Penyusun mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga dapat menyelesaikan
tugas sosiologi mengenai interaksi sosial.
Tantangan zaman yang menghadang bangsa kita sekarang banyak yang berkaitan dengan
masalah-masalah sosial politik. Sehubungan dengan itu, dalam kedudukannya sebagai sebuah ilmu
sosial, sudah sepantasnya sosiologi berada dalam upaya bersama-sama memberikan pemikiran
kritis dan alternative teoritis dalam menjawab tantangan tersebut. Sebagai bentuk upaya partisipasi
dalam rangka mewujudkan tujuan diatas, saya berupaya menyusun makalah ini sebagai acuan
kegiatan belajar-mengajar. Dalam penyusunannya, makalah ini tidak terlepas dari peran serta
berbagai pihak yang telah memberikan saran maupun masukan-masukan guna penyempurnaan
makalah ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya.
Akhir kata, saya mengucapkan banyak terima kasih atas semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Saya selalu terbuka dan berupaya subjektif mungkin
terhadap kritik dan saran membangun guna perbaikan makalah ini.
Penulis.
1
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………… 10
B. Saran ………………………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan sosial adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk berinteraksi
dengan orang lain.
Interaksi dapat terbentuk atas dasar kebutuhan pribadi atau kelompok. Hubungan
sosial membentuk hubungan timbal balik antar individu, antar kelompok, serta antar
individu dan kelompok.
Faktor yang mendorong terjadinya hubungan sosial meliputi imitasi, sugesti, simpati,
identifikasi, empati, dan motivasi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang tertera diatas, maka saya menyimpulkan bahwa rumusan
masalah yang kami peroleh yaitu:
F. Apa yang di maksud dengan hedonisme?
G. Apa saja faktor yang memengaruhi perilaku hedonimse?
H. Bagaimana perilaku hedonisme di kalangan remaja dan dunia pendidikan?
I. Bagaimana perilaku hedonisme di sekitar kita?
J. Bagaimana cara mengatasi perilaku hedonisme?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hedonisme
Kedangkalan makna mulai terasa. Pemahaman negatif melekat dan pemahaman positif
menghilang dalam hedonisme. Karena pemahaman hedonis yang lebih mengedepankan
kebahagiaan diganti dengan mengutamakan kenikmatan.Pengertian kenikmatan berbeda
dari kebahagiaan. Kenikmatan cenderung lebih bersifat duniawi daripada rohani.
Kenikmatan hanya mengejar hal-hal yang bersifat sementara. Masa depan tidak lagi
terpikirkan.Saat paling utama dan berarti adalah saat ini. Bukan masa depan atau masa lalu.
Hidup adalah suatu kesempatan yang datangnya hanya sekali. Karena itu, isilah dengan
kenikmatan tanpa memikirkan efek jangka panjang yang akan diakibatkan.Bila terlampau
memikirkan baik buruknya hidup, akan sia-sia karena setiap kesempatan yang ada akan
terlewatkan. Demikian pemikiran hedonis negatif yang berkembang saat ini.Pemikiran itu
4
agaknya sangat cocok dengan gaya hidup masyarakat modern. Individualitas dan nafsu
untuk meraih kenikmatan sangat kental mewarnai kehidupan kita. Hedonisme menurut
Pospoprodijo (1999:60) kesenangan atau (kenikmatan) adalah tujuan akhir hidup dan yang
baik yang tertinggi. Namun, kaum hedonis memiliki kata kesenangan menjadi
kebahagiaan. Kemudian Jeremy Bentham dalam Pospoprodijo (1999:61) mengatakan
bahwasanya kesenangan dan kesedihan itu adalah satu-satunya motif yang memerintah
manusia, dan beliau mengatakan juga bahwa kesenangan dan kesedihan seseorang adalah
tergantung kepada kebahagiaan dan kemakmuran pada umumnya dari seluruh masyarakat.
Gaya hidup hedonisme tentu ada penyebabnya. Ada banyak faktor ekstrinsik (faktor yang
datang dari luar) yang memicu emosi mereka menjadi hamba hedonism, antara lain :
2. Faktor Bacaan
Faktor bacaan memang dapat mencuci otak mahasiswa untuk menjadi orang yang
memegang prinsip hedonisme. Adalah kebiasaan mahasiswa kalau pulang kampus pergi
dulu ke tempat keramaian, pasar, paling kurang mampir di kios penjualan majalah dan
tabloid. Mereka senang dengan bacaan mengenai trend atau gaya hidup terbaru dan
entertainment sehingga timbul keinginan untuk mengikuti atau menirunya.
5
3. Pengaruh Tontonan
Pengaruh tontonan, tayangan televisi (profil sinetron,
liputan tokoh selebriti dan iklan) juga mengundang mahasiswa
untuk mengejar hedonisme. Majalah remaja popular dan
kebanyakan tema televisi sama saja. Isinya banyak mengupas
tema tema berpacaran, ciuman, pelukan, perceraian,
pernikahan. hamil di luar nikah dan bermesraan di muka publik sudah nggak apa-apa lagi,
cobalah dan lakukanlah ! seolah-olah beginilah ajakan misi televisi dan majalah yang tidak
banyak mendidik, kecuali hanya banyak menghibur. Rancangan majalah popular dan tema
televisi komersil di negara kita memang sedang menggiring mahasiswa menjadi generasi
konsumerisme bukan memotivasi mereka untuk menjadi generasi produktif. Tema
iklannya adalah “manjakanlah kulitmu”. Andaikata semua mahasiswa dan mahasiswa
melakukan hal yang demikian, memuja kulit. Pastilah sawah dan ladang, serta lahan-lahan
subur makin banyak yang tidak terurus. Karena mereka semua takut jadi hitam. Pada hal
untuk manusia yang patut dimuliakan adalah kualitas intelektual, kualitas spiritual dan
kualitas hubungan dengan manusia (kualitas fikiran dan keimanan).
Titel "remaja yang gaul dan funky " baru melekat bila mampu memenuhi standar
tren saat ini.Yaitu minimal harus mempunyai handphone, lalu baju serta dandanan yang
selalu mengikuti mode. Beruntung bagi mereka yang termasuk dalam golongan berduit,
sehingga dapat memenuhi semua tuntutan kriteria tersebut.Akan tetapi bagi yang tidak
mampu dan ingin cepat seperti itu, pasti jalan pintaslah yang akan diambil. Tidaklah
mengherankan, jika saat ini muncul fenomena baru yang muncul di sekitar kehidupan
kampus..Misalnya adanya "ayam kampus" ( suatu pelacuran terselubung yang
dilakukan oknum mahasiswi ), karena profesi ini dianggap paling enak dan gampang
menghasilkan uang untuk memenuhi syarat remaja gaul dan funky.
6
Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang
aktivitasnya untuk mencari kesenangan hidup, seperti
lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih
banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang
membeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu
ingin menjadi pusat perhatian.
Relasi pria wanita yang dimata agama merupakan sesuatu yang sakral, yang
diperbolehkan dalam ikatan perkawinan yang sah, tetapi bagi kaum hedonis, termasuk
pornografi menjadi sesuatu yang dibebaskan karena semata untuk kesenganan
jasmaniyah.
Maka yang semata diorentasikan untuk kesengan jasmani dan tidak beranjak dari
domain jasmani adalah perilaku hedonis.
Buat daftar skala prioritas. Gaya hidup hedonis membuat seseorang jadi berperilaku
konsumtif. Untuk menghindarinya, buatlah skala prioritas mengenai barang atau hal-hal
yang kamu butuhkan. Mulai dari yang tingkat urgensi yang tinggi hingga ke rendah.
Jangan lupa buat subtitusinya.
Berhati-hati dalam memilih teman. Berteman dengan siapa saja, namun tak semua
orang bisa menjadi teman kita. Lingkungan pergaulan dapat mempengaruhi kepribadian
serta gaya hidup, maka dari itu, berhati-hatilah dalam memilih seseorang sebagai teman.
8
Namun, bukan berarti kamu pilih kasih. Kamu juga menyaring orang-orang yang bisa
memberi efek buruk pada dirimu.
Mendekatkan diri pada Tuhan. Setelah melakukan hal-hal di atas, jangan lupa diiringi
dengan peningkatan iman kepada Tuhan agar selalu bersyukur atas apa yang telah
dimiliki dan nggak mudah iri pada orang lain.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hedonisme dapat diartikan sebagai paham sebuah aliran filsafat dari Yunani. Tujuan
paham aliran ini, untuk menghindari kesengsaraan dan menikmati kebahagiaan sebanyak
mungkin dalam kehidupan di dunia. Kala itu, hedonisme masih mempunyai arti positif.
Dalam perkembangannya, penganut paham ini mencari kebahagiaan berefek panjang tanpa
disertai penderitaan.
Kita sebaiknya cermat ketika menerima pengaruh hedonisme. Budaya dari Barat
memang terlihat menarik dan modern, tetapi belum tentu cocok untuk diterapkan dalam
masyarakat
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
https://permatapc.blogspot.com/2015/02/perilaku-hedonisme.html
https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/2402753/4-tips-agar-terhindar-
dari-jebakan-gaya-hidup-hedonisme
11