Anda di halaman 1dari 7

Geografi

“Jenis-Jenis sungai berdasarkan pola aliran sungai”

Disusun Oleh:
1. Adinda Ambar Sari
2. Gita Hastita
3. Putri Kharisma
4. Wa Neli

XII IPS 2
Tahun ajaran 2023/2024
Berikut Pola aliran sungai dibedakan menjadi pola dendritik, pola rectangular, pola aliran trellis,
pola radial sentrifugal, pola radial sentripetal, pola pinnate, pola radial, dan pola annular .

1. Pola Aliran Dendritik

Penjelasan:
Pola aliran sungai yang pertama adalah pola aliran sungai dendritik. Apabila kita melihat
penampang daun yang ada nadinya, disana kita akan melihat pola aliran tersebut. Pola aliran
dendritik sangat menyerupai penampang yang ada di sebuah daun. Jadi, kita akan melihat bahwa
sungai jenis ini mempunyai banyak sekali cabang yang mengalir ke segala arah. Secara umum, pola
aliran sungai yang satu ini dikendalikan oleh litologi yang homogen. Dimana pola aliran sungai ini
mempunyai struktur aliran yang dikendalikan oleh jenis batuan. Pola aliran dendritik merupakan
salah satu pola aliran sungai dengan cabang aliran yang menyerupai garis-garis yang ada di
penampang daun. Pada dasarnya, pola aliran tersebut dikendalikan oleh litologi homogen. Dimana
pola aliran sungai ini mempunyai struktur aliran yang dikendalikan oleh jenis batuan. Untuk tekstur
aliran didefinisikan sebagai panjang aliran sungai per satuan luas. Misalnya saja, aliran yang mengalir
di atas batuan yang tahan terhadap erosi akan membentuk struktur aliran yang padat. Sementara
batuan seperti granit akan membentuk tekstur yang cenderung halus. Ketahanan batu terhadap erosi
akan berdampak besar pada pembentukan cekungan sungai. Sedangkan batuan yang tidak tahan
terhadap erosi akan mudah terkikis dan membentuk saluran aliran sungai.

2. Pola Aliran Sungai Radial


Penjelasan:
Jenis pola aliran berikutnya adalah pola aliran sungai radial. Seperti namanya, pola aliran yang satu
ini merupakan pola aliran sungai yang merambat ke segala arah. Sehingga sungai yang mempunyai
pola aliran ini mempunyai pusat yang menyebar ke segala arah sungai. Misalnya saja adalah mata air
gunung yang mengalirkan air ke segala arah. Pola aliran sungai radial merupakan pola aliran yang
arah alirannya disebarkan secara radial dari titik ketinggian tertentu, misalnya puncak gunung berapi
atau puncak pencurian magma. Pola tersebut tercipta setelah adanya pembentukan permukaan bumi
cembung. Dimana hal itu merupakan asal dari aliran yang dihasilkan. Jenis pola aliran sungai ini juga
sering ditemukan di dalam kubah dan laccolith. Di dalam jenis lanskap tersebut, pola aliran sungai
mungkin saja adalah sebuah kombinasi dari pola radial dan annular. Adapun contoh lainnya yang
mengikuti pola aliran sungai radial yaitu magma ataupun kawah di atas gunung.

3. Pola Aliran Sungai Radial Sentripetal

Penjelasan:
Pola aliran sungai selanjutnya adalah pola aliran radial sentripetal. Meskipun namanya hampir sama
dengan pola aliran sungai radial, tapi sebenarnya keduanya berkebalikan. Di dalam aliran radial, saat
mata air benar-benar mengalir cembung ke segala arah, mata air tersebut akan mengalir dalam satu
arah yang ada di dalam arah radial sentripetal ini. Pola aliran radial sentripetal ini merupakan pola
yang berlawanan dengan pola radial. Di dalam pola aliran sungai ini, sungai umumnya akan mengalir
ke cekungan yang besar atau lebih rendah. Umumnya, pola aliran sungai yang satu ini banyak
ditemukan di Amerika Serikat bagian barat.

Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa pola aliran sungai ini mengalir ke titik tertentu. Misalnya saja
ke cekungan besar ataupun sumur. Daerah yang biasanya ditemukan pola aliran sungai macam ini
umumnya berada di barat atau barat laut Amerika Serikat. Selain itu, pola aliran sungai yang satu ini
juga bisa berkembang menjadi pola annular. Pola yang berbentuk anular merupakan sebuah pola
aliran sungai yang pada awalnya merupakan aliran sungai radial sentripetal, tapi selanjutnya muncul
sungai obsekuen, sungai resekuen, dan sungai subsekuen yang sejajar.
4. Pola Aliran Sungai Rektangular

Penjelasan:
Secara umum, sungai yang mempunyai pola aliran rektangular tersebut alirannya akan dikontrol oleh
struktur geologi, seperti halnya struktur rekahan dan juga struktur patahan. Sungai yang mempunyai
pola aliran rektangular umumnya terjadi pada struktur batuan yang beku. Sungai dengan jenis pola
aliran ini biasanya memiliki bentuk yang lurus mengikuti arah patahan. Adapun ciri-ciri dari sungai
dengan pola aliran ini yaitu bentuk sungainya tegak lurus dan merupakan hasil dari saluran-saluran
air yang mengikuti pola yang berasal dari struktur geologi.

Pola aliran sungai rektangular pada umumnya berkembang di batuan yang tahan terhadap erosi dan
tipenya mendekati seragam tapi dikontrol oleh rekahan yang berasal dari dua arah dan mempunyai
sudut yang saling tegak lurus. Cabang-cabang dari pola aliran sungai ini biasanya akan membentuk
sudut tumpul dengan sungai utamanya.

5. Pola Aliran Sungai Trellis


Penjelasan:

Biasanya trellis juga dikenal dengan istilah pagar. Memang benar adanya, seperti namanya, pola
aliran sungai trellis merupakan sebuah sungai yang alirannya serupa dengan pagar. Dimana jenis pola
aliran tersebut dikontrol oleh struktur geologi berupa lipatan antiklin dan sinklin. Sungai yang
memiliki pola aliran jenis ini mempunyai ciri-ciri yaitu kumpulan saluran-saluran air yang
membentuk suatu pola yang sejajar dan mengalir mengikuti arah kemiringan lereng dan tegak lurus
terhadap saluran utamanya. Saluran utama yang ada di pola aliran sungai trellis umumnya searah
dengan sumbu lipatan.

Pola aliran trellis mengandung perpaduan antara sungai subsekuen dan sungai konsekuen. Jenis pola
aliran sungai yang satu ini juga bisa terbentuk di sepanjang lembah paralel di sabuk lipatan
pegunungan. Di wilayah tersebut, jenis sungai ini akan banyak melalui lembah untuk nantinya bisa
bergabung dengan saluran utamanya yang akhirnya akan menuju ke muara sungai.

6. Pola Aliran Sungai Paralel atau Sejajar

Sistem pola aliran sungai paralel merupakan suatu sistem aliran yang tercipta oleh lereng yang
curam dan terjal. Hal tersebut disebabkan karena morfologi lereng yang terjal, maka terbentuklah
aliran sungai yang berbentuk lurus-lurus mengikuti arah lereng dengan cabang sungai yang relatif
sedikit. Pola aliran sungai paralel tercipta pada morfologi lereng yang memiliki kemiringan lereng
yang seragam atau serupa.

Pola aliran paralel terkadang mengindikasikan adanya sebuah patahan yang besar dan memotong
daerah yang memiliki batuan kasar berlipat dan kemiringan yang curam. Semua bentuk dari transisi
bisa terjadi di dalam pola aliran trellis, paralel, dan dendritik.
7. Pola Aliran Sungai Radial Sentrifugal

Penjelasan:

Pola aliran sungai radial sentrifugal merupakan salah satu pola aliran sungai yang berada di kerucut
sebuah gunung berapi atau kubah yang baru saja mencapai tahap muda. Dimana aliran dari jenis
sungai ini yaitu menuruni lereng. Berlawanan dengan pola radial sentripetal, pola ini merupakan pola
aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara sentrifugal dari suatu titik ketinggian ke berbagai
arah. Jadi, alirannya itu meninggalkan pusatnya.

8. Pola Aliran Sungai Pinnatte

Penjelasan:

Pola aliran sungai pinnate adalah sebuah bentuk aliran sungai yang cenderung lebih kompleks
daripada pola aliran sungai dendritis. Dimana pola aliran sungai jenis ini mempunyai karakteristik
yang cabang ataupun anak sungainya berbentuk sejajar dengan induk sungainya. Selain itu, pola
aliran sungai ini mempunyai muara di induk sungai yang berbentuk sudut lancip. Sudut yang ada di
pola aliran sungai pinnate akan mewakili lereng dengan tingkat kemiringan yang tinggi. Adanya pola
aliran sungai yang satu ini bisa ditemukan di lereng gunung, seperti lereng Gunung Sinabung, lereng
Gunung Kerinci, dan juga lereng Gunung Tandikat.
9. Pola Aliran Sungai Annular

Penjelasan:
Pola annular adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara radial dari suatu titik
ketinggian tertentu dan ke arah hilir aliran kembali bersatu. Pola aliran annular biasanya dijumpai
pada morfologi kubah atau intrusi loccolith.
Pola aliran annular merupakan variasi dari pola aliran radial. Pola ini biasanya terdapat pada
dome atau kaldera stadium dewasa serta terdapat sungai konsekuen, subsekuen, resekuen, dan
obesekuen.

Anda mungkin juga menyukai