekerjaan kaca
pekerjaan kunci, engsel dan
29 AC perlengkapan
30 AD pekerjaan plaffond
31 AF pekerjaan pengecatan
32 AG pekerjaan instalasi listrik
33 AH pekerjaan instalasi air
34 AI pasang railing void stainless steel
35 AJ pasang kuda-kuda
36 AK pasang usuk reng
37 AL pasang genteng
38 AM pasang lisplank
39 AN selesai
4.2.2 Penyusunan Kegiatan Sesuai Hubungan Ketergantungan
seri bila sebuah kegiatan tidak dapat dimulai kalau kegiatan lainnya belum selesai
bila untuk memulai atau menyelesaikan sebuah kegiatan tidak perlu menunggu
proyek). Secara rinci hubungan ketergantungan antar kegiatan dapat dilihat pada
tabel 4.3.
NOTASI
KEGIATAN NAMA KEGIATAN PRODECESSOR
A mulai
B persiapan lahan A
C uitzer & bawplank B
D steigerwerk C
E galian tanah pondasi B
F urugan tanah kembali H
G urugan pasir bawah pondasi E
H pasang pondasi batu kali G
cor beton pondasi footplate landas &
I trauspal F
J cor beton kolom struktur I
K cor berulang balok lantai V
L cor beton berulang balok tangga J
M cor beton plat lantai W
N cor beton berulang plat tangga L
O cor berulang plat atap N
P pasangan batu merah H
Q plesteran S,Z
pasang railing stainles stell ramp dan
R tangga P
S pasang batu paras R
T pasang lis dan sponengan S
U urugan tanah peninggian didapatkan G
V urugan pasir U
W cor beton rabat K
X pasang keramik lantai M
Y pasang keramik dinding Q,AD
Z pasang saluran M
AA pekerjaan kusen, pintu dan jendela P
AB pekerjaan kaca AA
AC pekerjaan kunci, engsel dan perlengkapan AB
AD pekerjaan plaffond O
AF pekerjaan pengecatan Q,AD,AM
AG pekerjaan instalasi listrik P
AH pekerjaan instalasi air P
AI pasang railing void stainless steel R
AJ pasang kuda-kuda W
AK pasang usuk reng AJ
AL pasang genteng AK
AM pasang lisplank AL
AN selesai Y,AF
dan durasi tiap-tiap kegiatan maka dapat dibuat diagram network planningnya.
NOTASI
KEGIATAN NAMA KEGIATAN PRODECESSOR DURASI
A mulai 0 days
B persiapan lahan A 0.1 days?
C uitzer & bawplank B 0.25 days?
D steigerwerk C 2 days?
E galian tanah pondasi B 5 days
F urugan tanah kembali H 1 day?
G urugan pasir bawah pondasi E 1 day
H pasang pondasi batu kali G 14 days
cor beton pondasi footplate landas &
I trauspal F 30 days
J cor beton kolom struktur I 16.33 days
K cor berulang balok lantai V 1 day
L cor beton berulang balok tangga J 1 day
M cor beton plat lantai W 17 days
N cor beton berulang plat tangga L 3 days
O cor berulang plat atap N 4 days
P pasangan batu merah H 18 days
Q plesteran S,Z 11.14 days
pasang railing stainles stell ramp dan
R tangga P 1.29 days
S pasang batu paras R 1.29 days
T pasang lis dan sponengan S 5.25 days
U urugan tanah peninggian didapatkan G 3 days
V urugan pasir U 1 day
W cor beton rabat K 5 days
X pasang keramik lantai M 22 days
Y pasang keramik dinding Q,AD 4 days
Z pasang saluran M 2 days
AA pekerjaan kusen, pintu dan jendela P 33.75 days
AB pekerjaan kaca AA 10.31 days
AC pekerjaan kunci, engsel dan perlengkapan AB 11.25 days
AD pekerjaan plaffond O 58 days
AF pekerjaan pengecatan Q,AD,AM 33 days
AG pekerjaan instalasi listrik P 28.5 days
AH pekerjaan instalasi air P 11 days
AI pasang railing void stainless steel R 0.5 days
AJ pasang kuda-kuda W 7.6 days
AK pasang usuk reng AJ 9.75 days
AL pasang genteng AK 6 days
AM pasang lisplank AL 2.81 days
AN selesai Y,AF 0 days
Diagram network planning merupakan penyajian grafis dari suatu proyek. Penyajian
diagram ini hendaknya mencerminkan atau memberikan gambaran jelas tentang proyek
a. Hitungan Maju
Hitungan maju adalah cara perhitungan waktu mulai dari selesai suatu
Aturan aturan:
- Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila
Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan kegiatan terdahulu
b. Hitungan Mundur
ujung kanan satu jaringan kerja atau waktu akhir penyelesaian proyek.
On
NO Activity Critical Activity Earliest Earliest Latest Latest Slack
Name Path Time Start Finish Start Finish (LS-ES)
1 mulai Yes 0 0 0 0 0 0
2 persiapan lahan Yes 0.1 0 0.1 0 0.1 0
3 uitzer & bawplank no 0.25 0.1 0.35 133.18 133.43 133.08
4 steigerwerk no 2 0.35 2.35 133.43 135.43 133.08
5 galian tanah pondasi Yes 5 0.1 5.1 0.1 5.1 0
6 urugan tanah kembali no 1 20.1 21.1 104.43 105.43 84.33
7 urugan pasir bawah pondasi Yes 1 5.1 6.1 5.1 6.1 0
8 pasang pondasi batu kali Yes 14 6.1 20.1 6.1 20.1 0
cor beton pondasi footplate landas
9 & trauspal no 30 21.1 51.1 105.43 135.43 84.33
10 cor beton kolom struktur Yes 16.33 20.1 36.43 20.1 36.43 0
11 cor berulang balok lantai no 1 10.1 11.1 66.29 67.29 56.19
12 cor beton berulang balok tangga Yes 1 36.43 37.43 36.43 37.43 0
13 cor beton plat lantai no 17 16.1 33.1 72.29 89.29 56.19
14 cor beton berulang plat tangga Ltl Yes 3 37.43 40.43 37.43 40.43 0
15 cor berulang plat atap Yes 4 40.43 44.43 40.43 44.43 0
16 pasangan batu merah no 18 20.1 38.1 70.71 88.71 50.61
17 plesteran no 11.14 40.68 51.82 91.29 102.43 50.61
pasang railing stainles stell ramp
18 dan tangga no 1.29 38.1 39.39 88.71 90 50.61
19 pasang batu paras no 1.29 39.39 40.68 90 91.29 50.61
20 pasang lis dan sponengan no 5.25 40.68 45.93 130.18 135.43 89.5
21 urugan tanah peninggian didapatkan no 3 6.1 9.1 62.29 65.29 56.19
22 urugan pasir no 1 9.1 10.1 65.29 66.29 56.19
23 cor beton rabat no 5 11.1 16.1 67.29 72.29 56.19
24 pasang keramik lantai no 22 33.1 55.1 113.43 135.43 80.33
25 pasang keramik dinding no 4 102.43 106.43 131.43 135.43 29
26 pasang saluran no 2 33.1 35.1 89.29 91.29 56.19
27 pekerjaan kusen, pintu dan jendela no 33.75 38.1 71.85 101.68 135.43 63.58
28 pekerjaan kaca no 10.31 0 10.31 113.87 124.18 113.87
pekerjaan kunci, engsel dan
29 perlengkapan no 11.25 10.31 21.56 124.18 135.43 113.87
30 pekerjaan plaffond Yes 58 44.43 102.43 44.43 102.43 0
31 pekerjaan pengecatan Yes 33 102.43 135.43 102.43 135.43 0
32 pekerjaan instalasi listrik no 28.5 38.1 66.6 106.93 135.43 68.83
33 pekerjaan instalasi air no 11 38.1 49.1 124.43 135.43 86.33
34 pasang railing void stainless steel no 0.5 39.39 39.89 134.93 135.43 95.54
35 pasang kuda-kuda no 7.6 16.1 23.7 76.27 83.87 60.17
36 pasang usuk reng no 9.75 23.7 33.45 83.87 93.62 60.17
37 pasang genteng no 6 33.45 39.45 93.62 99.62 60.17
38 pasang lisplank no 2.81 39.45 42.26 99.62 102.43 60.17
39 selesai Yes 0 135.43 135.43 135.43 135.43 0
Dari diagram network planning tersebut dapat dilihat adanya beberapa jalur kritis.
Jalur kritis tersebut memerlukan waktu penyelesaian 135,43 Hari. Jalur kritis pada
D-AF-AN).
dicari dengan melihat total float dan kelonggaran pada jalur kritis dan non kritis
Activity Slack
NO
Name (LS-ES)
1 mulai 0
2 persiapan lahan 0
3 uitzer & bawplank 133.08
4 steigerwerk 133.08
5 galian tanah pondasi 0
6 urugan tanah kembali 84.33
7 urugan pasir bawah pondasi 0
8 pasang pondasi batu kali 0
9 cor beton pondasi footplate landas & trauspal 84.33
10 cor beton kolom struktur 0
11 cor berulang balok lantai 56.19
12 cor beton berulang balok tangga 0
13 cor beton plat lantai 56.19
14 cor beton berulang plat tangga Ltl 0
15 cor berulang plat atap 0
16 pasangan batu merah 50.61
17 plesteran 50.61
18 pasang railing stainles stell ramp dan tangga 50.61
19 pasang batu paras 50.61
20 pasang lis dan sponengan 89.5
21 urugan tanah peninggian didapatkan 56.19
22 urugan pasir 56.19
23 cor beton rabat 56.19
24 pasang keramik lantai 80.33
25 pasang keramik dinding 29
26 pasang saluran 56.19
27 pekerjaan kusen, pintu dan jendela 63.58
28 pekerjaan kaca 113.87
29 pekerjaan kunci, engsel dan perlengkapan 113.87
30 pekerjaan plaffond 0
31 pekerjaan pengecatan 0
32 pekerjaan instalasi listrik 68.83
33 pekerjaan instalasi air 86.33
34 pasang railing void stainless steel 95.54
35 pasang kuda-kuda 60.17
36 pasang usuk reng 60.17
37 pasang genteng 60.17
38 pasang lisplank 60.17
39 Selesai 0
adalah 135, 43 hari . Pada gambar diagram network planning peristiwa akhir
penyelesaian yang dihasilkan bukan dari hasil percepatan dan sumber daya yang
dibutuhkan.
pekerjaan (40 TK) dan merupakan jumlah tenaga kerja yang berada
batas tetap untuk pekerja dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
N
Batas tetap =
D
9115
= = 50,08 ≈50 tenaga kerja
182
Ket : N = Hasil penjumlahan tenaga kerja perhari
D = Waktu peyelesaian proyek
Batas tetap kebutuhan tenaga kerja yang ketiga didasarkan pada
yaitu 60 tenaga kerja. Alokasi sumber daya untuk kebutuhan tukang kayu
dan 20 TK.
resources requirement yaitu; (20 pekerja, 20 tkg batu ,10 tkg besi ,15
tkg kayu,10 tkg galian,15 tkg listrik), (40 pekerja, 30 tkg batu ,20 tkg
besi ,15 tkg kayu,10 tkg galian,15 tkg listrik), (30 pekerja, 20 tkg batu
,20 tkg besi ,15 tkg kayu,10 tkg galian,15 tkg listrik), (40 pekerja, 20
tkg batu ,20 tkg besi ,15 tkg kayu,10 tkg galian,15 tkg listrik), (40
pekerja, 20 tkg batu ,10 tkg besi ,15 tkg kayu,10 tkg galian,15 tkg
tetap tenaga kerja dan kenaikan kebutuhan tenaga kerja. Untuk kebutuhan
tenaga kerja tukang kayu, tukang galian dan tkg listrik tetap karena
yang baru. Time schedule yang dbuat setelah pengalokasian sumber daya
keterbatasan sumber daya yang ada. Dari time schedule yang dihasilkan
perharinya.