Muh. Rizki Maulana AR1), Nurpatima2), Fenty Daud S3), Nenny T Karim4)
1)
Teknik Sipil Pengairan, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar
E-mail : rizkimaulana969@gmail.com
2)
Teknik Sipil Pengairan, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar
E-mail : 4nur.fatima@gmail.com
3)
Dosen Program Studi Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar
4)
Dosen Program Studi Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar
Abstrak
Sungai adalah saluran alamiah di permukaan bumi yang menampung dan menyalurkan air hujan dari
daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah dan akhirnya bermuara di danau atau di laut. Di dalam
aliran air terangkut juga material-material sedimen yang berasal dari proses erosi yang terbawa oleh
aliran air dan dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan akibat sedimentasi. Pada penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui laju sedimentasi pasca banjir bandang di Sub DAS Jenelata. Dalam
menganalis laju sedimen melayang (suspend load) menggunakan metode USBR (Unite State Beureu
Reclamation), pada penganalisaan sedimen dasar (bed load) digunakan 2 metode yaitu metode MPM
(Meyer-Putter dan Muller) dan metode Einsten. Hasil penelitian menunjukkan laju sedimen melayang
(suspend load) sebesar 0,0618 m3/hr dan sedimen dasar (bed load) sebesar 0,6131 m3/hr dengan
karakteristik sedimen pasir sedang (Fine Sand).
sedimen yang terangkut permeter factor angkutan (C) sama seperti rumus
persatuan waktu dapat dihitung dengan M.P.M dan friction factor intensif (C’)
rumus : adalah :
1 /2 12 x R
S=( Φ ( g . Δ . D 553 ) ) (13) C ' =18 log x (17)
D 65
b. Metode Einstein Dengan demikian jumlah
Einstein (1950) menetapkan sedimen yang terangkut permeter
persamaan muatan dasar sebagai persatuan waktu dapat dihitung dengan
persamaan yang menghubungkan rumus :
material dasar dengan pengaliran 1 /2
S=( Φ ( g . Δ. D 353 ) ) (18)
setempat (local flow). Persamaan itu
menggambarkan keadaan seimbang dari Angkutan Sedimen Melayang
pada pertukaran butiran dasar antara (Suspended Load)
lapisan dasar (bed layer) dan dasarnya. a. Metode USBR
Einstein menggunakan D=D35 untuk Untuk menghitung muatan layang
parameter angkutan, sedangkan untuk dengan Metode USBR (United State
kekasaran digunakan D=D65. Hubungan Beureu Reclamation) diperlukan
antara kemungkinan butiran akan pengukuran debit air (Qw) dalam m3/det,
terangkut dengan intensitas angkutan yang dikombinasikan dengan konsentrasi
dasar dijabarkan sebagai berikut : sedimen (C) dalam mg/lt, yang
menghasilkan debit sedimen dalam 10) Termometer
ton/hari dihitung menggunakan 11) Timbangan dengan ketelitian 0,1
persamaan berikut (Soewarno,1991) : gram
Qs = 0,0864.C. Qw (19) 12) Peralatan tulis, papan ujian, dan
METODE PENELITIAN form penelitian untuk mencatat data
Lokasi dan Waktu Penelitian pengukuran dan data pengujian di
Penelitian ini dilakukan di Bagian laboratorium yang diperlukan.
Hilir Sungai Jenelata Kecamatan Manuju Bahan
Kabupaten Gowa, dengan lama 1) Material sedimen (bed load) di
penelitian selama 2 bulan. bagian hilir Bendung Bissua
Alat dan Bahan 2) Sampel air dan material sedimen
Adapun alat yang digunakan melayang (suspended load) di
selama proses penelitian yaitu : bagian hilir Bendung Bissua
Alat 3) Air suling yang digunakan pada
1) Current meter, untuk mengukur percobaan uji berat jenis.
kecepatan aliran. Variabel Yand Diteliti
2) Meter lipat untuk mengukur Sesuai dengan tujuan penelitian,
kedalaman air, lebar dasar sungai, maka variabel yang yaitu : sedimentasi
dan panjang sungai Jenelata dan banyaknya sedimen di sub DAS
3) Tali tukang untuk menentukan titik Jenelata.
pengamatan Flow Chart
4) Botol pengambil material sedimen
5) Stopwatch
6) Kamera handphone untuk
pengambilan foto dokumentasi
7) Patok
8) Sieve shaker
9) Satu set saringan
A P8 0,0071 2,6064
A P12 1,2165 444,0289
B P4 0,1782 65,0274
B P8 0,2663 97,1889
B P12 1,6554 694,2211
Rata - rata 0,5847 213,4260