Anda di halaman 1dari 5

Aliran sungai dengan percabangannya sering kali membentuk pola tertentu, ada yang seperti

pohon bercabang-cabang, teralis jendela, jeruji, dan anyaman. Klasifikasi pola aliran


sungai menurut Howard, seorang ahli geomorfologi dan hidrologi adalah sebagai berikut :

 Dendritik, adalah pola aliran sungai yang bentuknya seperti sistem percabangan


pohon. Ada sungai utama dan anak-anak sungai yang bermuara ke sungai utama. Pola
aliran dendritik pada umumnya terdapat di daerah dengan batuan homogeny, yaitu
terdiri atas bahan yang relatif sama dan ukuran butiran seragam dengan topografi
yang relative landai ke satu arah.
 Trellis adalah pola aliran sungai yang berbentuk seperti terali besi pada kusen jendela.
Biasanya terdapat beberapa sungai utama yang alirannya sejajar, selanjutnya sungai-
sungai utama tersebut memiliki anak-anak sungai yang memotongnya secara tegak
lurus. Pola aliran trellis biasanya terdapat di daerah berlipat-lipat. Struktur geologi
yang ada di daerah tersebut dapat berupa  siklin dan antiklin.
 Radial adalah pola aliran yang dibentuk oleh beberapa sungai yang seolah-olah
berasal dari satu pusat, kemudian mengalir ke segala arah secara sentrifugal. Pola
aliran terjadi pada morfologi kerucut, misalnya pada suatu gunung api. Hulu-hulu
sungai pada pola ini berasal dari bagian puncak, selanjutnya mengalir ke bagian kaki
gunung tersebut.
 Multibasinal adalah pola aliran sungai yang terdiri atas aliran-aliran yang terputus
tidak menerus dan di antaranya terdapat cekungan-cekungan tertutup. Pola aliran
multibasinal umumnya terdapat pada daerah yang disusun oleh batu gamping dengan
topografi kars.
 Parallel adalah pola aliran sungai yang terdiri atas beberapa sungai dengan arah aliran
relatif sejajar satu sama lain. Pola aliran paralel acap kali terjadi pada daerah sayap
lipatan.
 Rectangular adalah pola aliran sungai berkelok-kelok dengan kelokan siku-siku.
Sungai utama acap kali mempunyai percabangan dan pertemuan antara sungai utama
dengan percabangan tersebut membentuk sudut 90 derajat. Pola aliran rectangular
dapat dijumpai di daerah yang batuannya banyak mempunyai rekahan-rekahan
(fractured) dan sesar.
 Anular, adalah pola aliran sungai yang dibentuk oleh beberapa sungai dengan
cabang-cabang yang terdapat pada satu kubah. Sumber aliran berasal dari bagian
puncak kubah dan mengalir ke segala arah. Pola aliran anular terjadi pada daerah yang
berbentuk kubah.
 Contorted adalah pola aliran yang sungainya tiba-tiba berbelok-belok secara tajak,
seolah-olah tertekuk-tekuk. Pola aliran converted terdapat di daerah yang terdiri atas
batuan metamorfik yang terlipat-lipat sangat kuat.
Sumber : https://www.ensikloblogia.com/2016/11/macam-macam-pola-aliran-sungai-
menurut.html
Jenis Pola Aliran Sungai
Perbedaan pola aliran sungai yang ada di satu daerah ke daerah lainnya sangat dipengaruhi
oleh perbedaan topografi, struktur, dan juga litologi batuan dasar. Secara umum, pola aliran
sungai ada beberapa jenis. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:

1. Pola Aliran Sungai Dendritik


Pola aliran sungai yang pertama adalah pola aliran sungai dendritik. Apabila kita melihat
penampang daun yang ada nadinya, disana kita akan melihat pola aliran tersebut. Pola aliran
dendritik sangat menyerupai penampang yang ada di sebuah daun. Jadi, kita akan melihat
bahwa sungai jenis ini mempunyai banyak sekali cabang yang mengalir ke segala arah.
Secara umum, pola aliran sungai yang satu ini dikendalikan oleh litologi yang homogen.
Dimana pola aliran sungai ini mempunyai struktur aliran yang dikendalikan oleh jenis batuan.

Pola aliran dendritik merupakan salah satu pola aliran sungai dengan cabang aliran yang
menyerupai garis-garis yang ada di penampang daun. Pada dasarnya, pola aliran tersebut
dikendalikan oleh litologi homogen. Dimana pola aliran sungai ini mempunyai struktur aliran
yang dikendalikan oleh jenis batuan. Untuk tekstur aliran didefinisikan sebagai panjang aliran
sungai per satuan luas. Misalnya saja, aliran yang mengalir di atas batuan yang tahan
terhadap erosi akan membentuk struktur aliran yang padat. Sementara batuan seperti granit
akan membentuk tekstur yang cenderung halus. Ketahanan batu terhadap erosi akan
berdampak besar pada pembentukan cekungan sungai. Sedangkan batuan yang tidak tahan
terhadap erosi akan mudah terkikis dan membentuk saluran aliran sungai.

2. Pola Aliran Sungai Radial


Jenis pola aliran berikutnya adalah pola aliran sungai radial. Seperti namanya, pola aliran
yang satu ini merupakan pola aliran sungai yang merambat ke segala arah. Sehingga sungai
yang mempunyai pola aliran ini mempunyai pusat yang menyebar ke segala arah sungai.
Misalnya saja adalah mata air gunung yang mengalirkan air ke segala arah.

Pola aliran sungai radial merupakan pola aliran yang arah alirannya disebarkan secara radial
dari titik ketinggian tertentu, misalnya puncak gunung berapi atau puncak pencurian magma.
Pola tersebut tercipta setelah adanya pembentukan permukaan bumi cembung. Dimana hal itu
merupakan asal dari aliran yang dihasilkan. Jenis pola aliran sungai ini juga sering ditemukan
di dalam kubah dan laccolith. Di dalam jenis lanskap tersebut, pola aliran sungai mungkin
saja adalah sebuah kombinasi dari pola radial dan annular. Adapun contoh lainnya yang
mengikuti pola aliran sungai radial yaitu magma ataupun kawah di atas gunung.

3. Pola Aliran Sungai Radial Sentripetal


Pola aliran sungai selanjutnya adalah pola aliran radial sentripetal. Meskipun namanya
hampir sama dengan pola aliran sungai radial, tapi sebenarnya keduanya berkebalikan. Di
dalam aliran radial, saat mata air benar-benar mengalir cembung ke segala arah, mata air
tersebut akan mengalir dalam satu arah yang ada di dalam arah radial sentripetal ini. Pola
aliran radial sentripetal ini merupakan pola yang berlawanan dengan pola radial. Di dalam
pola aliran sungai ini, sungai umumnya akan mengalir ke cekungan yang besar atau lebih
rendah. Umumnya, pola aliran sungai yang satu ini banyak ditemukan di Amerika Serikat
bagian barat.

Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa pola aliran sungai ini mengalir ke titik tertentu.
Misalnya saja ke cekungan besar ataupun sumur. Daerah yang biasanya ditemukan pola
aliran sungai macam ini umumnya berada di barat atau barat laut Amerika Serikat. Selain itu,
pola aliran sungai yang satu ini juga bisa berkembang menjadi pola annular. Pola yang
berbentuk anular merupakan sebuah pola aliran sungai yang pada awalnya merupakan aliran
sungai radial sentripetal, tapi selanjutnya muncul sungai obsekuen, sungai resekuen, dan
sungai subsekuen yang sejajar.

4. Pola Aliran Sungai Rektangular


Secara umum, sungai yang mempunyai pola aliran rektangular tersebut alirannya akan
dikontrol oleh struktur geologi, seperti halnya struktur rekahan dan juga struktur patahan.
Sungai yang mempunyai pola aliran rektangular umumnya terjadi pada struktur batuan yang
beku. Sungai dengan jenis pola aliran ini biasanya memiliki bentuk yang lurus mengikuti arah
patahan. Adapun ciri-ciri dari sungai dengan pola aliran ini yaitu bentuk sungainya tegak
lurus dan merupakan hasil dari saluran-saluran air yang mengikuti pola yang berasal dari
struktur geologi.

Pola aliran sungai rektangular pada umumnya berkembang di batuan yang tahan terhadap
erosi dan tipenya mendekati seragam tapi dikontrol oleh rekahan yang berasal dari dua arah
dan mempunyai sudut yang saling tegak lurus. Cabang-cabang dari pola aliran sungai ini
biasanya akan membentuk sudut tumpul dengan sungai utamanya.

5. Pola Aliran Sungai Trellis


Biasanya trellis juga dikenal dengan istilah pagar. Memang benar adanya, seperti namanya,
pola aliran sungai trellis merupakan sebuah sungai yang alirannya serupa dengan pagar.
Dimana jenis pola aliran tersebut dikontrol oleh struktur geologi berupa lipatan antiklin dan
sinklin. Sungai yang memiliki pola aliran jenis ini mempunyai ciri-ciri yaitu kumpulan
saluran-saluran air yang membentuk suatu pola yang sejajar dan mengalir mengikuti arah
kemiringan lereng dan tegak lurus terhadap saluran utamanya. Saluran utama yang ada di
pola aliran sungai trellis umumnya searah dengan sumbu lipatan.
Pola aliran trellis mengandung perpaduan antara sungai subsekuen dan sungai konsekuen.
Jenis pola aliran sungai yang satu ini juga bisa terbentuk di sepanjang lembah paralel di
sabuk lipatan pegunungan. Di wilayah tersebut, jenis sungai ini akan banyak melalui lembah
untuk nantinya bisa bergabung dengan saluran utamanya yang akhirnya akan menuju ke
muara sungai.

6. Pola Aliran Sungai Paralel atau Sejajar


Sistem pola aliran sungai paralel merupakan suatu sistem aliran yang tercipta oleh lereng
yang curam dan terjal. Hal tersebut disebabkan karena morfologi lereng yang terjal, maka
terbentuklah aliran sungai yang berbentuk lurus-lurus mengikuti arah lereng dengan cabang
sungai yang relatif sedikit. Pola aliran sungai paralel tercipta pada morfologi lereng yang
memiliki kemiringan lereng yang seragam atau serupa.

Pola aliran paralel terkadang mengindikasikan adanya sebuah patahan yang besar dan
memotong daerah yang memiliki batuan kasar berlipat dan kemiringan yang curam. Semua
bentuk dari transisi bisa terjadi di dalam pola aliran trellis, paralel, dan dendritik.

7. Pola Aliran Sungai Radial Sentrifugal


Pola aliran sungai radial sentrifugal merupakan salah satu pola aliran sungai yang berada di
kerucut sebuah gunung berapi atau kubah yang baru saja mencapai tahap muda. Dimana
aliran dari jenis sungai ini yaitu menuruni lereng.

8. Pola Aliran Sungai Pinnate


Pola aliran sungai pinnate adalah sebuah bentuk aliran sungai yang cenderung lebih kompleks
daripada pola aliran sungai dendritis. Dimana pola aliran sungai jenis ini mempunyai
karakteristik yang cabang ataupun anak sungainya berbentuk sejajar dengan induk sungainya.
Selain itu, pola aliran sungai ini mempunyai muara di induk sungai yang berbentuk sudut
lancip. Sudut yang ada di pola aliran sungai pinnate akan mewakili lereng dengan tingkat
kemiringan yang tinggi. Adanya pola aliran sungai yang satu ini bisa ditemukan di lereng
gunung, seperti lereng Gunung Sinabung, lereng Gunung Kerinci, dan juga lereng Gunung
Tandikat.

9. Pola Aliran Sungai Barbed


Pola barbed merupakan salah satu pola aliran sungai yang ada di daerah hulu dan mengalir
dengan aliran yang cenderung sempit. Di dalam pola aliran ini, anak sungai atau cabang-
cabang sungai akan bergabung dengan sungai utama dan disertai dengan sudut lancip yang
menuju ke arah hulu. Pola aliran sungai yang satu ini tercipta karena adanya pembajakan arus
sungai. Adapun karakteristik dari pola aliran sungai barbed yaitu berbentuk tanduk atau
gunting yang sedang terbuka. Keberadaan pola aliran sungai yang satu ini dapat ditemukan di
Bali, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.

10. Pola Aliran Sungai Deranged


Pola aliran sungai deranged adalah salah satu pola aliran sungai yang berbentuk tidak teratur.
Dimana pola aliran sungai yang satu ini biasanya berada di danau dan rawa-rawa. Jenis pola
deranged memiliki arus yang keluar masuk melalui danau atau rawa-rawa. Sementara cabang
atau anak sungainya rata-rata pendek-pendek. Keberadaan pola aliran sungai deranged hanya
bisa ditemui di sekitar rawa-rawa atau danau.

11. Pola Aliran Sungai Braided


Pola aliran sungai braided atau teranyam adalah pola aliran sungai yang terbentuk karena
aliran sungai terbagi. Fenomena tersebut berasal dari gangguan aliran sungai ataupun arus
seperti halnya pengendapan aliran sungai yang ada di tengah. Bisa saja, endapan tersebut
merupakan salah satu bawaan dari arus sungai dari aliran arus sebelumnya.

https://www.gramedia.com/literasi/pola-aliran-sungai/#:~:text=Pola%20aliran%20dendritik
%20merupakan%20salah,yang%20dikendalikan%20oleh%20jenis%20batuan.

Anda mungkin juga menyukai