Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Penyusun mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga dapat menyelesaikan
tugas sosiologi mengenai interaksi sosial.

Tantangan zaman yang menghadang bangsa kita sekarang banyak yang berkaitan dengan
masalah-masalah sosial politik. Sehubungan dengan itu, dalam kedudukannya sebagai sebuah ilmu
sosial, sudah sepantasnya sosiologi berada dalam upaya bersama-sama memberikan pemikiran
kritis dan alternative teoritis dalam menjawab tantangan tersebut. Sebagai bentuk upaya partisipasi
dalam rangka mewujudkan tujuan diatas, saya berupaya menyusun makalah ini sebagai acuan
kegiatan belajar-mengajar. Dalam penyusunannya, makalah ini tidak terlepas dari peran serta
berbagai pihak yang telah memberikan saran maupun masukan-masukan guna penyempurnaan
makalah ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya.

Akhir kata, saya mengucapkan banyak terima kasih atas semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Saya selalu terbuka dan berupaya subjektif mungkin
terhadap kritik dan saran membangun guna perbaikan makalah ini.

Denpasar,8 Mei 2019

Penulis.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. 1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… 2

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………. 3


B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………… 3

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Hedonisme ………………………………………………………… 4


B. Faktor yang Memengaruhi Perilaku Hedonisme………………………………. 5
C. Perilaku Hedonisme di Kalangan Remaja dan Dunia Pendidikan …………… 6
D. Perilaku Hedonisme di Sekitar Kita………………………………………….. 7
E. Cara Menghindari Perilaku Hedonisme……………………………………… 8

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………… 10
B. Saran ………………………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hubungan sosial adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk berinteraksi
dengan orang lain.

Interaksi dapat terbentuk atas dasar kebutuhan pribadi atau kelompok. Hubungan
sosial membentuk hubungan timbal balik antar individu, antar kelompok, serta antar
individu dan kelompok.

Faktor yang mendorong terjadinya hubungan sosial meliputi imitasi, sugesti, simpati,
identifikasi, empati, dan motivasi.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang tertera diatas, maka saya menyimpulkan bahwa rumusan
masalah yang kami peroleh yaitu:
F. Apa yang di maksud dengan hedonisme?
G. Apa saja faktor yang memengaruhi perilaku hedonimse?
H. Bagaimana perilaku hedonisme di kalangan remaja dan dunia pendidikan?
I. Bagaimana perilaku hedonisme di sekitar kita?
J. Bagaimana cara mengatasi perilaku hedonisme?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hedonisme

Hedonisme adalah paham sebuah aliran filsafat


dari Yunani. Tujuan paham aliran ini, untuk
menghindari kesengsaraan dan menikmati
kebahagiaan sebanyak mungkin dalam
kehidupan di dunia. Kala itu, hedonisme masih
mempunyai arti positif. Dalam
perkembangannya, penganut paham ini mencari
kebahagiaan berefek panjang tanpa disertai penderitaan. Mereka menjalani berbagai
praktik asketis, seperti puasa, hidup miskin, bahkan menjadi pertapa agar mendapat
kebahagiaan sejati.
Namun waktu kekaisaran Romawi menguasai seluruh Eropa dan Afrika, paham ini
mengalami pergeseran ke arah negatif dalam semboyan baru hedonisme. Semboyan baru
itu, carpe diem (raihlah kenikmatan sebanyak mungkin selagi kamu hidup), menjiwai tiap
hembusan napas aliran tersebut. Kebahagiaan dipahami sebagai kenikmatan belaka tanpa
mempunyai arti mendalam.

Kedangkalan makna mulai terasa. Pemahaman negatif melekat dan pemahaman positif
menghilang dalam hedonisme. Karena pemahaman hedonis yang lebih mengedepankan
kebahagiaan diganti dengan mengutamakan kenikmatan.Pengertian kenikmatan berbeda
dari kebahagiaan. Kenikmatan cenderung lebih bersifat duniawi daripada rohani.
Kenikmatan hanya mengejar hal-hal yang bersifat sementara. Masa depan tidak lagi
terpikirkan.Saat paling utama dan berarti adalah saat ini. Bukan masa depan atau masa lalu.
Hidup adalah suatu kesempatan yang datangnya hanya sekali. Karena itu, isilah dengan
kenikmatan tanpa memikirkan efek jangka panjang yang akan diakibatkan.Bila terlampau
memikirkan baik buruknya hidup, akan sia-sia karena setiap kesempatan yang ada akan
terlewatkan. Demikian pemikiran hedonis negatif yang berkembang saat ini.Pemikiran itu

4
agaknya sangat cocok dengan gaya hidup masyarakat modern. Individualitas dan nafsu
untuk meraih kenikmatan sangat kental mewarnai kehidupan kita. Hedonisme menurut
Pospoprodijo (1999:60) kesenangan atau (kenikmatan) adalah tujuan akhir hidup dan yang
baik yang tertinggi. Namun, kaum hedonis memiliki kata kesenangan menjadi
kebahagiaan. Kemudian Jeremy Bentham dalam Pospoprodijo (1999:61) mengatakan
bahwasanya kesenangan dan kesedihan itu adalah satu-satunya motif yang memerintah
manusia, dan beliau mengatakan juga bahwa kesenangan dan kesedihan seseorang adalah
tergantung kepada kebahagiaan dan kemakmuran pada umumnya dari seluruh masyarakat.

B. Faktor yang Mempengaruhi Hedonisme

Gaya hidup hedonisme tentu ada penyebabnya. Ada banyak faktor ekstrinsik (faktor yang
datang dari luar) yang memicu emosi mereka menjadi hamba hedonism, antara lain :

1. Orang Tua dan Kaum Kerabat


Orang tua dan kerabat adalah penyebab utama
generasi mereka menjadi hedonisme. Orang tua lalai
untuk mewarisi anak dengan norma dan gaya hidup
timur yang punya spiritual. Orang tua tidak banyak
mencampurtangankan anak tentang hal spiritual.
Sebagian orang tua jarang yang ambil pusing apakah
anak sudah melakukan sholat atau belum, apakah
lidahnya masih terbata- bata membaca alif –ba-ta, dan tidak sedih melihat remaja mereka
kalau tidak mengerti dengan nilai puasa.

2. Faktor Bacaan
Faktor bacaan memang dapat mencuci otak mahasiswa untuk menjadi orang yang
memegang prinsip hedonisme. Adalah kebiasaan mahasiswa kalau pulang kampus pergi
dulu ke tempat keramaian, pasar, paling kurang mampir di kios penjualan majalah dan
tabloid. Mereka senang dengan bacaan mengenai trend atau gaya hidup terbaru dan
entertainment sehingga timbul keinginan untuk mengikuti atau menirunya.

5
3. Pengaruh Tontonan
Pengaruh tontonan, tayangan televisi (profil sinetron,
liputan tokoh selebriti dan iklan) juga mengundang mahasiswa
untuk mengejar hedonisme. Majalah remaja popular dan
kebanyakan tema televisi sama saja. Isinya banyak mengupas
tema tema berpacaran, ciuman, pelukan, perceraian,
pernikahan. hamil di luar nikah dan bermesraan di muka publik sudah nggak apa-apa lagi,
cobalah dan lakukanlah ! seolah-olah beginilah ajakan misi televisi dan majalah yang tidak
banyak mendidik, kecuali hanya banyak menghibur. Rancangan majalah popular dan tema
televisi komersil di negara kita memang sedang menggiring mahasiswa menjadi generasi
konsumerisme bukan memotivasi mereka untuk menjadi generasi produktif. Tema
iklannya adalah “manjakanlah kulitmu”. Andaikata semua mahasiswa dan mahasiswa
melakukan hal yang demikian, memuja kulit. Pastilah sawah dan ladang, serta lahan-lahan
subur makin banyak yang tidak terurus. Karena mereka semua takut jadi hitam. Pada hal
untuk manusia yang patut dimuliakan adalah kualitas intelektual, kualitas spiritual dan
kualitas hubungan dengan manusia (kualitas fikiran dan keimanan).

C. Perilaku Hedonisme di Kalangan Remaja dan Dunia Pendidikan

Generasi yang paling tidak aman terhadap sebutan


hedonis adalah remaja.Paham ini mulai merasuki
kehidupan remaja. Remaja sangat antusias terhadap
adanya hal yang baru. Gaya hidup hedonis sangat
menarik bagi mereka. Daya pikatnya sangat luar biasa,
sehingga dalam waktu singkat munculah fenomena baru
akibat paham ini.Fenomena yang muncul, ada kecenderungan untuk lebih memilih
hidup enak, mewah, dan serbakecukupan tanpa harus bekerja keras.

Titel "remaja yang gaul dan funky " baru melekat bila mampu memenuhi standar
tren saat ini.Yaitu minimal harus mempunyai handphone, lalu baju serta dandanan yang
selalu mengikuti mode. Beruntung bagi mereka yang termasuk dalam golongan berduit,
sehingga dapat memenuhi semua tuntutan kriteria tersebut.Akan tetapi bagi yang tidak
mampu dan ingin cepat seperti itu, pasti jalan pintaslah yang akan diambil. Tidaklah
mengherankan, jika saat ini muncul fenomena baru yang muncul di sekitar kehidupan
kampus..Misalnya adanya "ayam kampus" ( suatu pelacuran terselubung yang
dilakukan oknum mahasiswi ), karena profesi ini dianggap paling enak dan gampang
menghasilkan uang untuk memenuhi syarat remaja gaul dan funky.

6
Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang
aktivitasnya untuk mencari kesenangan hidup, seperti
lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih
banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang
membeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu
ingin menjadi pusat perhatian.

Hedonisme adalah derivasi (turunan) dari liberalisme. Sebuah pandangan hidup


bahwa kesenangan adalah segalanya, bahkan kehidupan itu sendiri. Bagi kaum hedonis,
hidup adalah meraih kesenangan materi: sesuatu yang bersifat semu, sesaat, dan
artifisial. Pandangan ini lahir di Barat, yang memuja kebebasan berperilaku.

Di era reformasi, masyarakat berharap munculnya pemimpin dari kaum muda,


baik di level kabupaten/kota, provinsi, maupun pusat. Beberapa pemimpin muda
memang telah lahir di daerah, tetapi belum untuk level nasional. Regenarasi
kepemimpinan nasional berjalan lambat. Kaum muda yang ditunggu-tunggu belum
menunjukkan tanda-tanda positif menjadi calon pemimpin bangsa.

D. Perilaku Hedonisme di Sekitar Kita

Apabila paham ini sudah mulai mendominasi


pemikiran seseorang, maka bentuk perilakunyapun
mengarah pada hedonis ini misalnya paham
intertaintment yang mendominasi aktifitas seseorang.
Maka ketika seseorang berpakaian berdasar kesenangan
nafsu, mengikuti mode, berpakaian bukan karena norma
ajaran Allah, tanpa ia sadari telah masuk dalam hedonis
ini. Tidaklah penting apakah pakaiannya menutup aurat
atau tidak, bahkan telanjang sekalipun tidak menjadi masalah bila hal itu
menyenangkan dirinya.

Perilaku merusak tembok, mencorat-coretnya demi kesenangan atau keisengan,


ini juga bisa dikatakan akibat pengaruh hedonisme.
Jalan-jalan ke mal, shopping untuk barang-barang konsumtif semata bisa merupakan
indikasi bahwa seseorang mengidap hedonisme. Gaming sampai kecanduan karena
7
senangnya sehingga melupakan waktu-waktu emasnya untuk meningkatkan kualitas
dirinya atau untuk sesuatu yang berharga dalam kehidupan ini, maka ini juga mengarah
pada perilaku hedonis.

Relasi pria wanita yang dimata agama merupakan sesuatu yang sakral, yang
diperbolehkan dalam ikatan perkawinan yang sah, tetapi bagi kaum hedonis, termasuk
pornografi menjadi sesuatu yang dibebaskan karena semata untuk kesenganan
jasmaniyah.
Maka yang semata diorentasikan untuk kesengan jasmani dan tidak beranjak dari
domain jasmani adalah perilaku hedonis.

Keengganan untuk menanggung derita dan beratnya mencari ilmu, menghapal


dan mulazamah ustadz, juga merupakan perilaku hedonis, ia mengindari derita (pain).
Keengganan untuk berbagi makanan kepada yang lain, keengganan untuk untuk
merawat fasilitas publik misalnya kran wudhu, kebersihan kelas dan kamar, juga
cerminan dari perilaku hedonis. Karena dianggap memberatkan dirinya.
Shalat yang dirasakan memberatkan, membaca al qur’an dianggap membebani diri,
mengikuti halaqah dianggap membosankan dan menyakitkan, berakhlak dan beretika
dianggap membatasi dan mengekang diri, menyusahkan dan bila yang diinginkan
adalah menginginkan sikap semau gue,seenaknya sendiri, memperturutkan hawa nafsu,
kesenangan dan kepuasan nafsu, bisa jadi ia mengidap penyakit hedonis akut.

E. Cara Menghindari Perilaku Hedonisme

Hidup sederhana. Bahagia itu sederhana, begitu ungkapan yang


dipelopori oleh Farid Stevi, seorang seniman asal Yogyakarta.
Tanamkan dalam diri, bahwa kesederhanaan adalah kunci
kebahagiaan. Tak perlu bermewah-mewah, tidak kekurang sudah
bisa menjadi modal hidup tenang. Hidup sederhana dapat
menjauhimu dari sifat tamak dan serakah.

Buat daftar skala prioritas. Gaya hidup hedonis membuat seseorang jadi berperilaku
konsumtif. Untuk menghindarinya, buatlah skala prioritas mengenai barang atau hal-hal
yang kamu butuhkan. Mulai dari yang tingkat urgensi yang tinggi hingga ke rendah.
Jangan lupa buat subtitusinya.

Berhati-hati dalam memilih teman. Berteman dengan siapa saja, namun tak semua
orang bisa menjadi teman kita. Lingkungan pergaulan dapat mempengaruhi kepribadian
serta gaya hidup, maka dari itu, berhati-hatilah dalam memilih seseorang sebagai teman.

8
Namun, bukan berarti kamu pilih kasih. Kamu juga menyaring orang-orang yang bisa
memberi efek buruk pada dirimu.

Mendekatkan diri pada Tuhan. Setelah melakukan hal-hal di atas, jangan lupa diiringi
dengan peningkatan iman kepada Tuhan agar selalu bersyukur atas apa yang telah
dimiliki dan nggak mudah iri pada orang lain.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hedonisme dapat diartikan sebagai paham sebuah aliran filsafat dari Yunani. Tujuan
paham aliran ini, untuk menghindari kesengsaraan dan menikmati kebahagiaan sebanyak
mungkin dalam kehidupan di dunia. Kala itu, hedonisme masih mempunyai arti positif.
Dalam perkembangannya, penganut paham ini mencari kebahagiaan berefek panjang tanpa
disertai penderitaan.

Hedonisme merupakan pengaruh perubahan social yang terjadi di Masyarakat


Indonesia. Segala bentuk globalisasi dan westernisasi memiliki dampak postif maupun
dampak negative masing-masing.

Kita sebaiknya cermat ketika menerima pengaruh hedonisme. Budaya dari Barat
memang terlihat menarik dan modern, tetapi belum tentu cocok untuk diterapkan dalam
masyarakat

B. Saran

Agar kebudayaan Indonesia dan kebudayaan asing dapat berkesinambungan dengan


baik, yakni tanpa merusak nilai-nilai kebudayaan Indonesia, maka bangsa Indonesia
sendiri harus benar-benar pintar dalam menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang
masuk ke Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia hendaknya kita tidak melupakan budaya
asli kita walaupun kita menyukai atau merasa budaya Barat lebih modern.

10
DAFTAR PUSTAKA

 https://permatapc.blogspot.com/2015/02/perilaku-hedonisme.html

 https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/2402753/4-tips-agar-terhindar-
dari-jebakan-gaya-hidup-hedonisme

11

Anda mungkin juga menyukai