Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“MINERAL NON-LOGAM”

Dosen pengampu: Irfan Satria Permana,. S.T

Disusun Oleh :

1. M.Wahyudha Setiawan
2. Bagus Rahmat Caramoy
3. Faisal Ryanda Fermadi
4. Nandes Saputra
5. Bagas Hari Aulia
6. Rosyama Sahrul Siregar
7. Ainul Yakin Saputra

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS MUARA BUNGO

2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................

A.Latar Belakang Masalah .................................................................

B. Rumusan Masalah .........................................................................

C.Tujuan Penulisan.............................................................................

D.Manfaat Penulisan...........................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian mineral non logam .....................................................


B. Jenis-jenis dari mineral non logam ..............................................

BAB 3 PENUTUP

A. Simpulan........................................................................................

B.Saran................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mineral merupakan suatu bahan alam yang mempunyai sifat-sifat fisis dan kimia
tetap dapat berupa unsur tunggal atau persenyawaan kimia yang tetap, pada umumnya
anorganik, homogen, dapat berupa gas, padat, dan cair. Proses pembentukan mineral ini harus
berasal dari alam, bukan dari hasil laboratorium, misalnya di alam zat dengan komposisi SiO2
adalah mineral kuasa sedangkan apabila dibuat secara kimia, maka namanya adalah Silisium
dioksida. Mineral bukan logam (gangue) merupakan bagian dari asosiasi mineral yang
membentuk batuan dan bukan mineral bijih didalam suatu jebakan. Mineral bukan logam
yang terbentuk biasanya berasosiasi dengan mineral lain, yang kemudian disebut dengan
endapan mineral bukan logam. Beberapa jenis mineral bukan logam diantaranya adalah
Gipsum, Bentonit, Zeolit, kalsit, Dolomit, Zeolit, dan lain-lain. Endapan mineral bukan logam
erat kaitannya dengan penggolongan bahan galian yang didasarkan pada nilai
strategis/ekonomis bahan galian terhadap Negara, Terdapatnya sesuatu bahan galian dalam
alam (genesa), Penggunaan bahan galian bagi industri, Pengaruhnya terhadap kehidupan
rakyat banyak, Pemberian kesempatan pengembangan pengusaha, Penyebaran pembangunan
di Daerah.

Jadi yang termasuk golongan endapan mineral non logam adalah material-material
berupa padat, cairan atau gas. Material-material tersebut bisa berbentuk mineral, batuan,
persenyawaan hidrokarbon atau berupa endapan garam. Contoh endapan ini adalah mika,
batuan granit, batubara, minyak dan gas bumi, halit dan lain-lain. Penambangan Mineral
bukan logam (non-logam) seperti zeolit, bentonit, gypsum dan sebagainya kurang
diperhatikan dan diminati oleh beberapa investor pertambangan dibandingkan dengan
penambangan golongan mineral logam seperti emas, perak, besi dan tembaga. Hal tersebut
dikarenakan kurang adanya publikasi yang jelas akan manfaat dari mineral bukan logam
tersebut, dan jika ditelaah lebih jauh banyak para ahli yang menganggap remeh akan
kegunaan dari mineral bukan logam. Menindaklanjuti hal tersebut, kelompok kami akan
melalukan suatu penjelasan mengenai mineral bukan logam dari segi keterdapatannya dialam,
kegunnaannya, genesanya, serta penyebarannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas latar belakang masalah seperti diatas, maka dalam penulisan
makalah ini, penulis mengambil beberapa pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan mineral non logam ?
2. Apa jenis dari mineral non logam?
C. Tujuan Penulisan
Dalam makalah ini penulis mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan mineral non logam
2. Untuk mengetahui jenis-jenis non logam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mineral Non Logam


Mineral non logam adalah kelompok mineral yang tidak termasuk mineral logam,
sepeti batubara maupun mineral energi lainnya. Mineral non logam biasa disebut bahan galian
non logam. Mineral ini termasuk bahan yang mudah dicari dan para pengusaha tidak
membutuhkan modal yang besar, teknologi cenderung sederhana, dan waktu untuk
mengeksplorasi lebih singkat sehingga sangat cocok untuk mendorong perekonomian rakyat
Dalam UU No.4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara dipergunakan istilah
“Mineral bukan logam dan batuan”. Bahan galian bukan logam menurut SNI-13-4688-1998
dibedakan menjadi empat: (1) Bahan bangunan yang banyak dipakai dalam industri
bangunan/konstruksi dan ornament; (2) Mineral industri yang banyak dipakai di Industri
pupuk, kertas, plastic, cat, peternakan, pertanian, kosmetika, farmasi, dan kimia; (3) bahan
keramik yang sering dipakai dalam industri keramik, refraktori, gerabah, dan gelas; (4) serta
Batu mulia yang sering digunakan dalam industri perhiasan dan kerajinan.
B. Jenis-jenis Mineral Nonlogam

Mineral bukan logam dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu bahan galian
bangunan, bahan galian mineral industri, bahan galian mineral keramik, dan bahan galian batu
permata.

1. Bahan galian bangunan meliputi andesit, granit, marmer, onik, batu apung, pasir dan batu,
batu bara, serta aspal. Andesit banyak ditemukan di Sumatra Barat, Jawa Barat, dan Jawa
Timur. Marmer banyak ditemukan di Sumatra Barat, Lampung, dan Jawa Timur. Batu
apung banyak ditemukan di Kalimantan Barat dan P. Lombok. Pasir banyak ditemukan di
Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak
ditemukan. Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan kaku dan kedap air oleh karena
itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi .Dalam bidang industri dan
rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai pengukuran.

Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik dengan komposisi antara dan
tekstur spesifik yang umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik. Batu
andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan candi dan piramida nisan kuburan
orang Tionghoa, cobek.
Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau
malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya
endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai
foliasi mapun non foliasi dan biasanya digunakan untuk hiasan. Pasir besi adalah pasir
yang komposisinya didominasi oleh unsur besi yang berasal dari pelapukan batuan yang
kaya unsur besi berasal dari batuan gunung api yang bersifat basa. Ciri utama dari pasir
besi ini berwarna hitam dan umumnya diendapkan disekitar pantai. Kegunaan pasir besi
antara lain untuk campuran dalam industri semen. Batu bara berasal dari tumbuh-
tumbuhan yang tertimbun dalam tanah selama ratusan bahkan ribuan tahun.Awalnya batu
bara menjadi gambut kemudian berangsur-angsur menjadi lignit, bituminous dan antrasit
akibat pembebanan yang terus menerus atau terpengaruh oleh suhu magma yang ada di
sekitarnya. Kegunaan batu bara adalah sebagai sumber energi.

2. Bahan galian mineral industri meliputi bentonit, barit, diatome, dolomit, magnesit, fosfat,
belerang, batu gamping, talk, dan zeolit. Magnesit banyak ditemukan di Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, Papua, dan P. Flores. Belerang banyak ditemukan Sumatra Utara,
Jawa Barat, Jawa timur, dan Sulawesi Utara. Batu gamping banyak ditemukan di Aceh,
Sumatra Barat, Sumatra Selatan, P. Jawa, P. Sumba dan Sumbawa, P. Timor, dan Papua.

Batuan fospat terdiri dari mineral fospat yang kristal- kristalnya tidak
terlihat,mengandung trikalsium, fospat dan air, sedikit kalsium karbonat. Fospat berwarna
putih, abu-abu, coklat dan hitam. Batuan fospat ini digunakan sebagai bahan baku
pembuatan pupuk ,korek api, industri besi baja ,deterjen, asam fospat dan industri kimia
lainnya. Magnesit adalah sejenis batuan ultra basa yang dibentuk dari hasil ubahan dunit,
periditi yang telah lapuk mudah digali. Berwarna putih, Berkilap seperti kaca,dan tembus
cahaya ke transparan hanya di kristal yang individu.

3. Bahan galian mineral keramik meliputi pasir kuarsa, bond clay, perlif, dan kaolin. Pasir
kuarsa banyak ditemukan di Jawa Timur, Kalimantan Barat, Riau, P. Bangka, dan Papua.
Perlif banyak ditemukan di P. Sumbawa dan Lampung. Kaolin banyak ditemukan di
Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung dengan
kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keabuan. Proses
pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui proses pelapukan dan proses
hidrotermal alterasi pada batuan beku felspartik. Digunakan untuk bahan tekstil dan
keramik.
4. Bahan galian batu permata meliputi intan yang banyak ditemukan di Riau, safir di
Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, giok di Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi
Tenggara, dan P. Halmahera, serta granit banyak ditemukan di Sumatra Barat dan
Kalimantan Barat.
5. Intan adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari
karbon Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa, terutama faktor
kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat
intan digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industry.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Mineral bukan logam dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu bahan galian
bangunan, bahan galian mineral industri, bahan galian mineral keramik, dan bahan galian batu
permata.
1. Bahan galian bangunan meliputi andesit, granit, marmer, onik, batu apung, pasir dan
batu, batu bara, serta aspal.
2. Bahan galian mineral industri meliputi bentonit, barit, diatome, dolomit, magnesit,
fosfat, belerang, batu gamping, talk, dan zeolit
3. Bahan galian mineral keramik meliputi pasir kuarsa, bond clay, perlif, dan kaolin.
4. Bahan galian batu permata meliputi intan

Indonesia memiliki potensi dan cadangan bahan galian nonlogam cukup besar yang
menyebar hampir merata di seluruh wilayah, antara lain gamping dengan cadangan terbesar,
sekitar 12,75 miliar ton, granit 10,69 miliar ton, marmer 7,15 miliar ton, pasir kuarsa 4,48
miliar ton, dolomit 1,19 miliar ton, dan kaolin 723,56 juta ton. Sedangkan yang lain rata-rata
di bawah 500 juta ton. Selama tahun 2007 tercatat produksi gamping 79,99 juta ton, granit
8,15 juta ton, pasir kuarsa 3,02 juta ton, kaolin 407,72 ribu ton, bentonit 160, 48 ribu ton,
dolomit 201,13 ribu ton, fosfat 154,09 ribu ton, felspar 34,02 ribu ton, dan marmer 68,77 ribu
ton.

Agar kita paham tentang sumber daya alam yang kita miliki apalagi tentang barang
tambang mineral non logam dan kita akan lebih tahu manfaat yang terdapat dari barang
tambang mineral non logam. Kita juga harus memperhatikan barang tambang mineral non
logam yang ada di Negara kita. Jangan sapmpai kekayaan yang ada habis.

B. Daftar Pustaka
https://andiipa.blogspot.com/2014/09/makalah-barang-tambang-mineral-non-logam.html

Anda mungkin juga menyukai