Anda di halaman 1dari 6

Penerapan Metode SCIENTY (Socio Engineering for Enviroment Quality)

untuk menyelesaikan permasalahan DAS Brantas

Disusun Oleh:

Apria Wayah Patra S.N.

165060401111010

apria.wayah14@gmail.com

Jurusan Teknik Pengairan

Fakultas Teknik

Universitas Brawijaya
Socio Engineering for Enviroment Quality merupakan sebuah prencanaan yang
bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan yang terjadi khususnya di Daerah
Aliran Sungai Brantas, idenya ialah melibatkan elemen masyarakat dalam segala perencanaan
hingga perawatan yang nanti hasil akhirnya adalah rasa kepemilikan akan setiap perencanaan
pemerintah dalam bentuk infrastruktur.

Kerusakan DAS merupakan salah satu permasalahan yang belum terselesaikan hingga
saat ini. Berbagai penanganan telah dilakukan namun belum dapat menyelesaikan masalah
secara kesuluruhan. Kerusakan DAS juga mengakibatkan kondisi muka air sungai menjadi
fluktuatif antara musim penghujan hingga kemarau, dan berkurangnya ketersediaan air tanah
serta tingginya laju degradasi dan agradasi. Dampak negatif lain yaitu di daerah perkotaan sering
terjadinya banjir sehingga menyebabkan kerugian materi yang besar. Selain itu, kualitas air
sungai semakin menurun akibat pencemaran yang sering disebabkan oleh degradasi dari lahan
kritis, limbah rumah tangga, limbah industri, limbah peternakan dan limbah pertambangan.
Pencemaran air sungai ini menjadi masalah tersendiri yang sangat serius dan salah satu
tantangan yang harus dihadapi negara Indonesia kedepannya.

Permasalahan-permasalahan yang terjadi di DAS pada umumnya juga dialami oleh DAS
Brantas baik segi kualitas maupun kuantitas airnya. Masalah tersebut yaitu beralihnya fungsi
lahan konservasi menjadi lahan pertanian serta pencemaran limbah pertanian, peternakan, dan
industri. Hal itu disebabkan oleh sebagian besar masyarakat yang kurang memperhatikan
pelestarian DAS Brantas Hulu. Masyarakat kurang peduli akan kelestarian DAS Brantas karena
tidak ada feedback langsung terhadap mereka, dengan adanya kesadaran masyarakat maka
masalah-masalah tersebut dapat berkurang.

DAS Brantas sudah banyak dilakukan upaya penyelesaian permasalahan, dari


pembuatan bangunan air skala besar maupun kecil, tetapi upaya upaya tersebut masih belum
berjalan sesuai dengan perencanaanya, kebanyakan tidak terawat bahkan sudah rusak. Hal
tersebut terjadi karena dalam melaksanakan segala proses perencanaan hingga perawatan
pemerintah kurang melibatkan peran masyarakat sehingga sangat sulit khususnya dalam proses
perawatan karena untuk mengawasi sekian banyak bangunan air yang ada sangatlah sulit karena
jumlah staff pemerintah yag megawasi terbatas, maka dari itu dengan adanya ide SCIENTY ini
diharapkan masyarakat mau terlibat dalam proses perawatan bangunan yang ada.

SCIENTY sebenarnya mampu di terapkan di segala DAS yang ada di Indonesia, karena
sasaranya adalah masyarakat sekitar DAS, karena DAS merupakan pusat peradaban sehingga
mudah untuk menerapkan ide ini, hanya tinggal menyesuaikan permasalahan yang ada dengan
sasaran yang dituju.

Sudah banyak penyelesaian teknis yang di terapkan namun masih saja masalah tidak
pernah terselesaikan, hal tersebut dikarenakan masalahnya terdapat di masyarakatnya yang
selain kurang paham tentang regulasi dan perawatan bangunan pendukung mereka juga masih
belum memiliki rasa kepemilikan akan setiap terobosan yang dilakukan oleh pemerintah, serta
segala perencanaan kurang berpengaruh secara langsung dalam artian tidak bias menaikan taraf
hidup masyarakat di sekitar prasarana pendukung.

Metode Penyelesaian Masalah dengan SCIENTY


Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang sudah disebutkan, terdapat beberapa
masalah yang hanya bisa diselesaikan melalui upaya non teknis. Upaya non teknis yang
dimaksud adalah upaya penyelesaian permasalahan tanpa membangun suatu infrastruktur.
Upaya penyelesaian permasalahan non teknis adalah berupa regulasi, sistem, maupun
pengawasan yang bertujuan untuk mengontrol kegiatan manusia agar tidak membuat kondisi
lingkungan menjadi lebih buruk lagi, dan mendukung upaya teknis yang sudah maupun akan
dilakukan agar dapat berkelanjutan.
Upaya-upaya non teknis yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan
banjir, penggunaan tata guna lahan, dan pencemaran di DAS Hulu Brantas dapat di kategorikan
menjadi 3 aspek, yaitu upaya penegakan dan pembuatan regulasi, pelibatan masyarakat, serta
pendukung upaya teknis.

Upaya penegakan dan pembuatan regulasi


Regulasi dibuat untuk memberikan batasan-batasan terhadap aktivitas manusia sesuai
dengan daya dukung lingkungan sehingga tidak menyebabkan gangguan terhadap lingkungan
lebih lanjut lagi, dalam hal ini adalah masalah banjir. Upaya penegakan hukum yang akan
dilakukan adalah :
➢ Menjadikan peraturan mengenai sampah dan limbah bukan sebagai otoritas
pemerintah daerah, melainkan nasional. Karena pada saat ini peraturan
mengenai sampah diberikan otonomi kepada daerah, sehingga terkesan
pemerintah kurang punya komitmen terhadap penanganan kerusakan
lingkungan akibat sampah. Akhirnya, tidak ada standar yang jelas terkait
penanganan sampah dan limbah.
➢ Melakukan pengecekan terhadap kepemilikan lahan, utamanya yang berada di
kawasan konservasi.
➢ Pengawasan terhadap industri maupun kegiatan domestik. Kegiatan Industri
dan domestik memberikan dampak yang besar, terutama untuk limbah
domestik sebesar 80% yang mendominasi penyumbang sampah dan limbah
terbanyak, (Istiawan,2017).
➢ Membuat alur koordinasi yang lebih efektif lagi antar pihak-pihak yang terlibat
dalam upaya pengawasan dan pengembangan DAS Brantas.
➢ Penindakan tegas kepada pelaku pelanggaran tata guna lahan, di sempadan
sungai maupun di daerah konservasi agar tidak menyebabkan kejadian sama
terulang. Jika lambat dalam penindakan dan terkesan lembek membuat
masyarakat kurang mengindahkan peraturan tata guna lahan yang sudah
maupun akan di tetapkan nantinya.
➢ Penindakan tegas pada industri yang membuang limbah tanpa pengolahan,
hukuman berupa larangan usaha minimal 10 tahun.

Peran dan partisipasi masyarakat


Peran masyarakat sangatlah vital dalam segala pelaksanaan pembangunan dan
penanganan lingkungan, karena segala sumber permasalahan lingkungan berasal dari
masyarakat dan hanya dari mereka sendiri yang mampu mengatasinya, begitu pentingnya peran
masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di DAS Brantas Hulu, maka perlu upaya
untuk mengedukasi masyarakat di DAS Brantas Hulu serta membuat sistem yang melibatkan
masyarakat yaitu sebagai berikut :
➢ Masyarakat diberi peran dalam pengawasan terhadap kinerja pemerintah.
Masyarakat harus proaktif dalam mengawasi kinerja pemerintah, supaya
mengahasilkan pemerintahan yang bersih dalam penanganan masalah
lingkungan, tidak mustahil bila nanti terjadi penyalahgunaan wewenang oleh
pemerintah, yang nantinya menghasilkan produk-produk berupa kebijakan
yang justru malah kontra produktif dalam upaya penanganan masalah
lingkungan.
➢ Melibatkan masyarakat dalam pengawasan pelanggaran terhadap perusakan
lingkungan, pemerintah merekrut masyarakat untuk menjadi polisi lingkungan.
Tugas mereka di sini bukan hanya menindak, tetapi sebagai pioner untuk
menciptakan masyarakat yang peduli akan lingkungan, mulai dari permasalahan
sampah dan juga masalah penayalahgunaan lahan, sehingga dapat
meningkatkan ekonomi serta membuat masyarakat lebih memikirkan keadaan
lingkungan DAS Brantas Hulu.
➢ Mengadakan lomba yang berbasis lingkungan untuk menanamkan nilai cinta
lingkungan Daerah Aliran Sungai Brantas , kompetisi yang dilakukan adalah
penghijauan kampung maupun penunjukan duta lingkungan hidup.
➢ Dalam pembuatan kebijakan di bicarakan bersama dengan masyarakat melalui
diskusi maupun rapat-rapat.
➢ Masyarakat diberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga keberlangsungan
Daerah Aliran Sungai (DAS) Hulu dan peraturan peraturan yang berlaku.
➢ Membuat Bank sampah di setiap desa atau perkampungan. Sebagian
masyarakat masih beranggapan bahwa sampah adalah barang yang tidak
berguana dan tidak punya nilai jual, sehingga mereka membuangnya begitu
saja, untuk itu perlu dilakukan pembuatan dan sosialiasi bank sampah agar
masyarakat terbangu persepsi bahwa sampah itu memiliki nilai jual.

Upaya pendukung solusi teknis


Upaya-upaya pendukung solusi teknis dibuat agar solusi teknis berjalan dengan baik dan
berkelanjutan yaitu:
➢ Pelatihan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan limbah yang dapat
bernilai ekonomis sehingga mampu bermanfaat untuk aktivitas masyarakat
masyarakat dalam aktifitas sehari hari. Biogas adalah salah satu contoh
pemanfaatan limbah yang berasaln dari kotoran ternak. Dengan adanya biogas
diharapkan masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk bahan bakar
kompor gas.
➢ Melakukan penanam rumput vetivera di lereng lereng yang curam. Rumput
vetivera merupakan sejenis rumput-rumputan berukuran besar dan memiliki
banyak keistimewaan. Salah satunya menahan laju erosi.

Untuk melaksanakan segala perencanaan yang ada tidak mungkin dapat berjalan
sendiri, maka dari itu perlu adanya dukungan dari pohak pihak lain. Pihak yang diharapkan
partisipasinya adalah masyarakat. Peran masyarakat sangatlah vital dalam segala pelaksanaan
pembangunan dan penanganan lingkungan, karena segala sumber permasalahan lingkungan
berasal dari masyarakat dan hanya dari mereka sendiri yang mampu mengatasinya, begitu
pentingnya peran masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di DAS Brantas Hulu,
maka perlu upaya untuk mengedukasi masyarakat di DAS Brantas Hulu serta membuat system.
Selain itu diperlukan juga partisipasi pemerintah, karena untuk segi regulasi sendiri pemeringtah
yang mempunyai otoritas sehingga diharapkan lewat kewenanganya mampu untuk membuat
regulasi yang mampu mendukung terjalanya ide.

Setelah melakukan perencanaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ide ini mampu
berjalan secara optimal apabila terdapat dukungan dari pihak masyarakat sebagai komponen
pembantu,perencana,pelaksana,dan perawatan serta pemerintah dalam hal pemberian
regulasi pendukung serta pemberian edukasi terkait peratura peraturan yang sudah di sepakati
maupun akan disepakati.

Anda mungkin juga menyukai