Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI KONSEP GREEN CONSTRUCTION PADA

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS


TANJUNGPURA
Nur Asriani Maulidianti1), Endang Mulyani2), Safarudin Muhammad Nuh3)
1)
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak
2,3)
Dosen Teknik Sipil, Universitas Tanjungpura Pontianak
Email : nurmaulidianti30@gmail.com

ABSTRAK
Suatu proyek konstruksi jika tidak dikelola dengan baik maka dapat memproduksi limbah dan energi dalam jumlah
yang besar .Oleh karena itu diperlukannya suatu pengelolaan proyek konstruksi yang berbasis lingkungan yaitu
Green construction. Pembangunan Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Tanjungpura merupakan
pembangunan yang berupaya merencanakan green construction sebagai proses untuk mewujudkan green building.
Maka dari itu perlu adanya penelitian untuk mengidentifikasi green construction pada perencanaan pembangunan
gedung tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengidentifikasi indikator green
construction dengan menggunakan data indikator green construction dari Dr. Wulfram I. Ervianto. Dari hasil
penelitian ini didapat Aspek Tepat Guna Lahan mencapai 86,3%. Aspek Kesehatan dan Kenyamanan di
lingkungan proyek mencapai 69,4%, Aspek Manajemen lingkungan bangunan mencapai 33,3%, Aspek Sumber
dan Siklus Material mencapai 73,3%, Aspek konservasi dan efisiensi energi mencapai 25% dan Aspek konservasi
air mencapai 30%. Dilihat dari indikator terpenuhi yaitu mencapai lebih dari 50%, sehingga Aspek yang memenuhi
kriteria green construction pada gedung perpustakaan pusat yaitu pada Aspek Tepat Guna Lahan, Aspek
Kesehatan dan Kenyamanan di lingkungan Proyek dan Aspek Sumber dan Siklus Material. Oleh karena itu dari
identifikasi didapat total pencapaian indikator green construction pada pembangunan Gedung Perpustakaan
Universitas Tanjungpura yaitu sebesar 53,52%.
Kata Kunci : Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Tanjungpura, green construction, identifikasi,
perencanaan

ABSTRACT

A construction project if it’s not managed properly, it can produce waste and energy in large quantities. Therefore,
it requires an environmentally based construction project management, namely green construction. The
construction of the Tanjungpura University Central Library Building is a development that seeks to plan green
construction as a process to realize green buildings. Therefore, it is necessary to have research to identify green
construction in the building construction plan. The method used in this research is to identify the green
construction indicator using the green construction indicator data from Dr. Wulfram I. Ervianto. From the results
of this study, it was found that the Aspect Appropriate for Land Use reached 86.3%. Health and Comfort Aspects
in the project environment reached 69.4%, environmental management aspects of buildings reached 33.3%,
Source Aspects and Material Cycles reached 73.3%, conservation and energy efficiency aspects reached 25% and
water conservation aspects reached 30%. Judging from the fulfilled indicators, namely reaching more than 50%,
so that the Aspects that meet the criteria for green construction in the central library building are the Appropriate
Land Use Aspects, Health and Comfort Aspects in the Project Environment and Source Aspects and Material
Cycles. Therefore, from the identification, the total achievement of green construction indicators in the
construction of the Tanjungpura University Library Building is 53.52%.

Key Words :, green construction, identification, planning, Tanjungpura University Central Library Building

I. PENDAHULUAN dapat meminimalisir dampak negatif terhadap


Suatu proyek konstruksi jika tidak dikelola lingkungan. Green construction merupakan suatu
dengan baik maka dapat menjadi salah satu pengguna pengelolaan proyek konstruksi untuk meminimalkan
sumber daya alam yang dapat memproduksi limbah dampak lingkungan serta memberikan kenyamanan
dan penggunaan energi dalam jumlah yang besar .Oleh pada pengguna bangunan. Proyek 7 in 1 Universitas
karena itu diperlukannya suatu kesadaran pengelolaan Tanjungpura pada Gedung Perpustakaan Pusat
pembangunan yang berbasis lingkungan sehingga Universitas Tanjungpura yang menjadi studi kasus

1
pada penelitian ini merupakan proyek yang berupaya 2. Efisiensi dan konservasi Energi
merencanakan dan menerapkan green construction Aspek ini mendorong dalam penghematan
sebagai proses untuk mewujudkan green building. konsumsi energi dengan melakukan pemantuan
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pemakaian dan melakukan penerapan langkah-
hasil identifikasi indikator-indikator green langkah efisiensi energi, serta mengendalikan
construction yang ditinjau dalam 6 Aspek pada tahap penggunaan sumber energi yang memberikan
perencanaan dan mengetahui hasil identifikasi dari dampak terhadap lingkungan.
perencanaan tersebut terhadap eksisting gedung
3. Konservasi Air
Perpustakaan Pusat Universitas Tanjungpura.
Mendorong dalam penghematan pemakaian
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui hasil
air dengan melakukan pemantauan pemakaian dan
persentase pada setiap Aspek green construction pada
melakukan penerapan langkah-langkah efisiensi
perencanaan Pembangunan Gedung Perpustakaan
dengan cara mengoptimalkan pemakaian air.
Pusat Universitas Tanjungpura.
4. Manajemen Lingkungan Proyek Konstruksi
II. STUDI PUSTAKA Melaksanakan pengolahan sampah selama
Green construction atau konstruksi ramah proses konstruksi dan mendorong mengurangi
lingkungan adalah suatu gerakan praktik membangun terjadinya sampah sehingga mengurangi beban
dengan menerapkan proses yang memperhatikan TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah). Selain
lingkungan, efisien dalam pemakaian energi dan itu aspek ini juga berupaya untuk mengembangkan
sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan dari kualitas dalam ruangan khususnya aspek
tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian pencahayaan, kesejukan ruang serta kualitas udara
produk konstruksi. Gerakan konstruksi hijau ini juga termasuk dalam pengendalian asap rokok dan
identik dengan sustainbilitas yang mengedepankan kebakaran.
keseimbangan antara keuntungan jangka pendek
terhadap risiko jangka panjang dengan berbagai usaha 5. Sumber dan Siklus Material
untuk tidak merusak kesehatan, keamanan dan Aspek ini bertujuan untuk merencanakan dan
kesejahteraan masa depan. Perencanaan konstruksi mengoptimalkan penggunaan material untuk
ramah lingkunga diharapkan menghasilkan mengurangi pemakaian material baru dan
perencanaan sistem bangunan yang effisien dalam penggunaan material ramah lingkungan untuk
penggunaan energi, air, material yang dapat didaur mengurangi limbah konstruksi.
ulang (recycle), digunakan kembali (reuse) dan 6. Kesehatan dan kenyamanan di Lokasi Proyek
mengurangi penggunaan material secara berlebihan Melakukan perencanaan dan penerapan
(reduce). sistem kualitas udara dengan upaya menjaga dan
meningkatkan kebersihan dan kenyamanan di
Konsep Green Construction lingkungan proyek seperti mengurangi dampak
Ervianto (2009) menyatakan bahwa konsep asap rokok, debu dari kegiatan konstruksi serta
green construction mencakup hal-hal yang tidak menggunakan material yang dapat
dikelompokkan menjadi beberapa aspek konstruksi membahayakan kesehatan.
hijau yang mencakup :
a. Tepat guna lahan; III. METODE PENELITIAN
b. Efisiensi dan konservasi energi;
Konsep Penelitian
c. Konservasi air;
Penelitian ini dilakukan dengan mengidientifikasi
d. Aspek kualitas udara;
konsep green construction pada fase perencanaan
e. Sumber dan siklus material;
dengan menggunakan metode identifikasi indikator
f. Kesehatan dan kenyamanan di lingkungan proyek;
green construction pada dokumen perencanaan,
g. Manajemen lingkungan bangunan.
wawancara dan tinjauan dilapangan.
Aspek-Aspek Green Construction
Di Indonesia upaya penerapan green Lokasi Penelitian
construction juga dilakukan oleh kontraktor nasional Gedung Perpustakaan Pusat Universitas
P.T. Pembangunan Perumahan (PP). Adapun konsep Tanjungpura yang memiliki 3 lantai dengan luasan
green construction yang dapat direncanakan antara lain bangunan 5270 m2 yang akan dijadikan studi kasus
sebagai berikut : dalam penelitian ini. Gedung ini terletak di Jalan
1. Tepat Guna Lahan Prof.Dr. Hadari Nawawi, Pontianak Tenggara, Kota
Aspek ini mendorong manajemen yang baik Pontianak, Kalimantan Barat.
dalam pengelolaan lahan serta meminimalkan
dampak negatif terhadap lingkungan sekitar yang
dapat ditimbulkan oleh kegiatan konstruksi.

2
Data sekunder pada penelitian ini berupa
dokumen rencana kerja dan syarat teknis (RKS)
yang digunakan untuk mengidentifikasi indikator-
indikator green construction pada fase
perencanaan dan data penggunaan listrik dan air
digunakan untuk mengetahui penggunaan listik
dan air pada gedung Perpustakaan Pusat
Universitas Tanjungpura.
2. Analisis data
 Dengan mengidentifikasi indikator-indikator
green construction dari data sekunder dan
Gambar 1. Lokasi Penelitian (Sumber : Google menyesuaikan perencanaan tersebut terhadap
Maps, 2020) kondisi pada gedung eksisting perpustakaan pusat
Universitas Tanjungpura.
 Setelah itu ,menghitung persentase setiap
aspek green construction yang direncanakan pada
pembangunan gedung perpustakaan yang didapat
dari identifikasi pada data sekunder dan data
primer.

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN


Peraturan-Peraturan Yang Mendukung
Konsep Green Construction dan Penerapannya
Landasan hukum atau acuan penyelenggaraan
Gambar 2. Eksisting Gedung Perpustakaan Pusat green construction dan green building di Indonesia
Universitas Tanjungpura (Sumber : Tribun sebagai berikut :
Pontianak,2019 ) 1. Peraturan Menteri No.08 Tahun 2010 tentang
Kriteria dan Sertifikasi Bangunan Ramah
Lingkungan
Variabel Penelitian 2. Peraturan Menteri No 02 Tahun 2015 tentang
Melalui studi literatur yang telah dilakukan, Bangunan Gedung Hijau
didapat variabel-variabel yang digunakan untuk 3. Surat Edaran Menteri No 86 Tahun 2016 Tentang
mengidentifikasi konsep green construction yang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bangunan
dikelompokkan menjadi 6 aspek, seperti yang Gedung Hijau
ditunjukkan pada tabel 1. sebagai berikut : 4. Peraturan Menteri No 45 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara
Tabel 1. Variabel Penelitian (Sumber : Wulfram 5. Instruksi Presiden Nomor 02 Tahun 2008 tentang
Ervianto dalam bpsdm.pu.go.id, 2019) Penghematan Energi dan Air
No Aspek 6. Perangkat Penilaian dari Green Building Council
Indonesia (GBCI)
1. Tepat guna lahan
2. Efisiensi Energi dan Konservasi Energi Tujuan adanya peraturan ini adalah
3. Konservasi Air terselenggaranya fungsi bangunan gedung yang telah
4. Sumber dan Siklus Material memenuhi persyaratan keandalan teknis dan
5. Kesehatan dan kenyamanan di Lingkungan mengutamakan aspek bangunan hijau yang meliputi :
Proyek
a. Efisiensi dalam penggunaan energi
6. Manajemen Lingkungan Bangunan
b. Efisiensi dalam penggunaan air
c. Mutu udara dalam bangunan gedung
Metode Penelitian d. Pengelolaan limbah
1. Pengumpulan data primer dan sekunder e. Manajemen penyelenggaraan bangunan gedung
Data primer yaitu data yang didapatkan
peneliti dengan melakukan identifikasi konsep Dokumen Perencanaan Green Construction
green construction pada fase perencanaan, Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
wawancara dengan narasumber, serta pengamatan dan Perumahan Rakyat No 02/PRT/M/2015 tentang
dilapangan terhadap hasil identifikasi dari Bangunan Gedung Hijau bagian ke tiga tahap
perencanaan konsep green construction.

3
perencanaan teknis bangunan hijau, dokumen rencana perpustakaan ke jalan utama diluar tapak atau
teknis bangunan hijau harus memiliki dokumen menghubungkan gedung di dalam tapak.
rencana. Berdasarkan keterangan dari narasumber
perencanaan gedung perpustakaan pusat memenuhi
dokumen sebagai berikut:
1. Kepemilikan dokumen Analisis Dampak
Lingkungan (AMDAL), rencana Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL).
Perencanaan gedung perpustakaan memiliki
dokumen tersebut.
2. Kepemilikan dokumen Spesifikasi Teknis Gambar 4. Jalur pedestrian di luar dan di dalam tapak
Rencana kerja dan Syarat Teknis (RKS). (sumber: data primer, 2020)
Perencanaan gedung perpustakaan memiliki
dokumen RKS yang memuat indikator-indikator  Penyediaan lahan parkir
green construction. Penyediaan lahan parkir selain untuk
3. Kepemilikan Gambar Rencana memarkirkan kendaraan agar kendaraan lebih
Perencanaan gedung perpustakaan memiliki tertata rapi, juga dimaksudkan untuk memberikan
gambar rencana berupa dokumen DED. ruang hijau lebih banyak pada tapak bangunan
gedung.
4. Kepemilikan Kurva S
Perencanaan gedung perpustakaan memiliki
dokumen tersebut.
5. Kepemilikan rencana reduksi emisi karbon,
rencana teknis pencapaian efisiensi air dan energi,
rencana pengelolaan sampah dan limbah
bangunan
Perencanaan gedung perpustakaan memiliki
dokumen rencana teknis efisiensi air dan energi, Gambar 5. Rambu parkir kendaraan (sumber: data
rencana pengelolaan sampah, namun tidak primer,2020)
memiliki rencana reduksi emisi karbon.
 Tidak menggunakan lampu dengan
Hasil Identifikasi kandungan Merkuri
1. Aspek Tepat Guna Lahan Gedung Perpustakaan mengaplikasikan
 Adanya Ruang Terbuka Hijau (RTH) penggunaan lampu LED yaitu lampu yang bebas
Adanya ruang terbuka hijau ini efektif untuk merkuri pada semua area ruangan indoor maupun
pembersihan udara sekitar gedung, menjaga outoor. Selain bebas merkuri lampu LED juga
keanekaragaman hayati, potensi resapan air yang merupakan lampu hemat energi yaitu dapat
cukup tinggi, serta membentuk keindahan dan menghemat 60% penggunaan energi dibanding
kenyamanan bagi pengguna gedung. dengan lampu neon, ini dilakukan sebagai upaya
Berikut ruang terbuka hijau pada gedung dalam penghematan energi.
perpustakaan universitas tanjungpura.

Gambar 6. Penggunaan lampu LED (Sumber : Data


Gambar 3. Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sisi kanan Primer, 2020)
gedung (sumber: data primer, 2020)
 Tidak menggunakan material mengandung
 Penyediaan Jalur Pedestrian
asbes
Adanya penyediaan jalur pedestrian/jalur
Gedung Perpustakaan Universitas
pejalan kaki yang menghubungkan gedung
Tanjungpura mengaplikasikan penggunaan
material gypsum kalsiboard pada plafond dimana

4
material gypsum tidak mengandung asbes yang 4. Aspek Manajemen Lingkungan Bangunan
membahayakan bagi pekerja atau pun pengguna
 Adanya penerapan sistem penanganan
gedung.
sampah
Penerapan sistem penanganan sampah yang
dimaksud yaitu pengelompokkan dan pemisahan
sampah sesuai dengan jenis dan sifat sampah.
Gedung Perpustakaan Universitas Tanjungpura
menyediakan fasilitas pemilahan pembuangan
sampah yang dibedakan menjadi sampah organic,
non organik dan B3.
Gambar 7. Penggunaan plafond gypsum pada ruang
baca. (Sumber : Data Primer, 2019)

3. Aspek Sumber dan Siklus Material


 Penggunaan Material Ramah Lingkungan
Penggunaan material ramah lingkungan salah
satunya yaitu pengaplikasian batu alam jenis batu
andesit pada penutup dinding dan lantai pada
tangga luar gedung. Selain itu batu alam juga Gambar 10. Fasilitas pemilahan sampah (Sumber : data
memilki sifat thermal sehingga dapat primer, 2020)
menimbulkan kesan sejuk bagi pengguna gedung.
 Adanya sistem pengelolaan air limbah
Gedung Perpustakaan Pusat Universitas
Tanjungpura menyediakan fasilitas sistem
pengelolaan air limbah yaitu penggunaan Sewage
treatment plant (STP) yang didesain dengan bahan
fiberglass dimana pengolahan limbah
menggunakan metode bakteri aerobic dan
anaerobic. Septictank ini merupakan pengolahan
limbah yang ramah lingkungan dengan tujuan agar
Gambar 8. Penggunaan batu alam pada tangga luar air limbah domestik aman terhadap lingkungan
gedung. (Sumber : Data Primer, 2020) dan bau sebelum dibuang ke saluran pembuangan
kota.
 Penggunaan Kaca Bening
Penggunaan kaca pada jendela sebagai
material untuk meminimalkan penggunaan lampu
di dalam ruangan dikarenakan sifat kaca yang
transparan sehingga memungkinkan banyak
cahaya yang masuk sehingga lebih hemat energi.
Kaca yang digunakan yaitu kaca lembaran bening
(Clear Float Glass) dengan merk ASAHIMAS
yang dinilai ramah lingkungan karena teknologi
produksi nya yang dapat mengurangi kadar Gambar 11. Sewege Treatment Plant (STP) (Sumber :
ammonia hingga 90% pada proses silvering line data primer,2020)
dan dapat didaur ulang kembali.
5. Aspek Konservasi dan Efisiensi Energi
 Sistem Ventilasi
Sistem Ventilasi pada gedung Perpustakaan
Universitas Tanjungpura mengacu pada SNI 03-
6572-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada
Bangunan Gedung. Seperti pembuatan sistem
ventilasi alami.
Gambar 9. Pengaplikasian kaca bening. (Sumber:
www.instazu.com)

5
 Menyediakan kolam penampungan air hujan.
Gedung Perpustakaan Pusat Universitas
Tanjungpura memiliki kolam penampungan air
hujan yang dimaksudkan untuk menjaga
keseimbangan air tanah dan mengurangi air
permukaan. Serta mempunyai tanki penampungan
air hujan yang dimanfaatkan untuk air tidak layak
minum seperti untuk keperluan air wc.
Gambar 12. Penggunaan Ventilasi disemua sisi gedung
(Sumber : data primer, 2020)

 Adanya sistem transportasi dalam gedung


berupa lift yang mengacu pada SNI-03-2190-1999
tentang Konstruksi lift penumpang dengan Motor
Traksi. Pengadaan sistem transportasi dalam
gedung ini bermaksud untuk mengoptimalkan
tingkat kemudahan dan kenyamanan bagi
penghuni bangunan. Gambar 15. Kolam penampungan air hujan di depan
gedung (Sumber : data primer, 2020)
 Adanya pemasangan alat ukur energi listrik
(Panel listrik)  Adanya penyediaan Meteran Air
Pemasangan panel listrik dimaksud sebagai Gedung Perpustakaan Pusat Universitas
alat pengukur daya listrik dan pelindung instalasi Tanjungpura memasang meteran air sebagai alat
listrik dari kondisi di luar ruangan. Adapun tata untuk memantau dan mengendalikan penggunaan
cara, persyaratan, ukuran dan detail penerapan air dalam setiap bulannya.
mengacu pada SNI-04-200 tentang Persyaratan
Umum Instalasi Listrik.

Gambar 13. Penggunaan panel listrik (Sumber : data


primer, 2020) Gambar 16. Pemasangan Meteran Air (Sumber : data
primer, 2020)
6. Aspek Konservasi dan Efisiensi Air
 Penggunaan sumur resapan atau lubang
Analisa hasil Identifikasi Konsep green
biopori
Pada taman Gedung Perpustakaan Pusat construction berdasarkan perencanaan pada
Universitas Tanjungpura menggunakan lubang dokumen RKS dan Pelaksanaannya di
biopori untuk menjaga keseimbangan air tanah lapangan menurut keterangan narasumber
dan mengurangi genangan aliran air permukaan.
Berdasarkan identifikasi green contruction
pada 6 Aspek, 16 Faktor dan 142 Indikator pada
dokumen rencana kerja dan syarat teknis (RKS) serta
penjelasan dari sisi narasumber selaku
penanggungjawab proyek dari pihak Universitas
Tanjungpura (owner) maka dari ke 6 aspek, Proyek
IDB 7 in 1 khususnya pada Gedung Perpustakaan
Universitas Tanjungpura merencanakan dan
Gambar 14. Lubang biopori pada tangga luar gedung menerapkan indikator green construction sebagai
(Sumber : data primer, 2020) berikut yang dapat dilihat pada grafik batang dibawah
ini.

6
Grafik 1. Indikator Capaian Green Construction pada pada Gedung Perpustakaan Pusat Universitas
perencanaan Pembangunan Gedung Tanjungpura memenuhi kriteria green construction
Perpustakaan Pusat Universitas yang mencapai lebih dari 50% yaitu :
Tanjungpura. 1. Aspek Tepat Guna Lahan merupakan aspek
yang difokuskan dalam pembangunan ini
Indikator Capaian Green sehingga mendapatkan pencapaian dengan
Construction persentase tertinggi yaitu mencapai 19
indikator dari 22 indikator kriteria Aspek
39 Tepat Guna Lahan atau sebesar 86,3%.
36
40 22
2. Aspek Kesehatan dan Kenyamanan di
25 20
lingkungan proyek mencapai 25 indikator dari
19 15
13 10 36 indikator kriteria Aspek Kesehatan dan
20 11
5 3 Kenyamanan di lingkungan proyek atau
0 sebesar 69,4%.
ASD K3 BEM MRC EEC WAC 3. Aspek Sumber dan Siklus Material mencapai
Indikator tercapai Indikator target 11 indikator dari 15 indikator kriteria Aspek
Sumber dan Siklus Material atau sebesar 73,3
%.
Keterangan :
ASD : Tepat Guna Lahan 4. Maka dari identifikasi didapat total terhadap
K3 : Kesehatan dan Kenyamanan di Lingkungan keseluruhan pencapaian indikator green
Proyek construction pada pembangunan Gedung
BEM : Manajemen Lingkungan Bangunan Perpustakaan Pusat Universitas Tanjungpura
MRC : Sumber dan Siklus Material yaitu mencapai persentase sebesar 53,52%.
EEC : Konservasi dan Efisiensi Energi
WAC : Konservasi Air Saran
Dari penelitian terkait konsep green
Dari grafik 1. di atas dapat dilihat bahwa construction pada pembangunan Gedung Perpustakaan
perencanaan serta realisasi Aspek Tepat Guna Lahan Pusat Universitas Tanjungpura, diharapkan peneliti
mencapai 19 indikator dari 22 indikator kriteria atau selanjutnya untuk :
sebesar 86,3%. Aspek Kesehatan dan Kenyamanan di a. Melakukan penelitian saat proses konstruksi
lingkungan proyek mencapai 25 indikator dari 36 sedang berlangsung agar hasil identifikasi
indikator kriteria atau sebesar 69,4%, Aspek ataupun penilaian langsung di verifikasi di
Manajemen lingkungan bangunan mencapai 13 lapangan untuk penerapannya.
indikator dari 39 indikator kriteria atau sebesar 33,3%, b. Mewawancarai tenaga ahli terampil khusus
Aspek Sumber dan Siklus Material mencapai 11 konsep green construction atau tenaga ahli
indikator dari 15 indikator kriteria atau sebesar 73,3%, yang bersertifikat Greenship Proffesional
Aspek konservasi dan efisiensi energi mencapai 5 (GP) yang dikeluarkan oleh GBCI (Green
indikator dari 20 indikator kriteria atau sebesar 25% Building Council Indonesia).
dan Aspek konservasi air mencapai 3 kriteria indikator
dari 10 indikator kriteria atau sebesar 30%. Oleh REFERENSI
karena itu dari identifikasi didapat total terhadap Ervianto, Wulfram.I. 2012. Perencanaan, Pengadaan,
keseluruhan pencapaian indikator green construction Konstruksi dan Operasi “Selamatkan Bumi
pada pembangunan Gedung Perpustakaan Universitas Melalui Konstruksi Hijau”.Yogyakarta :
Tanjungpura yaitu sebesar 53,52%. Terbitan Andi Offset.

V. KESIMPULAN DAN SARAN Ervianto, Wulfram.I., 2014. Kendala Kontraktror


Dalam Menerapkan Construction Untuk
Kesimpulan Proyek Konstruksi Di Indonesia. Surabaya:
Dari hasil identifikasi perencanaan green Seminar Nasional Teknik Sipil X Instititut
construction pada Proyek IDB 7 in 1 Universitas Teknologi Sepuluh Nopember.
Tanjungpura pada Gedung Perpustakaan Pusat
Instruksi Presiden Nomor 02 Tahun 2008 Tentang
Universitas Tanjungpura berdasarkan Dokumen
Penghematan Air dan Energi.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis (RKS), wawancara,
dan tinjauan gedung maka dapat disimpulkan dari Kurniawan, Hizkia T. 2013. Kajian Green
banyaknya indikator yang tercapai pada grafik 1. Construction Pada Perumahan Beranda Bali.
bahwa Proyek IDB 7 in 1 Universitas Tanjungpura

7
Semarang : JurnalKaryaTeknikSipilUndip
Vol 2, No. 4.
Massie, Frensy Yuliani., 2018. Penerapan Konsep
Green Building Pada Industri Jasa
Konstruksi Manado. Manado:
JurnalSipilStatik, Vol. 6, No.8.
Nabilla, S.R., 2018. Penerapan Green Building Pada
Perkantoran Menara Suara Merdeka
Semarang. Semarang: Jurnal Arsitektur, Vol.
5,No.2.
Peraturan Menteri Negara Indonesia No 02 Tahun
2015 tentang Bangunan Gedung Hijau.
Peraturan Menteri Negara Indonesia No 45 Tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Gedung Negara.
Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 86
Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau.
Tresnawati, Firdha. U., 2018. Implementasi Konstruksi
Hijau Dalam Proyek Bangunan Gedung
Menggunakan Model Assessment Green
Construction Studi Kasus Proyek Apartemen
Grand Sungono Lagoo Tower Caspian
Surbaya.

Anda mungkin juga menyukai