Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN PAGAR PENGAMAN ASET

Setelah mempelajari dan memahami spesifikasi dan rangka kerja teknis kegiatan Pembangunan
Pelaksanaan Pembangunan Pagar Pengaman Aset dan melihat tujuan dari pembangunan
tersebut dapat dikatakanh bahwa pembangunan tersebut bertujuan untuk dapat kembali
digunakan seperti semula sebagai sarana pengaman asset, batas wilayah serta fungsi-fungsi
lainnya dan dapat kita uraikan pada metode pelaksanaa sebagai berikut :

Apresiasi dan Interpretasi Terhadap Pekerjaan :

Apresiasi dan Interpretasi Terhadap Pekerjaan

Merupakan suatu kebanggaan bagi kami, CV. JESELINDO JAYA dapat berpartisipasi dalam
Pembangunan Pelaksanaan Pembangunan Pagar Pengaman Aset

Dengan bekal pengalaman yang cukup di bidang Jasa Konstruksi dan Tenaga Ahli (SDM) yang
didukung dari CV. JESELINDO JAYA, maka Apresiasi dan Interpretasi kami terhadap
pelaksanaan pekerjaan ini akan kami wujudkan sebagai berikut :

1. Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang
disyaratkan.

2. Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai schedule yang telah diajukan dan telah disetujui
oleh Pengguna Jasa.

3. Penggunaan bahan, material dan alat sesuai dengan spesifikasi yang telah disetujui oleh
Pengguna Jasa.

4. Mutu/kualitas pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai persyaratan yang telah ditentukan.

Proposal Operasional

1. Persiapan Operasional

Untuk menunjang pelaksanaan proyek, kesempurnaan persiapan menunjukkan akan


kesuksesan pelaksanaan fisik proyek ini.
A. Site Installation, segala kegiatan dikelompokkan kemudian dikendalikan dalam sistem
manajemen proyek (apa, kapan, bagaimana? ) yang berujung inovasi sehingga
menghasilkan mutu, dan waktu yang sesuai dengan keinginan pemilik proyek.

B. Mobilisasi alat dan tenaga yang digunakan diproyek dan yang perlu diperhatikan
adalah berapa jumlah type pekerjaan yang sama sehingga bisa direncanakan sebagian
dan waktu yang diperlukan bisa mencukupi. Selain tenaga-tenaga yang terampil juga
harus ada tenaga yang disebut tenaga serba bisa. Tenaga ini untuk melaksanakan site
installation.

2. Persiapan Lapangan / Pekerjaan Pendahuluan

Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan persiapan lapangan untuk


memperlancar kegiatan pembangunan

A. Pembuatan papan nama harus dilakukan yang berfungsi sebagai identitas proyek atau
bahwa tempat tersebut sedang melakukan pembangunan.

B. Pembatasan lahan site, awal pekerjaan arsitektur dan titik-titik sesuai gambar rencana.

C. Agar pembangunan sesuai dengan spesifikasi / gambar perencanaan maka perlu diadakan
pengukuran dan pemasangan bouwplank

D. Demi kelancaran pembangunan maka perlu diadakan pembuatan direksi keet/ bedeng
kerja untuk kenyamanan para pekerja dan pembuatan gudang sebagai tempat
penyimpanan matrial dan barang-barang yang menunjang pembangunan, termasuk demi
keamanan matrial.

E. Untuk sebagai bukti bahwa pembangunan tersebut dibuat dari nol sampai dengan
finising/ berdirinya bangunan maka perlu diadakan pengadaan dokumentasi proyek.

F. Demi kelancaran dan memperkecil kesalahan dalam pembangunan maka perlu diadakan
pagar sementara dalam bahan berupa seng rangka besi holo ukuran 40 x 40 mm tinggi =
180 cm

G. Melakukan pekerjaan angkutan dengan gerobak untuk melakukan mobilisasi yang


memudahkan dalam pekerjaan.

H. Melakukan pengadaan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) demi kelancaran proyek yang
bertujuan untuk meminimalisir resiko kecelakaan yang dapat terjadi kapan saja sehingga
para pekerja yang berhubungan dengan kegiatan tersebut sehat dan aman.

3. Aktifitas awal ini dapat menjamin lancarnya suatu pelaksanaan proyek, akan tetapi
tidak tertutup kemungkinan untuk di evaluasi sejalan dengan rencana schedule yang
telah dibuat.
Evaluasi dilaksanakan minimal 1 minggu sekali. Dari evaluasi ini ada 2 catatan yaitu :

A. Jika sesuai schedule (tidak terlambat), maka pertahankan kegiatan.

B. Jika tidak sesuai schedule (terlambat), maka perlu perlu ditambah kegiatan-kegiatan
untuk meningkatkan bobot progres schedule sehingga dapat memperbaiki keterlambatan.
Caranya bisa dengan menambah material dan atau tenaga sehingga proyeksi target
mingguannya melebihi rencana. Untuk memonitor ini diperlukan tenaga khusus dibawah
tanggung jawab pelaksana lapangan.

4. Mutu

Selain Manajemen Proyek seperti tersebut diatas, yang tidak kalah pentingnya adalah
Manajemen Mutu. Proses ini dibawah tanggung jawab Project Manager dan dikoordinasikan
bersama dengan personil inti proyek. Sesuai dengan prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan,
maka seluruh proses kegiatan proyek akan disimpan dalam record-record. Apabila produk yang
dihasilkan jelek maka dilakukan evaluasi untuk mencegah kejadian serupa.

LINGKUP PEKERJAAN KESELURUHAN

I. Pekerjaan Pondasi
II. Pekerjaan Struktur Atas
III. Pekerjaan Arsitektur
IV. Pekerjaan Kawat Duri Silet

Pekerjaan Struktur

FLOW CHART PEKERJAAN STRUKTUR


Pekerjaan Struktur

FLOW CHART PEKERJAAN STRUKTUR

PEKERJAAN STRUKTUR

START
TTT

Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Pondasi Tapak


Beton

Pekerjaan Struktur Atas

Pekerjaan Arsitektur

Pekerjaan Kawat Duri Silet

FINISH

1. Pekerjaan Galian Tanah

Pekerjaan tanah ini merupakan pekerjaan awal


sebelum pembangunan tanah existing harus
dilakukan pemerataan dengan menggunakan alat
berat.
2. Pekerjaan Pondasi Tapak Beton

Pekerjaan pondasi ini terbuat dari Beton Bertulang yang dibentuk seperti telapak, dan letaknya
tepat dibawah Kolom (tiang). Kedalaman Pondasi ini disesuaikan sampai mencapai tanah keras

Cara pembuatan Pondasi tapak :

1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi

 Tahap-tahap pekerjaan galian tanah pondasi setempat yaitu: Penggalian tanah untuk
pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus mengetahui ukuran panjang, lebar dan
kedalaman pondasi.
 Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5:1 untuk jenis tanah
yang kurang baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan perbandingan 1:10
atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat meletakkan pondasi.
 Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah keras dengan
daya dukung yang cukup kuat, min 0.5 kg/cm2
 Bila tanah dasar masih jelek, dengan daya dukung yang kurang dari 0.5 kg/cm2, maka
galian tanah harus diteruskan, sampai mencapai kedalaman tanah yang cukup kuat, dengan
daya dukung lebih dari 0.5 kg/cm2.
 Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar
tukang lebih leluasa bekerjanya.
 Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian
agar tidak mengganggu pekerjaan.

2. Pekerjaan Penulangan
a) Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di lokasi
proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat
berjalan lebih cepat. Cara perakitan tulangan :

 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran
pondasi setempat.
 Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan
memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat tersebut.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar
kokoh dan tulangan tidak terlepas.

b) Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan dilakukan dengan
cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman
pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:

 Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
 Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak
antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di
buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara tulangan dan
permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan
tulangan tidak menjadi karat.
 Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran.

3. Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak
beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:

 Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan
kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
 Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting,
jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
 Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
 Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
 Papan cetakan tidak boleh bocor
 Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
 Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.

4. Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya.
Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton dengan maksud menguji
apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam
pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan kerikil/split menjadi satu
kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila diberi air akan mengeras. Agregat
adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu
agregat halus yang disebut pasir dan agregat kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.
Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:
 Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga dapat
mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan.
 Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau
seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat
juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm. Mempersiapkan
bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga
peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
 Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume
1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air
secukupnya.
 Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan pasir,
kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian
ditambahkan air secukupnya
 Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung
mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
 Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah
diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan
bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang
berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan.

Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering dan setelah
mengering pondasi diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan
kolom.
5. Tahap pelaksanaan dan pengendalian pekerjaan pengecoran

 Pekerjaan persiapan

Pekerjaan persiapan dilakukan dengan mempersiapkan bahan-bahan material yang akan


digunakan untuk pengecoran dan ditempatkan di daerah yang tidak terlau jauh dengan tempat
galian pondasi/tempat yang akan dicor

 Cara pengadukan

Karena didalam pengecoran ini diasumsikan memakai mollen/mixer, maka pengadukan bahan
material dimasukan kedalam sebuah tabung mollen/mixer dengan urutan: pertama memasukan
pasir, kedua memasukan kerikil/split, ketiga memasukan semen dan biarkan tercampur kering
dahulu sesuai dengan perbandingan volume.
 Cara pengecoran

Setelah bahan material sudah tercampur dalam keadaan kering kemudian tambahkan air
secukupnya sampai merata, maka material tersebut berubah dalam bentuk pasta, setelah menjadi
pasta tuangkan sedikit demi sedikit kedalam galian pondasi yang sudah diletakan tulangan dan
setelah pasta masuk kedalam galian pondasi pasta tersebut yang diratakan dengan sendok
spesi/cetok sesuai dengan kemiringan dari bentuk pondasi

 Cara pelaksanaan

Setelah semua material bahan pengecoran benar-benar tercampur seluruhnya mulai dari pasir,
kerikil/split serta semen dan air sebagai bahan pengikat, maka cara pelaksanaan pengecoran
pondasi setempat
dituangkan kedalam galian pondasi dengan cara bertahap sedikit demi sedikit dengan bantuan
sendok spesi/cetok agar semua material bahan pengecoran dapat masuk ketempat pengecoran
yang sudah diletakkan tulangan dan tidak ada celah yang kosong dan lebih padat.

3. Pekerjaan Struktur atas

Setelah melakukan pekerjaan pondasi langkah selanjutnya adalah melakukan pekerjaan struktur
atas dengan menggunakan beton kolom ukuran 25 x 30 cm (Beton K-225, fc = 19.3 Mpa, besi
94.84 kg/m3 + bekisting) dan beton ring balok uk 15 x 20 cm (Beton K-225, fc = 19.3 Mpa, besi
137.65 kg/m3 + bekisting)

4. Pekerjaan Arsitektur

START

Pek. Pasang dinding bata


merah

Pek. Plester dinding

Pek. Pek Acian Dinding

Pek. Cat dinding tembok

FINISH
 Pekerjaan Pasangan ( Pasangan Bata, Plester dan Keramik )

Pemasangan bata menggunakan bantuan tali/ Benang yang telah diikat pada tiap sudut bangunan
atau tempat-tempat yang telah ditentukan bahan kaso yang di serut lurus berfungsi sebagai
patokan ketegakan pasangan dinding sehingga kaso harus benar-benar tegak/vertikal. Pasang
benang untuk setiap lapis (atau dua lapis) dari kaso ke kaso yang satunya untuk mengontrol
kelurusan horisontal pasangan bata.

Bata direndam dulu sampai gelembung udara hilang (kira-kira 2 – 8 menit) sebelum dipakai
untuk mengurangi absorbsi. Ambil bata dan adukan pada saat yang bersamaan, kira-kira cukup
untuk pemasangan satu buah bata. Pemasangan Bata dengan garis bantu benang per 1 m
ketinggian bata. Adukan diratakan pada tempat untuk pemasangan bata tersebut, terutama bagian
depannya.

Bata diletakkan dengan cara seperti pesawat terbang yang mendarat (dari belakang kedepan)
sambil ujung depannya menggaruk / mendorong adukan sehingga cukup untuk mengisi nad
vertikalnya dan ada spesi yang tertekan keluar yang berarti nad vertikal benar-benar terisi penuh
Setelah melakukan pemasangan dinding bata selanjutnya dilakukan pekerjaan plesteran, namun
perlu dingat biar tidak terjadinya pembobokan pada dinding setelah plesteran maka terlebih
dahulu dilakukan pemasangan instalasi listrik yang melekat pada dinding.

 Plesteran merupakan lapisan dari pasangan bata namun sebelum pelaksanaan dinding
pasangan bata harus dibasahi hingga merata lalu pemasangan benang secara vertical dan
horizontal dan cek kelurusan tarikan hingga terlihat lurus hingga sesuai dengan
spesifikasi teknis.

 Acian dinding yang harus Anda perhatikan adalah plesteran pada dinding rumah yang
akan Anda aci. Aplikasi acian sangat tergantung dari kualitas plesteran. Kualitas
plesteran yang baik akan menghasilkan acian dinding tembok rumah yang baik pula.
Plesteran harus rata dan halus sehingga akan menghemat bahan acian dinding. Jika pasir
yang digunakan untuk plesteran mengandung lumpur terlalu tinggi, maka akan terjadi
penyusutan sehingga plesteran akan retak yang berakibat retak dinding tembok rumah.
 Setelah itu melakukan pengecetan pada dinding dengan catatan bahwa proses
pemlesteran dan acian telah kering sehingga mengasilkan cat yang baik serta rapih. Jika
terdapat retak rambut atau lubang-lubang kecil pada tembok, gunakan plamir
tembok atau wall filler untuk menutupnya

5. Pekerjaan kawat duri silet


 Tahap pertama dalam pemasangan pekerjaan pagar kawat duri silet tidak ada bedanya
dengan pemasangan pekerjaan pagar lainnya tetapi sebagai catatan bahwa keamanan
lebih diutamakan untuk menghindari kecelakaan terhadap pagar berduri.
 Memasang besi siku dudukan kawat duri L 50 x 50 mm
 Memasang besi beton dengan diameter 12 mm
 Langkah terakhir adalah melakukan pengecetan terhadap besi tersebut agar terlihat indah
pada fungsinya serta awet.

Demikianlah uraian singkat dan gambaran Pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Pagar


Pengaman Aset, sebagai acuan pelaksanaan dilapangan nantinya yang tentunya dilakukan
koordinasi dengan pemberi kerja dan konsultan pengawas.
Jakarta, 05 Agustus 2019
CV. JESELINDO JAYA

MINAR RIYANTI Br. S


Direktur

Anda mungkin juga menyukai