Anda di halaman 1dari 2

Nama : Khairil

Nim : F41116510

Resume

Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN: 2302-3589

92 http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax

TINJAUAN TEORITIS
PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN
DALAM PERSPEKTIF NEGARA KEPULAUAN REPUBLIK INDONESIA
Regional Development in Coastal and Ocean in Archipelago Perspective
of The Republic of Indonesia
Ridwan Lasabuda1

ABSTRAK
Sebagai negara kepulauan, Indonesia telah diakui dunia secara internasional (UNCLOS 1982)
yang kemudian diratifikasi oleh Indonesia dengan Undang-Undang No.17 Tahun 1985.
Berdasarkan UNCLOS 1982, total luas wilayah laut Indonesia seluas 5,9 juta km2, terdiri
atas 3,2 juta km2 perairan teritorial dan 2,7 km2 perairan Zona Ekonomi Eksklusif, luas
tersebut belum termasuk landas kontinen. Padahal wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan
lautan kepulauan Indonesia disimpan potensi sumber daya alam dan jasa lingkungan yang
sangat besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.
Kata kunci : pesisir dan laut, pembangunan, Indonesia, kepulauan
1 Laboratorium Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu, FPIK UNSRAT Jurnal Ilmiah
Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN: 2302-3589
93 http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax

Pendahuluan
Secara geografis Indonesia mem-bentang dari 60 LU sampai 110 LS dan 920 sampai 1420
BT, terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil yang jumlahnya kurang lebih 17.504 pulau. Tiga
per-empat wilayahnya adalah laut (5,9 juta km2), dengan panjang garis pantai 95.161 km,
terpanjang kedua setelah Kanada.
Pasal 25A UUD 1945 (hasil amandemen kedua UUD 1945), menyebutkan bahwa NKRI
adalah negara kepulauan yang berciri nusan-tara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-
haknya ditetapkan dengan Undang-undang. Ini semakin mengu-kuhkan eksistensi Indonesia
sebagai negara maritim

PEMBAHASAN

Potensi dan keunggulan sumber-daya pesisir dan lautan Indonesia


Potensi sumberdaya hayati
Indonesia sebagai negara tropis, kaya akan sumberdaya hayati, yang dinyatakan dengan
tingkat keaneka-ragaman hayati yang tinggi. Dari 7000 spesies ikan di dunia, 2000 jenis
diantaranya terdapat di Indonesia. Potensi lestari sumberdaya perikanan laut Indonesia
kurang lebih 6,4 juta ton per tahun, terdiri dari : ikan pelagis besar (1,16 juta ton), pelagis
kecil (3,6 juta ton), demersal (1,36 juta ton), udang penaeid (0,094 juta ton), lobster (0,004
juta ton) , cumi-cumi (0,028 juta ton), dan ikan-ikan karang konsumsi (0,14 juta ton). Dari
potensi tersebut jumlah tangkapan yang dibolehkan Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari
2013 ISSN: 2302-3589
94 http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax

Potensi industri dan jasa maritim


Sehubungan dengan Indonesia adalah negara kepulauan dengan wila-yah pesisir dan lautan
yang luas, maka industri dan jasa maritim yang potensi untuk dikembangkan adalah : a)
Galangan (pembuatan) kapal dan dock-yard; b) Industri mesin dan peralatan kapal; c) Industri
alat penangkapan ikan (fishing gears) seperti jaring, pancing, fish finders, tali tambang, dll;
d) Industri kincir air tambak (pedal wheel), pompa air, dll; e) Offshore engineering and
structures; f) Coastal engineering and Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN:
2302-3589
95 http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax

Potensi kultural
Salah satu potensi kelautan Indonesia adalah benda peninggalan budaya masa lalu yang
memiliki nilai ekonomis tinggi yaitu, Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT). Saat ini
diperkirakan terdapat 463 titik lokasi kapal tenggelam, yang terjadi sejak abad 14 sampai
abad 19. Pemerintah telah membentuk Panitia Nasional Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2,
Januari 2013 ISSN: 2302-3589
96 http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax

KESIMPULAN

Secara geografis Indonesia terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil yang jumlahnya kurang
lebih 17.504 pulau. Tiga perempat wilayahnya adalah laut (5,9 juta km2), dengan panjang
garis pantai 95.161 km, terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Hal ini men-jadikan
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia (the biggest Archipelago in the World).
Namun faktanya, pembangunan bidang kelautan dan perikanan selama ini masih jauh dari
harapan. .

DAFTAR PUSTAKA
Dahuri R. 2010. Positioning Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Kelautan Nasional.
Bahan Kuliah Umum di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT Manado. 206 p
Dahuri R, J. Rais, S. P. Ginting, M. J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sum-berdaya Pesisir dan
Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paratima. Jakarta
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau kecil-DKP. 2001. Naskah Akademik
Pengelolaan Wilayah Pesisir. Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta
Kusumastanto T. Makalah. Ocean Policy dalam Membangun Negara Bahari. PKSPL IPB
Numberi F. 2009. Evolusi Pem-bangunan Kelautan dan Perikanan Indonesia. Makalah
disampaikan pada Seminar Nasional Evolusi Kelautan Nusantara. Bogor. 32 p
Peraturan Presiden RI No.78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar.
Sujoko A. 2011. Akankah nelayan bebas dari kemiskinan. http://
opiniperikanan.wordpress.com. di akses tanggal 3 Juni 2012.
United Nations, United Nations Convention on The Law of The Sea, 10. December 1982.
Undang-Undang RI No.17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Convention on
The Law of The Sea.

Anda mungkin juga menyukai