Disusun oleh :
Rahmad Syahputra
TUJUAN PENELITIAN
LATAR BELAKANG
Segiempat Tunjungan adalah sebutan untuk kawasan yang dibatasi Jalan Blauran,
Jalan Praban, Jalan Embong Malang, dan Jalan Tunjungan di pusat Kota Surabaya.
Menurut Fadly (2007), Kondisi segi empat Tunjungan saat ini secara fisik berupa
permukiman penduduk bernama Kebangsren, Ketandan, Blauran Kidul, dan Blauran,
dengan kondisi lingkungan permukiman yang padat baik padat bangunan maupun
padat penduduk, tidak ada ruang terbuka hijau (100% coverage building), jalan
lingkungan sempit, dan saluran drainase yang kurang terawat.
1) Kawasan pusat kota (CBD) yang tidak teratur merupakan salah satu permasalahan
yang dihadapi Kota Surabaya sekaligus juga merupakan pertentangan antara
kebutuhan permukiman penduduk dengan estetika kota.
RINGKASAN
a) Fisik dasar Kawasan Segiempat Tunjungan berada pada ketinggian 5 (lima) meter
dihitung dari atas permukaan laut dengan kemiringan yang datar
KESIMPULAN
Penulis menyusun jurnal dengan sangat runtut, detail, jelas, dan sesuai dengan
tujuan penelitian. Selain itu penulis menggunakan bahasa yang cukup efektif, dan
penyusunnya sesuai dengan EYD. Kekurangannya Penelitian tidak membahas
penataan sarana perdagangan dan jasa di sepanjang jalan utama Kawasan Segiempat
Tunjungan, tidak membahas mengenai pengelolaan drainase secara lebih detail. Hal
ini berkaitan dengan permasalahn banjir yang selalu terjadi di Kawasan Segiempat
Tunjungan Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Zainuri, (2003). Penataan Hunian Padat di Pusat Kota, Tesis, Perancangan
Kota, Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya
Budihardjo, Eko. (2006). Sejumlah Masalah Permukiman Kota. Bandung: Penerbit
Alumni. Usman, Fadly. (2007). Bangunan Berlantai
Banyak, Sebagai Solusi Pembangunan di Kawasan Kumuh
Tengah Kota. Studi Kasus: Segi Empat Tunjungan,
Surabaya, Jakarta : Proseding Seminar Nasional Green
Infrastructure, Universitas Trisakti.
--------------------.(1992). Undang-Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 1992
tentang Perumahan dan Permukiman. Jakarta: Departemen
Pekerjaan Umum.