Anda di halaman 1dari 5

TRANSPOR SEDIMEN

• Sedimen merupakan sumberdaya sungai dengan tingkat potensi pada urutan kedua setelah air
• Keberadaan sumberdaya sedimen dapat bermula dari pelapukan dan erosi lapisan batuan, baik
di sistem lahan maupun di sistem sungai, ataupun bermula dari suplai gunung api aktif.
• Hasil Sedimen biasanya diperoleh dari pengukuran sedimen terlarut dalam sungai (suspended
sediment) atau dengan pengukuran langsung di dalam waduk.
• Teori – teori yang dikembangkan untuk analisis transport sedimen di sungai umumnya bersifat
murni dan ideal, yang penerapannya secara praktis sangat terbatas.
• Pengaruh hadirnya bangunan sungai sangat mewarnai pola kapasitas transport sedimen
(STC=Sediment Transport Capacity).
TRANSPOR SEDIMEN

• Pengertian kapasitas transport sedimen dalam hidraulika sungai adalah kapasitas dari sungai
tersebut untuk melewatkan sejumlah sedimen, sehubungan dengan karakter pengaliran dan
karakter sedimen pada suatu penggal sungai yang ditinjau (Kinori,1984).
• Sedimen tertransportasi oleh bermacam –macam agen termasuk gravitasi, air yang menaglir,
angina dan es yang bergerak (gletser). Sedimen tersebut akan berpindah dari asalnya ke
tempat-tempat pengendapan yang beragam.
• Transportasi sedimen tergantung pada sifat fisik dari agen transportasi,sifat material,sifat fisik
dari campuran agen transportasi dan material dan gaya yang menyebabkan transportasi.
• Dua sifat ynag mempengaruhi media untuk mengangkut partikel sedimen adalah berat jenis
dan kekentalan media.
• Transpor sedimen diklasifikasikan berdasarkan sumber asalnya dan mekanisme transpornya.
Transpor material dasar adalah transport material yang ditemukan disungai
1. Wash Load : sedimen yang tidak ditemukan di dasar sungai karena secara permanen
tersuspensi.
2. Bed Load : sedimen yang secara kontinu berada di dar sungai, terangkut secara
menggelinding, menggeser, melompat.
3. Suspended Load : sedimen yang tersuspensi oleh turbulensi aliran dan tidak berada di dasar
sungai.
• Sifat gerakan angkutan suspense adalah (sesuai dengan namanya) yaitu tercampur atau
tersuspensi dengan partikel air.
• Sifat tersuspensi akan mempengaruhi besarnya transport sedimen yang dalam hal ini
merupakan fungsi dari kecepatan jatuh butir sedimen serta kecepatan geser kritik yang
ditimbulkan oleh aliran tersebut.
• Ada beberapa alat dan metode untuk pengukuran transport sedimen ayitu
a. Bed load Transpor Meter Arnhem (BTA)
b. Delft Bottle
c. Water sampler

• Intensitas transport sedimen (T) pada suatu tampang lintang sungai/saluran adalah banyaknya
sedimen yang lewat tampang lintang tersebut tiap satuan waktu, dengan satuan yang dapat
dinyatakan dalam :
- berat (N/det) atau (N/m.det)
- massa (kg/det) atau (kg/m.det)
- volume (M3/det) atau (m3/m.det)
• Pendekatan empiris yang banyak digunakan untuk menghitung transport sedimen antara lain :
a. Metode Du bois (1897)
b. Metode Meyer-Peter & Muller (1934)
c. Metode Shield (1937)
d. Metode Einstein 9119500
e. Metode frijlink (1952)

• Analisis transport sedimen selam setahun


Dihitung dengan bantuan :
Kurva massa debit (flow duration curve)
Kurva liku ukur sedimen 9sediment rating curve)

Anda mungkin juga menyukai