Anda di halaman 1dari 15

REKAYASA

Pendahuluan
Untuk apa Analisis angkutan Analisis angkutan sedimen dapat
sedimen dilakukan…? dilakukan
perubahan dasar saluran
akibat transport sedimen ,
untuk menganalisis pergerakan dibedakan atas: Dengan metode empiris ( Pers. Ackers
sedimen pada saluran (sungai, waduk white, Engelund Hansen, Yangs
dll)agar diketahui perubahan dasar Degradasi dan Agradasi Laursen, Meyer Peter Muller, Toffaleti.
salurannya Dan dengan Software Hecras

Degradasi adalah: Agradasi adalah:

Turunnya dasar saluran akibat Naiknya dasar saluran akibat


tergerusnya dasar saluran dan adanya timbunan angkutan
mengakibatkan sungai sedimen yang dibawa dari hulu
semakin dalam sehingga dasar sungai
mengalami pendangkalan
Transpor Sedimen
Transpor sedimen dasar
(bed load), qsb ( m3/m),
adalah gerak butir sedimen yang
selalu berada di dekat dasar
saluran atau sungai.

Butir sedimen bergerak dengan


cara bergeser atau meluncur,
mengguling, atau dengan
lompatan pendek.
Transpor dengan cara ini
umumnya terjadi pada butir
sedimen yang berukuran relatif
besar.
Transpor Sedimen
Transpor sedimen wash
Transpor sedimen
load, qsw,
suspensi (suspended Transpor sedimen dasar + adalah gerak butir sedimen
solid), qss suspensi = yang hampir tidak pernah
adalah gerak butir sedimen yang transpor material bersinggungan dengan dasar
sesekali bersinggungan dengan sungai atau saluran.
dasar sungai atau saluran. Dasar (bed load) total,
Pada wash load, butir sedimen
Butir sedimen bergerak dengan qsd = qsb + qss bergerak bagaikan digelontor
lompatan yang jauh dan tetap di oleh aliran dan tidak pernah
dalam aliran. adalah gerak butir sedimen menyentuh dasar sungai atau
Transpor dengan cara ini umum yang selalu berkaitan atau saluran. Transpor dengan cara
nya terjadi pada butir sedimen bersinggungan dengan dasar su ini umumnya terjadi pada butir
yang berukuran relatif kecil. ngai atau saluran. sedimen yang berukuran sangat
halus.
1
Prinsip dasar angkutan sedimen

 mengetahui perilaku sedimen pada kondisi tertentu


apakah terjadi keadaan seimbang, erosi, maupun sedimentasi.

 memprediksikan kuantitas sedimen pada proses tersebut

2 Proses yang terjadi secara alami ini


kuantitasnya ditentukan oleh gaya
geser aliran serta diameter butiran
sedimen

3 Angkutan sedimen dapat


menyebabkan terjadinya perubahan
dasar sungai

Angkutan sedimen pada suatu ruas sungai yang dibatasi oleh tebing kanan dan kiri akan
mengalami erosi atau pengendapan tergantung dari besar kecilnya debit aliran.
Hal yang perlu dilakukan sebelum
menganalisis angkutan sedimen: Tabel Batasan-batasan ukuran butiran tanah

Jenis Butiran Ukuran Butir (mm)


 Mengetahui besarnya diameter butiran
Pasir kasar 2,0 mm – 0,42 mm
sedimen dasar (bed load)
1. Pengambilan sampel di sungai Pasir halus 0,42 mm – 0,075 mm
2. Lakukan Pengujian di lab (analisis
saringan, dan spesific gravity) Lanau 0,075 mm – 0,002 mm
3. hasil uji saringan digambarkan pada
grafik semilog dengan korelasi antara Lempung 0,002 mm – 0,001 mm
persentase tanah lolos dengan
diameter saringan. Grafik ini Kolloida < 0,001 mm
dinamakan dengan kurva distribusi
ukuran partikel atau kurva gradasi
Sumber : SNI 03-6388-2000
 Mengukur lebar sungai, kedalaman
sungai, kemiringan ebing sungai,
kecepatan aliran
 Mengukur debit sungai
1 Metode Yang’s Bila d < 2mm (pasir)

Bila d > 2mm (kerikil)

Yang’s menyatakan bahwa kriteria partikel sedimen bergerak , umumnya menggunakan


pendekatan kecepatan dan tegangan geser
Metode Yang’s untuk menghitung muatan sedimen
pada kasus bed load transport sediment
Metode Yang’s

 Partikel sedimen tidak akan melakukan


pergerakan bila kecepatan aliran sangat
kecil.
 Namun jika terdapat kecepatan aliran
yang cukup kuat dan gaya penggerak
partikel melebihi gaya stabilnya, maka
sedimen mulai bergerak.
 Kecepatan ini disebut sebagai kecepatan
kritis.
Metode Yang’s (1973)
Untuk 0,001 < d ≤ 0,1 mm

Untuk 0,1 < d ≤ 1 mm

 Proses sedimentasi di sungai dipengaruhi oleh


karakteristik hidrolik sungai dan morfologi
sungai seperti: Kemiringan dasar sungai, Luas
Untuk d > 1 mm penampang, dan tingkat kekasaran
penampang sungai.

 Angkutan Sedimen ditentukan dari hasil erosi


Kecepatan geser : berupa material seperti : ukuran, bentuk, berat
volume , berat jenis, kecepatan jatuh,
karakteristik sungai dan debit aliran.
Metode Shen and Hung sama dengan
2 Metode Shen and Hung Yang’s, dimana menghitung muatan
sedimen pada kasus bed load
transport sediment dengan
Log Ct = -107404.459 + 324214.747*y –
menghitung volume berat air dan
326309.589*y2 + 109503.872* y3 muatan sedimen, akan tetapi
perbedaannya terletak pada
perhitungan konsentrasi sedimen
totalnya
Metode Engelund-Hansen, bisa
3 Metode Engelund and dianalisis berdasarkan data saluran
Hansen dengan ukuran sedimen antara
0,19 – 0,93mm

Tegangan geser disebabkan oleh


adanya arus yang kuat dan
mengakibatkan partikel dasar sungai
akan terangkat ke atas (suspended).
Tegangan geser kritis terjadi ketika
berat dari butiran itusendiri dapat
Qs = W * qs melawan gaya aliran.

Sehingga partikel dapat bergerak ketika


tegangan geser dasar saluran melebihi
tegangan kritis.
Grafik Shield
4 Metode Laursen
5
Metode Meyer SMALL GROUP
DISCUSSION(SGD)
Peter Muller
 1 kelompok terdiri dari 5
orang
 Cari jurnal tentang stusi
kapasiats angkutan sedimen
dengan metode Yang’s, MPM,
Laursen, Engelund Hansen
 Bedah isi jurnal berkaitan
dengan data lapangan,
analisis data lapangan, analisis
stusi angkutan sedimen pada
sungai, waduk, dll
 Buatlah bagan alir
penelitiannya dari tahapan
pengumplan data sampai
analisisnya.
 PRESENTASI!!!
Thank You

Anda mungkin juga menyukai