Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.

3, Maret 2014 (148-154) ISSN: 2337-6732

ANALISIS SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI PANASEN


Amelia Ester Sembiring
T. Mananoma, F. Halim, E. M. Wuisan
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: ame910@gmail.com

ABSTRAK
Danau Tondano adalah danau alami dengan berbagai fungsi yang sangat berkaitan erat dengan
kehidupan masyarakat bukan saja di Kabupaten Minahasa tetapi hampir di sebagian besar wilayah
Propinsi Sulawesi Utara. Pendangkalan akibat sedimentasi merupakan salah satu permasalahan
yang terjadi di Danau Tondano. Ada 35 sungai yang menjadi inlet Danau Tondano yang berperan
dalam menyuplai air dan sedimen ke Danau. Sungai Panasen adalah salah satu dari 35 sungai
tersebut dan sebagai penghasil sedimen terbesar ke Danau Tondano. Sedimentasi yang terjadi di
muara sungai Panasen akan berpengaruh terhadap kondisi sedimen di Danau Tondano. Oleh karena
itu perlu diadakan penelitian mengingat peranan Danau Tondano yang sangat strategis.
Untuk menganalisis debit sedimen digunakan debit dominan dengan data debit aliran sungai panasen
selama 10 tahun. Metode yang pakai dalam menganalisis total angkutan sedimen adalah metode
Einsten dan metode Bagnold.
Dari analisis debit aliran dominan sebesar 1,267 m3/det, diperoleh total angkutan sedimen metode
Einsten sebesar 895,6224 m3/tahun dan metode Bagnold sebesar 1419,5461 m3/tahun.
Kata kunci: Debit dominan, Angkutan Sedimen, Sungai Panasen.

PENDAHULUAN Sungai Panasen adalah salah satu sungai


Sungai adalah saluran di permukaan bumi yang merupakan inlet danau Tondano. Menurut
terbentuk secara alamiah yang menampung dan hasil penelitian Cheni Jems Kandou (2000), sub
menyalurkan air hujan dari daerah tinggi ke DAS Panasen adalah penghasil sedimen terbesar
daerah yang lebih rendah dan akhirnya bermuara dari 35 sub DAS danau Tondano. Sedimen
di danau atau di laut. Di dalam aliran terangkut tersebut akan tertahan di tanah dan sebagian lagi
material sedimen yang berasal dari proses erosi akan masuk ke sungai. Sedimen ini kemudian
yang terbawa oleh aliran air dan menyebabkan mengendap di daerah sekitar muara inlet.
terjadinya pendangkalan akibat adanya Kondisi ini terjadi akibat menurunnya kecepatan
sedimentasi dimana aliran air tersebut akan aliran oleh peredaman muka air danau.
bermuara baik di danau atau di laut. Sedimentasi yang terjadi di muara sungai
Danau Tondano adalah danau alami dengan Panasen akan berpengaruh terhadap kondisi
berbagai fungsi yang sangat berkaitan erat sedimen di danau Tondano. Kondisi sedimen di
dengan kehidupan masyarakat, bukan saja di muara sungai Panasen perlu untuk dikaji
Kabupaten Minahasa tetapi hampir di sebagian mengingat pentingnya peranan danau Tondano
besar wilayah propinsi Sulawesi Utara. yang sangat strategis tersebut.
Pendangkalan akibat sedimentasi menjadi salah Berdasarkan uraian diatas maka penulis
satu permasalahan yang terjadi di Danau mengkaji lebih lanjut fenomena sedimentasi
Tondano. Menurut Suparto (1995), danau dengan judul , “Analisis Sedimentasi Di Muara
Tondano telah mengalami pendangkalan sebagai Sungai Panasen”.
akibat adanya sedimentasi dan erosi dari daerah
hulu (upland) yang melampaui ambang batas Perumusan Masalah
toleransi. Pendangkalan danau tidak lepas dari Dalam penelitian ini yang menjadi
pengaruh kondisi sungai-sungai yang masuk ke permasalahan adalah besaran sedimentasi di
danau (inlet). Di daerah aliran sungai (DAS) muara Sungai Panasen yang berpengaruh
danau Tondano terdapat 35 sungai yang terhadap pendangkalan danau tondano.
merupakan inlet danau Tondano. Sungai–sungai
tersebut ikut berperan dalam suplai air dan Tujuan Penelitian
sedimen ke danau Tondano. Menganalisis total sedimentasi di muara

148
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.3, Maret 2014 (148-154) ISSN: 2337-6732

Sungai Panasen yang dapat berguna dalam upaya bercampurnya butiran partikel tersebut bergerak
pengelolaan sedimen di sungai. ke arah hilir (Soewarno, 1991)

Ruang Lingkup Pembahasan Muatan Sedimen Melayang (suspended load)


Ruang lingkup pembahasan penelitian ini Muatan sedimen melayang (suspended load)
adalah sebagai berikut: dapat dipandang sebagai material dasar sungai
1. Penelitian ini dilakukan di muara sungai (bed material) yang melayang di dalam aliran
Panasen. sungai dan terdiri terutama dari butiran-butiran
2. Pengukuran dan pengambilan sampel pasir halus yang senantiasa didukung oleh air dan
dilakukan pada satu penampang di bagian hanya sedikit sekali interaksinya dengan dasar
muara sungai. sungai, karena selalu didorong ke atas oleh
3. Analisis sedimen membahas tentang sedimen turbulensi aliran (Soewarno, 1991)
dasar dan sedimen melayang.
Debit Dominan
Manfaat Penelitian Salah satu faktor yang mempengaruhi
Manfaat penelitian ini adalah sebagai proses sedimentasi adalah debit aliran. Selama
berikut: aliran rendah angkutan sedimen bisa jadi sedikit,
1. Memberikan pengetahuan mengenai tata sedangkan pada saat aliran tinggi sungai bisa
cara, prosedur dan analisis berkaitan dengan mengangkut muatan sedimen yang tinggi dengan
penanganan masalah sedimentasi di sungai ukuran sedimen dalam range yang lebih luas.
Panasen. Namun dalam kenyataannya, aliran sungai
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak mengalirkan debit yang sangat bervariasi dengan
yang berkepentingan dalam hal penanganan membawa muatan sedimen. Pada beberapa
sedimen di Sungai Panasen, yang sungai perbandingan (ratio) debit maksimum dan
diharapkan dapat membantu dalam debit minimum dapat mencapai nilai 1000 atau
menentukan pola perencanaan dan lebih.
pengelolaan secara berkelanjutan. Variasi yang beragam pada aliran sungai
membawa kesulitan dalam memilih suatu debit
yang mewakili dalam mempelajari karakteristik
LANDASAN TEORI aliran sungai. Masing-masing peneliti
mengusulkan cara yang berbeda-beda dalam
Sedimentasi memilih sebuah debit yang mewakili, yaitu
Tanah atau bagian-bagian tanah yang sebagai berikut :
terangkut oleh air dari suatu tempat yang 1. Inglish memperkenalkan konsep “debit
mengalami erosi pada suatu daerah aliran sungai dominan”. Menurutnya terdapat suatu
(DAS) dan masuk kedalam suatu badan air kemiringan dan debit dominan pada saluran
secara umum disebut sedimen. Sedimen yang yang terjadi (berulang) setiap tahun. Pada
dihasilkan oleh proses erosi dan terbawa oleh debit ini, dicapai kondisi paling mendekati
aliran air akan diendapkan pada suatu tempat equilibrium (kesetimbangan), dengan sangat
yang kecepatan alirannya melambat atau terhenti. sedikit kecenderungan untuk berubah.
Peristiwa pengendapan ini dikenal dengan Kondisi ini dapat dianggap berkaitan dengan
peristiwa atau proses sedimentasi. pengaruh penggabungan dari berbagai variasi
kondisi yang terjadi dalam suatu periode
Muatan Sedimen Dasar (bed load) waktu yang panjang. Dengan kata lain debit
dominan adalah hipotetik debit tetap (steady)
Partikel-partikel kasar yang bergerak
yang akan memberikan hasil yang sama
sepanjang dasar sungai secara keseluruhan
(untuk ukuran saluran rerata) yang
disebut dengan muatan sedimen dasar (bed load).
sesungguhnya pada berbagai debit.
Adanya muatan sedimen dasar ditunjukan oleh
2. Blench mengatakan sebagai debit dominan
gerakan partikel-partikel dasar sungai. Gerakan
itu dapat bergeser, menggelinding, atau apabila kejadiannya  50%.
meloncat-loncat, akan tetapi tidak pernah lepas 3. USBR mendefinisikan debit dominan sebagai
dari dasar sungai. Gerakan ini kadang-kadang debit yang terbanyak membawa muatan
dapat sampai jarak tertentu dengan ditandai sedimen dengan material lebih kasar dari

149
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.3, Maret 2014 (148-154) ISSN: 2337-6732

0,0625 mm, serta hubungannya dengan Analisis Angkutan Sedimen Melayang.


waktu. Debit yang ditemukan ini sedikit lebih Untuk angkutan sedimen melayang, Einsten
besar dari debit rerata. mengasumsikan bahwa β = 1 dan k = 0,4.
Dengan menggantikan dengan maka
Perakiraan Muatan Sedimen dengan Rumus kecepatan geser sehubungan dengan kekasaran
Empiris butir dapat dihitung dengan persamaan:
Metode Einsten z1 = z = ....... (8)
Analisis Angkutan Sedimen Dasar.
Dimana :
Persamaan muatan sedimen dasar dengan
ω = kecepatan jatuh partikel sedimen
pendekatan dari Einstein berdasarkan fungsi
berdasarkan D65.
daripada:
Φ = f (Ψ) ....... (1) = = ....... (9)
Keterangan: Keterangan:
Φ = intensitas muatan sedimen dasar g = percepatan gravitasi (9,81 m/det2)
f (Ψ) = intensitas aliran R = Jari-jari Hidrolis (m)
S = Kemiringan dasar sungai
Φ= ....... (2)

f (Ψ) = . ....... (3) Persamaan untuk debit sedimen melayang adalah


sebagai berikut:
R‟adalah jari-jari hidrolis yang menampung qs = 11,6 Cα α ..(10)
muatan sedimen dasar. Keterangan :
R’ = ....... (4) qs = debit muatan sedimen melayang (kg/det/m)
Ca = konsentrasi sedimen melayang (gr/liter)
Dari pendekatan Einstein: α = 2xD65
Ψ= . ....... (5) h = kedalaman aliran (m)
Δ = D65/x, suatu faktor koreksi yang dapat
Laju muatan sedimen dasar per unit lebar dasar dilihat pada Gambar 2
sungai dihitung dengan rumus:

Φ= ....... (6)

Laju muatan sedimen seluruh lebar dasar sungai


adalah:
Qb = qb . W ....... (7)
Hubungan antara Φ dan Ψ secara grafis dapat
dilihat pada Gambar 1.

Gambar 2. Faktor koreksi


Sumber: Daryl S and Sentruk F, 1977

Nilai E dapat dihitung dengan persamaan:


E= ....... (11)
I1 & I2 adalah fungsi integral Einstein yang
didapat dari Gambar 3 dan Gambar 4
Gambar 1. Hubungan antara Φ dan Ψ
Sumber: Soewarno, 1991

150
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.3, Maret 2014 (148-154) ISSN: 2337-6732

Debit muatan sedimen melayang untuk seluruh


lebar dasar aliran adalah:
= xW
Keterangan: ....... (12)
Qs = debit muatan sedimen melayang (kg/det)
W = lebar dasar (m)

Metode Bagnold
Analisis Angkutan Sedimen Dasar.
Bagnold (1966) memperkenalkan angkutan
sedimen fungsi dari konsep energi. Bagnold
menganggap hubungan antara dasar energi yang
tersedia untuk sebuah sistem alluvial dan dasar
dari kerja dilakukan dalam sistem angkutan
sedimen. Persamaan Bagnold dapat ditulis
sebagai berikut:
τV ....... (13)

Dimana:
= debit muatan sedimen melayang
(kg/det/m)
= berat jenis sedimen dan berat jenis
Gambar 3. Fungsi I1 Integral Einstein 2
air (kg/m )
Sumber: Daryl S and Sentruk F, 1977
τV menurut Bagnold adalah ‘stream power’ atau
daya per unit area sepanjang dasar sungai.
Dimana:
= tegangan geser (kg/m2)
V = kecepatan aliran (m/s)
adalah koefisien efisiensi angkutan sedimen
dasar, diperoleh dari Gambar 5

Gambar 5. Koefisien efisiensi


Sumber : Daryl S and Sentruk F, 1977

adalah rasio dari gaya geser normal, yang


Gambar 4 Fungsi I2 Integral Einstein
diperoleh dari Gambar 6
Sumber: Daryl S and Sentruk F, 1977

151
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.3, Maret 2014 (148-154) ISSN: 2337-6732

METODOLOGI PENELITIAN

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Primer : Data Sekunder :


1. Data morfologi sungai 1. Peta sub
2. Sampel sedimen dasar DAS
sungai 2. Data debit
3. Sampel sedimen aliran
melayang sungai

Pengujian Sampel sedimen


di laboratorium :
1. Ukuran butiran sedimen
2. Berat jenis sedimen
3. Konsentrasi sedimen

Gambar 6. Rasio Gaya Geser Normal


Sumber : Daryl S and Sentruk F, 1977
Analisis Debit
Sedimentasi :
Analisis Angkutan Sedimen Melayang. 1. Sedimen dasar
Bagnold mencatat bahwa angkutan sedimen 2. Sedimen melayang
melayang dapat ditulis dengan persamaan
berikut:
τV ....... (14) Hasil dan
Pembahasan
Dimana :
= Koefisien efisiensi angkutan sedimen
Kesimpulan dan
melayang Saran
ω = kecepatan jatuh partikel sedimen
berdasarkan D50
Bagnlod mengasumsi = V dan menemukan (1- Selesai
) = 0,01 dari „flume‟ data. Sehingga
sedimen melayang dapat dihitung sebagai Gambar 7 Bagan Alir Penelitian
berikut:

....... (15) HASIL DAN PEMBAHASAN


Total angkutan sedimen menurut Bagnold adalah
jumlah dari angkutan sedimen dasar dan sedimen Analisis Karakteristik Sedimen
melayang. Dilihat dalam persamaan berikut: Material yang akan diperiksa adalah
material hasil pengambilan langsung di lokasi
= + = penelitian kemudian diperiksa di laboratorium.
..(16) Pemeriksaan atau Analisis laboratorium
dilakukan dalam rangka menentukan ukuran

152
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.3, Maret 2014 (148-154) ISSN: 2337-6732

butiran sedimen, berat jenis sedimen dan Analisis Debit Dominan


konsentrasi sedimen. Setelah pengujian analisis Dalam menganalisis debit dominan, data
saringan, dilakukan pengolahan data untuk yang akan digunakan adalah data debit harian
mendapatkan grafik hubungan antara ukuran Sungai Panasen selama 10 tahun yaitu dari tahun
saringan dan kumulatif presentase lolos. Untuk 2003-2012, yang diperoleh dari Balai Wilayah
mendapatkan butiran D35, D50, D65 dan D90 dapat Sungai Sulawesi I. Berdasarkan hasil analisis
dari cara interpolasi linear. Maka diperoleh hasil didapat nilai debit dominan yaitu 1,267 m3/detik.
sebagai berikut:
Analisis Debit Sedimen Berdasarkan Rumus
Tabel 1. Diameter Butiran Sedimen
Empiris
Metode Einsten
Diameter Sampel I Sampel II a. Analisis Debit Sedimen Dasar
Butiran (mm) (mm) Hasil analisis debit sedimen dasar dengan
D35 0,50 0,57 metode Einsten dapat dilihat dalam tabel 2.
D50 0,70 0,81 b. Analisis Debit Sedimen melayang
D65 1,00 1,09 Untuk hasil analisis debit sedimen melayang
D90 3,06 2,65 dengan metode Einsten dapat dilihat dalam tabel
3.
Metode Bagnold
Hasil analisis untuk berat jenis dan konsentrasi
sedimen diperoleh nilai rata-rata yaitu sebagai a. Analisis Debit Sedimen Dasar
berikut: Hasil analisis debit sedimen dasar dengan
a. Hasil analisis berat jenis sedimen metode Bagnold dapat dilihat dalam tabel 4.
memperoleh nilai 2666 kg/m3. b. Analisis Debit Sedimen Melayang
b. Hasil analisis konsentrasi sedimen Hasil analisis debit sedimen melayang
memperoleh nilai 0,440 kg/liter. dengan metode Bagnold dapat dilihat dalam tabel
5.

Tabel 2. Rekapitulasi Analisis Debit Sedimen Dasar Metode Einstein

Tabel 3. Rekapitulasi Analisis Debit Sedimen Melayang Metode Einstein

Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Debit Sedimen Dasar Metode Bagnold

Tabel 5. Rekapitulasi Analisis Debit Sedimen Dasar Metode Bagnold

PEMBAHASAN

153
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.3, Maret 2014 (148-154) ISSN: 2337-6732

Dalam pengukuran kecepatan aliran untuk PENUTUP


menganalisis debit sedimen yang dilakukan pada
bulan Maret dan April, debit aliran yang diukur Kesimpulan
dinilai tidak mewakili debit aliran sepanjang Perhitungan total angkutan sedimen di
tahun sehingga digunakan debit dominan. Nilai sungai Panasen berdasarkan rumus empiris
dari debit dominan dianggap mewakili debit dengan metode Einsten dan metode Bagnold
aliran air sepanjang tahun. Maka debit sedimen yang dihitung berdasarkan debit dominan
dasar dianalisis menggunakan nilai debit ukur memberikan hasil sebagai berikut:
dan debit hitung (debit dominan). 1. Metode Einsten
Menurut metode Einstein dan metode Qdominan= 1,267 m3/det, maka Qtotal =
Bagnold, total angkutan sedimen didapat dari 895,6224 m3/tahun
penjumlahan hasil dari angkutan sedimen dasar 2. Metode Bagnold
dan angkutan sedimen melayang. Adapun Qdominan = 1,267 m3/det, maka Qtotal =
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6. 1419,5461 m3/tahun
Berdasarkan hasil perhitungan total
Tabel 6. Rekapitulasi Total Angkutan angkutan sedimen di muara sungai Panasen
Sedimen diperoleh bahwa metode Bagnold memberikan
hasil yang paling besar.

Saran
Perlu dilakukan penelitian secara terus-
Berdasarkan hasil analisis, metode Bagnold menerus dalam menganalisis debit sedimen yang
menunjukkan nilai yang lebih besar daripada mencakup sedimen dasar dan sedimen melayang
metode Einstein. Hal ini disebabkan selain di sungai Panasen sehingga dapat diketahui
parameter debit dan ukuran butiran, metode perkembangan sedimen di sungai Panasen.
Bagnold juga memperhitungkan Parameter gaya
geser (τ).

DAFTAR PUSTAKA

Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Sulawesi Utara. Data Debit Aliran Sungai Panasen Tahun 2003-
2012.

Daryl S and Sentruk F, 1977, Sediment Transport Technology, Water Resourses Publication Fort
Collins, Collorado, USA, hal 531,556,559-560

Kandow, James Cheni, 2000, Analisa Pendangkalan Danau Tondano Akibat Sedimentasi. Skripsi
Program S1 Teknik Sipil Universtas Sam Ratulangi, Manado, hal 65.

Soewarno, 1991, Pengukuran Dan Pengelolaaan Data Aliran Sungai (Hidrometri), Nova, Bandung,
hal 26-29, 644-655, 694-702.

Suparto,1995, Karakteristik dan Potensi Sumber daya Lahan daerah Tondano Selatan Sulawesi utara,
Pusat penelitian tanah dan agroklimat dan BAPPEDA Tk. I Sulawesi Utara, Manado.

154

Anda mungkin juga menyukai